Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TENIK PERAWATAN

TUGAS INDIVIDU

Dosen Pembimbing
Muswardi ST., M.T

OLEH:

Lukman Nur Rohim


150102008

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Berkat dan
Rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas mengenai
teknik keperawatan pada PT. ASTRA OTOPART Tbk, untuk pendalaman dalam
pembelajaran serta memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah teknik
perawatan.
Dalam penyusunan tugas ini, tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan
dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada bapak MUSWARDI, ST,
MT selaku dosen mata kuliah teknik perawatan yang telah membimbing saya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak baik pembaca maupun penulis.
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini, masih banyak kekurangan baik
dari segi bahasa maupun isi, sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan dan untuk perbaikan di masa yang akan
datang. Terima kasih.

Pekanbaru,29Juli2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR..

DAFTAR
ISI

BAB I P E N D A H U L U A
N

BAB II P E M B A H A S A
N

A. analisa wawancara terhadap personil management resiko peralatan kerja ( ATF


changer ).....................................................................................................................
...

2.1. resiko
personi...................................................................................................................

2.2. resiko terhadap


supplyer..................................................................................................

2.3. resiko terhadap


finansia...................................................................................................

2.4. resiko terhadap


operasional.............................................................................................

2.5. resiko terhadap


eksternal.................................................................................................

BAB III
PENUTUP...............................................................................................................

3.1.
kesimpulan.................................................................................................................
......
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam ilmu teknik perawatan, tentu saja kita selalu membahas tentang
bagaimana cara, aturan untuk merawat sesuatu mesin untuk dapat mencapai masa
pakai yang optimal sebagaimana sebuah perusahaaan yang pastinya yang sudah
memiliki manajemen perusahaan yang baik, pasti akan mengkalkulasi bagaimana
suatu mesin itu dapat bekerja dengan optimal. Sebuah perusahaan atau pabrik yang
memproduksi sebuah produk yang menggunakan mesin sebagai alat produksinya,
tidak akan pernah ingin mesin produksinya rusak atau breakdown pada saat operasi,
itu semua dikarenakan semua yang di lakukan mengenai produksi sudah di
perhitungkan seperti waktu, biaya, man power, maintanance, dan lain lainnya.
Sehingga apabila perhitungan itu semua ada salah satunya yang tiak akurat, maka
hasil dari produksi tersebut dikatakan gagal, dan apabila kegagalan dalam suatu
produksi terjadi terus menerus, maka manajemen telah gagal untuk menjalankan
perusahaan dan perusahaan akan gulung tikar, karena pemasukan dan pengeluaran
perusahaan tidak sesuai.

Dalam contoh pemeliharaan/ maintanance alat ini, saya mengutip dari


perusahaan di sekitar lingkungan saya bekerja yaitu shop and drive, yang
menggunakan ATF changer yang harus prima disetiap kondisi penggunaannya.
Karena perusahaan ini bergerak dibidang Automotive sehingga kehadiran alat ini
menjadi penunjang kinerja teknisi yang sangat penting.
A. PROSEDURE MENGGUNAKAN ATF CHANGER
1. Periksa dan lihat in out selang oli yang terdapat di transmisi
2. Kemudian lepas (klem) salah selang.
2. Hidupkan mesin sesaat agar dapat diketahui mana selang yang buat oli masuk
dan selang yang buat oli keluar. Setelah dapat diketahui matikan mesin mobil.
3. Setelah diketahui, sambungkan dengan selang adaptor (selang sambungan yang
berwarna hitam dan kencangkan dengan klem) yang terdapat di mesin ATF
Changer.
4. Untuk selang masuk oli hubungkan selang adaptor tersebut dengan selang yang
berwarna bening (transparan) dan untuk selang yang keluar oli hubungkan selang
adaptortersebut dengan selan yang berwarna hitam yang terdapat pada ATF
Changer.
5. Lakukan proses sirkulasi dengan memutar putaran kearah “ sirkulasi “ kemudian
hidupkan mesin sambil menekan tombol power yang berwarna hijau selama 5 – 10
menit agar oli dapat bersikulasi sehingga kotoran yang terdapat di dalam transmisi
dapat tersaring dan matikan tombol power yng berwarna hijau.
6. Setelah selama 5 – 10 menit pastikan filter oli akan terasa panas (hangat) itu
menandakan sirkulasi oli berjalan dengan baik dan kotoran dapat tersaring di filter
oli.
7. Masukan oli baru kedalam mesin ATF changer sesuai kebutuhan kapasitas oli
ATF dari tiap – tiap mobil (umumnya 6 – 8 liter) setelah terisi putar putaran yang
terdapat pada mesin ATF Changer ke arah Dryn to the tank, hidupkan mobil dan
tekan tombol power yang berwarna hijau.
8. Lihat dengan teliti, jumlah oli yang keluar dan oli baru haruslah sama jumlah
liternya, jika oli lama yang tersedot sebanyak 6 liter maka oli baru haruslah 6 liter
dan matikan tombol power yang berwarna hijau, dan jika oli baru yang dituang
kedalam mesin ATF Changer berlebihan cukup disimpan didalam mesin ATF
Changer untuk kemudian apabila ada pergantian oli berikutnya tinggal
menambahkan kekurangannya saja.

B. PROSEDURE MEMBUANG OLI BEKAS APABILA OLI SUDAH PENUH


DIDALAM MESIN ATF CHANGER
1. Sambungkan selang adaptor yang berwarna hitam yang terdapat di mesin ATF
changer dengan selang yang berada disebelah dekat dengan filter oli yang berwarna
bening (transparan)
2. Kemudian putar putaran yang terdapat dimesin ATF Changer ke arah “ Discharge
from tank “ kemudian siapkan wadah untuk menampung/membuang oli bekas
tersebut, setelah itu tekan tombol merah.

Note : Bagian kiri atau tombol merah hanya dapat difungsikan apabila ketika ingin
membuang oli bekas yang sudah penuh untuk dikosongkan dengan wadah alin atau
drum.
BAB II
PEMBAHASAN
Analisa wawancara terhadap personil management resiko
terhadap peralatan kerja (ATF CHANGER)
ATF changer merupakan suatu alat yang digunakan untuk menflushing atau
mencuci oli matic pada kendaraan roda empat
Alat ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu untuk mempermudah
pekerjaan seorang teknisi membersihkan,pelumasan,dan kelancaran oli matic pada
kendaraan.
Dalam personilnya penggunaanya sebuah ATF changer juga tidak bisa
sembarang digunakan dan tanpa pengawasan serta petunjuk yang sudah tertulis
pada buku manual ATF changer. Selain penggunaanya kita juga harus mengetahui
beberapa hal untuk dapat melakukan perawatan terhadap ATF changer agar selalu
dalam kodisi yang optimal pada saat kita mulai bekerja dan sebuah ATF changer
dapat memiliki usia pakai jangka waktu yang panjang serta dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan dan individu (END-User) dan yang terakhir tentunya
dapat menekan biaya pengeluaran yang seharusnya dapat diminimalisirkan.
Akibat yang akan ditimbulkan dengan tidak adanya perawatan yang
terjadwal dengan baik antara lain :
1. tidak efisiennya pengurasan oli matic kendaraan secara maksimal
2. ketidak lancaran pelumas saat flushing berlangsung dikarenakan filter oli
pada ATF changer tidak di ganti

2.1. RESIKO PERSONIL


Dalam penggunaan ATF changer untuk resiko penggunaannya terhadap
personil bisa dibilang tidak memiliki resiko yang terlalu membahayakan.
Hanya saja pada saat penggunannya kita memerlukan ketelitan agar apa yang kita
kerjakan sesuai dengan keinginan pelanggan.
2.2. RESIKO SUPPLYER
Resiko supplyer adalah resiko yang didapatkan oleh supplyer ( pemberi/
pemasok ). Sebagai contohnya perusahaan ini bergerak dibidang automotive yang
menggunakan ATR changer harus dalam keadaan prima. Apabila ada kegagalan
dalam supplyer yang mengirimkan bahan material yang kurang baik/ tidak sesuai
standartnya, maka proses pengerjaan tersebut akan memperlambat dan
membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses pergantian yang bergerak
dibidang jasa .
Ini bisa menyebabkan perusahaan mengalami kerugian bila dibiarkan dalam
jangka waktu yang lama, yang dimana contoh suatu pekerjaan mengganti oli matic
secara manual yang dapat diselesaikan dalam waktu 1 jam jika dengan
menggunakan ATF changer bisa menjadi 20 menit , hal ini berarti ada leadtime
waktu lebih kurang 40 menit yang dapat merugikan perusahaan.

2.3. RESIKO FINANSIAL


Resiko finansial adalah resiko yang terjadi pada finansial perusahaan
tersebut. Apabila sudah berbicara mengenai finansial, tentu saja sudah pasti akan
menyinggung keuangan dari perusahaan tersebut. Disinilah peran penting dari
seorang manager perusahaan yang akan bertugas untuk memanagement keuangan
perusahaaan, money flow. Apabila dalam berbisnis, tidak dapat menghasilkan
keuntungan, untuk apa perusahaan tersebut berdiri menjalankan bisnisnya.

2.4. RESIKO OPERASIONAL


Resiko operasional adalah resiko yang terjadi dalam sistem
pengoperasioanalannya / penggunaannya. Dalam hal ini semua pengoperaiannya
begantung pada user yang menggunakan alat / mesin tersebut. Resiko
pengoperasional ini sangan intim, karena bisa mengacaukan segala macam resiko
resiko yang lainnya.
Pada dasar nya resiko operasional pada saat mengoperasikan ATF canger
hanya memerlukana ketelitian pada saat penggunaannya agar kita tidak melakukan
kesalahaan pada saat proses pengerjaan.
berapa kerugian yang ditanggung oleh perusahaan jika terjadi kesalahan
pada saat pengoperasian ATF changer ,mulai dari proses perbaikan ATF changer,
ganti rugi terhadap pelanggan yang mobilnya mengalami kerusakan.

2.5. RESIKO EKSTERNAL


Resiko eksternal yaitu resiko yang disebebkan oleh faktor eksternal, bisa
dikatakan resiko yang diakibatkan oleh pihak ketiga. Dalam proses perbaikan akan
ada selalu resiko dalam proses pengerjaan kendaraan pelanggan yang kita tidak
ketahui, seperti terjadinya kecelakaan dibengkel ( salah pemberian type) oli matic
kendaraan, keterlambatan dalam janji penyerahan, sampai menyangkut kepuasan
pelanggan yang bisa berkelanjutan dan menyebar dengan cepat. Itu semua resiko
yang kita tidak duga-duga.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Dalam suatu perusahaan yang bergerak dibidang apapun itu jenisnya, pasti
selalu akan menghadapi sebuah resiko. Maupun itu resiko yang besar ataupun yang
kecil sekalipun. Namun itu semua harus dihadapi dan dapat di minimalisir, sehingga
resiko yang akan terjadi dapat di perkecil, dan tidak mengakibatkan kerugian yang
begitu besar, sehingga perusahaan dapat berjalan dengan baik dan berkembang
dengan pesat .

Anda mungkin juga menyukai