KAJIAN TEORI
A. Pengertian Sistem Suspensi.
Kenyamanan berkendaraan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan oleh
pengendara maupun penumpang. Namun demikian, kendaraan akan selalu mengalami getaran
atau goncangan yang disebabkan oleh mesin itu sendiri atau karena kondisi jalan yang tidak rata.
Untuk mengurangi getaran dan goncangan tersebut setiap kendaraan perlu dilengkapi dengan
sistem suspensi.
Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran
yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan
kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Sistem suspensi kendaraan terletak di
antara bodi (kerangka) dengan roda.
dilakukannya pengereman.
Digunakan pada roda belakang, mobil penumpang yang penggeraknya pada roda belakang
5. Tipe Strut Dua L Link
Suspensi
Mac
pherso
Ada
dua
macam
konstruksi
suspensi
macpherson yaitu dengan lengan melintang dan lengan L
a). Suspensi mac pherson lengan melintang
Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan akan diteruskan
ke lower arm melintang sehingga mengakinatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan
pegas koil yang dipasangkan antara peredam getaran dengan kerangka ( frame ). Untuk
memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang berlebihan maka peredam kejut
dipasangkan bersama pegas koil antara lower arm dengan rangka ( frame)
b) Suspensi mac pherson lengan L
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan maka akan
diteruskan ke lower arm L mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pada
pegas koil yang dipasangkan antara peredam getaran dengan rangka (frame) kendaraan.
BAB III
KEGIATAN KHUSUS
1. Analisa Gangguan
Gangguan
Terjadi
Kemungkinan sebab
Cara mengatasinya
Pegas/spring lemah
ganti
pitching/timbul
benturan
Melayang/menarik
Kendaraan
bergetar
suspension
arm
patah
Bunyi
Kendaraan
Ganti
bergetar
Mengayun
Stabilizer
bar Ganti
lemah/patah
Roda depan semi
Ball
joint/bushing Ganti
aus
Keausan ban tidak Komponen suspensi Ganti
normal
OSKILASI BODY.
Jenis jenis oskilasi body:
1. Pitching
Adalah gerakan atau bergoyangnya bagian depan dan belakang kendaraan keatas dan kebawah
terhadap titik pusat grafitasi kendaraan. Gejala ini terjadi ketika kendaraan melalui jalan yang
bertonjolan atau jalan berlubang. Disamping itu pitching terjadi pada kendaraan yang mengalami
pegas/spring lemah.
2. Rolling.
Adalah bila kendaraan membelok atau melalui tonjolan jalan, maka pegas pada satu sisi
kendaraan mengembang dan pegas/spring pada sisi lainya mengkerut. Kendaraan ini
mengakibatkan body rolling pada arah samping ( sisi ke sisi ).
3. Bouching.
Adalah gerakan naik turun body kendaraan secara keseluruhan. Gejala ini mungkin terjadi
pada kecepatan kendaraan tinggi dan pada jalan bergelombang, demikian pula bila pegas
suspensi lemah.
4. YAWING
Adalah gerakan body kendaraan mengarah memanjang ke kana dan ke kiri terhadap titik berat
kendaraan. YAWING kemungkinan terjadi pada jalan yang menyebabkan pitching.
http://sinno-bee.blogspot.com/2011/08/laporan.html
Jika kondisi roda atau beban sudah sama, kemiringan pasti disebabkan hal lain.
Periksa kondisi pegas masing -masing roda. Periksa juga tumpuan-tumpuan pegas.
Pemeriksaan ketinggian kendaraan dapat dilakukan dengan alat ukur pada lampu utama
kendaraan ke tanah/landasan.
A. Kendaraan memantul berlebihan meskipun hanya melewati jalan yang sedikit tidak rata.
Kemungkinan Penyebab
1. Tekanan ban terlalu tinggi.
2. Peredam kejut (shock absorber) lemah atau rusak.
Pemeriksaan dan Perbaikan
Bila pada saat kendaraan tidak terlalu banyak membawa beban, sedangkan tekanan ban
terlalu tinggi dapat menimbulkan pantulan, sehingga terasa kurang nyaman. Sesuaikan
tekanan ban sesuai persyaratannya.
Parkir di tempat yang rata, periksa kondisi peredam kejut dengan menekan kendaraan
pada salah satu ujungnya. Jika kendaraan hanya memantul sekali atau dua kali berarti
peredam kejut (shock absorber) masih baik. Tetapi, jika pantulan lebih lama, periksa
kondisi peredam kejut, barangkali terdapat kebocoran atau kerusakan. Peredam kejut juga
dapat diperiksa dengan memegangnya segera sesudah kendaraan berhenti. Jika terasa
panas, berarti peredam kejut masih baik. Sebaliknya jika terasa dingin, berarti sudah
rusak.