OLEH :
NIM: 1923041001
FAKULTAS TEKNIK
2021
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG....................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................3
C. TUJUAN.........................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
B. Komponen-Komponen Suspensi....................................................................6
D. Jenis-Jenis Suspensi......................................................................................13
BAB III.................................................................................................................26
PENUTUP.............................................................................................................26
A. Kesimpulan...................................................................................................26
B. Saran.............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu
sebagai berikut:
C. TUJUAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai setelah mempelajari makalah ini, yaitu
sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan fungsi sistem suspensi secara
umum ?
2. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja sistem suspensi secara umum ?
3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi pada kendaraan ?
4. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi independen ?
5. Mahasiswa dapat mengetahui teknologi yang digunakan pada suspensi
independen ?
6. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengidentifikasi masalah pada sistem
suspensi independen ?
BAB II
PEMBAHASAN
2. Shock Absorber
Ball joint adalah salah satu komponen suspensi yang berfungsi untuk
menerima berbagai beban lateral beserta horizontal pada mobil. Ball joint juga
berguna sebagai sumbu putaran saat kendaraan sedang berbelok. Ball joint terdiri
dari 2 jenis utama yaitu upper ball joint dan lower ball joint.
Pada suatu ball joint biasanya akan ditemukan sebuah minyak yang berguna
untuk melumasi berbagai bagian yang saling bergesekan. Apabila tidak ada
minyak, tentu gesekan tidak akan berjalan dengan baik dan akan cenderung ball
joint tidak bekerja dengan maksimal. Pada dasarnya, dalam ball joint molybdenum
disulfide lithium sangat diperlukan adanya pergantian minyak di bagian interval
tertentu. Namun pada ball joint yang bertipe dudukan dari resin, maka tidak perlu
adanya pergantian yang gemuk.
4. Stabilizer Bar
Upper dan lower arm adalah salah satu bagian dalam sistem suspensi yang
bertugas untuk menghubungkan bagian knuckle arm dengan bodi mobil, sehingga
pada bagian roda akan terpasang di knuckle arm. Pada dasarnya tidak semua
sistem suspensi akan memiliki upper arm, namun akan tetap memakai lower arm.
Arm memang diibaratkan akan bekerja bagaikan tangan manusia yang bisa
bergerak naik dan turun dalam sebuah sistem suspensi mobil. Dalam istilah
mekanik, komponen ini terkenal dengan sebutan wishbone atau a-arm. Upper dan
lower arm membuat mobil bisa berbelok dengan stabil.
8. Strut bar
Strut bar adalah komponen dalam sistem suspensi mobil yang berfungsi
untuk menahan lower arm supaya kemiringan di bagian roda depannya dapat
terjaga dengan baik dan maksimal. Pada bagian kemudi mobil, maka setir bisa
berbalik dengan sendirinya dan kondisi ini biasanya terjadi saat posisi kendaraan
lurus setelah berbelok. Setir berbalik dengan cepat disebabkan roda depan mobil
di desain dengan miring atau sering disebut dengan front wheel alignment. Pada
dasarnya, penyetelan pada bagian roda depan sering dikenal atau disebut dengan
nama proses spooring. Ketika proses spooring berlangsung, maka akan dilakukan
penyetelan yang berada pada mur strut bar. Strut bar memang berfungsi untuk
mencegah atau menjaga lower arm supaya tidak bergerak ke arah depan atau
belakang.
9. Knuckle Arm
Knuckle arm adalah komponen suspensi mobil yang posisinya berada di bagian
depan roda mobil. Pada dasarnya, roda mobil akan berputar secara terus menerus
pada bagian poros spindel yang berasal dari knuckle arm. Komponen knuckle arm
akan dihubungkan juga dengan lower arm dengan melalui ball joint.
C. Prinsip Kerja Sistem Suspensi Mobil
Sumber: https://mamangbengkel.com/cara-kerja-sistem-suspensi/
Prinsip Kerja:
Cara kerja sistem suspensi ialah menghubungkan komponen antara roda dan
bodi. Yang mana komponen tersebut memiliki kekuatan yang elastis sehingga
gerakan yang dihasilkan secara tiba-tiba oleh roda tidak akan berpengaruh pada
bodi mobil. dan sistem suspensi akan bekerja sebagai penghalang.
Bagian utama dari sistem suspensi adalah pegas. Yang mana pegas tersebut
adalah suatu bagian yang dibuat dari bahan baja yang sangat elastis. Keelastisan
pada pegas ini dipakai untuk menampung semua getaran yang dihasilkan dari
permukaan jalan. Pada bagian dalam sistem suspensi pegas ini tidak bisa bekerja
sendirian. Ada beberapa komponen tambahan yang bisa membantu agar cara kerja
sistem suspensi pegas dengan maksimal.
Diantaranya seperti:
1. Stabilizer
Sesuai dengan namanya, stabilizer ini dipakai untuk memberikan
keseimbangan pada bagian bodi mobil disaat suspensi bekerja dan menghasilkan
efek terhadap bodi. Gampangnya, disaat mobil sedang melaju kemudian
menemukan jalan yang berbelok, maka posisi dari mobil ini akan lebih condong
ke arah luar, kenapa? Pasalnya ada gaya sentrifugal yang membuat posisi mobil
seperti itu. Dampak buruk dari mobil yang berbelok itu bisa terbalik, namun
dengan adanya stabilizer ini semuanya bisa teratasi dengan aman, dan akan selalu
tetap aman terkendali.
2. Shock Absorber
Sesuai dengan namanya, cara kerja dari sistem suspensi Absorber ini untuk
meredam kejut pada sistem suspensi. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa
pegas itu adalah suatu bagian utama dari sistem suspensi, namun pegas ini
mempunyai kelemahan, yaitu bisa membalik ketika ditekan walaupun tidak ada
getaran pada mobil tersebut.
Agar tidak terjadinya hal seperti itu, maka bisa dicegah dengan cara
meletakkan bagian yang disebut dengan sebutan Shock Absorber. Dengan adanya
komponen ini bisa mencegah sistem suspensi bergerak secara mendadak. Maka
dari itu, adanya peredam kejut ini dapat membuat dampak pada suspensi agar
terasa lebih keras, walaupun keras masih sangat seimbang dikarenakan bisa
menyerap guncangan yang ada.
3. Lengan Suspensi
Lengan suspensi dipakai untuk menyambungkan roda dengan sasis. Yang
mana lengan suspensi tersebut diformat menggunakan engsel sehingga lengan
suspensi itu bisa bekerja dengan baik, yaitu bergerak secara vertikal. adanya
gerakan ini dapat membuat roda bergerak naik dan turun, semua itu tergantung
dari beban yang dimuatnya.
D. Jenis-Jenis Suspensi
Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/
Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/
Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/
Selanjutnya ada jenis suspensi yang umum digunakan mobil keluaran
terbaru seperi sekarang ini yaitu jenis Multi Link. Bisa dibilang suspensi Multi
Link ini merupakan jenis suspensi yang paling kompleks bila dibandingkan
dengan jenis suspensi mobil yang lainnya. Dan apabila dilihat dari konstruksi dan
strukturnya, suspensi Multi Link bisa dibilang merupakan hasil pengembangan
dari Double Wishbone. Pasalnya pada tipe ini masih menggunakan link atau arm
ganda yang difungsikan sebagai pendukung masing-masing roda kanan dan kiri.
Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/
Kemudian ada juga jenis atau tipe suspensi mobil Torsion Beam. Pada
dasarnya jenis ini bisa dikatakan menjadi salah satu tipe suspensi mobil
semiindependen. Hal tersebut dikarenakan suspensi ini merupakan hasil
pengembangan dari jenis rigid. Meski merupakan hasil pengembangan dari
suspensi jenis rigid. Akan tetapi pada tipe ini benar-benar dibuat menggunakan
desain bentuk yang berbeda. Bahkan bisa dikatakan menawarkan sistem
peredaman yang lebih baik dan lebih empuk.
Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/
Ini merupakan jenis atau model suspensi yang mungkin paling banyak
digunakan pada mobil bertipe niaga ataupun tipe mobil lama. Dan biasanya
digunakan pada bagian belakang. Hal ini dikarenakan suspensi jenis ini memiliki
sifat kaku. Meski begitu konstruksi dari jenis suspensi mobil ini bisa dikatakan
cukup sedehana dan tidak rumit. Umumnya pada jenis ini terdiri dari Axle
Housing yang diikat dengan menggunakan U-Bolt yang terpasang langsung pada
frame. Mobil yang menggunakan jenis suspensi ini biasanya memiliki ketahanan
yang tinggi.
8. Suspensi Pneumatic
Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/
Sesuai dengan namanya, jenis ini akan dapat bekerja dengan mengandalkan
sistem peneumatic. Yang dimana sistem peneumatic sendiri merupakan sistem
yang akan bekerja dengan memanfaatkan gas atau udara yang dimampatkan
dengan menggunakan kompresor. Salah satu kelebihan dari jenis suspensi mobil
tipe ini adalah ketinggian yang dapat diatur dengan mudah dari dalam kabin.
Namun dibalik itu semua ada juga kekurangannya diantaranya adalah harga part
pengganti yang mahal dan juga daya tahan yang kurang bagus.
9. Suspensi Trailing Arm
Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/
Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/
Dan jenis suspensi mobil yang terakhir adalah Suspensi Udara atau Air
Suspension. Ini merupakan hasil pengembangan yang bisa dibilang memiliki
kinerja yang cukup baik. Tidak heran penggunaan jenis suspensi ini banyak kita
temukan pada jenis mobil-mobil mewah seperti Mercedes-Benz ataupun Range
Rover.
Bahkan pada beberapa tipe mobil mewah sistem suspensi udara ini juga bisa
diatur menggunakan komputer. Sehingga akan membuat pengaturan yang
benarbenar pas dan tidak akan meleset. Namun dilihat dari konstruksinya tentu
saja lebih rumit dibandingkan dengan jenis suspensi yang lainnya. Dilain sisi
harganya pun terbilang begitu mahal.
Sering permasalah pada steering, suspensi, roda dan ban saling terkait
dengan beberapa sistem, untuk mengetahuinya perhatikan hal-hal berikut ini pada
saat melakukan diagnosa masalah. Dan untuk menghindari kesalahan pada saat
diagnosa dari gejala yang ada, lakukan tes jalan. Lakukan pemeriksaan penting
berikut ini dan perbaiki masalah yang ditemukan.
1. Periksa tekanan dan keausan ban.
2. Naikkan kendaraan ke atas lift dan periksa suspensi (depan dan belakang)
dan sistim steering dari kemungkinan kendur atau komponennya rusak.
3. Putar roda depan. Periksa round-out ban, velg, bearing roda kendur dan
tidak tepat.
1). Saat diparkir di tempat datar, mobil terlihat tidak rata/miring.
Kemungkinan Penyebab
a. Kondisi roda atau beban tidak sama.
b. Salah satu pegas suspensi lemah/patah.
c. Pemeriksaan dan Perbaikan
Jika kondisi roda atau beban sudah sama, kemiringan pasti disebabkan hal lain.
Periksa kondisi pegas masing -masing roda. Periksa juga tumpuan-tumpuan
pegas. Pemeriksaan ketinggian kendaraan dapat dilakukan dengan alat ukur pada
lampu utama kendaraan ke tanah/landasan.
2). Kendaraan memantul berlebihan meskipun hanya melewati jalan yang
sedikit tidak rata. Kemungkinan Penyebab
a. Tekanan ban terlalu tinggi.
b. Peredam kejut (shock absorber) lemah atau rusak.
c. Pemeriksaan dan Perbaikan
Bila pada saat kendaraan tidak terlalu banyak membawa beban, sedangkan
tekanan ban terlalu tinggi dapat menimbulkan pantulan, sehingga terasa kurang
nyaman. Sesuaikan tekanan ban sesuai persyaratannya. Parkir di tempat yang rata,
periksa kondisi peredam kejut dengan menekan kendaraan pada salah satu
ujungnya. Jika kendaraan hanya memantul sekali atau dua kali berarti peredam
kejut (shock absorber) masih baik. Tetapi, jika pantulan lebih lama, periksa
kondisi peredam kejut, barangkali terdapat kebocoran atau kerusakan.
3). Ban cepat kempes meskipun tekanan sudah sesuai dengan persyaratan. a.
Kemungkinan Penyebab
b. Kerusakan pentil.
c. Terdapat benda yang menusuk bagian luar, di antara telapak ban.
Pemeriksaan dan Perbaikan
Pentil yang terdapat di ban dalam merupakan katup searah. Kerusakan atau
kesalahan dalam pemasangan pentil dapat menyebabkan udara di dalam ban dalam
mudah keluar pada saat kendaraan dibebani. Periksa pentil dengan membuka
tutupnya. Oleskan air sabun atau ludah pada lubang pentil. Jika timbul gelembung
udara, menandakan adanya udara yang keluar dari pentil yang berarti terjadi
kebocoran. Bila kondisi pentil sudah baik, tetapi ban tetap cepat kempes,
sebaiknya kondisi ban diperiksa. Barangkali dari perbaikan sebelumnya masih
tersisa paku atau benda runcing lain yang menusuk ban luar.
4). Sirip jejak ban pada pundak kiri dan kanan, lebih aus dibandingkan
bagian tengah.
a. Kemungkinan Penyebab
b. Tekanan ban kurang.
c. Beban berlebihan. Pemeriksaan dan Perbaikan
Tekanan ban kurang menyebabkan bekas telapak ban di tanah (jalan) tidak
rata. Bagian yang berkontak dengan tanah adalah pundak ban, kiri dan kanan.
Akibatnya, jika kendaraan berjalan, pundak ban cepat aus. Tambah tekanan ban
sesuai ketentuan. Beban berlebihan mempengaruhi umur ban dan kendaraan.
Karena beban berlebihan menyebabkan kerja mesin lebih berat. Cara mengemudi
mempengaruhi keausan. Kecepatan yang tinggi saat membelok, mengerem atau
mempercepat kendaraan secara tiba-tiba, dapat mempercepat keausan ban.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdapat banyak sekali spare part yang melekat pada sebuah kendaraan,
salah satu di antaranya adala Suspensi. Walaupun sistem serta bentuk yang
dimiliki beragam, terdapat tujuan utama dari sebuah suspensi, yakni memberikan
kenyamanan bagi si pengendara. Sebab itu perusahaan mobil hendak melakukan
berbagai percobaan dan penelitian agar suspensi mobil hasil produksinya bisat
memberikan kenyamanan maksimal. Tapi disayangkan, setiap individu memiliki
penilaian yang berbeda-beda. Terkadang belum tentu nyaman bagi si konsumen
(yang juga menjadi pengendara mobil tersebut) walaupun pihak produsen sudah
merasa nyaman. Akhirnya, Jika pengendara ingin tetap merasakan kenyamanan,
Terpaksa ia harus menyetel ulang atau mungkin memodifikasi kembali suspensi
mobil tersebut.
B. Saran
Untuk merawat suspensi, hal ini bisa dimulai dari shockbreaker. Sebuah
bagian yang berfungsi untuk meredam goncangan ini terbuat dari bahan logam
baja. Penggunaan logam baja untuki bahan dasar bertujuan agar shockbreaker
memiliki daya tahan yang cukup lama. Walaupun demikian, umur shockbreaker
pun pasti ada batasnya, dan suatu saat dapat mengalami keausan. Terlebih pada
bagian seal yang terbuat dari bahan karet. Harus di ingat, shockbreaker bekerja
pada masingmasing ban, serta membantu pegas (yang menjadi penopang utama
beban mobil) dalam meredam getaran. Semakin sering shockbreaker terguncang
dengan beban yang berlebihan, daya tahannya pun akan semakin berkurang. Hal
ini mengakibatkan, shockbreaker mobil menjadi lemah hingga membuat body
kendaraan terasa melayang saat melaju.
Mungkin solusi yang tepat adalah dengan membeli satu set shockbreaker
baru guna mengurangi ketidaknyaman akibat lemahnya shockbreaker dalam
meredam guncangan. Namun, jika anda ingin berhemat, mulailah merawat
shockbreaker anda sedini mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
https://wuling.id/id/blog/autotips/9-komponen-suspensi-mobil-dan-fungsinya-
apasaja/ https://mamangbengkel.com/cara-kerja-sistem-suspensi/
https://www.suzuki.co.id/tips-trik/sistem-suspensi-mobil-fungsi-jenis-dan-
carakerjanya https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/
http://fiantekdung.blogspot.com/2017/05/makalah-suspensi.html