Anda di halaman 1dari 26

CHASIS OTOMOTIF

SISTEM SUSPENSI MOBIL

OLEH :

NAMA : GUSDIN SHAWAL

NIM: 1923041001

HARI: MINGGU, 27 SEPTEMBER 2021

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021
DAFTAR ISI

BAB I......................................................................................................................3

PENDAHULUAN..................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG....................................................................................3

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................3
C. TUJUAN.........................................................................................................3

BAB II.....................................................................................................................5

PEMBAHASAN.....................................................................................................5

A. Pengetian Dan Fungsi Sistem Suspensi Secara Umum..................................5

B. Komponen-Komponen Suspensi....................................................................6

C. Prinsip Kerja Sistem Suspensi Mobil...........................................................12

D. Jenis-Jenis Suspensi......................................................................................13

E. Perawatan dan Perbaikan serta Troble Shooting Suspensi...........................20

F. Beberapa Diangnosa Troble Shooting Suspensi Dan Cara Mengatasinya...22

BAB III.................................................................................................................26

PENUTUP.............................................................................................................26

A. Kesimpulan...................................................................................................26

B. Saran.............................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kenyamanan berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara


maupun penumpang. Kondisi ideal yang ingin diperoleh dalam kenyamanan
adalah dalam kabin kendaraan yang diam ditempat walaupun ada gangguan yang
disebabkan ketidak rataan jalan. Tetapi kondisi ini tidaklah mungkin dicapai,
sehingga pendekatan yang ditempuh adalah meminimumkan efek gangguan yang
berupa ketidak rataan jalan dengan memasang sistem suspensi independen
diantara roda dan kendaraan.
Sistem suspensi independen pada kendaraan memegang peranan penting
dalam memperoleh kenyamanan, selain dapat mempengaruhi kestabilan kendaraan
dan daya lekat ban pada jalan, sistem suspensi independen berfungsi juga untuk
mengurangi getaran pada kabin kendaraan yang disebabkan oleh ketidak rataan
jalan.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu
sebagai berikut:

1. Pengertian dan fungsi sistem suspensi secara umum ?


2. Apa saja komponen suspensi dan fungsinya ?
3. Bagaimana prinsip kerja sistem suspensi secara umum ?
4. Jenis-jenis suspensi pada kendaraan ?

C. TUJUAN

Adapun tujuan yang hendak dicapai setelah mempelajari makalah ini, yaitu
sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan fungsi sistem suspensi secara
umum ?
2. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja sistem suspensi secara umum ?
3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi pada kendaraan ?
4. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi independen ?
5. Mahasiswa dapat mengetahui teknologi yang digunakan pada suspensi
independen ?
6. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengidentifikasi masalah pada sistem
suspensi independen ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengetian Dan Fungsi Sistem Suspensi Secara Umum

1. Pengertian Sistem Suspensi


Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi
meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan
yang tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan
pengendalian kendaraan.
Sistem suspensi merupakan suatu bagian dari chasis yang berfungsi Ssecara
umumn menyerap kejutan dari jalan agar tidak tersalur ke body, serta untuk
menambah kenyamanan berkendara.
Suspensi adalah salah satu bagian chasis yang berfungsi untuk memberikan
kenyamanan bagi pengendara atau penumpang. Sistem suspensi terletak antara
body kendaraan dan roda roda, dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan
jalan yang bergelombang sehingga menambah kenyamanan berkendara dan
memperbaiki kemampuan cengkeraman roda terhadap jalan. Suspensi terdiri atas
pegas, shock absorber (peredam kejut, stabilizer dan sebagainya).

2. Fungsi Sistem Suspensi


Adapun fungsi sistem suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut :
a. Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda
menyerap getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini
untuk memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang.
b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan
antara jalan dengan roda-roda.
c. Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan
roda-roda.
B. Komponen-Komponen Suspensi

Pada umumnya, sebuah suspensi terdiri dari beberapa komponen di


dalamnya dan setiap komponen memiliki kegunaan yang variatif. Ada beberapa
jenis mobil yang telah dilengkapi dengan berbagai komponen pendukung sistem
suspensi di dalamnya dan penambahan komponen biasanya untuk melengkapi
kebutuhan dari mobil.
1. Pegas

Gambar 2.1. Pegas


Sumber: https://wuling.id/id/blog/autotips/9-komponen-suspensi-mobil-
danfungsinya-apa-saja/

Pegas merupakan komponen utama yang memiliki peranan sangat penting


dalam sebuah sistem suspensi mobil dan fungsi utama dari pegas adalah untuk
menyerap atau meredam berbagai kejutan yang dihasilkan dari gesekan jalanan
dengan roda mobil, supaya tidak terus berlanjut ke bagian bodi mobil. Pegas juga
memiliki fungsi untuk membantu meningkatkan daya cengkraman roda pada jalan
dan hal ini akan membuat para penumpang menjadi nyaman saat berada di dalam
mobil. Apabila mobil tidak memiliki pegas, tentu mobil tersebut tidak akan melaju
dengan stabil. Jenis pegas yang berada dalam sebuah suspensi mobil seperti pegas
koil atau coil spring, pegas daun atau leaf spring dan pegas batang torsi atau
torsion bar spring.

2. Shock Absorber

Gambar 2.2. Shock Brekaer


Sumber: https://wuling.id/id/blog/autotips/9-komponen-suspensi-mobil-
danfungsinya-apa-saja/
Shock Absorber atau peredam kejut merupakan komponen suspensi mobil
yang berfungsi untuk meredam gerakan naik turun atau oksilasi yang biasanya
ditimbulkan oleh pegas yang menyerap berbagai kejutan atau getaran dari
permukaan jalan. Dalam sebuah Shock Absorber terdapat sebuah cairan yang
berperan sebagai minyak shock absorber. Pada dasarnya, cairan Shock Absorber
akan menyerap oksilasi yang dihasilkan oleh pegas melalui tahanan aliran minyak
pada lubang kecil atau orifice pada saat piston bergerak dalam sebuah silinder
yang terdapat dalam shock absorber.
Cara kerja Shock Absorber yaitu saat adanya kompresi, maka katup akan
terbuka dan minyak akan mengalir dengan sangat mudah, sehingga bisa mencegah
timbulnya redaman dengan baik. Ketika ekspansi, maka katup akan tertutup dan
minyak akan mengalir pada sebuah lubang yang kecil yang menimbulkan
peredaman. Shock absorber dalam sebuah mobil memang terbagi menjadi
beberapa tipe. Berdasarkan cara kerjanya, shock absorber terdiri atas tipe shock
absorber dengan kerja tunggal dan Shock Absorber dengan kerja ganda.
Berdasarkan konstruksinya, komponen ini terbagi atas tipe twin tube dan
mono tube. Sedangkan berdasarkan medium kerjanya, shock absorber terdiri dari
tipe shock absorber yang berisikan gas dan tipe hidraulis. 3. Ball Joint

Gambar 2.3. Ball Joint


Sumber: https://wuling.id/id/blog/autotips/9-komponen-suspensi-mobil-
danfungsinya-apa-saja/

Ball joint adalah salah satu komponen suspensi yang berfungsi untuk
menerima berbagai beban lateral beserta horizontal pada mobil. Ball joint juga
berguna sebagai sumbu putaran saat kendaraan sedang berbelok. Ball joint terdiri
dari 2 jenis utama yaitu upper ball joint dan lower ball joint.
Pada suatu ball joint biasanya akan ditemukan sebuah minyak yang berguna
untuk melumasi berbagai bagian yang saling bergesekan. Apabila tidak ada
minyak, tentu gesekan tidak akan berjalan dengan baik dan akan cenderung ball
joint tidak bekerja dengan maksimal. Pada dasarnya, dalam ball joint molybdenum
disulfide lithium sangat diperlukan adanya pergantian minyak di bagian interval
tertentu. Namun pada ball joint yang bertipe dudukan dari resin, maka tidak perlu
adanya pergantian yang gemuk.

4. Stabilizer Bar

Gambar 2.4. Stabilizer Bar


https://wuling.id/id/blog/autotips/9-komponen-suspensi-mobil-dan-fungsinya-
apasaja/

Stabilizer bar adalah komponen suspensi mobil yang berfungsi untuk


menjaga keseimbangan bodi saat mobil sedang berbelok. Ketika mobil berbelok,
tentu akan memunculkan gaya sentrifugal yaitu gaya dari benda yang melakukan
putaran atau berputar untuk dapat keluar dari lintasan. Ketika mobil dipakai dalam
kecepatan yang tinggi dan anda membelokan mobil secara mendadak, maka akan
timbul gaya sentrifugal yang lebih besar dibandingkan saat mobil dipakai dalam
kecepatan yang rendah. Gaya sentrifugal yang terlalu besar biasanya akan
membuat mobil terbalik, apabila berbelok mendadak dengan kecepatan yang
tinggi. Untuk menjaga atau menghindarkan mobil terbalik, maka komponen
stabilizer akan membantu untuk menstabilkan mobil.
Secara umum, stabilizer adalah suatu batang besi yang tersambung atau
terhubung diantara lower arm roda kiri dan kanan. Pada bagian tengahnya
biasanya akan dihubungkan dengan bodi mobil. Batang besi stabilizer biasanya
memiliki daya elastisitas yang lumayan tinggi, sehingga kinerjanya sudah sesuai
dengan spesifikasi mobil.
5. Bumper

Gambar 2.5. Bumper


https://wuling.id/id/blog/autotips/9-komponen-suspensi-mobil-dan-fungsinya-
apasaja/

Bumper adalah komponen tambahan yang masuk dalam sistem suspensi.


Bumper memang terdiri dari beberapa komponen di dalamnya seperti bounding
dan rebounding. Keduanya dipasang biasanya untuk melindungi axle, frame,
Shock Absorber dan lainnya. Perlindungan akan dilakukan pada saat posisi pegas
dalam kondisi yang mengembang dan mengerut di luar batas maksimumnya. Hal
ini akan menghindarkan berbagai kerusakan pada bagian komponen bounding dan
rebounding. Bounding bumper biasanya akan bertugas saat kendaraan sedang
mengerut dan rebounding bumper akan bertugas ketika kendaraan sedang
mengembang. Bumper menjadi salah satu komponen tambahan dalam sistem
suspensi yang memiliki peranan signifikan pada mobil.
Masyarakat luas mengenal bumper sebagai alat pengaman yang dipasang di
bagian belakang atau depan mobil. Bentuk bumper juga dibuat dengan berbagai
variasi, tergantung dari jenis dan model mobilnya.

6. Lateral Control Rod

Gambar 2.6. Lateral Control Rod


https://wuling.id/id/blog/autotips/9-komponen-suspensi-mobil-dan-fungsinya-apa-
saja/
Lateral control rod merupakan salah satu komponen tambahan suspensi
mobil yang kurang begitu dikenal, meskipun komponen ini dipastikan ada dalam
sebuah kendaraan roda empat atau mobil. Komponen lateral control rod berfungsi
untuk menahan axle ketika adanya sebuah beban yang berada dari bagian atau
arah samping. Lateral control rod biasanya dipasang di antara axle kendaraan dan
dengan bodi kendaraan.
Komponen lateral control rod sangatlah penting untuk diperhatikan, karena
setiap komponen mobil pasti memiliki masa perawatan dan masa perbaikan
tertentu. Apabila Anda memiliki mobil, maka penting untuk selalu memperhatikan
berbagai komponen yang terdapat dalam mobil. Jangan biarkan komponen rusak,
sehingga akan menghambat kinerja mobil.

7. Upper dan Lower Arm

Gambar 2.7. Upper dan Lower Arm


https://wuling.id/id/blog/autotips/9-komponen-suspensi-mobil-dan-fungsinya-
apasaja/

Upper dan lower arm adalah salah satu bagian dalam sistem suspensi yang
bertugas untuk menghubungkan bagian knuckle arm dengan bodi mobil, sehingga
pada bagian roda akan terpasang di knuckle arm. Pada dasarnya tidak semua
sistem suspensi akan memiliki upper arm, namun akan tetap memakai lower arm.
Arm memang diibaratkan akan bekerja bagaikan tangan manusia yang bisa
bergerak naik dan turun dalam sebuah sistem suspensi mobil. Dalam istilah
mekanik, komponen ini terkenal dengan sebutan wishbone atau a-arm. Upper dan
lower arm membuat mobil bisa berbelok dengan stabil.
8. Strut bar

Gambar 2.8. Strut Bar


Sumber: https://wuling.id/id/blog/autotips/9-komponen-suspensi-mobil-
danfungsinya-apa-saja/

Strut bar adalah komponen dalam sistem suspensi mobil yang berfungsi
untuk menahan lower arm supaya kemiringan di bagian roda depannya dapat
terjaga dengan baik dan maksimal. Pada bagian kemudi mobil, maka setir bisa
berbalik dengan sendirinya dan kondisi ini biasanya terjadi saat posisi kendaraan
lurus setelah berbelok. Setir berbalik dengan cepat disebabkan roda depan mobil
di desain dengan miring atau sering disebut dengan front wheel alignment. Pada
dasarnya, penyetelan pada bagian roda depan sering dikenal atau disebut dengan
nama proses spooring. Ketika proses spooring berlangsung, maka akan dilakukan
penyetelan yang berada pada mur strut bar. Strut bar memang berfungsi untuk
mencegah atau menjaga lower arm supaya tidak bergerak ke arah depan atau
belakang.

9. Knuckle Arm

Gambar 2.9. Knuckle Arm


Sumber: https://wuling.id/id/blog/autotips/9-komponen-suspensi-mobil-
danfungsinya-apa-saja/

Knuckle arm adalah komponen suspensi mobil yang posisinya berada di bagian
depan roda mobil. Pada dasarnya, roda mobil akan berputar secara terus menerus
pada bagian poros spindel yang berasal dari knuckle arm. Komponen knuckle arm
akan dihubungkan juga dengan lower arm dengan melalui ball joint.
C. Prinsip Kerja Sistem Suspensi Mobil

Gambar 2.10. Cara Kerja Sistem Suspensi

Sumber: https://mamangbengkel.com/cara-kerja-sistem-suspensi/

Prinsip Kerja:
Cara kerja sistem suspensi ialah menghubungkan komponen antara roda dan
bodi. Yang mana komponen tersebut memiliki kekuatan yang elastis sehingga
gerakan yang dihasilkan secara tiba-tiba oleh roda tidak akan berpengaruh pada
bodi mobil. dan sistem suspensi akan bekerja sebagai penghalang.
Bagian utama dari sistem suspensi adalah pegas. Yang mana pegas tersebut
adalah suatu bagian yang dibuat dari bahan baja yang sangat elastis. Keelastisan
pada pegas ini dipakai untuk menampung semua getaran yang dihasilkan dari
permukaan jalan. Pada bagian dalam sistem suspensi pegas ini tidak bisa bekerja
sendirian. Ada beberapa komponen tambahan yang bisa membantu agar cara kerja
sistem suspensi pegas dengan maksimal.
Diantaranya seperti:
1. Stabilizer
Sesuai dengan namanya, stabilizer ini dipakai untuk memberikan
keseimbangan pada bagian bodi mobil disaat suspensi bekerja dan menghasilkan
efek terhadap bodi. Gampangnya, disaat mobil sedang melaju kemudian
menemukan jalan yang berbelok, maka posisi dari mobil ini akan lebih condong
ke arah luar, kenapa? Pasalnya ada gaya sentrifugal yang membuat posisi mobil
seperti itu. Dampak buruk dari mobil yang berbelok itu bisa terbalik, namun
dengan adanya stabilizer ini semuanya bisa teratasi dengan aman, dan akan selalu
tetap aman terkendali.
2. Shock Absorber
Sesuai dengan namanya, cara kerja dari sistem suspensi Absorber ini untuk
meredam kejut pada sistem suspensi. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa
pegas itu adalah suatu bagian utama dari sistem suspensi, namun pegas ini
mempunyai kelemahan, yaitu bisa membalik ketika ditekan walaupun tidak ada
getaran pada mobil tersebut.
Agar tidak terjadinya hal seperti itu, maka bisa dicegah dengan cara
meletakkan bagian yang disebut dengan sebutan Shock Absorber. Dengan adanya
komponen ini bisa mencegah sistem suspensi bergerak secara mendadak. Maka
dari itu, adanya peredam kejut ini dapat membuat dampak pada suspensi agar
terasa lebih keras, walaupun keras masih sangat seimbang dikarenakan bisa
menyerap guncangan yang ada.
3. Lengan Suspensi
Lengan suspensi dipakai untuk menyambungkan roda dengan sasis. Yang
mana lengan suspensi tersebut diformat menggunakan engsel sehingga lengan
suspensi itu bisa bekerja dengan baik, yaitu bergerak secara vertikal. adanya
gerakan ini dapat membuat roda bergerak naik dan turun, semua itu tergantung
dari beban yang dimuatnya.

D. Jenis-Jenis Suspensi

Jenis Suspensi pada Mobil

Gambar 2.11. Suspensi Mobil


Sumber: https://www.suzuki.co.id/tips-trik/sistem-suspensi-mobil-fungsi-
jenisdan-cara-kerjanya
Sistem suspensi pada mobil digolongkan dalam berbagai macam jenis.
Secara umum, Anda akan mengenal tiga jenis suspensi, yaitu suspensi
independent, dependent, dan semi-independent. Suspensi independent merupakan
suatu sistem dimana roda kiri dan kanan tidak berada dalam satu garis kaku.
Suspensi dependent
(rigid) terjadi karena roda kanan dan kiri berada dalam satu garis kaku. Sedangkan
Suspensi semi-independent yaitu kombinasi antara suspensi rigid dan
independent. Secara lebih spesifik, dunia otomotif mengenal jenis-jenis suspensi
pada mobil sebagai berikut:
1. Suspensi MacPherson Strut

Gambar 2.12. Suspensi MacPherson

Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/

Jenis suspensi mobil yang umum digunakan sekarang ini adalah


MacPherson Strut. Jenis ini biasanya banyak kita jumpai pada mobil sedan yang
membawa body monocoque ataupun pada tipe mobil LMPV. Bisa dibilang jenis
ini merupakan jenis suspensi paling sederhana namun tetap bisa memberikan
kenyamanan yang baik.

Beberapa kelebihan dari tipe suspensi ini diantaranya adalah:

1). Konstruksi yang sederhana, ringan, dan memiliki sedikit komponen.


2). Memiliki ruang efektif didalam engine compartemen yang lebih luas.
3). Mempunyai beban gerak yang lebih ringan sehingga pengalaman berkendara
dan juga road holding akan lebih sempurna.
2. Suspensi Double Wishbone

Gambar 2.13. Suspensi Doubel Wishbone

Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/

Kemudian jenis suspensi mobil yang berikutnya yaitu Suspensi Double


Wishbone. Ciri khas yang dimiliki suspensi Double Wishbone adalah terdapatnya
dua buah lengan atau arm yaitu lower arm dan upper arm. yang dimana kedua
lengan tersebut digunakan sebagai penopang sistem suspensinya Pada
penggunannya, jenis ini biasanya sering atau dapat kita jumpai pada mobil-mobil
seperti Toyota Hilux, Kijang Innova, atau Toyota Fortuner dan yang lainnya.
Berbeda dari jenis diatas, konstruksi dari suspensi ini bisa dibilang lebih rumit
sehingga ketika melakukan perbaikan harus dipegang oleh ahlinya.

3. Suspensi Multi Link

Gambar 2.14. Suspensi Multi-Link

Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/
Selanjutnya ada jenis suspensi yang umum digunakan mobil keluaran
terbaru seperi sekarang ini yaitu jenis Multi Link. Bisa dibilang suspensi Multi
Link ini merupakan jenis suspensi yang paling kompleks bila dibandingkan
dengan jenis suspensi mobil yang lainnya. Dan apabila dilihat dari konstruksi dan
strukturnya, suspensi Multi Link bisa dibilang merupakan hasil pengembangan
dari Double Wishbone. Pasalnya pada tipe ini masih menggunakan link atau arm
ganda yang difungsikan sebagai pendukung masing-masing roda kanan dan kiri.

4. Suspensi Axle Rigid

Gambar 2.15. Suspensi Axle Rigid

Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/

Suspensi Axle Rigid merupakan sebuah suspensi yang selalu terletak


dibagian belakang mobil. Ciri khas dari jenis suspensi mobil yang satu ini yaitu
antara roda belakang kiri dan kanan selalu terhubung dengan axle atau poros yang
sering kita sebut dengan gardan mobil. Dalam pengembangannya, sampai dengan
saat ini suspensi jenis ini juga masih dibagi menjadi dua macam atau dua jenis
yaitu axle rigid yang menggunakan pegas daun dan axel rigid yang menggunakan
pegas coil atau per didalamnya.

5. Suspensi Torsion Beam

Gambar 2.16. Suspensi Torsi Beam


Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/

Kemudian ada juga jenis atau tipe suspensi mobil Torsion Beam. Pada
dasarnya jenis ini bisa dikatakan menjadi salah satu tipe suspensi mobil
semiindependen. Hal tersebut dikarenakan suspensi ini merupakan hasil
pengembangan dari jenis rigid. Meski merupakan hasil pengembangan dari
suspensi jenis rigid. Akan tetapi pada tipe ini benar-benar dibuat menggunakan
desain bentuk yang berbeda. Bahkan bisa dikatakan menawarkan sistem
peredaman yang lebih baik dan lebih empuk.

6. Suspensi Rigid – Leafspring

Gambar 2.17. Suspensi Rigid

Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/

Ini merupakan jenis atau model suspensi yang mungkin paling banyak
digunakan pada mobil bertipe niaga ataupun tipe mobil lama. Dan biasanya
digunakan pada bagian belakang. Hal ini dikarenakan suspensi jenis ini memiliki
sifat kaku. Meski begitu konstruksi dari jenis suspensi mobil ini bisa dikatakan
cukup sedehana dan tidak rumit. Umumnya pada jenis ini terdiri dari Axle
Housing yang diikat dengan menggunakan U-Bolt yang terpasang langsung pada
frame. Mobil yang menggunakan jenis suspensi ini biasanya memiliki ketahanan
yang tinggi.

7. Suspensi 3 Link – Rigid

Gambar 2.18. Suspensi 3 Link-Rigid


Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/

Sama halnya dengan Suspensi Rigid – Leafsrping. Suspensi 3 Link – Rigid


ini juga biasanya terletak pada bagian belakang mobil. Dan ciri utama dari
suspensi jenis ini adalah menggunakan lateral rod dan lower arm. Dengan
mengetahui ciri khas tersebut, kalian langsung bisa mengetahuinya. Dan pada
umumnya, konstruksi dari jenis suspensi mobil ini terdiri dari sebuah coil spring,
lateral rod, lengkan torsion axle dan juga shock absorber. Yang dimana meski
terbilang cukup banyak komponen pembantu, namun ukuran dari sistem suspensi
ini terbilang cukup compact.

8. Suspensi Pneumatic

Gambar 2.19. Suspensi Pneumatic

Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/

Sesuai dengan namanya, jenis ini akan dapat bekerja dengan mengandalkan
sistem peneumatic. Yang dimana sistem peneumatic sendiri merupakan sistem
yang akan bekerja dengan memanfaatkan gas atau udara yang dimampatkan
dengan menggunakan kompresor. Salah satu kelebihan dari jenis suspensi mobil
tipe ini adalah ketinggian yang dapat diatur dengan mudah dari dalam kabin.
Namun dibalik itu semua ada juga kekurangannya diantaranya adalah harga part
pengganti yang mahal dan juga daya tahan yang kurang bagus.
9. Suspensi Trailing Arm

Gambar 2.20. Suspensi Trailing Arm

Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/

Jika dilihat dari konstruksinya, mungkin banyak dari flikermania yang


menganggap jenis suspensi trailing arm ini hampir sama seperti 3 Link – Rigid.
Padahal secara sistem kerjanya bisa dibilang sangat berbeda. Karena seperti
daapat kalian lihat pada gambar diatas, pada tipe ini sudha menggunakan trailin
arm yang menyatu dari sisi kiri dan kanan. Namun ada juga kesamaannya, dimana
penggunaan jenis suspensi mobil ini selalu diletakan pada bagian belakang.

10. Suspensi Udara / Air Suspension

Gambar 2.21. Air Suspensi

Sumber: https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/

Dan jenis suspensi mobil yang terakhir adalah Suspensi Udara atau Air
Suspension. Ini merupakan hasil pengembangan yang bisa dibilang memiliki
kinerja yang cukup baik. Tidak heran penggunaan jenis suspensi ini banyak kita
temukan pada jenis mobil-mobil mewah seperti Mercedes-Benz ataupun Range
Rover.
Bahkan pada beberapa tipe mobil mewah sistem suspensi udara ini juga bisa
diatur menggunakan komputer. Sehingga akan membuat pengaturan yang
benarbenar pas dan tidak akan meleset. Namun dilihat dari konstruksinya tentu
saja lebih rumit dibandingkan dengan jenis suspensi yang lainnya. Dilain sisi
harganya pun terbilang begitu mahal.

E. Perawatan dan Perbaikan serta Troble Shooting Suspensi

Sering permasalah pada steering, suspensi, roda dan ban saling terkait
dengan beberapa sistem, untuk mengetahuinya perhatikan hal-hal berikut ini pada
saat melakukan diagnosa masalah. Dan untuk menghindari kesalahan pada saat
diagnosa dari gejala yang ada, lakukan tes jalan. Lakukan pemeriksaan penting
berikut ini dan perbaiki masalah yang ditemukan.
1. Periksa tekanan dan keausan ban.
2. Naikkan kendaraan ke atas lift dan periksa suspensi (depan dan belakang)
dan sistim steering dari kemungkinan kendur atau komponennya rusak.
3. Putar roda depan. Periksa round-out ban, velg, bearing roda kendur dan
tidak tepat.
1). Saat diparkir di tempat datar, mobil terlihat tidak rata/miring.
Kemungkinan Penyebab
a. Kondisi roda atau beban tidak sama.
b. Salah satu pegas suspensi lemah/patah.
c. Pemeriksaan dan Perbaikan
Jika kondisi roda atau beban sudah sama, kemiringan pasti disebabkan hal lain.
Periksa kondisi pegas masing -masing roda. Periksa juga tumpuan-tumpuan
pegas. Pemeriksaan ketinggian kendaraan dapat dilakukan dengan alat ukur pada
lampu utama kendaraan ke tanah/landasan.
2). Kendaraan memantul berlebihan meskipun hanya melewati jalan yang
sedikit tidak rata. Kemungkinan Penyebab
a. Tekanan ban terlalu tinggi.
b. Peredam kejut (shock absorber) lemah atau rusak.
c. Pemeriksaan dan Perbaikan
Bila pada saat kendaraan tidak terlalu banyak membawa beban, sedangkan
tekanan ban terlalu tinggi dapat menimbulkan pantulan, sehingga terasa kurang
nyaman. Sesuaikan tekanan ban sesuai persyaratannya. Parkir di tempat yang rata,
periksa kondisi peredam kejut dengan menekan kendaraan pada salah satu
ujungnya. Jika kendaraan hanya memantul sekali atau dua kali berarti peredam
kejut (shock absorber) masih baik. Tetapi, jika pantulan lebih lama, periksa
kondisi peredam kejut, barangkali terdapat kebocoran atau kerusakan.
3). Ban cepat kempes meskipun tekanan sudah sesuai dengan persyaratan. a.
Kemungkinan Penyebab
b. Kerusakan pentil.
c. Terdapat benda yang menusuk bagian luar, di antara telapak ban.
Pemeriksaan dan Perbaikan
Pentil yang terdapat di ban dalam merupakan katup searah. Kerusakan atau
kesalahan dalam pemasangan pentil dapat menyebabkan udara di dalam ban dalam
mudah keluar pada saat kendaraan dibebani. Periksa pentil dengan membuka
tutupnya. Oleskan air sabun atau ludah pada lubang pentil. Jika timbul gelembung
udara, menandakan adanya udara yang keluar dari pentil yang berarti terjadi
kebocoran. Bila kondisi pentil sudah baik, tetapi ban tetap cepat kempes,
sebaiknya kondisi ban diperiksa. Barangkali dari perbaikan sebelumnya masih
tersisa paku atau benda runcing lain yang menusuk ban luar.
4). Sirip jejak ban pada pundak kiri dan kanan, lebih aus dibandingkan
bagian tengah.
a. Kemungkinan Penyebab
b. Tekanan ban kurang.
c. Beban berlebihan. Pemeriksaan dan Perbaikan
Tekanan ban kurang menyebabkan bekas telapak ban di tanah (jalan) tidak
rata. Bagian yang berkontak dengan tanah adalah pundak ban, kiri dan kanan.
Akibatnya, jika kendaraan berjalan, pundak ban cepat aus. Tambah tekanan ban
sesuai ketentuan. Beban berlebihan mempengaruhi umur ban dan kendaraan.
Karena beban berlebihan menyebabkan kerja mesin lebih berat. Cara mengemudi
mempengaruhi keausan. Kecepatan yang tinggi saat membelok, mengerem atau
mempercepat kendaraan secara tiba-tiba, dapat mempercepat keausan ban.

5). Salah satu pundak ban lebih cepat aus.


a. Kemungkinan Penyebab
b. Tie rod (batang pengikat) bengkok.
c. Kelurusan ban kurang tepat.
Pemeriksaan dan Perbaikan
Periksa tie rod, rusak atau tidak. Jika batang kemudi balk, periksa kelurusan
ban (front wheel alignment). Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut sebaiknya
dilakukan di bengkel.

F. Beberapa Diangnosa Troble Shooting Suspensi Dan Cara Mengatasinya.

1. Kendaraan Menarik ke Satu Sisi (lead)


• diagnosa : Ban tidak sama ukurannya solusi :
Ganti ban.
• diagnosa : Tekanan ban tidak sama solusi :
Setel tekanan ban.
• diagnosa : Spring patah atau mati.
solusi : Ganti spring.
• diagnosa : Gaya lateral ban radial. solusi :
Ganti ban.
• diagnosa : Front end alignment tidak tepat.
solusi : Periksa front end alignment.
• diagnosa : Axle alignment belakang tidak
tepat. solusi : Periksa axle belakang.
• diagnosa: Rem macet di satu roda. solusi :
Perbaiki brake depan
• diagnosa : Komponen suspensi depan atau
belakang kendur, bengkok atau rusak. solusi :
Kencangkan atau ganti komponen suspensi
2. Keausan Ban Berlebihan atau Tidak Normal
• diagnosa : Spring goyang atau
patah. solusi : Ganti spring.
• diagnosa : Ban tidak balance.
solusi : Setel balance atau ganti ban.
• diagnosa : Front end alignment
tidak tepat. solusi : Periksa front end
alignment
• diagnosa : Shock absorber rusak .
solusi : Ganti shock absorber.
• diagnosa : Setir keras solusi : Ganti
ban.
• diagnosa : Kendaraan terlalu berat.
solusi: Ganti ban.
• diagnosa : Ban tidak dirotasi solusi :
Ganti atau rotasi ban.
• diagnosa : Bearing roda aus atau
kendur. solusi: Ganti bearing roda.
• diagnosa : Roda atau ban goyang.
solusi : Ganti roda atau ban.
• diagnosa : Tekanan ban tidak sama
solusi : Setel tekanan.

3. Putaran Roda Tidak Stabil


• diagnosa : Ban benjol atau bengkak
solusi : ganti ban
• diagnosa : Gerak shock absorber tidak
sesuai. solusi : ganti shock absorber
4. Setir Semi dan Bergetar
• diagnosa : Ban atau roda tidak balance.
solusi : Balance roda atau ganti ban dan/ atau
roda.
• diagnosa : Bearing roda kendur.
solusi : Ganti bearing roda.
• diagnosa : Tie rod end aus. solusi : Ganti tie
rod end.
• diagnosa : Lower ball joints aus. solusi :
Ganti suspensi control arm depan.
• diagnosa : Run out roda terlalu besar. solusi :
Perbaiki atau ganti roda atau ban.
• diagnosa : Ban benjol atau bengkak.
solusi : ganti ban
• diagnosa : Run out roda terlalu besar. solusi :
Ganti ban atau roda.
• diagnosa : Front end alignment tidak tepat.
solusi : Periksa front end alignment.
• diagnosa : Tie-rod end kendur atau aus
solusi : Kencangkan atau ganti tie-rod end.
• diagnosa : Baut steering gear case kendur.
solusi : Kencangkan baut case.

5. Kondisi : Setir Keras


• diagnosa : Tie rod end ball studs atau lower ball joint
lengket solusi : Ganti tie rod end atau suspensi control arm
depan.
• diagnosa : Front end alignment tidak tepat. solusi :
Periksa front end alignment.
• diagnosa : Rack and pinion tidak pas. (jika dilengkapi
dengan manual steering gear case) solusi : Periksa dan setel
steering gear box.
• diagnosa : Tekanan ban tidak sama solusi : Sesuaikan
tekanan ban.
• diagnosa : Steering column lengket. solusi : Perbaiki
atau ganti.
• diagnosa : Kurang minyak, drive belt kendur atau
power steering system rusak.(jika dilengkapi P/S) solusi :
Periksa dan perbaiki.

6. Kondisi : Play setir terlalu besar


• diagnosa : Bearing roda aus. solusi :
Ganti bearing roda.
• diagnosa : Baut steering gear case
kendur. solusi : Kencangkan.
• diagnosa : Rack and pinion tidak pas.
(jika dilengkapi dengan manual steering gear
case)
solusi: Periksa dan setel momen rack and pinion
• diagnosa : Steering shaft joints aus.
solusi : Ganti joint.
• diagnosa : Tie rod end atau tie rod inside
ball joints aus. solusi : Ganti tie rod end atau
steering gear case.
• diagnosa : Lower ball joint aus. solusi :
Ganti suspensi control arm depan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terdapat banyak sekali spare part yang melekat pada sebuah kendaraan,
salah satu di antaranya adala Suspensi. Walaupun sistem serta bentuk yang
dimiliki beragam, terdapat tujuan utama dari sebuah suspensi, yakni memberikan
kenyamanan bagi si pengendara. Sebab itu perusahaan mobil hendak melakukan
berbagai percobaan dan penelitian agar suspensi mobil hasil produksinya bisat
memberikan kenyamanan maksimal. Tapi disayangkan, setiap individu memiliki
penilaian yang berbeda-beda. Terkadang belum tentu nyaman bagi si konsumen
(yang juga menjadi pengendara mobil tersebut) walaupun pihak produsen sudah
merasa nyaman. Akhirnya, Jika pengendara ingin tetap merasakan kenyamanan,
Terpaksa ia harus menyetel ulang atau mungkin memodifikasi kembali suspensi
mobil tersebut.

B. Saran

Untuk merawat suspensi, hal ini bisa dimulai dari shockbreaker. Sebuah
bagian yang berfungsi untuk meredam goncangan ini terbuat dari bahan logam
baja. Penggunaan logam baja untuki bahan dasar bertujuan agar shockbreaker
memiliki daya tahan yang cukup lama. Walaupun demikian, umur shockbreaker
pun pasti ada batasnya, dan suatu saat dapat mengalami keausan. Terlebih pada
bagian seal yang terbuat dari bahan karet. Harus di ingat, shockbreaker bekerja
pada masingmasing ban, serta membantu pegas (yang menjadi penopang utama
beban mobil) dalam meredam getaran. Semakin sering shockbreaker terguncang
dengan beban yang berlebihan, daya tahannya pun akan semakin berkurang. Hal
ini mengakibatkan, shockbreaker mobil menjadi lemah hingga membuat body
kendaraan terasa melayang saat melaju.
Mungkin solusi yang tepat adalah dengan membeli satu set shockbreaker
baru guna mengurangi ketidaknyaman akibat lemahnya shockbreaker dalam
meredam guncangan. Namun, jika anda ingin berhemat, mulailah merawat
shockbreaker anda sedini mungkin.
DAFTAR PUSTAKA

https://wuling.id/id/blog/autotips/9-komponen-suspensi-mobil-dan-fungsinya-

apasaja/ https://mamangbengkel.com/cara-kerja-sistem-suspensi/

https://www.suzuki.co.id/tips-trik/sistem-suspensi-mobil-fungsi-jenis-dan-

carakerjanya https://www.otoflik.com/jenis-suspensi-mobil/

http://fiantekdung.blogspot.com/2017/05/makalah-suspensi.html

Anda mungkin juga menyukai