Anda di halaman 1dari 20

“CHASIS OTOMOTIF”

SISTEM SUSPENSI

Dosen pengampu :
1. Drs.Koiri,Mpd
2. DWIKI MUDA YULANTO, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :

JOY PRASETIA P (5181122014) YOSUA BUTARBUTAR(5183122032)

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat serta
lindungan-Nya sehingga penulisan Makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Kami juga
mengucapkan terima kasih kapada Dosen Pengampu yang telah memberikan tugas kepada kami
untuk menambah ilmu dan pengetahuan.

Penulis juga sangat menyadari bahwa Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang
tertuang didalamnya. Untuk itu saya sebagai penulis mohon maaf atas kekurangan tersebut, saya
juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi terciptanya
sebuah laporan yang baik untuk kedepannyan

Demikian tugas Makalah saya perbuat,semoga dapat bermanfaat dan berguna bagi kita
yang ingin mengetahui maupun mempelajarinya dalam kehidupan kita tersendiri.Sekian dan
Terimakasih..

Medan, 20 Februari 2020

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam dunia Teknik secara umum Permesinan,pengetahuan tentang sistem yang ada

diantara chasis otomotif sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari,materi ini juga

menyangkup dari: jenis Chasis, seperti Suspensi,disini kita akan membahas beberapa

pengertian,jenis,maupun kegunaan suspensi,kita juga dituntut untuk dapat memahami dan

menguasai pengetahuan ini karna hal ini sangat berkaitan dengan jurusan kita ataupun dunia

kita.

Sistem suspensi merupakan suatu sistem yang dapat meredam getaran yang berlebihan

yang dapat mengurangi kenyamanan berkendara.Berbagai macam sistem suspensi pun

bermunculan sesuai dengan kelebihannya masing masing.Dalam hal ini dapat dikatakan

bahwa memahami sistem suspensi merupakan suatu kebutuhan ilmu yang lumrah bagi

seorang sarjanawan lulusan teknik mesin ataupun masyarakat pengguna kendaraan.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Apa pengertian sistem suspensi dan apa fungsinya?

2. Apa komponen komponen utama sistem suspensi?

3. Oskilasi body?

4. Tipe dan karakteristik sistem suspensi?

Tujuan Penulisan

1. Dapat mengetahui pengertian sistem suspensi dam fungsinya


2. Dapat mememahami dan mengetahui komponen komponen sistem suspensi

3. Dapat memahami apa itu oksilasi body

4. Dapat memahami tipe tipe dan karakteristik sistem suspensi

BAB II

PEMBAHASAN

Chassis pada mobil meliputi suspensi yang menopang axle, kemudi untuk mengatur arah
kendaraan, roda, ban dan rem untuk menghentikan jalannya kendaraan. Sistem system
berpengaruh langsung terhadap kenikmatan berkendaraan, stabilitas dan lain sebagainya. Sistem
rem digunakan untuk mengurangi atau menghentikan jalannya kendaraan dan mempertahankan
posisi kendaraan pada saat diparkir.

 
1. PENGERTIAN SISTEM SUSPENSI DAN FUNGSINYA

Sistem suspensi adalah sekumpulan komponen yang berfungsi meredam getaran atau
kejutan yang terjadi pada body kendaraan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak
rata .Sistem suspensi terletak diantara body kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk
menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas
berkendaraan serta memperbaiki kemampuan cengkram roda terhadap jalan. Suspensi terdiri dari
pegas, shock absorber, stabilizer dan sebagainya. Pada umumnya suspensi dapat digolongkan
menjadi suspensi tipe rigid (rigid axle suspension) dan tipe bebas (independent suspension).
Suspensi menghubungkan body kendaraan dengan roda-roda dan berfungsi sebagai berikut :
1. Menyerap getaran, kejutan dari permukaan jalan, sehingga menambah kenyamanan bagi
penumpangnya..
2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan
dengan roda-roda.
3. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda.
  
2. KOMPONEN UTAMA SISTEM SUSPENSI

a. PEGAS

Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruskan
ke body kendaraan secara langsung. Disamping itu untuk menambah kemampuan cengkram ban
terhadap permukaan jalan.

Ada tiga tipe pegas, yaitu

1. Pegas Koil (Coil Spring), dibuat dari batang baja khusus dan berbentuk spiral.

2. Pegas Daun (Leaf Spring), dibuat dari bilah baja yang bengkok dan lentur.
3. Pegas Batang Torsi (torsion bar spring), dibuat dari batang baja yang elastis terhadap
puntiran. 
b. SHOCK ABSORBER

Apabila pada suspensi hanya terdapat pegas, kendaraan akan cenderung beroskilasi naik
turun pada waktu menerima kejutan dari jalan. Akibatnya berkendaraan menjadi tidak nyaman.
Untuk itu shock absorber dipasang untuk meredam oskilasi dengan cepat agar memperoleh
kenikmatan berkendaraan dan kemampuan cengkeram ban terhadap jalan.Di dalam shock
absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock absorber. Pada shock
absorber tipe ini, gaya redamnya dihasilkan oleh adanya tahanan aliran minyak karena melalui
orifice (lubang kecil) pada waktu piston bergerak.

  
Shock absorber berfungsi untuk meredam oskilasi (gerakan naik-turun)
pegas saat menerima kejutan dari permukaan jalan.

CaraKerja :
Di dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut
minyak shock absorber.Saat Kompresi Katup terbuka, minyak dapat mengalir dengan mudah
sehingga tidak terjadi peredaman.

Saat Ekspansi Katup tertutup, minyak mengalir melalui orifice (lubang kecil) sehingga terjadi
peredaman.
Tipe Shock Absorber Penggolongan Menurut Cara Kerja

1. Shock absorber kerja tunggal (single action) Efek meredam hanya terjadi saat ekspansi.
Sebaliknya saat kompresi tidak terjadi peredaman.

2. Shock absorber kerja ganda (double action)Saat ekspansi dan kompresi selalu terjadi
peredaman.
Penggolongan Menurut Konstruksi

1. Shock absorber tipe mono tube Dalam shock absorber terdapat satu silinder tanpa
reservoir.

2. Shock absorber tipe twin tubeDalam shock absorber terdapat pressure dan outer chamber
yang membatasi working chamber dan reservoir chamber.
Penggolongan Menurut Medium Kerja
1. Shock absorber tipe hidraulis Di dalamnya terdapat minyak shock absorber sebagai
media kerja.
2. Shock absorber tipe gas

Tipe Shock Absorber

Shock absorber dapat digolongkan menurut cara kerjanya, kontruksi, dan medium kerjanya.

1) Menurut Cara Kerjanya

1. Shock absorber kerja tunggal (single action), Efek meredam hanya terjadi pada waktu
shock absorber berekspansi. Sebaliknya pada saat kompresi tidak terjadi efek meredam.  
2. Shock absorber kerja ganda. (Multiple action), Baik saat ekspansi maupun kompresi
absorber selalu bekerja meredam. Pada umumnya kendaraan sekarang menggunakan tipe
ini.
 2) Menurut Konstruksi
1. Shock absorber tipe twin tube, di dalam shock absorber tipe ini terdapat pressure tube dan
outer tube yang membatasi working chamber (silinder dalam) dan reservoir chamber
(silinder luar). 
2. Shock absorber tipe mono-tube di dalam shock absorber hanya terdapat satu silinder (atau
tanpa reservoir).
3) Menurut Media Kerjanya
1. Shock absorber tipe hidraulis, di dalamnya hanya terdapat minyak shock absorber sebagai
medium kerja. 
2. Shock absorber berisi gas adalah absorber hidraulis yang diisi dengan gas. Gas yang
biasanya digunakan adalah  nitrogen. 

c. STABILIZER BAR

Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal
pada saat kendaraan membelok. Disamping itu untuk meningkatkan traksi ban. Untuk suspensi
depan, stabilizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan karet dan
linkage. Pada bagian tengah diikat ke frame atau body pada dua tempat melalui bushing.

Bila roda kanan dan kiri bergerak ke atas dan ke bawah secara bersamaan dengan arah
dan jarak yang sama, stabilizer bar harus bebas dari puntiran. Umumnya pada saat kendaraan
membelok, pegas roda bagian luar (outer spring) tertekan dan pegas roda bagian dalam (inner)
mengembang. Akibatnya stabilizer bar akan terpuntir karena salah satu ujungnya tertekan ke atas
dan ujung lainnya bergerak ke bawah. Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran.
Tahanan terhadap puntiran ini berfungsi mengurarg body roll dan memelihara body dalam batas
Kemiringan yang aman. Seperti diperlihatkan pada gambar di bawah, salah satu ujung strut bar
dipasang pada lower suspension arm dan ujung lainnya diikat ke bracket strut bar yang diikatkan
ke body atau cross member melalui bantalan karet. Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm
agar tidak bergerak maju atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang
tidak rata atau dorongan akibat terjadinya pengereman. 

D. LATERAL CONTROL ROD


Lateral control rod dipasang diantara axle dan body kendaraan. Tujuannya untuk menahan axle
pada posisinya terhadap beban dari samping.

e. BUMPER

Pada saat kendaraan melalui jalan yang berlubang atau tonjolan besar, pegas mengerut
dan mengembang secara berlebihan. Keadaan ini dapat menyebabkan kerusakan komponen
lainnya. Untuk itu bounding dan rebounding bumper dipasang sebagai pelindung frame, axle,
shock absorber dan lain-lain pada waktu pegas mengerut dan mengembang di luar batas
maksimumnya.  

f. BALL JOINT 
Ball joint menerima beban vertikal maupun lateral. Disaamping itu juga berfungsisebagai sumbu
putaran roda pada saat kendaraan membelok. Di bagian dalam ball joint terdapat gemuk untuk
melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap interval tertentu gemuk harus diganti dengan tipe
molibdenum disulfide lithium base. 
PENTING

Untuk menambah gemuk, lepaskan screw plug kemudian pasangkan fitting gemuk Setelah
pengislan gemuk selesal, pastikan gantl fitting gemuk dengan screw plug. Pada tipe ball Joint
yang menggunakan dudukan dari resin, tidak diperlukan penggantian gemuk.

  

3. OSKILASI BODY

PITCHING

Pitching adalah gerakan atau bergoyang bagian depan dan belakang kendaraan ke atas dan ke
bawah terhadap titik pusat grafitasi kendaraan. Gejala ini terjadi ketika kendaraan melalui jalan
yang bertonjolan atau lubang. Disamping itu pitching mudah terjadi pada kendaraan yang
pegasnya lemah.

ROLLING

Bila kendaraan membelok atau melalui tonjolan jalan, maka pegas pada satu sisi kendaraan
mengembang dan pegas pada sisi lainnya mengerut. Keadaan ini mengakibatkan body rolling
pada arah samping (sisi ke sisi).

BOUNCHING

Bounching adalah gerakan naik turun body kendaraan secara keseluruhan. Gejala ini mungkin
terjadi pada kecepatan kendaraan tinggi dan pada jalan bergelombang, demikian pula bila pegas
suspensi lemah.

YAWING
Yawing adalah gerakan body kendaraan mengarah memanjang ke kanan dan ke kiri terhadap
titik berat kendaraan. Yawing kemungkinan terjadi pada jalan yang menyebabkan pitching.

  

4. TIPE DAN KARAKTERISTIK SUSPENSI

Menurut konstruksinya suspensi dapat digolongkan menjadi dua tipe.

1. Rigid suspension. Pada suspensi tipe rigid, roda kiri dan kanan dihubungkan oleh axle tunggal.

2. Independent suspension. 

Pada suspensi model bebas (independent suspension), masing-masing pada roda kiri dan
kanan bergerak bebas (independen).

Pada suspensi rigid axle (rigid axle suspension), roda kiri dan kanan dihubungkan oleh axle
tunggal. Axle dihubungkan ke body dan frame melalui pegas (pegas daun atau pegas koii).
Suspensi rigid banyak digunakan pada roda depan dan belakang bus dan truck dan pada roda
belakang mobil penumpang. Hal ini karena konstruksinya kuat dan sederhana.Pada suspensi
model bebas (independent suspension, roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung
pada axle tunggal. Kedua roda dapat bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi.
Biasanya suspensi model bebas ini digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truck
kecil. Sekarang suspensi model bebas digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang.
Perbedaan besar antara suspensi depan dan belakang disebabkan roda depan dapat membelok.
Ketika kendaraan membelok atau melalui jalan yang tidak rata, roda-rodanya menerima gaya
dari permukaan jalan. Suspensi berfungsi menyerap gaya-gaya ini agar kendaraan berjalan sesuai
dengan arah yang diinginkan. Disamping itu untuk mencegah roda bergoyang, bergerak ke arah
depan, belakang, samping, secara berlebihan, atau merubah kemiringan roda, hal ini
akan mempengaruhi kestabilan kendaraan. Karena faktor inilah suspensi model bebas sering
digunakan pada roda depan. Sebagai contoh suspensi model bebas adalah tipe Macpherson strut
dan tipe double wishbone.

a. Macpherson strut

Suspensi tipe ini banyak digunakan pada roda depan.  Konstruksi dari suspensi tipe strut
adalah : lower arm, strut bar, stabilizer bar dan strut assembly. Ujung lower arm dipasang pada
suspension member melalui bushing karet dan dapat bergerak naik turun. Ujung lainnya
dipasang ke steering knuckle arm melalui ball joint. Sebagai bagian dari suspension linkage,
shock absorber berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan menopang berat kendaraan. Bagian
atasnya dipasang pada fender apron melalui bantalan karet dan bearing. Bagian bawah strut
diikat dengan baut pada steering knuckle

Macpherson strut dengan lower arm berbentuk L

Ada beberapa macam bentuk lower arm yang digunakan untuk menopang roda dan bodi
kendaraan. Diantaranya adalah bentuk lower arm berbentuk L. bentuk ini ada yang digunakan
pada kendaraan yang mesinnya di depan dan penggeraknya roda depan. Lower arm bentuk L in!
diikat pada body pada dua tempat melalui bushing dan ke steering knuckle melalui ball joint.
Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah samping maupun arah depan belakang sehingga
tidak perlu menggunakan strut bar.

b. Tipe double wishbone.

Suspensi model bebas ini banyak digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truck
kecil. Konstruksinya adalah roda dipasang pada body melalui dua lengan suspensi (upper dan
lower arm). Shock absorber dan pegas koil dipasang diantara kedua arm tersebut di atas, steering
knuckle dan frame. Salah satu ujung arm dipasang pada body atau frame melalui bushing, dan
ujung lainnya pada steering knuckle melaui ball joint.

3. Pegas udara (air suspension) 

Pegas ini menggunakan tenaga udara yang disimpan pada bellow. bellow ini yang menggantikan
tempat dari pegas daun dan pegas coil. Kontruksi ini memerlukan sebuah pompa untuk
menambahkan angin ke dalam bellows.

4. Pegas berlubang

Pegas ini terbuat dari karet dimana pada bagian tengahnya dibuat lubang. pegas ini merupakan
kelengkapan dari dari sistem pegas yang mempunyai fungsi untuk melindungi komponen
suspensi dari kerusakan akibat defleksi yang berlebihan.

Pemeliharaan sistem suspensi yang dapat  dilakukan adalah :

1. Memberikan greese pada komponen ball joint menggunakan alat khusus (greese gun)
2. Memeriksa kekencangan baut –baut suspensi arm
3. Memeriksa kekencangan baut –baut control arm
4. Memeriksa dust cover dari kerusakan atau sobek
5. Memeriksa kerja shock absorber dan kemungkinan terdapat kebocoran.
 Gangguan pada suspensi
Gangguan Kemungkinan sebab Cara mengatasinya

Terjadi pitching/timbul Pegas/spring lemah Ganti


benturan
Melayang/menarik Komponen suspensi Ganti
depan/suspensi belakang
ada yang kendor atau
lemah

Kendaraan bergetar Ball joint aus atau Ganti


suspension arm patah

Bunyi Bushing/karet rusak atau Ganti


bumper rusak

Kendaraan bergetar Strut bar lemah Ganti

Mengayun Stabilizer bar Ganti


lemah/patah

Roda depan semi Ball joint/bushing aus Ganti

Keausan ban tidak Komponen suspensi ada Ganti


normal yang aus

sumber : http://subandiyo513.blogspot.com/2012/01/sistem-suspensi-mobil.html

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan dan pembahasan materi diatas maka dapat dambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1) Sistem suspensi merupakan suatu sistem suspensi yang dapat meredam
kejutan dan getaran pada bodi kendaraan .sistem ini akan memberikan
kenyamanan yang lebih baik bagi pengendara kendaraan.
2) Komponen komponen sistem suspensi:pegas, Shock Absorber,Stabilizer
Bar,Lateral Control Rod,Bumper ,Dan Ball Joint.
3) Oksilasi Bodi Terdiri Dari: Pitching,Rolling,Bounching,Yawing
4) Tipe dan suspensi terdiri dari:  Rigid suspension,independen suspension

2. Saran
Untuk lebih memahami lebih dalam tentang sistem suspensi penulis menyarankan
untuk memilih makalah ini sebagai bahan pelengkap,dan juga dapat mengambil sumber
sumber lain yan lebih memadai dan terpercaya baik dari buku buku maupun media
online.Karena memang makalah ni masih banyak kekurangan maka penulis sangat
mengharapkan ketersediaan pembaca khususnya dosen pengampu agar dapat
memberikan saran dan masukan yang membangun agar dapat mnejadi bahan
pertimbangan bagi pembuatan makalah makalah selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Subandiyo.Sistem suspensi mobil

http://subandiyo513.blogspot.com/2012/01/sistem suspensi mobil.html.diakses pada Januari


2012
Automotivexist.kelebihan dan kekurangan suspensidouble wishbone
http: http://automotivexist.blogspot.co.id/2016/02/kelebihan-dan-kekurangan-
suspensidouble-wishbone.html.diakses Februari 2016

www.kitapunya.net. Suspensi tipe rigid dan independent

https://kitapunya.net/2014/12/ suspensi-tipe-rigid-dan-independent.html.diakses
Desember 2014

Anda mungkin juga menyukai