Anda di halaman 1dari 5

A.

DEFINISI
Persalinan adalah proses pengeluaran bayi dengan usia kehamilan cukup
bulan, letak memanjang atau sejajar sumbu badan ibu, presentase belakang
kepala, keseimbangan diameter kepala bayi dan panggul ibu, serta dengan tenaga
ibu sendiri. (Abdul Bari, 2010)
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin (Prawirohardjo, 2012).
B. ETIOLOGI
Penyebab pasti partus masih merupakan teori yang kompleks antara lain oleh factor
hormonal ,pengaruh prostaglandin,struktur uterus ,sirkulasi uterus,pengaruh saraf dan
nutrisi,perubahan biokimia antara lain penurunan kadar hormone estrogen dan
progesteron (Hafifah, 2011).
1. Teori penurunan hormone
Sebelum partus mulai kira-kira 1-2 minggu, terjadi penurunan hormone
progesterone dan estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot-
otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah
sehingga timbul his bila progesterone turun.
2. Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone
menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan
kontraksi rahim.
3. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik
otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
4. Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale (fleksus
franterrhauss). Bila ganglion ini digeser dan ditekan misalnya oleh
kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
5. Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan
dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus
frankenhauser, amniotomi pemecahan ketuban, dan oksitosin drip yaitu
pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus.

C. TANDA-TANDA PERSALINAN

Sebelum persalinan mulai, saat mendekati akhir kehamilanklien mungkin lihat


perubahan tertentu atau ada tanda-tanda bahwa persalinan terjadi tidak lama lagi
sekitar 2-4 minggu sebelum persalinan. Kepal janin mulai menetap lebih jauh
kedalam pelviks. Tekanan pada diafragma berkurang seperti memperingan berat
badan bayi dan memungkinkan ibu untuk bernapas lebih mudah, akan lebih sering
berkemih, dan akan lebih bertekan pada pelviks karena bayi lebih rendah dalam
pelviknya.

1. Persalinan Palsu
A. Terjadi lightening
Menjelang minggu ke – 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri
karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan:
 Ketegangan dinding perut
 Ketegangan ligamentum rotandum
 Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah
B. Masuknya kepala bayi kepintu atas panggul dirasakan ibu hamil :
 Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang
 Dibagian bawah terasa sesak
 Terjadi kesulitan saat berjalan
 Sering miksi ( beser kencing )
2. Persalinan Sejati
a) Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat :
 Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan
 Sifatnya teratur,interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar
 Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
 Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah
b) Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his persalinan
terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan:
 Pendataran dan pembukaan
 Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis
lepas
 Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
c) Pengeluaran Cairan

Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran


cairan. Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan
pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.

D. BENTUK PERSALINAN
1. Persalinan Spontan
Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, dan melalui jalan lahir.
2. Persalinan Bantuan
Persalinan dengan rangsangan yang dibantu dengan tenaga dari luar, ekstraksi
dengan forcep atau dengan dilakukan sectio sesario.
3. Persalinan Anjuran
Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya, baru berlangsung setelah
pemecahan ketuban.
E. KOMPLIKASI
1) Infeksi
Pada pemeriksaan dalam untuk mengetahui kemajuan persalinan
kemungkinan dapat menyebabkan infeksi apabila pemeriksa ttidak
memperhatikan teksik aseptik
2) Retensi plasenta/retensi sisa plasenta
Retensi plasenta adalah kondisi dimana plasenta belum lahir selama 1
jam setelah janin lahir sedangkan retensi sisa plasenta adalah terdapat
sebagian lasenta yang masih tertinggal setelah plasenta lahir.
3) Robekan serviks
Dapat terjadi pada serviks yang kaku dan his yang kuat
4) Ruptur uteri
Ruptur uteri atau robekan uterus merupakan kondisi yang sangat
berbahaya dalam persalinan karena ddapat menyebabkan pendarahan
hebat.
5) Emboli air ketuban
Emboli air ketuban merupakan peristiwa yang timbuk mendadak akibat
air ketuba masuk ke alam pperedaran tubuh ibu melalui sinus vena yang
teruka pada daerah plasenta dan menyumbat pembuluh-pembuluh kapier
dalam paru-paru.
F. PENYEBAB MULAINYA PERSALINAN
a. Perubahan Kadar Hormon
 Kadar progesterone menurun (relaksasi otot menghilang)
 Kadar estrogen dan prostaglandin meninggi
 Oksitosin pituitari dilepaskan (pada kebanyakan kehamilanproduksi hormon
ini akan disupresi)
b. Distensi Uterus, dapat menyebabkan hal berikut :
 Serabut otot yang tegang sampai batas kemampuannya akan bereaksi
dengan mengadakan kontraksi
 Produksi dan pelepasan prostaglandin
 Sirkulasi plasenta mungkin mengganggu sehingga menimbulkan perubahan
hormonal
c. Tekanan Janin
 Kalau janin sudah mencapai batas pertumbuhannya didalam batas uterus ia
akan menyebabkan:
 Peningkatan tekanan dan ketegangan pada dinding uterus
 Stimulasi dinding uterus yang tegang tersebut sehingga timbul kontraksi.
DAFTAR PUSTAKA

Reski, U. (2016). Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal dengan Persalinan


Preterm di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Tahun 2016. 1–147.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016) Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2016) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2016) Standar Luaran Keperawatan: Defenisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai