Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENYAKIT DAN KELAINAN PADA SISTEM


PEREDARAN DARAH MANUSIA SERTA CARA PENYEMBUHANNYA

DISUSUN OLEH :
1. Amilia Rinata Sari (06)
2. Bagas Septian Triyoga (08)
3. Bethary Lunamaya Angelica (10)
4. Dwananda Operetto (14)
5. Rafi Devangga Tauladani (30)

SMA NEGERI 2 MOJOKERTO


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan yang berjudul " Penyakit Dan Kelainan
Pada Sistem Peredaran Darah Manusia Serta Cara Mencegahnya" dengan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karenanya, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik
lagi di masa mendatang.

Semoga laporan kegiatan ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi


pembaca.

Mojokerto, 16 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
A. Pengertian Darah................................................................................................. 2
B. Alat Peredaran Darah.......................................................................................... 3
C. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah............................................................ 5
D. Cara Penyembuhannya........................................................................................ 10
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 14
A. Kesimpulan......................................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin hari semakin pesat. Begitu
juga dengan teknologi kedokteran yang berkembang dengan pesatnya mengikuti semakin
modernnya zaman. Dengan hal itu lah dapat memunculkan teknologi-teknologi yang dapat
menolong umat manusia mengobati penyakit. Di makalah ini dijelaskan. tentang kelainan
dalam system  peredaran manusia.
Manusia jadi lebih tahu mendalam tentang dunia kesehatan. Khususnya yang
sedang kita bahas dalam mata pelajaran Biologi ini. Yaitu, tentang bab Sistem Sirkulasi
Darah Pada manusia, yang mengacu ke intinya subab Kelainan Sistem Sirkulasi Darah
Pada Manusia.
Dengan begitu, manusia akan lebih mengerti dan tahu tentang sebab dan
penyebabnya. Juga akan lebih hati-hati dalam mengatur pola hidup. Karena, mencegah
lebih baik dsaripada mengobati. Serta dapat mengetahui berbagai penyakit dan kelainan
pada system peredaran darah, untuk memberikan informasi yang lebih luas agar bisa
mengatasinya.

B. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini,diharapkan siswa mampu:
1) Menjelaskan macam-macam penyakit dan kelainan pada system peredaran darah
manusia.
2) Menyimpulkan semua materi setelah dipahami.
3) Menjelaskan bagaimana cara mengatasinya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Darah
Darah merupakan alat transportasi atau alat pengangkutan yang paling
utama dalam tubuh kita. Ada beberapa fungsi penting darah bagi tubuh, yaitu sebagai
berikut.
1. Menjaga kesabilan suhu tubuh. Suhu tubuh manusia tetap, yaitu berkisar antara 36`C
sampai 37`C.
2. Membunuh kuman yang masuk kedalam tubuh.
1. Komposisi Darah
Darah memiliki komposisi yang terdiri atas sekitar 55% cairan darah
(plasma) dan 45% sel-sel darah. Terdapat tiga macam sel darah yaitu sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
a. Plasma Darah
Sekitar 91% plasma darah terdiri atas air. Selebihnya adalah zat
terlarut yang terdiri dari protein plasma ( albumin, protrombin, fibrinogen,
dan antibody ), garam mineral, dan zat-zat yang diangku darah ( zat makanan,
sisa metabolisme, gas-gas, dan hormon ). Fibrinogen yang ada dalam plasma
darah merupakan bahan penting untuk pembekuan darah jika terjadi luka.
b. Sel-sel Darah
1) Sel darah merah ( erosit )
Sel darah merah memiliki bentuk bulat gepeng yang kedua
permukaannya cekung. Sel darah merah tidak memiliki inti sel yang
mengandung hemoglobin. Homoglobin ( Hb ) merupakan protein yang
mengandung zat besi. Fungsi hemoglobin adalah untuk mengikat oksigen
dan karbon dioksida dalam darah. Hemoglobin berwarna merah, karena
itu sel darah merah berwarna merah.
Jumlah sel darah marah yang normal kurang lebihnya adalah 5 juta
sel/mm3 darah. Sel darah merah dibentuk pada tulang pipih di sumsum
tulang dan dapat hidup hingga 120 hari.

2
2) Sel darah putih ( leukosit )
Disebut sel darah putih untuk membedakanya dengan sel darah merah
yang berwarna merah. Sel darah putih bentuknya tidak teratur atau tidak
tetap.
Sel darah putih memiliki inti sel tetapi tidak berwarna atau tidak
memiliki pigmen. Berdasarkan zat warna yang diserapnya dan bentuk
intinya sel darah putih dibagi menjadi lima jenis, yaitu basofil,
neutrophil, monosit, eosinofil, dan limfosit.
Secara normal jumlah sel darah putih pada tubuh kita adalah kurang
lebih 8.000 pada tiap 1 mm3 darah. Sel darah putih hanya hidup sekitar
12 – 13 hari. Fungsi sel darah putih sebagai pertahanan tubuh dari
serangan penyakit.

3) Keping darah ( trombosit )


Keping darah berbentuk bulat dan lonjong. Ukuran keeping darah lebih
kecil dari pada sel darah merah. Jumlahnya kurang dari 300.000 pada
tiap 1 mm3 darah. Keping darah hidupnya singkat, hanya 8 hari. Keping
darah berfungsi pada proses pembekuann darah.

2. Golongan Darah
Berdasarkan sistem ini darah dikelompokan menjadi 4 golongan darah, yaitu
golongan darah A, B, AB, dan O. Dasar pergolongan darah sistem ABO adalah
keberadaan aglutinogen pada permukaan sel darah merah. Golonan darah AB
merupakan golongan darah yang merupakan golongan darah yang dapat menerima
tranfusi dari golongan darah lain. Golongan darah AB disebut dengan resipien
universal ( penerima ). Sebaiknya golongan darah O dapat menjadi donor
( pemberi ) untuk semua golongan darah atau golongan darah O disebut sebagai
donor universal.

B. Alat Peredaran Darah


1. Jantung
Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri, di antara paru-paru kanan
dan paru-paru kiri.Masanya kurang lebih 300 garam, besarnya sebesar kepalan tangan.

3
Jntung memiliki fungsi untuk memompa darah. Dengan adanya jantung, darah dapat
dialirkan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Jantung manusia terdiri atas empat ruangan, yaitu serambi kanan dan serambi kiri
serata bilik kiri dan bilik kanan. Bagian bilik ( ventrikel ) jantung berdinding lebih tebal
dibandingkan serambi (atrium) jantung.Hal ini berhubungan dengan fungsinya untuk
memompakan darah ke seluruh tubuh sehingga harus lebih kuat.adapun dinding bilik
kanan lebih tipis karena fungsinya hanya memompakan darah ke paru-paru untuk
mengukur tekanan darah dengan menggunakan alat yang disebut tensimeter
(sphygmomanometer).
Angka yang pertama (120) menunjukan tekanan jantung pada saat jantung sedang
berkontraksi untuk memompa darah atau disebut sistol.Angka yang dibawah (80)
menunjukan tekanan jantung pada saat jantung sedang berelaksasi (beristirahat) atau
disebut tekanan diastole.

2. Pembuluh Darah
Berdasarkan aliran darahnya,pembuliuh darah dibedakan menjadi dua macam,yaitu
pembuluh nadi atau arteri (pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung)dan
pembuluh balik atau vena(pembuluh darah mengalirkan darah dari jantung).baik pembuluh
nadi maupun pembuluh balik masing-masing memiliki cabang terkecil yang disebut
dengan pembuluh kapilar.dari seluruh tubuh darah krmbali ke jantung melalui pembuluh
balik(vena).pembuluh balik besar ada dua macam,yaitu pembuluh balik besar atas(untuk
mengembalikan darah dari kepala dan tangan)dan pembuluh balik besar bawah(untuk
mengembalikan darah dari kaki dan badan).

3. Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada manusia dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu
peredaran darah paru-paru (peredaran darah kecil) dan peredaran darah sistemik
(peredaran darah besar). Sistem peredaran darah pada manusia disebut sistem peredaran
darah ganda.
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju
paru-paru dan akhirnya kembali lagi ke jantung pada serambi kiri. Darah melepaskan
karbon dioksida dan mengambil oksigen dari alveoli paru-paru. Oleh karena itu, darah
yang berasal dari paru-paru ini banyak mengandung oksigen.peredaran darah manusia
selalu melalui pembuluh darah tertutup.
4
4. Peredaran Limfa
Cairan limfa mengandung sel darah putuh,fibrinogen,dan keeping darah yang
ketiganya berfungsi dalam proses pembekuan darah dan mencegah infeksi.Terdapat dua
pembuluh limfa besar dalam tubuh manusia,yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh
limfa kiri.Pembuluh limfa kanan berfungsi mengumpulkan limfa yang berasal dari
jantung,dada,paru-paru,kepala,leher dan lengan bagian atas.pembuluh limfa kiri berfungsi
mengumpulkan limfa yang berasal dari bagian-bagian tubuh yang tidak masuk kedalam
pembuluh limfa kanan.

C. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah


1. Hemoroid (Ambeien) Pelebaran Pembuluh Darah Di Sekitar Dubur
Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan atau pembesaran dari pembuluh darah di
usus besar bagian akhir (rektum), serta dubur atau anus.
Wasir merupakan penyakit yang dapat menyerang segala usia, namun umumnya lebih
sering menimbulkan keluhan pada usia 50 tahun atau lebih.
Wasir tidak selalu menimbulkan keluhan, tetapi bila keluhan muncul, penderita
dapat merasa tidak nyaman dan gatal pada anus, serta muncul perdarahan lewat
anus.
Ada dua jenis ambeien, yaitu hemoroid internal dan eksternal. Pembuluh darah
yang membengkak di dalam anus dan tidak terlihat dari luar disebut sebagai
hemoroid internal. Sedangkan pembengkakan yang terjadi di luar anus dekat
lubang anus, terasa lebih nyeri, serta tampak dari luar disebut hemoroid eksternal.
a. Klasifikasi Wasir
Wasir diklasifikasikan menurut derajat keparahannya, yaitu:
 Derajat satu - pembengkakan kecil yang muncul di dalam dinding anus
dan tidak terlihat di luar anus.
 Derajat dua - pembengkakan lebih besar yang keluar dari anus saat buang
air besar (BAB) dan masuk kembali dengan sendirinya seusai BAB.
 Derajat tiga - adanya satu atau beberapa benjolan kecil yang menggantung
dari anus, namun bisa didorong untuk masuk kembali.
 Derajat empat - benjolan besar yang menggantung dari anus dan tidak bisa
didorong kembali.

5
b. Gejala dan Pemicu Wasir
Wasir seringkali ditandai dengan benjolan di luar anus. Selain itu, wasir kerap
ditandai dengan sejumlah gejala lain wasir, seperti:
 Rasa gatal atau sakit di sekitar anus.
 Perdarahan dari anus setelah buang air besar.
 Keluarnya lendir setelah BAB.
Beberapa pemicu wasir adalah sembelit atau diare yang berlangsung lama,
sering mengangkat beban berat, kehamilan, baru melahirkan, dan kebiasaan
duduk terlalu lama.

2. Hemofilia
Kelainan proses pembekuan darah yang membuat perdarahan berlangsung lebih
lama dari waktu normal. Penyebabnya adalah kurangnya protein faktor pembekuan
darah yang mengendalikan perdarahan. Protein faktor pembekuan darah yang
kurang hingga memicu penyakit hemofilia adalah faktor viii (8) atau ix (9). Bila
kekurangan faktor VIII, penyakit itu disebut hemofilia a. Ini jenis hemofilia yang
umum. Sedangkan jika kekurangan faktor IX disebut hemofilia B.
Keduanya sama-sama kelainan pembekuan darah yang membuat perdarahan lebih
lama. Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, penyakit genetik
ini cukup langka dengan perbandingan 1 : 10.000 atau hanya ada satu penderita di
antara 10 ribu orang untuk hemofilia A. Adapun perbandingan penderita hemofilia
B lebih besar, yaitu 1 : 50.000. Kedua jenis penyakit hemofilia itu lebih banyak
diderita pria daripada perempuan.
Terdapat tiga level keparahan penyakit hemofilia berdasarkan banyaknya faktor
pembekuan darah yang hilang dari plasma darah, yakni:
 Ringan: umumnya perdarahan terjadi karena luka berat atau operasi. Tak
pernah terjadi perdarahan spontan.
 Sedang: bisa mengalami perdarahan sebulan sekali. Perdarahan bisa terjadi
karena luka sedang, termasuk perawatan gigi. Jarang terjadi perdarahan
spontan.
 Berat: sering mengalami perdarahan otot dan sendi hingga dua kali per pekan.
Perdarahan kerap terjadi secara spontan tanpa penyebab jelas.

6
3. Thalasemia

Thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan dari orang tua. Kelainan


ini membuat penderitanya mengalami anemia atau kurang darah.
Kurang darah yang dialami penderita thalasemia akan menimbulkan keluhan cepat
lelah, mudah mengantuk, hingga sesak napas. Akibatnya, aktivitas penderita
thalasemia akan terganggu.
Thalasemia perlu diwaspadai, terutama thalasemia yang berat (mayor), karena
dapat menyebabkan komplikasi berupa gagal jantung, pertumbuhan terhambat,
gangguan hati, hingga kematian.
a. Gejala Thalasemia
Penderita thalasemia akan mengalami anemia yang membuat penderitanya
merasa mudah lelah dan lemas. Gejala ini biasanya muncul pada saat 2 tahun
pertama kehidupan. Akan tetapi, bagi penderita thalasemia yang ringan
(minor), anemia bisa tidak terjadi.
Waktu munculnya gejala serta keparahan gejala yang dialami akan berbeda
setiap penderita, sesuai dengan jenis thalasemia yang dialami. Pada thalasemia
mayor, penderitanya akan merasakan gejala-gejala kurang darah yang parah.
Kondisi ini dapat merusak organ tubuh, bahkan berujung pada kematian.
b. Penyebab Thalasemia
Thalasemia disebabkan oleh kelainan genetik yang memengaruhi produksi sel
darah merah. Kelainan genetik ini diturunkan dari orang tua, dan tetap dapat
diturunkan walaupun orang tua tidak mengalami gejala.
c. Diagnosis Thalasemia
Thalasemia dapat diketahui melalui gejala yang timbul, serta pemeriksaan
yang dilakukan oleh dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk
melihat kelainan sel darah merah dan kelainan genetik penyebab thalasemia.

4. Hipertensi 
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah di 130/80
mmHg atau lebih. Jika tidak segera ditangani, hipertensi bisa menyebabkan munculnya
penyakit-penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit
ginjal, dan stroke.

7
Tekanan darah dibagi menjadi tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan
sistolik adalah tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan
tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung berelaksasi sebelum kembali
memompa darah.
Hipertensi terjadi ketika tekanan sistolik berada di atas 130 mmHg dan tekanan
diastolik lebih dari 80 mmHg. Tekanan darah yang melebihi angka tersebut
merupakan kondisi berbahaya dan harus segera ditangani.
a. Penyebab dan Gejala Hipertensi
Hipertensi terbagi ke dalam hipertensi primer dan hipertensi sekunder.
Hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya dengan pasti, sedangkan
hipertensi sekunder dapat terjadi antara lain akibat penyakit ginjal, sleep
apnea, dan kecanduan alkohol.
Hipertensi memiliki istilah silent killer atau penyakit yang membunuh secara
diam-diam. Hal ini karena penderita hipertensi umumnya tidak mengalami
gejala apa pun, sampai tekanan darahnya sudah terlalu tinggi dan mengancam
nyawa. Oleh sebab itu, penting untuk rutin memeriksakan tekanan darah, baik
secara mandiri atau dengan datang ke dokter.

5. Hipotensi
Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60
mmHg. Hipotensi umumnya tidak berbahaya dan dapat dialami oleh siapa saja. Namun
pada beberapa orang, hipotensi dapat menyebabkan pusing dan lemas.
Tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. Ketika
tekanan darah berada di bawah rentang tersebut, maka seseorang dapat dikatakan
menderita hipotensi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, hipotensi dapat menjadi
gejala dari suatu penyakit yang sedang diderita.
a. Penyebab Hipotensi
Tekanan darah dapat berubah sepanjang waktu, tergantung kondisi dan
aktivitas yang dilakukan tiap orang. Kondisi ini merupakan hal yang normal,
karena tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pertambahan
usia dan keturunan. Tidak hanya pada orang dewasa, tekanan darah rendah
juga bisa terjadi pada anak-anak.
Selain itu, hipotensi juga bisa disebabkan oleh kondisi atau penyakit tertentu,
seperti:

8
 Kehamilan
Tekanan darah selama masa kehamilan akan menurun seiring
berkembangnya sirkulasi darah dalam tubuh ibu hamil.
 Konsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat dapat menimbulkan efek menurunnya tekanan darah,
di antaranya adalah furosemide, atenolol, propranolol, levodopa, dan
sildenafil.
 Ketidakseimbangan hormon
Beberapa penyakit, seperti diabetes dan penyakit tiroid, menyebabkan
penurunan kadar hormon dalam darah, dan berdampak pada menurunnya
tekanan darah.
 Dehidrasi
Ketika kekurangan cairan atau mengalami dehidrasi, volume darah juga
dapat berkurang. Kondisi ini dapat memicu penurunan tekanan darah.
 Infeksi
Ketika infeksi yang terjadi dalam suatu jaringan mulai memasuki aliran
darah (sepsis), tekanan darah dapat
 Penyakit jantung
Terganggunya fungsi jantung menyebabkan jantung tidak dapat memompa
darah dengan baik ke seluruh tubuh, sehingga tekanan darah akan
menurun. Salah satu penyakit jantung yang bisa menyebabkan hipotensi
adalah syok kardiogenik.
 Kekurangan nutrisi
Kekurangan vitamin B12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia dan
berakhir pada penurunan tekanan darah.
 Perdarahan
Kehilangan darah dalam jumlah besar akibat cedera dapat menurunkan
volume dan aliran darah ke berbagai jaringan tubuh, sehingga tekanan
darah menurun drastis.
 Reaksi alergi parah
Beberapa pemicu alergi (alergen) dapat menimbulkan reaksi alergi parah
(anafilaksis) yang berdampak pada menurunnya tekanan darah.

9
Selain karena beberapa faktor penyebab di atas, hipotensi dapat terjadi ketika
mengubah posisi dari duduk atau berbaring ke posisi berdiri. Jenis hipotensi ini
dikenal dengan hipotensi ortostatik atau hipotensi postural.
Hipotensi juga dapat terjadi saat seseorang berdiri terlalu lama hingga darah
menumpuk di bagian tungkai. Kondisi ini disebut juga neural mediated
hypotension (NMH). Sebagian besar penderita hipotensi jenis ini adalah anak-anak.
b. Gejala Hipotensi
Meskipun tidak selalu menimbulkan gejala, kondisi hipotensi atau darah
rendah  berisiko menimbulkan gejala sebagai berikut:
 Pusing
 Mual dan muntah
 Lemas
 Pandangan buram
 Konsentrasi berkurang
 Tubuh terasa tidak stabil
 Pingsan
 Sesak napas

D. Cara Penyembuhan
1. Cara Mengobati dan Mencegah Wasir
Wasir harus segera ditangani agar tidak membengkak dan pecah, atau terpuntir.
Pengobatan bisa dengan cara:
 Menerapkan pola makan yang sehat.
 Mengonsumsi obat-obatan atau menggunakan salep wasir.
 Menjalani operasi pengangkatan wasir. Jika wasir disebabkan oleh susah
BAB, penggunaan obat pelancar BAB mungkin akan diperlukan.
Untuk mencegah wasir, konsumsi makanan kaya serat dan banyak minum air
putih. Hindari duduk terlalu lama, menunda BAB dan mengejan berlebihan. Jika
ingin mencobanya, obat alami ambeien juga bisa menjadi pilihan.

2. Cara Mengobati dan Mencegah Hemofilia

10
a. Pengobatan Penyakit Hemofilia
Cara terbaik pengobatan penyakit hemofilia adalah dengan mengganti faktor
pembekuan darah sehingga darah bisa membeku dengan baik. Umumnya
pengobatan ini dilakukan dengan injeksi produk pengganti yang disebut
konsentrat ke pembuluh darah vena penderitanya. Dokter biasanya
meresepkan obat untuk menghentikan episode perdarahan dan mencegah
perdarahan.
Dukungan keluarga dan orang terdekat sangat penting bagi penderita
penyakit hemofilia. Mereka bisa membantu memberikan pertolongan pertama
bila terjadi perdarahan sewaktu-waktu. Untuk perdarahan pada bagian
tungkai, misalnya, terdapat rumus RICE sebagai pertolongan pertama, yakni:
 Rest : istirahatkan kaki dengan menumpangkannya di atas benda empuk,
seperti bantal
 Ice : kompres bagian yang mengalami perdarahan dengan es
 Compression : tekan menggunakan kain dan bebat untuk mengurangi
perdarahan
 Elevation : posisikan kaki lebih tinggi dari dada
b. Pencegahan Penyakit Hemofilia
Karena penyakit hemofilia muncul karena faktor keturunan, hingga saat ini
tak ada cara untuk mencegahnya. Bila dalam garis keturunan keluarga ada
riwayat hemofilia, sebaiknya dilakukan tes untuk mengetahui apakah ada gen
yang terbawa. Pemeriksaan juga diperlukan untuk berkonsultasi mengenai
langkah ke depan, termasuk rencana memiliki anak, karena adanya faktor
hemofilia.
Orang dengan hemofilia hanya bisa melakukan pencegahan terhadap risiko
perdarahan yang mungkin terjadi saat beraktivitas. Jika mengidap hemofilia,
Anda harus menyiapkan langkah antisipasi terhadap risiko perdarahan, antara
lain dengan mengenali gejala perdarahan. Dengan demikian, anda bisa
bersiap ketika menghadapi risiko tersebut.
Langkah pencegahan yang utama adalah terhadap kemungkinan perdarahan
akibat luka atau cedera, terutama bagi penderita penyakit hemofilia sedang
dan ringan. Tips yang bisa dianjurkan meliputi:

11
 Hindari penggunaan perabot yang berisiko menimbulkan luka, seperti
keset yang licin atau meja dengan ujung lancip.
 Selalu pastikan lantai tidak licin, terutama di kamar mandi.
 Lampu penerangan harus baik agar mata bisa melihat dengan jelas.
 Singkirkan furnitur yang tidak perlu agar lebih leluasa bergerak di dalam
rumah.
 Gunakan pengaman yang perlu ketika beraktivitas di luar rumah.
 Tetap berolahraga, tapi hanya yang ringan.

3. Cara Mengobati Thalasemia


Thalasemia merupakan kelainan genetik yang berkepanjangan, sehingga
perawatannya perlu dilakukan seumur hidup. Penderita thalasemia akan
melalui transfusi darah berulang untuk menambah sel darah yang kurang. Pada
kasus thalasemia yang parah, dokter mungkin akan menganjurkan penderita untuk
melakukan transplantasi sumsum tulang.
Tetapi tidak semua penderita thalasemia membutuhkan transfusi darah. Penderita
thalasemia minor hanya memerlukan pemeriksaan rutin dan transfusi darah pada
kondisi tertentu, misalnya setelah melahirkan atau operasi.

4. Cara Mengobati dan Mencegah Hipertensi


Hipertensi bisa diatasi dengan menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi
makanan sehat, menghentikan kebiasaan merokok, dan mengurangi konsumsi
minuman berkafein. Namun, jika tekanan darah sudah cukup tinggi, pasien juga
diharuskan mengonsumsi obat penurun tekanan darah.
Untuk mencegah tekanan darah tinggi, lakukan olahraga secara rutin dan jaga
berat badan agar tetap ideal. Periksakan juga tekanan darah secara berkala ke
dokter, terlebih jika Anda memiliki faktor yang dapat meningkatkan risiko
hipertensi.

5. Cara Mengobati dan Mencegah Hipotensi


a. Pengobatan Hipotensi

Jika mengalami hipotensi yang disertai gejala, tindakan pertama yang perlu
dilakukan adalah duduk atau berbaring. Posisikan kaki lebih tinggi dari

12
jantung dan pertahankan posisi tersebut selama beberapa saat. Jika gejala
tidak juga mereda, maka perlu dilakukan penanganan oleh dokter.
Pengobatan hipotensi ditentukan berdasarkan penyebab yang mendasarinya.
Tujuan pengobatan adalah untuk meningkatkan tekanan darah, meredakan
gejala yang muncul, dan mengobati kondisi yang menyebabkan hipotensi.
Penanganan hipotensi yang utama adalah perubahan pola makan dan gaya
hidup, seperti:
 Memperbanyak konsumsi makanan dengan kadar garam tinggi, karena
garam dapat meningkatkan tekanan darah.
 Memperbanyak konsumsi cairan, karena cairan dapat meningkatkan
volume darah dan membantu mencegah dehidrasi.
 Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan tekanan darah.
 Menggunakan stoking khusus pada tungkai (stoking kompresi) untuk
memperlancar aliran darah.
Jika hipotensi disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu, dokter akan
mengurangi dosisnya, atau mengganti jenis obat bila perlu.
Hipotensi yang disertai gejala syok merupakan kondisi yang membutuhkan
penanganan darurat. Dokter akan memberikan cairan infus, obat,
hingga transfusi darah untuk meningkatkan tekanan darah, sehingga
mencegah kerusakan fungsi organ.
Setelah menstabilkan tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, dan
pernapasan pasien, dokter akan memberikan pengobatan untuk mengatasi
penyebabnya. Misalnya, memberikan obat antibiotik untuk mengatasi infeksi
yang sudah masuk ke dalam darah.
b. Pencegahan Hipotensi
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi
gejala hipotensi, yaitu:
 Menghindari konsumsi minuman berkafein pada malam hari dan
membatasi konsumsi alkohol.
 Makan dalam porsi kecil namun sering, dan tidak langsung berdiri
setelah makan.
 Memposisikan kepala lebih tinggi ketika tidur (sekitar 15 cm).
 Berdiri secara perlahan dari posisi duduk atau berbaring.

13
 Menghindari terlalu lama berdiri atau duduk, dan menghindari duduk
bersila.
 Tidak membungkuk atau mengubah posisi tubuh secara tiba-tiba.
 Menghindari mengangkat beban berat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem peredaran darah manusia terkadang dapat mengalami suatu gangguan.
Gangguan tersebut dapat terjadi karena keturunan (genetis), penyakit, atau karena gaya
hidup individu yang bersangkutan
Beberapa gangguan pada sistem peredaran darah disebabkan oleh faktor keturunan,
kerusakan atau makanan.
Agar anda terhindar dari penyakit yang dapat mengganggu sistem peredaran darah,
disarankan memakan makanan yang seimbang, tidak berlebihan, mengurangi makanan
yang berlemak dari hewan (lemak hewani), menjaga berat badan yang sesuai dengan umur
dan tinggi badan, serta rajin-rajinlah anda berolahraga secara rutin.

B. Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan
makalah diatas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alifia Diah Fajrianty,Laelatul Badriyah,Safira Aminalul,2017.buku IPA.Jawa Tengah.

15

Anda mungkin juga menyukai