Siti Mutmainah
Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Institut Agama Islam Uluwiyah Mojokerto
imutcimut64@gmail.com
Abstrak
Wabah COVID-19 membuat banyak kegiatan publik beralih dengan pusat aktivitas utamanya
berada di rumah. Situasi ini merupakan realitas baru yang juga dialami dunia pendidikan
utamanya terjadi pada pengajaran pendidikan anak usia dini (PAUD). Upaya-upaya yang sudah
dilakukan oleh Kemendikbud untuk menyikapi situasi belajar selama pandemi Covid 19 ini
melalui, di antaranya, bagi mereka yang punya akses teknologi, bisa memanfaatkan beragam
aplikasi belajar, seperti Anggun PAUD, Sahabat Keluarga, Rumah Belajar, dan lainnya. Bagi
yang tidak punya akses bisa melalui TVRI, sambil terus dievaluasi proses pelaksanaannya.
“Bagaimana bila internet dan TVRI tidak bisa diakses? Ada prinsip yang perlu dipegang,
pertama soal kebahagiaan anak dalam belajar. Kedua, keselamatan peserta didik, orang tua, dan
guru. Artinya kunjungan ke rumah bisa dilakukan asal daerah yang bersangkutan tidak dalam
protokol darurat pandemi (red zone),” “Permendikbud No. 20 Tahun 2020 tentang Relaksasi
Komponen BOP diharapkan juga membantu proses pembelajaran dan bermain, karena diarahkan
pada (1) pembelian paket data/kuota bagi guru dan peserta didik (2) Pembelian platform
pembelajaran. Sementara dari sisi pendukung, transport pendidik dan honor diserahkan dan
disesuaikan kepada kepala satuan masing-masing,” ungkapnya menutup sesi.
Abstract
The COVID-19 outbreak made many public activities shift with the main activity center being at
home. This situation is a new reality that is also experienced by the world of education,
especially in the teaching of early childhood education (PAUD). Efforts that have been made by
the Ministry of Education and Culture to address the learning situation during the Covid 19
pandemic through, among others, those who have access to technology, can utilize a variety of
learning applications, such as Anggun PAUD, Family Friends, Learning Centers, and others. For
those who do not have access can go through TVRI, while continuing to evaluate the
implementation process. "What if the internet and TVRI cannot be accessed? There are
principles that need to be held, first about the child's happiness in learning. Second, the safety of
Persiapan Pembelajaran PAUD Untuk Menghadapi New Normal RA Nurul Hidayah Mojokerto
students, parents and teachers. This means that visits to homes can be done as long as the area
concerned is not in a pandemic emergency protocol (red zone), "" Permendikbud No. 20 of 2020
concerning Relaxation of the BOP Component is also expected to help the learning process and
play, because it is directed at (1) purchasing data packages / quotas for teachers and students (2)
purchasing learning platforms. While in terms of supporters, educator transport and honorariums
are handed over and adjusted to the head of each unit, "he said closing the session.
kebahagiaan anak dalam belajar. Kedua, harus kita persiapkan, agar new normal ini
keselamatan peserta didik, orang tua, dan tidak menjadi bumerang bagi kita dengan
guru. Artinya kunjungan ke rumah bisa semakin tingginya angka terjangkit wabah
dilakukan asal daerah yang bersangkutan ini.
tidak dalam protokol darurat pandemi (red
zone),” PEMBAHASAN
“Permendikbud No. 20 Tahun 2020 Seiring dengan berjalannya gugus
tentang Relaksasi Komponen BOP tugas Percepatan Penanganan Covid-19
diharapkan juga membantu proses yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia
pembelajaran dan bermain, karena untuk mengkoordinasikan kegiatan antar
diarahkan pada (1) pembelian paket lembaga dalam upaya mencegah dan
data/kuota bagi guru dan peserta didik (2) menanggulangi dampak penyakit corona
Pembelian platform pembelajaran. virus, sesuai dengan Surat Edaran no.6
Sementara dari sisi pendukung, transport tahun 2020 tentang Status Keadaan
pendidik dan honor diserahkan dan Darurat Bencana Pandemi Covid-19
disesuaikan kepada kepala satuan masing- sebagai bencana nasional. Oleh sebab itu
masing.” pemerintah memutuskan bahwa belajar
Berbulan-bulan sudah dunia, mengajar dilakukan dirumah.
termasuk Indonesia, berada dalam Berdasarkan Surat Edaran
cengkraman Covid-19. Kondisi ini Mendikbud no.4 tahun 2020 yang
memaksa kita untuk tinggal di rumah, diperkuat dengan Surat Edaran Sekretaris
melakukan pekerjaan dari rumah, tidak Jenderal no.15 tahun 2020 tentang
terkecuali sektor pendidikan. Pemerintah Pedoman Pelaksanaan BDR (Belajar Dari
mengambil kebijakan melakukan Rumah) untuk pemenuhan hak peserta
pembelajaran jarak jauh. Bahkan, ada guru didik untuk mendapatkan pendidikan
terpaksa mendatangi peserta didik di selama darurat covid-19.
rumah bagi mereka yang tidak bisa BDR bertujuan agar siswa belajar
mengakses internet. Banyak hambatan dan dari rumah sehingga kesempatan mereka
rintangan dalam melaksanakan untuk berkumpul dalam bentuk
pembelajaran jarak jauh, namun semua itu kerumunan dapat dicegah dan karena itu
harus dilalui demi membelajarkan peserta peluang penyebaran covid-19 bisa
didik yang “dikurung” Covid-19. Kini dihambat.
pemerintah menggulirkan wacana " New BDR dibagi dalam dua pendekatan
Normal" termasuk kenormalan baru dalam yaitu Daring dan Luring . Daring adalah
bidang pendidikan. New normal kita pembelajaran jarak jauh melalui
diminta untuk bisa hidup berdampingan konektifitas internet (seperti guru yang
dengan Covid-19. Tentu banyak hal yang mengajar melalui aplikasi zoom)
Persiapan Pembelajaran PAUD Untuk Menghadapi New Normal RA Nurul Hidayah Mojokerto
sedangkan Luring adalah pembelajaran pendidikan PAUD, karena yang pada usia
jarak jauh tanpa melalui koneksi internet, tersebut merupakan periode emas (golden
siswa dapat memanfaatkan berbagai age) bagi tumbuh kembang anak dan
layanan yang disediakan oleh perkembangan anak sangat pesat.
Kemendikbud antara lain program belajar Menurut Muhammad Ali dalam bukunya
dari rumah melalui TVRI,radio,modul (2009 : 33) sebagai berikut :
belajar mandiri dan lembar kerja. Melalui pendidikan dasar maka peserta
Namun BDR masih menyisakan didik akan dibekali kemampuan dasar
permasalahan bagi anak-anak usia dini yang terkait dengan kemampuan berfikir
yang ditinggal bekerja oleh kedua orang secara kritis, membaca;menulis, berhitung
tuanya sedangkan anak-anak tersebut dan penguasaan-penguasaan dasar untuk
masih seusia PAUD (Pendidikan Usia mempelajari saintek serta kemampuan
Dini) dan anak-anak yang berstatus pelajar dalam berkomunikasi yang merupakan
(Dikdas/Pendidikan Dasar SD atau MI). suatu tuntutan kemampuan minimal dalam
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat kehidupan bermasyarakat.
14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Pendidikan Dasar dapat
Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya memberikan dasar-dasar untuk dapat
pembinaan yang ditujukan kepada anak- mengikuti pendidikan pada tingkat
anak sejak lahir sampai dengan 6 tahun selanjutnya, karena pada hakekatnya
yang dilakukan melalui pemberian keberhasilan dilandasi dari Pendidikan
rangsangan pedidikan untuk membantu Dasar.
pertumbuhan dan perkembangan jasmani BDR menuntut orang tua berperan aktif
dan rohani agar memiliki kesiapan untuk kelangsungan keberhasilan anak-
memasuki pendidikan lebih lanjut (UU anak, memperhatikan tumbuh kembang,
no.20 tahun 2003). pengasuhan, pembelajaran dan ikut
Adapun PAUD diselenggarakan membantu tugas-tugas yang diberikan
sebelum jenjang pendidikan dasar, PAUD oleh guru/sekolah secara daring karena
(formal) yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) anak-anak tersebut belum bisa mandiri,
dan Raudhatul Athfal (RA) dengan usia 4 masih perlu dibantu untuk mengirim dan
sampai dengan 6 tahun sedangkan PAUD mengakses tugas-tugas dari sekolah agar
(non formal) yaitu termasuk kelompok anak-anak didik tersebut tetap bisa
bermain dengan usia 2 sampai dengan 4 beraktifitas, berinovasi dan berinteraksi
tahun dan TPA (Taman Penitipan Anak). dengan lingkungan atau sekitarnya
Menurut Vygotsky dalam Naughton (menanam, berkebun, berternak, bersih-
(2003.46) percaya bahwa bermain bersih maupun memberikan edukasi yang
membantu perkembangan kognitif anak sesuai dengan usia anak masing-masing).
secara langsung. Betapa pentingnya
Persiapan Pembelajaran PAUD Untuk Menghadapi New Normal RA Nurul Hidayah Mojokerto
mengungkapkan jika badannya sakit atau pendidikan (tatap muka) harus esktra hati-
kurang enak badan. hati dan bijak terutama untuk anak-anak
Jika New Normal betul-betul setingkat PAUD dan setingkat Dikdas,
sudah diberlakukan untuk pendidikan masih harus menunggu zona hijau dalam
terutama kepada anak didik usia dini maka suatu wilayah kab./kota dan mendapatkan
tentunyaa kerjasama antara orang tua/wali izin dari Pemerintah
dan guru, di sekolah, UKS, harus betul- Daerah/Kanwil/Kemenag serta mendapat
betul saling sharing dan komunikatif, agar persetujuan dari orang tua/wali murid.
aktifitas mengejar cita-cita tetap berjalan
dan kesehatan anak tetap terkontrol aman Skema Belajar-Mengajar Saat Pandemi
dan sehat. Kementerian Pendidikan dan
Pemberlakuan New Normal tetap Kebudayaan (Kemendikbud) kini tengah
harus mengedepankan protokol kesehatan berancang-ancang membuka kembali
sesuai dengan keputusan menteri aktivitas sekolah di tengah pandemi
kesehatan nomer : Covid-19 mulai Juli atau awal tahun
HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang ajaran baru 2020/2021. Rencananya,
panduan pencegahan dan pengendalian sekolah akan dibuka secara bertahap.
covid-19 di tempat kerja dalam Mulai dari tingkat SMP-SMA sederajat,
mendukung keberlangsungan kerja pada disusul oleh tingkat SD-sederajat dua
situasi pandemi covid-19. bulan kemudian, dan tingkat PAUD-
Pelaksanaan New Normal bagi sederajat empat bulan setelahnya.
masyarakat yang bekerja di luar rumah Skema kegiatan belajar-mengajar
dengan standar protokol kesehatan dan pun telah disusun selama penerapan new
PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). normal ini. Menurut Mendikbud Nadiem
Daerah yang mempunyai indikator Makarim, hanya sekolah di zona hijau saja
penularan berdasarkan angka reproduksi yang diperbolehkan menggelar kegiatan
virus (RO) dalam waktu t (Rt) yang mana belajar-mengajar tatap muka, itu pun
angka reproduksi efektif harus dibawah 1, dengan protokol kesehatan yang ketat.
maka daerah tersebut dipersiapkan dengan Melansir Kumparan, hanya ada sekitar 6
skenario New Normal untuk persen saja peserta didik yang berada di
menggerakkan kegiatan sosial dan daerah zona hijau. Sedangkan 94 persen
ekonomi masyarakat, agar perlahan bisnis lainnya tersebar di zona merah, oranye,
mulai berputar sehingga berpeluang dan kuning. Jika ternyata daerah tersebut
terlepas dari ancaman resesi global. New berubah statusnya menjadi zona kuning,
Normal yang dapat di terapkan sekarang oranye, atau merah, kegiatan belajar-
masih bertumpu pada sosial ekonomi, mengajar tatap muka harus dihentikan.
Sedangkan New Normal untuk bidang
Persiapan Pembelajaran PAUD Untuk Menghadapi New Normal RA Nurul Hidayah Mojokerto
anak untuk tidak berbagi makanan, adalah hal wajib yang harus dilakukan di
minuman, peralatan main kepada lingkungan sekolah untuk mencegah
temannya. Pengaturan social distancing penularan virus. Upaya yang dapat
orang tua anak saat jam antar dan jemput dilakukan dalam menerapkan perilaku
sekolah. PHBS antara lain mewajibkan semua
Memang sepertinya sulit anak, guru, karyawan dan orang tua untuk
memberlakukan social distancing di memakai masker dan penutup muka.
PAUD, mengingat kegiatan di PAUD Fasilitas yang memadai dan mudah
yang biasa dilakukan secara berkelompok. dijangkau untuk mencuci tangan. Ajari
Namun, selama masa pandemi semua anak cara cuci tangan yang benar.
kegiatan harus menekankan pada aktivitas Kebersihan lingkungan sekolah, ruang
secara individual. kelas dan peralatan yang digunakan juga
Beberapa kegiatan individual yang harus rutin dilakukan. Penyemprotan
bisa dijadikan alternatif dalam disinfektan pada permukaan yang sering
pembelajaran misalnya mewarnai, dipegang, seperti gagang pintu, gagang
melukis, memasang puzzle, bermain keran, mainan dan sebagainya.
bongkar pasang lego dan aktivitas lainnya Menurut Ketua Pendidikan Anak
yang biasa dilakukan sendiri. Selain itu Usia Dini (PAUD) RA Nurul Hidayah
ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan Desa Sadar Tengah Kecamatan
bersama namun dengan tetap menjaga Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Covid-
jarak dan tidak melibatkan kontak fisik, 19 menular antar individu yang
misalnya menyanyi, bertepuk tangan dan berkerumum. Solusi sederhana jika tidak
bercerita. ingin terlular adalah hindari kerumunan.
Persiapan kedua yakni, melakukan Definisi kerumunan berbeda-beda. Kalau
skrining kesehatan dan menjaga pakai contoh di Australia, boleh
kebersihan. Skrining dilakukan kepada berkumpul maksimum sepuluh orang
semua orang yang terlibat dalam dalam satu ruang atau lingkungan yang
pendidikan terutama guru dan karyawan sama.
sekolah, anak didik, dan orang tua anak. Untuk penerapkan di lembaga TK juga
Skrining bisa dimulai sebelum harus melakukan social distancing,
meninggalkan rumah, apakah ada gejala- gunakan masker, cuci tangan dan
gejala yang dicurigai terinfeksi Covid-19. bersihkan sarana publik yang sering di
Jika terdapat gejala, disarankan untuk sentuh.
tetap berada di rumah. Selain itu, Berbagai upaya terbaik untuk
pengukuran suhu badan saat memasuki memutus mata rantai penyebaran Covid-
lingkungan sekolah juga harus dilakukan. 19 harus dilakukan semua pihak, termasuk
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) lembaga PAUD.
Persiapan Pembelajaran PAUD Untuk Menghadapi New Normal RA Nurul Hidayah Mojokerto
Sedangkan uraian singkat masing- disesuaikan dengan tema atau sub tema
masing model pembelajaran PAUD bisa yang dibahas.
dilihat pada uraian berikut ini :
Model Pembelajaran Paud : Model
Model Pembelajaran PAUD : Model Sudut
Kelompok
Kegiatan belajar mengajar dengan
Model pembelajaran berdasarkan model pembelajaran berdasarkan sudut-
kelompok masih banyak digunakan TK- sudut kegiatan, menggunakan langkah-
TK di Indonesia, namun perkembangan langkah pembelajaran hampir sama
model pembelajaran selalu berkembang. dengan model pembelajaran area, hanya
Kini sudah banyak TK yang menggunakan sudut-sudut kegiatan selayaknya lebih
model pembelajaran yang lebih variatif. bervariasi dan sering diganti, disesuaikan
Dalam model pembelajaran berdasarkan dengan tema dan sub tema yang dibahas.
kelompok dengan kegiatan pengaman,
adalah pola pembelajaran dimana anak- Model Pembelajaran Paud : Model
anak dibagi menjadi beberapa kelompok, Area
biasanya anak dibagi menjadi 3 (tiga)
kelompok, dan masing-masing kelompok Model pembelajaran berdasarkan
melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Area lebih memberikan kesempatan
Dalam satu kali pertemuan, anak harus kepada anak didik untuk
menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dalam memilih/melakukan kegiatan sendiri
kelompok secara bergantian. sesuai dengan minatnya. Pembelajarannya
Apabila dalam pergantian dirancang untuk memenuhi kebutuhan -
kelompok, terdapat anak-anak yang sudah kebutuhan spesifik anak dan menghormati
menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari keberagaman budaya dan menekankan
pada temannya, maka anak tersebut dapat pada pengalaman belajar bagi setiap anak,
meneruskan kegiatan lain sejauh di pilihan-pilihan kegiatan dan pusat-pusat
kelompok lain tersedia tempat. Namun kegiatan serta peran serta keluarga dalam
apabila tidak tersedia tempat, maka anak proses pembelajaran.
tersebut dapat bermain pada tempat
tertentu di dalam kelas yang telah Model Pembelajaran Paud : Model
disediakan guru yang disebut dengan Sentra
kegiatan pengaman. Pada kegiatan
pengaman sebaiknya disediakan alat-alat Perkembangan terakhir tentang
yang lebih bervariasi dan sering diganti model pembelajaran di PAUD adalah
model pembelajaran berdasarkan sentra
Persiapan Pembelajaran PAUD Untuk Menghadapi New Normal RA Nurul Hidayah Mojokerto
1. Beri gambaran seperti apa era new 3. Ajari dan biasakan anak dengan
normal protokol kesehatan
Pertama, beri gambaran seperti apa
Tahun ajaran baru kali ini amat berbeda
era new normal. New normal adalah
dari sebelumnya. Anak diharuskan
kondisi dimana aktivitas tetap berlangsung
kembali ke sekolah meskipun pandemi
seperti biasa termasuk sekolah, namun
belum juga berakhir. Dengan kondisi
bukan berarti virus corona sudah mereda.
tersebut, tentunya orang tua harus
Orangtua perlu memberi gambaran ini
membiasakan anak dengan protokol
kepada anak supaya mereka tetap waspada
kesehatan sekalipun daerahnya termasuk
ketika nantinya kembali ke sekolah. Selain
zona hijau. Nah, protokol kesehatan yang
itu bagi anak yang akan memasuki jenjang
harus ditaati selama di sekolahantara lain:
pendidikan baru, beri juga gambaran
mengenai lingkungan barunya tersebut.
Memakai masker kain.
Semisal dari SD ke SMP, hal apa saja
yang membedakan? Kalau dari segi mata Selalu membawa hand sanitizer di
pelajaran, ada beberapa tambahan baru saku seragam agar tidak terlupa.
seperti Fisika atau Ekonomi. Yakinkan
pula sang buah hati kalau mereka dapat Rajin mencuci tangan dengan
menyesuaikan diri dan menjalani sabun yang disediakan di
semuanya dengan lancar. lingkungan sekolah.
2. Ingatkan lagi bahaya virus corona
Menjaga jarak dengan teman saat
Mewabahnya virus corona ini
di sekolah.
tentu akan membawa dampak kurang
mengenakkan bagi kehidupan anak,
Bawakan anak bekal atau jajanan
apalagi saat akan masuk sekolah di era
dari rumah agar lebih higienis.
new normal. Sebelum itu, orang tua perlu
memberi pengertian lagi kepada anak Hindari bersalaman dengan semua
tentang bahaya virus corona. Pemahaman warga sekolah.
yang baik tentu tak akan membuat anak
takut, tetapi lebih waspada dengan Menjauhi kontak dengan orang di
mengorbankan para penerus bangsa ini, kondisi sehat, sehingga diharapkan anak
karena di tangan merekalah nantinya usia dini tetap bisa bersekolah dengan
tongkat pembangunan Indonesia akan semangat,sehat,tangguh, dan handal,
beralih. karena anak – anak nantinya merupakan
Mulai sekarang lembaga generasi penerus bangsa.
pendidikan/sekolah harus segera
mempersiapkan kebutuhan protokol PENUTUP
kesehatan yang memadai agar keselamatan Strategi dalam merumuskan pola
dan keamanan anak didik tetap terjaga, pembelajaran anak usia dini khususnya di
diantaranya meliputi : lembaga PAUD bisa dilakukan agar di
1. Anak – anak dalam kondisi sehat masa new normal kegiatan pembelajaran
(yang sakit tidak diperkenankan di lembaga-lembaga PAUD tersebut bisa
masuk sekolah) kembali dilaksanakan.
2. Pembelajaran menggunakan Saya yakin para orang tua dari
metode shift sehingga siswa hanya anak-anak PAUD sangat berharap dari
50% hasil rumusan kebijakan pola
3. Anak – anak menggunakan baju pembelajaran yang akan diterapkan tanpa
lengan panjang membahayakan anak-anak di masa
4. Menggunakan pelindung wajah Pandemi saat ini.
face shield/masker "Tidak bosan-bosannya kita
5. Datang ke sekolah harus cek suhu menghimbau semua pihak agar mematuhi
tubuh himbauan pemerintah dalam penerapan
6. Langsung cuci tangan memakai protokol kesehatan agar Pandemi COVID
sabun 19 segera berakhir dan pihak dapat
7. Siswa harus segera masuk kelas kembali melaksanakan tugas dan
menempati kursi sesuai nomor kegiatannya secara normal,"
8. Belajar dan bermain cukup di meja Akan menindaklanjuti dan
masing – masing menerapkan rumusan dari hasil pertemuan
9. Tidak diberi kesempatan bermain Video Conference diantaranya dengan
di luar kelas tetap dan tegas menerapkan protokol
10. Tidak ada kegiatan di luar kelas kesehatan cegah COVID 19 dalam proses
11. Siapkan hand sanitizer di kelas belajar mengajar.
12. Jam belajar mengajar dipersingkat
Protokol kesehatan diatas dapat di DAFTAR PUSTAKA
tambahkan sesuai dengan kebutuhan yang https://radarsolo.jawapos.com/read/2020/0
terpenting prioritas dalam tatap muka (new 6/12/198812/persiapan-new-normal-di-
normal) anak – anak didik tetap dalam
Persiapan Pembelajaran PAUD Untuk Menghadapi New Normal RA Nurul Hidayah Mojokerto