Industri peternakan disamping berperan sebagai penghasil bahan makanan berupa daging
telur dan susu, juga merupakan kegiatan yang mendatangkan pendapatan, sebagai
penghasil bahan baku industry, penyedia lapangan pekerjaan, sebagai penghasil pupukl
organic, sumber pariwisata, dan penyedia bahan untuk pengembangan ilmu dan teknologi.
URAIAN MATERI
Kesehatan merupakan milik manusia yang sangat berharga. Untuk mempertahankan agar tubuh
selalu dalam keadaan sehat diperlukan asupan makanan yang cukup baik kuantitas maupun
kualitasnya. Sejak dulu kita mengenal istilah empat sehat lima sempurna yang proporsi
asupannya seperti piramida (Gambar 1). Penyajian makanan berdasarkan piramida memenuhi
beberapa prinsip yaitu; gizi seimbang sesuai dengan umur dan aktivitas, jenis bahan makanan
bervariasi, dan cukup jumlahnya, tidak berlebihan. Pada dasar piramida tertera gambar air
minum dan bahan makanan pokok sebagai sumber kabohidrat/zat tenaga. Orang dewasa
memerlukan sekitar 8 gelas atau lebih air mimum setiap harinya untuk mendukung metabolisme
normal dalam tubuhnya. Dari piramida makanan ini dapat pula diketahui bahwa manusia
memerlukan banyak makanan sumber karbohidrat sebagai sumber zat tenaga atau energi, dan
bahan tersebut dapat bervariasi dari nasi, roti, jagung, ubi, sagu dan sejenisnya. Pada lapis kedua,
ditunjukkan bahwa manusia harus mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan sebagai sumber
mineral, vitamin dan serat. Kedua jenis bahan ini dapat saling menggantikan, namun sebaiknya
mengkonsumsi keduanya karena semakin bervariasi sumber bahan makanan maka semakin baik.
Rendahnya kandungan zat gizi pada bahan yang satu dilengkapi oleh bahan makanan yang
lainnya.
1
Gambar 1. Piramida makanan
Bahan makanan yang merupakan produk peternakan seperti daging, telur, susu dan ikan sebagai
sumber protein hewani berada pada lapis ke tiga bersama dengan sumber protein nabati seperti
biji kacang-kacangan. Lapis ke empat (teratas) ditempati oleh berbagai jenis makanan tambahan
seperti gula, minyak, kopi, suplemen vitamin, garam yang kebutuhannya relative kecil.
2
susu berasal dari ternak ruminansia (sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing, dan
domba) dan ternak non ruminansia (babi, kuda, ayam buras, ayam ras petelur, ayam
ras pedaging, itik dan burung puyuh).
Data statistik tahun 2013 menunjukkan bahwa pada tahun 2012 total produksi daging
sebanyak 2.666,10 ribu ton yang terdiri dari daging sapi dan kerbau 545,87 ribu ton, kambing
dan domba 109,57 ribu ton, babi 232,14 ribu ton, ayam buras 267,49 ribu ton, ayam ras
pedaging 1.400,47 ribu ton, ayam ras petelur 66,05 ribu ton dan ternak lainnya 44,50 ribu ton.
Sedangkan produksi daging terbesar disumbang oleh ayam ras pedaging (52,53%), sapi
dan kerbau (20,47%), ayam buras (10,03%) dan babi (8,71%). Bila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya (2011) produksi daging mengalami peningkatan yaitu 4,38%
dengan peningkatan terbesar berasal dari ternak kuda (33,67%), diikuti ternak itik (6,64%),
ayam ras petelur (6,28%), sapi potong (4,86%), ayam ras pedaging (4,68%), kerbau
(4,62%), babi (3,27%), dan ayam buras (1,02%). Namun selain mengalami peningkatan
terdapat penurunan produksi daging bila dibandingkan dengan tahun 2011 pada ternak
kambing dan domba dengan nilai masing-masing -1,70% dan -5,21% (Anonim, 2014).
Pada tahun 2008 rata-rata konsumsi protein hewani penduduk Indonesia 5.45g/kapita/hari,
terdiri atas 2.4g daging dan 3.05g susu dan telur. Konsumsi protein hewani yang bersumber
dari produk ternak pada tahun yang sama baru mencapai 5.93 kg daging, 6.91 kg susu dan
6.37 kg telur/ per kapita/tahun . Sementara itu pertambahan penduduk Indonesia meningkat
sekitar 1.3% pertahun dan pada tahun 2025 diperkirakan akan mencapai 273 juta (BPS,
2008). Semakin meningkatnya jumlah penduduk,dibarengi dengan peningkatan pendapatan
dan kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi protein hewani, akan menyebabkan lonjakan
permintaan pangan hewani. Oleh karena itu pengembangan ternak di Indonesia utamanya
ditujukan untuk menyediakan bahan makanan sumber protein hewani bagi masyarakat.
3
c. Sebagai Penghasil Pupuk
Hasil samping berupa kotoran ternak dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi
tanaman. Disamping itu kotoran ternak dapat menghasilkan bahan bakar berupa gas methan
apabila diproses melalui pembuatan BIO-Gas.
4
g. Sebagai Sumber Penelitian untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Bagi perkembangan ilmu pengetahuan, maka ternak merupakan sarana penelitian yang efektif
bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Untuk dapat berperan seperti tersebut di atas maka ternak harus bebas dari:
1. lapar dan haus.Kebutuhan hidup pokok (maintenance) dan kebutuhan untuk memproduksi
tenaga, daging, telur dan susu harus terpenuhi.
2. luka dan rasa sakit
5
3. stres,dan
4. bebas dari rasa tidak nyaman.
Perlatihan