Anda di halaman 1dari 16

IKATAN KIMIA

LOGO

Disusun Oleh :

Aulia Silfani(20130072)
Hidayatul Hilat(20130082)
Nurul Azizah(20130091)
POKOK BAHASAN

A. Ikatan B. Ikatan C. Ikatan D. Gaya E. Ikatan F. Gaya Van


Ion Kovalen Logam London Hidrogen Der Waals
Ikatan Kimia
Ikatan Kimia merupakan gaya yang mengikat dua atom atau lebih untuk membentuk
senyawa atau molekul kimia. Ikatan kimia terjadi karena atom dalam keadaan tunggal dan
tidak stabil.

Aturan Kestabilan Atom

Ada dua aturan yang digunakan atom saat berikatan untuk mencapai kestabilan, yaitu
aturan oktet dan duplet.
• Aturan Oktet yaitu jika atom cenderung memiliki delapan electron valensi. Susunan
electron valensi seperti gas mulia.
• Aturan duplet yaitu jika atom cenderung hanya memiliki dua electron valensi. Susunan
electron valensi seperti gas helium.

Jika elektron terluar berjumlah 1,2, atau 3, atom akan cenderung melepaskan elektron.
Sementara itu, jika elektron terluar berjumlah 4,5,6 atau 7, atom cenderung menangkap
elektron.
A. Ikatan Ion
Ikatan ion terbentuk akibat adanya melepas atau menerima elektron oleh atom-atom yang berikatan.
Atom-atom yang melepas elektron menjadi ion positif (kation) sedang atom-atom yang menerima
elektron menjadi ion negatif (anion). Ikatan ion biasanya disebut ikatan elektrovalen. Senyawa yang
memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik. Senyawa ionik biasanya terbentuk antara atom-atom unsur
logam dan nonlogam. Contoh ikatan ionik adalah Natrium dan Fluorida (NaF).

Ikatan ion terbentuk antara:


1. Ion positif dengan ion negatif,
2. Atom-atom berenergi potensial ionisasi kecil dengan atom-atom berafinitas elektron besar
(Atom-atom unsur golongan IA, IIA dengan atom-atom unsur golongan VIA, VIIA),
3. Atom-atom dengan keelektronegatifan kecil dengan atom-atom yang mempunyai
keelectronegatifan besar

B. Ikatan C. Ikatan D. Gaya E. Ikatan F. Gaya Van


Kovalen Logam London Hidrogen Der Waals
A. Ikatan Ion
Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut :
1. Dalam bentuk padatan tidak menghantar listrik karena partikel-partikel ionnya terikat kuat pada
kisi, sehingga tidak ada elektron yang bebas bergerak.
2. Leburan dan larutannya menghantarkan listrik.
3. Umumnya berupa zat padat kristal yang permukaannya keras dan sukar digores.
4. Titik leleh dan titik didihnya tinggi.
5. Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut nonpolar.

Ikatan ionik hanya dapat terjadi antar unsur-unsur yang memiliki perbedaan keelektronegatifan cukup
besar. Sehingga, terjadi serah terima elektron seperti pada contoh di atas.

B. Ikatan C. Ikatan D. Gaya E. Ikatan F. Gaya Van


Kovalen Logam London Hidrogen Der Waals
A. Ikatan Ion

B. Ikatan C. Ikatan D. Gaya E. Ikatan F. Gaya Van


Kovalen Logam London Hidrogen Der Waals
B. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom-atom yang berikatan.
Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron
valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan elektron bebas (PEB).
Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur nonlogam yang memiliki selisih
keelektronegatifan kecil.Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa kovalen.

Sifat-sifat senyawa kovalen sebagai berikut.


1. Pada suhu kamar berwujud gas, cair (Br2), dan ada yang padat (I2).
2. Titik didih, pada umumnya senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah.
3. Volatitilitas (kemampuan untuk menguap), sebagian besar senyawa kovalen berupa cairan yang mudah
menguap dan berupa gas
4. Kelarutan, pada umumnya senyawa kovalen tidak dapat larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut
organik.
5. Pada umumnya senyawa kovalen pada berbagai wujud tidak dapat menghantar arus listrik atau bersifat non
elektrolit, kecuali senyawa kovalen polar.

A. Ikatan Ion C. Ikatan D. Gaya E. Ikatan F. Gaya Van


Logam London Hidrogen Der Waals
B. Ikatan Kovalen
 Ikatan Kovalen dapat dibedakan menjadi :

• Berdasarkan jumlah PEI-nya :


• Ikatan kovalen tunggal
• Ikatan kovalen rangkap dua
• Ikatan Kovalen rangkap tiga
• Berdasarkan kepolarannya:
• ikatan kovalen polarikatan kovalen yang PEInya cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan.
Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar.
• Ikatan kovalen nonpolar ikatan kovalen yang PEInya tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang
berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai beda
keelektronegatifan nol.
• Ikatan Kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang PEInya berasal dari salah satu atom yang berikatan.

A. Ikatan Ion C. Ikatan D. Gaya E. Ikatan F. Gaya Van


Logam London Hidrogen Der Waals
B.Ikatan Kovalen

A. Ikatan Ion C. Ikatan D. Gaya E. Ikatan F. Gaya Van


Logam London Hidrogen Der Waals
C. Ikatan Logam

Ikatan logam merupakan jenis ikatan yang terbentuk karena adanya penggunaan pasangan elektron
valensi bersamaan namun pada atom logam dengan atom lainnya. Electron ini dapat bergerak bebas
sehingga dapat menghantarkan arus listrik. Ikatan yang terjadi tersebut membuat logam ketika
ditempa hanya akan mengalami pergeseran pada atom-atom penyusunnya, tapi ikatannya tetap.

Adanya ikatan logam menyebabkan logam bersifat:


1. Pada suhu kamar berwujud padat, kecuali Hg.
2. Keras tapi lentur/dapat ditempa.
3. Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi.
4. Penghantar listrik dan panas yang baik.
5. Mengilap.

A. Ikatan Ion B. Ikatan D. Gaya E. Ikatan F. Gaya Van


Kovalen London Hidrogen Der Waals
C. Ikatan Logam

A. Ikatan Ion B. Ikatan D. Gaya E. Ikatan F. Gaya Van


Kovalen London Hidrogen Der Waals
D. Gaya London

Gaya London atau gaya dispersi adalah gaya tarik menarik antara molekul-molekul dalam zat yang
nonpolar. Gaya London adalah gaya dimana elektron senantiasa bergerak dalam orbital. Perpindahan
elektron dari suatu daerah ke daerah lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat
nonpolar menjadi polar sesaat, membentuk dipol sesaat.
Gaya London merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yng molekulnya bertarikan hanya berdasarkan
gaya London mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah dibandingkan dengan zat lain yang
massa molekulnya relatif kira-kira sama.

Kekuatan gaya London bergantung pada beberapa faktor, antara lain kerumitan molekul dan ukuran
molekul.

A. Ikatan Ion B. Ikatan C. Ikatan E. Ikatan F. Gaya Van


Kovalen Logam Hidrogen Der Waals
E. Ikatan Hidrogen

Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-atom dalam
molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen yang terbentuk.
Suatu gaya antarmolekul yang relatif kuat terdapat dalam senyawa hidrogen yang mempunyai
keelektronegatifan besar, yaitu fluorin (F), oksigen (O), dan nitrogen (N). 

Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan hidrogennya, semakin
tinggi titik didihnya. 

A. Ikatan Ion B. Ikatan C. Ikatan D. Gaya F. Gaya Van


Kovalen Logam London Der Waals
F. Gaya Van Der Waals

Interaksi antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals. 
pembedaan yang bertujuan untuk memperjelas gaya antarmolekul dalam suatu zat berikut.

• Istilah gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya antarmolekul itulah satu-satunya,
yaitu untuk zat-zat yang nonpolar. Misalnya untuk gas mulia, hidrogen, dan nitrogen.
• Istilah gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai dipol-dipol selain gaya dipersi,
misalnya hidrogen klorida dan aseton.

A. Ikatan Ion B. Ikatan C. Ikatan D. Gaya E. Ikatan


Kovalen Logam London Hidrogen
TERIMA KASIH

BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4


Pertanyaan :
• Ciri ciri ikatan Logam
• Penemu ikatan kimia
• Contoh ikatan kovalen berdasarkan PEInya
• Kenapa ikatan kovalen lebih

Anda mungkin juga menyukai