Anda di halaman 1dari 7

BAB 6

TRtKOtl/loNtASrS

$ri $. Margono dan Sri W Dwintasari

Pendahuluan
f)enyebab trikomoniasis adalah sejenis flagellata yaitu genus
T Tichomonas, yang hanya mempunyai bentuktrofozoit. Spesies
Trichomonas yang pertama ditemukan oleh Mtiller pada tahun 1773
adalah Tichomonas tenax dan sebenarnya belum jelas apakah dapat
dihubungkan dengan penyakit gingivitis ataukah hanya hidup sebagai
komensaldidalam mulut.l Spesies kedua yang ditemukan oleh Donn6
pada tahun 1836 di dalam vagina adalah Trichomonas vaginaf's yang
kadang-kadang tidak menimbulkan gejala dan kadang-kadang dapat
menyebabkan kelainan berat. T. vaginalis ditemukan pada perempuan
dan juga pada laki-laki,2
Trichomonas hominis, yang untuk pertama kali diidentifikasi
oleh Davaine pada tahun 1854 ditemukan di dalam usus besar dan
selanjutnya diberi nama baru yaitu Pentatricttomonas hominis.l Nama
bqru diberikan karena di dalam kultur ternyata sebagian besar parasit
yang tumbuh mempunyai 5 flagelanterior, bukan 4 flagel. Selain pada
manusia; lebih dari 15 spesies Trichomonas ditemukan pada hewan
sekitar manusia antara lain Trichomonas lroefus pada lembu yang dapat
menyebabkan abortu s, 2 Tichamonas gallinae menyebabkan kerugian
ekonomi pada petornak ayam dan kalkun. Kerugian ekonomi tidak
terjadidi negera yang mempunyai kebiasaan melakukan inseminisasi
artifisial pada ternak.3
T. vaginalis bersifat kosmopolit dan diperkirakan ditemukan
sekitar 170 juta kasus terinfeksi di seluruh dunia. Lebih banyak
ditemukan pada kelompok perempuan yang mengunjungi klinik
Sexua/ Transmitted Dlseases (STD) dan pada kelompok perempuan
komersial seks dibandingkan dengan jumlah yang diGmukan
pada kelompok perempuan pascamenopause dan kelompok gadis.
Penyakit trikomoniasis vaginalis sering ditemukan bersamaan dengan
penyakit STD lain seperti HIV/AIDS atau gonore. Di antara penyakit
STD (penyakit yang ditularkan melalui ltegiatan seks), trikomoniasis
vaginalis adalah penyakit yang ditemukan lebih banyak daripada
klamidia dan gonorea.a
I DASAR PARASITOLOGI KLINIK

Trikomoniasis vaginalis pada laki-laki terutama ditemukan di


dalam uretra, prostat dan epididimis. Prevalensi yang ditemukan pada
laki-laki lebih rendah dibandingkan dengan yang ditemukan pada
perempuan: Pada laki-laki, 300 individu yang datang berobat di klinik
STD telah diperiksa terhadap trichomonas (17%), klamidia 19,6% dan
gonorea (17,7%). Ditemukan 19.9% dengan trikomoniasis pada sub-
kelompok yang tidak menderita gonorre. Pada studi tersebut tidak
ditemukan perbedaan bermakna antara kejadian trichomonas, klamidia
dan gonorea.a Pada survei yang mencakup 250 laki-laki non Saudi
yang bekerja sebagai penjaja makanan diArab Saudi ditemukan yang
terbanyak adalah Blastocystis hominis (22,22%), di samping itu juga
ditemukan 1,2o/o T. hominis, dan spesies protozoa lainnya.s

Tabel 1. Trichomonas pada manusial

Spesies Lokasi
T. vaginalis Saluran urogenltal
T. tenax Rongga mulut
P homimis Saluran usus

Gb. 4. Gambar Skematik Trichomonas vaginalis


tampak jelas flagel, inti membran bergelombang,
aksostil dan benda kromatin. Sumber: Departemen
Parasitologi FKUI.

Cara lnfeksi 1

Trikomoniasis vaginalis
Trikomoniasis vaginalis termasuk penyakit yang ditularkan melalui
seks yaitu pada sanggama penis masuk ke dalam vagina atau kontak
dengan vulva partner seks yang terkontaminasi parasit. Perempuan
mendapat infeksi dari laki-laki atau sesama perempuan, sedangkan
laki-laki pada umumnya tertular oleh perempuan yang terinfeksi.
Parasit ini tidak dapat hidup lama di lingkungan seperti pada benda
atau permukaan, maka infeksi tidak mungkin terjadi melalui kloset,
handuk atau tempat mandi (bathtub). Penularan dapat juga terjadi
secara nonseksual karena trofozoit trikomonas dapat hidup di dalam
urin atau lap basah selama beberapa jam. Pada waktu dilahirkan
melalui vagina bayi dapat tertular dari ibu yang terinfeksi. Risiko tinggi
terinfeksi trikomoniasis bila mempunyai banyak teman seks, sudah
terkena penyakit STD dan pH vagina tinggi.6

Trikomoniasis tenax
Penularan T. tenax terutama ditemukan pada mulut manusia,
terjadi secara mulut ke mulut yaitu melalui ciuman atau kadang-kadang
memakai sikat gigi yang telah terinfeksi T. tenax.

Pentatrikomoniasis hominis.
Parasit ini ditemukan di dalam air bersama-sama penyebab penyakit
lain, sehingga penularan terjadi melalui air yang terkontamin asi P hominis
bersama agens lain yang dapat menyebabkan waterbome diseases.

Patogenesis
Trikomoniasis vaginalis
Meskipun belum begitu jelas, diketahui bahwa trichomonas melekat
pada sel epitel dan tumbuh subur pada lingkungan anaerob dengan
pH lebih dari enam.6 Melekatnya trichomonas pada sel epitil vagina
untuk mengadakan koloni dan terjadinya infeksitergantung pada protein
spesifik permukaan parasit. Setelah diberikan obat kimiawi parasit tidak
lagi dapat melekat, sehingga tidak akan mengadakan infeksi. Hemolisis
sel darah merah juga tergantung virulensi parasit. Trikomoniasis menjadi
lebih berat selama atau langsung setelah haid.7
Kelainan jaringan yang disebabkan Trichomonas dapat
menyebabkan virus HIV lebih efektif dalam hal penularannya. Hal ini
terjadi karena T. vaginalis menyebabkan respons imun selular lokal
dengan peradangan epitil vagina dan serviks pada perempuan dan
uretra pada laki-laki.7 Respons peradangan termasuk target sel HIV
yang potensial seperti limfosit yang mengandung CD4+ dan makrofag.
Sebagai tambahan dapat disampaikan bahwa T. vaginalis dapat
menyebabkan hemoragi punktat pada dinding vagina dan serviks.
lnfiltrasi leukosit dan lesi genital dapat menambah jumlah sel target
I DASAR PARASITOLOGI KLI{\IK

untuk virus dan virus dapat langsung masuk ke dalam aliran darah
melalui lesi-lesi terbuka. Lagipula perdarahan dan peradangan dapat
meningkatkan jurnlah virus didalam cairan tubuh, selain meningkatkan
jumlah limfosit yang terinfeksi HIV dan makrofag yang berada di daerah
genital pada penderita HIV Virus bebas dan leukosit yang terinfeksi
virus dapat meningkatlian probabilitas pemaparan terhadap HIV
dan transmisi pada individu yang belum terinfeksi HlV. Peningkatan
pelepasan HIV dari serviks terbukti berhubungan dengan peradangan
serviks dan jelas meningkatkan jumlah virus di dalam semen laki-laki
yang terinfeksi trikomoniasis. Pada umurnnya gejala trikomoniasis
tidak ada atau ringan sehingga aktivitas seks mereka tetap seperti
biasa meskipun sudah terinfeksi.s

Gejala Klinik
Trikomoniasis vaginalis pada perempuan menyebabkan fluor
yang benruarna kuning-hijau yang berbau tajam dan berbusa. Di
daerah genital terasa sakit dan gatal, disertai disuri dan dispareunia
yaitu pedih pada waktu bersanggama. Tampak eritema vulva, serviks
berwarna rnerah stroberi dan tanda-tanda radang lain, Seringkali
gejala-gejala timbul pada permulaan menstruasi dan menjadi lebih
berat sewaktu haid. Gejala-gejala timbul 5-28 hari setelah terinfeksi,
rqeskipun kira-kira 50% kasus adalah kasus asimptomatik.s Bilamana
tidak diobatidalam waktu 6 bulan 30% kasus asimptomatik mengalami
gejala-gejala. Pada laki-laki yang menderita trikomoniasis vaginalis
dapat ditemukan sekret uretra, disuri dan pruritus uretra, akan tetapi
tidak terdapat dispareunia. Biasanya gejala ringan yaitu uretritis dan
menghilang setelah 2 rninggu.lo
$ejak lama trikomoniasis dianggap sebagai salah satu penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seks yang tidak penting akan tetapi
ternyata kemudian terkumpul berbagai bukti bahwa trikomoniasis
memberi andil dalam hal memburuknya keadaan penyakit STD lain
seperti HlV, radang di daerah pelvis, kanker serviks uteri, infeksi dengan
human papilloma virus dan merupakan faktor risiko pada infertilitas
tuba.11. Dikatakan bahwa dapat menyebabkan lahir bayi prematur atau
bayi dengan berat badan kurang. Pada laki-laki dapat menganggu
motilitas dan viabilitas sperma. 12
Pada umumnya T. tenax tidak menyebabkan gejala dan hidup
sebagai komensal pada mulut manusia, P hominis yang hidup didalam
usus manusia kadang-kadang dapat menyebabkan diare. Hospes
re$ervoarnya antara lain kucing dan anjing.l
Diagnosis
Dengan usap vagina dapat diambil fluor untuk sediaan langsung.
Kemudian dengan mikroskop diagnosis trikomoniasis vaginalis dapat
ditegakkan. Pada sediaan basah fluor vagina tampak banyak leukosit
dan parasit trikomonas yang bergerak-gerak, sedangkan pH vagina
adalah di atas angka 5. Pada laki'laki dapat diperiksa sedimen urin
setelah masase prostat. Pada pemeriksaan Pap smear juga dapat
ditemukan trichomonas. Membuat biakan parasit dianggap sebagai
gald standard untuk diagnosis trikomoniasis yaitu dengan memasukkan
spesimen ke dalam medium biakan selama 2-7 hari sebelum diperiksa.
Selain diagnosis dengan cara sederhana dan kultur dapat juga dilakukan
diagnosis dengan PCR untuk DNA analisis.T
Pada trikomoniasis tenaks diperiksa usapan mulut sedangkan
pada pentatrikomoniasis spesimen tinja diperiksa $ecara langsung
atau dengan menggunakan cara konsentrasi, biakan dan PCR.1

Diagnosis Banding
Pada trikomoniasis vaginalis adanya fluor albus adalah salah satu
gejala'penting yang menyebabkan penderita mengunjungi fasilitas
kesehatan. Menganalisis fluor albus secara tepat akan dapat membantu
membuat diagnosis tepat. lnfeksi pada vagina yang sering ditemukan
selain trichomoniasis adalah vaginitis bakteri dan infeksi jamur yaitu
Candida albicans, sehingga perlu diperhatikan untuk diagnosis
banding. Fluor tanpa infeksi tampak jernih, putih tanpa gejala iritasi dan
gatal sekitar vagina. Pada vaginitis bakteri, yaitu Gardnerella vaginalis,
Mycoplasma hominis atau bakteri anaerob tampak banyak bakteri di
dalam fluor yang berbau amis dan warnyanya putih keabu-abuan,
seperti su$u, sedangkan pH > 4,5. Pada umumnya tidak terdapat
iritasi vagina atau dispareunia. Fluor pada infeksi dengan Candida
albicans, penyebab kandidiasis vaginae berbau seperti ragi, encer,
berwarna putih, dengan gumpalan-gumpulan kental putih, kadang-
kadang benrarna merah. Terasa gatal sekitar vagina yang benrvarna
merah. Penderita mengeluh karena disuri dan dispareunia.l3

Pengobatan
Obat antiflagelata seperti metronidazol dan nitroimidazol lain seperti
tinidazol dapat digunakan untuk trikomoniasis. Dapat diberikan 2 gram
sebagaidosis tunggal atau 250 mg tiga kalisehariselama 7-10 hari.4'7'13
Dosis dan jadwal pengobatan kedua menghasilkan angka penyembuhan
lebih tinggiyaitu lebih dari 95%. Selain dosis dan jadwal di atas dianjurkan
I
p{sAn PAnA$rplocl KLINIK

juga 500 mg, dua kali sehari, selama 7-10 hari. Untuk hasil pengobatan
tuntas perlu memberi terapi kepada penderita dan partner seksualnya pada
waktu bersarnaan. Terapiyang gagal biasanya disebabkan penderita tidak
patuh atau terjadi reinfeksi. Kini diketahui bahwa trikomoniasis kadang-
kadang resisten terhadap metronidazol. J' 13

Pencegahan
Trikomoniasis vaginalis
$upaya tidak mendapat penyakit ini perlu diperhatikan salah satu
aspek penting yaitu perilaku perorangan dalam hal perilaku seks
dan kebersihan pribadi. Jumlah teman kencan seks perlu dibatasi
karena akan meningkatkan kemungkinan mendapatkan penyakit
ini dan pada waktu melakukan hubungan seks perlu menggunakan
kondorn untuk mengurangi kemungkinan tertular dengan trikomoniasis.
Setelah melakukan hubungan seks harus membersihkan diri dengan
menggunakan air bersih. Bila mempunyai kebiasaan berenang di kolom
renang umum maka perlu mandi segera setelah keluar dari kolam dan
jangan menggunakan handuk atau baju renang bergantian. Trikomoniasis
tenax menandakan bahwa higiene oral penderita tidak baik, sehingga
penyakit tersebut dapat dihindari dengan menyikat gigi dengan teratur
dan sewaktu-waktu berkumur. Pencegahan terinfeksi Pentatrichomana s
hominis adalah dengan selalu menggunakan air bersih untuk diminum,
ybitu air yang sudah direbus atau air bebas agena patogen.l

Contoh KasuE
Seorang perempuan, berumur 32 tahun, datang berobat dengan
keluhan fluor yang dideritanya sejak beberapa bulan. Penderita mengeluh
pruritus didaerah vagina yang pada inspeksiternyata agak merah. Fluor
yang berwarna kekuning-kuningan berbau tajam, berbusa dan setelah
diperiksa ternyata mengandung banyak trofozoit T. vaginalis" Diberi
pengobatan dengan metronidazol 2 kali 500 mg selama sepuluh hari.
Untuk melengkapi pengobatan dianjurkan supaya partner seksnya juga
berobat karena penyakit ini menampilkan "fenomena ping-pong". Akan
tetapi ternyata hal ini tidak mudah dilaksanakan karena dia mengakui
mempunyai beberapa teman kencan seks.
Daftar Pustaka
1. Ackers JP. Trichomonads. ln: Gillespie S, Pearson RD, editors. principles
and practice of clinical parasitology. West Sussex (England): John Wiley
& Sons Ltd; 2001. p. 250-268
2. Schwebke JR, Burgess D. Trichomoniasis. Clin Microbiot Rev.
2QQ4:17(4):794-803.
3. Kaufman RH, Friedrich EG, Gardner HL. Benign diseases of the vulva and
vagina.3rd ed. Chicago:Yearbook Medical Publishers lnc; 1989.
4. Schwebke J R, Hook EW ll L H ig h rates of lrich o man a s vag i nalrs among men
attending a sexually transmitted diseases clinic: implications for screening
and urethritis management.J lnfect Dis" 2003 Aug 1 ;188(3):465-8.
5, AminAM. B/asfocysfis hominis among apparently healthy food handlers in
Jeddah, SaudiArabia. J Egypt Soc Parasitol. 1997 Dec;27(3):817-23.
6. Diamond L$. ln vitro cultivation of the trichomonadide: a state of the art
review. Acta Univ Caroline-Biol. 1986;30:?21-8.
7. Petrin D, Delgaty K, Bhatt R, Garber G. Clinical and microbiologicalaspects
af Trichononas vaginalis.Clin Microbiol Rev" 1998Apr;11(2):300-17.
8. Sorvillo F, Smith L, Kerndt P, Ash L. Trichamonas vaginalis, HIV and
African-America ns. Emerg nfect Dis, 200 1 7(6): 927 -32.
I ;

L We.instock H, Berman S, Cates W Jr. $exually transmitted diseases


amongAmerican youth: incidence and prevalence estimates 2000, Reprod
Health. 2004 Jan-Feb;36(1 ):6-1 0.
10 . Lecke $8, Tasca T, $outoAA, De Carli GA. Perspective of a new diagno$tic
. for human trichomonobis. Short communication. Mem lnst Oswaldo Cruz.
2003;98(2);273-6.
11 . Grodstein F, Goldman MB, Gramer DW Relation of tubalinferlility to history
of sexually transmitted diseases. Am J Epidemiol" 1993 Mar 1;137(5J:577-
84.
12. Heine P, McGregor JA. Trichomonas vaginaf's: a reemerging pathogen.
Clin Obstet Gynecol. 1993 Mar;36(11:137-44.
13. Owen MK, Clenney TL. Management of vaginitis. Am Fam Physician"
2004 Dec \7A(1):2125-32.

Anda mungkin juga menyukai