Anda di halaman 1dari 8

Tugas Online Individu April 2020

Ilmu Kesehatan Masyarakat

“Penilaian Resiko Kejadian COVID-19”

Hendra Kuganda
N 111 18 006

PEMBIMBING :
dr. Diah Mutiasari, M.PH

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
BAB I

PENDAHULUAN

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) adalah suatu penyakit pernapasan


akut yang disebabkan oleh virus Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2
(SARS-CoV-2). WHO telah menetapkan COVID-19 sebagai suatu pandemi dengan
angka kematian yang sangat tinggi dan meningkat sangat cepat, dimana hanya dalam
waktu 3 bulan COVID-19 sudah menginfeksi sebanyak 1.133046 orang serta pada
banyak kasus kurang lebih hanya dalam 14 hari COVID-19 sudah menyebabkan
kematian. Dengan Angka Mortalitas dan Mordibilitas yang sangat tinggi sampai saat
ini belum ditemukan pengobatan anti-virus yang efektif dan aman untuk
menyembuhkan COVID-19, sehingga sangat diperlukannya penelitian untuk mencari
obat anti-viral yang paling efektif dan aman untuk menyembuhkan COVID-19.(5-6)

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) adalah suatu penyakit pernapasan akut
yang disebabkan oleh Novel Corona virus (nCov-2019) yang kemudian Pada tanggal 11
Februari 2020, World Health Organization (WHO) mengubah nama virus baru tersebut
menjadi Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2). (5-6)

Berdasarkan data terbaru dari John Hopkins University, menunjukan USA


menempati urutan pertama dengan angka kejadian 398.785 orang, urutan kedua
Spanyol dengan angka kejadian 141.942 orang, urutan ketiga Italia dengan angka
kejadian 135.586 orang. Indonesia menempati urutan ke 38 dengan total kasus 2.491
(5)
orang. Berdasarkan data Kemenkes RI terbaru menunjukan bahwa kasus COVID-
19 terbanyak di Indonesia terletak di DKI Jakarta dengan total kasus 1.232 orang,
urutan kedua ditempati oleh Jawa barat dengan total kasus 263 orang, urutan ketiga
ditempati oleh Jawa timur dengan total kasus 189 orang. Sementara di pulau Sulawesi
urutan pertama di tempati oleh Sulawesi selatan dengan total kasus 113 orang. (5-6)

2
BAB II

PENILAIAN RESIKO KEJADIAN COVID-19

Untuk menilai resiko kejadian COVID-19 memerlukan perhitungan yang cukup kompleks
dengan menggunakan rumus Risk Ratio (RR) dan Odds Ratio (OR). Berikut Contoh kasus
dengan scenario kejadian COVID-19 di kota A.

Contoh Case:

Pada tanggal 25/04/2020 Kota A terserang suatu wabah penyakit baru, yang berdasarkan
WHO wabah ini disebut COVID-19. Total yang sudah terinfeksi 40 orang yang terbagi
menjadi 30 memiliki riwayat dari kota zona merah dan 10 orangnya merupakan warga
yang tidak kemana-mana atau Bukan Dari Zona Merah selama 1 bulan terakhir. Setelah
dilakukan pendataan yang mendalam oleh petugas puskesmas dan dinas terkait, diperoleh
total 100 orang yang berasal Dari Zona Merah dan 100 orang Bukan Dari Zona Merah
namun memiliki gejala batuk dan demam sehingg dimasukan kedalam kategori PDP.

Untuk menentukan Resiko kejadian atau Risk Ratio atau Relative Risk (RR) COVID-19
dapat di lakukan dengan membuat table 2x2. (1-4)

COVID-19 COVID-19
Total
Positif Negatif
Dari Zona Merah 30 70 100
Bukan Dari Zona
10 90 100
Merah
40 160 200

Setelah menentukan tabel 2x2, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan rumus resiko
relative: (1-4)

3
Berdasarkan hasil perhitungan rumus Relatif Risk diperoleh hasil 3, yang berarti kelompok
yang terpapar resikonya lebih besar dari pada yang tidak terpapar atau yang berarti
kelompok yang berasal Dari Zona Merah memiliki resiko yang lebih besar untuk
terinfeksi COVID-19 dibandingkan kelompok yang Bukan Berasal Dari Zona Merah. (1)

Berikut Interpretasi dari Resiko Relatif : (2)

 Jika angka risiko relatif = 1, maka tidak ada perbedaan risiko antara kedua
kelompok.
 Jika angka risiko relatif kurang dari 1, berarti kelompok yang terpapar
risikonya lebih kecil daripada yang tidak terpapar.
 Jika angka risiko relatif lebih dari 1 (seperti pada contoh), berarti kelompok
yang terpapar risikonya lebih besar daripada yang tidak terpapar.

Risk Ratio atau Relative Risk atau RR adalah Rasio dari risiko terjadinya penyakit
atau kondisi kesehatan antara kelompok yang terpapar dan kelompok yang tidak
terpapar. (2)

Risk ratio disebut juga sebagai cumulative incidence ratio (CIR) dan berkaitan
dengan rate ratio. (2)

Selain itu juga dari tabel 2x2 dapat dihitung Odds Ratio (OR) dari kasus COVID-19
di kota A yaitu:
a 30
Odss Kasus( )
c 10 ( ) 3 =27.027
Odds Ratio (OR) = b
=
10
= 0.111
Odss Kontrol
d () ( )
90

Hasil Perhitungan yang didapat dari OR adalah 27.027x. Artinya resiko terjadinya
COVID-19 pada warga yang berasal Dari Zona Merah adalah 27.027x lebih
tinggi bila dibandingkan resiko terjadinya COVID-19 pada warga yang Bukan
Berasal Dari Zona Merah. (4)
Odds Ratio (OR) merupakan rasio kemungkinan paparan pada kasus dan rasio
kemungkinan paparan pada kontrol. (1)

4
5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Risk Ratio atau Relative Risk atau RR adalah Rasio dari risiko terjadinya
penyakit atau kondisi kesehatan antara kelompok yang terpapar dan kelompok
yang tidak terpapar. Risk ratio disebut juga sebagai cumulative incidence ratio
(CIR) dan berkaitan dengan rate ratio.

Odds Ratio (OR) merupakan rasio kemungkinan paparan pada kasus dan rasio
kemungkinan paparan pada kontrol.

a
Odss Kasus( )
c
Odds Ratio (OR) = b
Odss Kontrol
d ()
Sehingga berdasarkan perhitungan rumus di atas diperoleh kesimpulan hasil

Risk Ratio atau RR, menunjukan kelompok yang berasal Dari Zona Merah
memiliki resiko yang lebih besar untuk terinfeksi COVID-19 dibandingkan
kelompok yang Bukan Berasal Dari Zona Merah.

Sedangkan Odds Ratio atau OR, menunjukan resiko terjadinya COVID-19 pada
warga yang berasal Dari Zona Merah adalah 27.027x lebih tinggi bila
dibandingkan resiko terjadinya COVID-19 pada warga yang Bukan Berasal Dari
Zona Merah.

3.2 Saran

Untuk Menentukan RR dan OR sebaiknya peneliti memperhatikan dengan baik


pembuatan tabel 2x2. Karena bila terjadi kesalahan dalam penentukan komponen-

6
komponen tabel 2x2, proses pengerjaan RR dan OR akan terganggu bahkan hasil
pengolahan datanya bisa salah.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Sastroasmoro Sudigdo, Ismael Sofyan. Dasar-dasar metodologi penelitian Ed.4.


Jakarta : Sagung seto. 2011.

2. Imron Moch, Munif Amrul. Metodologi penelitian bidang kesehatan : bahan ajar
untuk mahasiswa. Jakarta : Sagung seto. 2010

3. Husna asmaul, suryana budi. Metodologi penelitian dan statistic. Jakarta : Kemenkes
RI. 2017.

4. Gulo W. Metodologi penelitian. Jakarta : Gramedia. 2010.

5. Liang xiaofeng, Feng zijian, Li liming. Guidance For Corona Virus Disease 2019 :
Prevention, Control, Diagnosis and Management. National Health Commission
(NHC) of the PRC; 2020.

6. KEMENKES RI. Situasi Terkini Perkembangan Novel Coronavirus (COVID-19)


[Internet]. Indonesia: KEMENKES RI; 2020 Apr [cited 2020 Apr 8]. Available from:
https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/situasi-
terkini-perkembangan-coronavirus-covid-19-7-april-2020/#.Xo070zdR1EY

Anda mungkin juga menyukai