Hendra Kuganda
N 111 18 006
PEMBIMBING :
dr. Diah Mutiasari, M.PH
PENDAHULUAN
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) adalah suatu penyakit pernapasan akut
yang disebabkan oleh Novel Corona virus (nCov-2019) yang kemudian Pada tanggal 11
Februari 2020, World Health Organization (WHO) mengubah nama virus baru tersebut
menjadi Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2). (5-6)
2
BAB II
Untuk menilai resiko kejadian COVID-19 memerlukan perhitungan yang cukup kompleks
dengan menggunakan rumus Risk Ratio (RR) dan Odds Ratio (OR). Berikut Contoh kasus
dengan scenario kejadian COVID-19 di kota A.
Contoh Case:
Pada tanggal 25/04/2020 Kota A terserang suatu wabah penyakit baru, yang berdasarkan
WHO wabah ini disebut COVID-19. Total yang sudah terinfeksi 40 orang yang terbagi
menjadi 30 memiliki riwayat dari kota zona merah dan 10 orangnya merupakan warga
yang tidak kemana-mana atau Bukan Dari Zona Merah selama 1 bulan terakhir. Setelah
dilakukan pendataan yang mendalam oleh petugas puskesmas dan dinas terkait, diperoleh
total 100 orang yang berasal Dari Zona Merah dan 100 orang Bukan Dari Zona Merah
namun memiliki gejala batuk dan demam sehingg dimasukan kedalam kategori PDP.
Untuk menentukan Resiko kejadian atau Risk Ratio atau Relative Risk (RR) COVID-19
dapat di lakukan dengan membuat table 2x2. (1-4)
COVID-19 COVID-19
Total
Positif Negatif
Dari Zona Merah 30 70 100
Bukan Dari Zona
10 90 100
Merah
40 160 200
Setelah menentukan tabel 2x2, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan rumus resiko
relative: (1-4)
3
Berdasarkan hasil perhitungan rumus Relatif Risk diperoleh hasil 3, yang berarti kelompok
yang terpapar resikonya lebih besar dari pada yang tidak terpapar atau yang berarti
kelompok yang berasal Dari Zona Merah memiliki resiko yang lebih besar untuk
terinfeksi COVID-19 dibandingkan kelompok yang Bukan Berasal Dari Zona Merah. (1)
Jika angka risiko relatif = 1, maka tidak ada perbedaan risiko antara kedua
kelompok.
Jika angka risiko relatif kurang dari 1, berarti kelompok yang terpapar
risikonya lebih kecil daripada yang tidak terpapar.
Jika angka risiko relatif lebih dari 1 (seperti pada contoh), berarti kelompok
yang terpapar risikonya lebih besar daripada yang tidak terpapar.
Risk Ratio atau Relative Risk atau RR adalah Rasio dari risiko terjadinya penyakit
atau kondisi kesehatan antara kelompok yang terpapar dan kelompok yang tidak
terpapar. (2)
Risk ratio disebut juga sebagai cumulative incidence ratio (CIR) dan berkaitan
dengan rate ratio. (2)
Selain itu juga dari tabel 2x2 dapat dihitung Odds Ratio (OR) dari kasus COVID-19
di kota A yaitu:
a 30
Odss Kasus( )
c 10 ( ) 3 =27.027
Odds Ratio (OR) = b
=
10
= 0.111
Odss Kontrol
d () ( )
90
Hasil Perhitungan yang didapat dari OR adalah 27.027x. Artinya resiko terjadinya
COVID-19 pada warga yang berasal Dari Zona Merah adalah 27.027x lebih
tinggi bila dibandingkan resiko terjadinya COVID-19 pada warga yang Bukan
Berasal Dari Zona Merah. (4)
Odds Ratio (OR) merupakan rasio kemungkinan paparan pada kasus dan rasio
kemungkinan paparan pada kontrol. (1)
4
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Risk Ratio atau Relative Risk atau RR adalah Rasio dari risiko terjadinya
penyakit atau kondisi kesehatan antara kelompok yang terpapar dan kelompok
yang tidak terpapar. Risk ratio disebut juga sebagai cumulative incidence ratio
(CIR) dan berkaitan dengan rate ratio.
Odds Ratio (OR) merupakan rasio kemungkinan paparan pada kasus dan rasio
kemungkinan paparan pada kontrol.
a
Odss Kasus( )
c
Odds Ratio (OR) = b
Odss Kontrol
d ()
Sehingga berdasarkan perhitungan rumus di atas diperoleh kesimpulan hasil
Risk Ratio atau RR, menunjukan kelompok yang berasal Dari Zona Merah
memiliki resiko yang lebih besar untuk terinfeksi COVID-19 dibandingkan
kelompok yang Bukan Berasal Dari Zona Merah.
Sedangkan Odds Ratio atau OR, menunjukan resiko terjadinya COVID-19 pada
warga yang berasal Dari Zona Merah adalah 27.027x lebih tinggi bila
dibandingkan resiko terjadinya COVID-19 pada warga yang Bukan Berasal Dari
Zona Merah.
3.2 Saran
6
komponen tabel 2x2, proses pengerjaan RR dan OR akan terganggu bahkan hasil
pengolahan datanya bisa salah.
7
DAFTAR PUSTAKA
2. Imron Moch, Munif Amrul. Metodologi penelitian bidang kesehatan : bahan ajar
untuk mahasiswa. Jakarta : Sagung seto. 2010
3. Husna asmaul, suryana budi. Metodologi penelitian dan statistic. Jakarta : Kemenkes
RI. 2017.
5. Liang xiaofeng, Feng zijian, Li liming. Guidance For Corona Virus Disease 2019 :
Prevention, Control, Diagnosis and Management. National Health Commission
(NHC) of the PRC; 2020.