1

Tugas Online Individu April 2020

Ilmu Kesehatan Masyarakat

“Uji Statistik Parametrik Dan Non Parametrik”

Hendra Kuganda
N 111 18 006

PEMBIMBING :
dr. Indah P.K.D,. M.Med,.Ed

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
 2

A. LEARNING OBJECTIVE
Menjelaskan Macam-Macam Uji Statistik Parametrik dan Nonparametrik serta
contoh-contoh penelitiannya.

JAWABAN

Berdasarkan jenisnya, secara umum statistik dibagi menjadi statistik parametrik dan statistik
non-parametrik. (1-4)

UJI STATISTIK UJI STATISTIK NON-

PARAMETRIK PARAMETRIK
K
R Distribusi Data Normal Tidak Normal
I
T Jenis Data Rasio atau Interval Ordinal atau Nominal
E
R
I Dalam jumlah besar (di atas 30
A Jumlah Sampel Dalam Jumlah kecil
sampel)

Kunggulan 1) Syarat syarat parameter 1) Perhitungannya sederhana

dari suatu populasi yang dan dapat dikerjakan
menjadi sampel biasanya dengan cepat, karna
tidak diuji dan dianggap analisisnya menggunakan
memenuhi syarat, cacahan, peringkat (rank)
pengukuran terhadap data bahkan dapat
dilakukan dengan kuat. menggunakan tanda dari
2) Observasi bebas satu selisih pengamatan
sama lain dan ditarik dari berpasangan.
populasi yang 2) Datanya tidak harus
berdistribusi normal serta merupakan data
memiliki varian yang kuantitatif, tetapi dapat
homogen. berupa kualitatif (skala
 3

nominal/ordinal).
3) Nilai peluang dari
sebagian besar uji
statistika nonparametrik
diperoleh dalam bentuk
yang lebih pasti (kecuali
untuk kasus sampel yang
besar), tidak peduli
bagaimana bentuk sebaran
populasi yang merupkan
induk dari sampel-
sampelnya. Ketepatan
nilai peluang itu tidak
tergantung pada bentuk
sebaran populasinya,
meskipun beberapa uji
statistika nonparametrik
menganggap adanya
kesamaan bentuk dua
sebaran populasi atau
lebih, dan beberapa uji
yang lain menganggap
sebaran populasi simetris.
Dalam kasus-kasus uji
nonparametrik tertentu
menganggap sebaran yang
mendasarinya adalah
kontinyu, suatu anggapan
 4

yang juga digunakan pada

parametrik.
4) Dapat digunakan untuk
sampel berukuran kecil
n=6.
Kelemahan 1) Populasi harus memiliki 1) Uji-uji nonparametrik
varian yang sama. tidak memanfaatkan
semua informasi yang
2) Variabel-variabel yang
terkandung dalam
diteliti harus dapat diukur
sampel. Akibatnya, uji
setidaknya dalam skala
nonparametrik
interval.
memerlukan ukuran
sampel yang lebih besar
3) Dalam analisis varian
dibandingkan uji
ditambahkan persyaratan
parametrik untuk
rata-rata dari populasi
mencapai peluang
harus normal dan
kesalahan jenis II yang
bervarian sama, dan harus
sama.
merupakan kombinasi
2) Uji nonparametrik tidak
linear dari efek-efek yang
dapat digunakan untuk
ditimbulkan.
menguji adanya interaksi
seperti dalam model
analisis ragam.
3) Metode nonparametrik
tidak dapat digunakan
untuk membuat ramalan
seperti dalam analisis
regresi, karena asumsi
sebaran normal tidak
 5

dapat dipenuhi.
4) Macam uji statistika
nonparametrik terlalu
banyak sehingga
menyulitkan peneliti
dalam memilih uji yang
sesuai.

Uji Korelasi Pearson, Regresi Spearman

M
A Uji 2
C kelompok Independent Sample T test Mann-Whitney
A berbeda
M Uji 2 Independent One Way
2 kelompok Kruskal-Wallis
lebih, berbeda ANOVA
U Uji berulang,
J Paired Sample T test Wilcoxon
2 kondisi
I
Uji berulang,
2 kondisi Repeated One Way ANOVA Friedman
lebih
 6

 Jenis-jenis Statistika dan Teknik Analisinya (3)

Univariat
Deskriptif
Korelatif

Pearson, Multivariat
Regresi

Parametrik
Statistika
-Normal,
Interval; 2 Sampel
rasio
Komparatif
Inferensia
K sampel
T-test, Anava

Spearman Univariat
kendal, Kai
Kuadrat dll.
Korelatif

Multivariat

Nonparametrik

Non-Normal,
Nominal, 2 sampel
ordinal
Komparatif

Mann-whitney,
Kruskal-
K Sampel
wallis,dll
 7

Beberapa contoh Uji Parametrik dan Non-parametrik (1-4)

Uji Parametrik Uji Non-Parametrik

Sampel (data) diambil dari populasi yang Variabel : Adalah karakteristik dari obyek
mempunyai berdistribusi normal. Jika 10 sampel penelitian yang memiliki nilai bervariasi.
Tinggi badan diambil dari populasi 5000 Misalnya, jenis kelamin: laki-laki dan perempuan.
mahasiswa sebuah perguruan tinggi, data tinggi Status ekonomi: tinggi, sedang, rendah. Berat
badan 5000 mahasiswa haruslah berdistribusi badan: 50 kg, 60 kg, 70 kg.
normal.
Pada Uji t dan uji F untuk dua sampel atau lebih, Pengukuran : Adalah suatu proses kuantifikasi
kedua sampel diambil dari dua populasi yang atau mencantumkan bilangan kepada variabel
mempunyai varian sama. Jadi jika diambil tertentu. Misalnya, berat badan secara kualitatif
sampel 10 tinggi badan pria dan 10 tinggi badan bisa dibedakan sebagai ringan, sedang, atau berat,
wanita dari 3000 pria dan 2000 wanita, maka dan melalui proses pengukuran dengan cara
varian 3000 tinggi badan pria dan varian 2000 menimbang kita dapat menyatakan berat badan:
tinggi badan wanita harusla sama atau bisa 50 kg, 60 kg, 70 kg.
diangga sama.
Variabel (data) yang diuji haruslah data bertipe
interval atau rasio, yang tingkatannya lebih
tinggi dari data tipe nominal atau ordinal. Tinggi
Badan Pria atau Wanita (sentimeter) jelas
bertipe rasio, karena dapat dari proses
mengukur. Namun pendapat atau sikap pria dan
wanita (suka atau tidak suku yang diukur
dengan skala Likert) bukanlah data interval atau
rasio, namun data Ordinal.
Jumlah (sampel) data singkat kecil, sedangkan
distribusi data populasinya tidak diketahui
kenormalannya. Mislanya hanya diambil
masing-masing 5 sampel untuk data Berat
Badan Konsumen remaja, Konsumen Muda dan
konsumen Dewasa, maka jumlah data terlalu
sedikit untuk diproses dengan uji F (uji lebih
dari dua sampel), walaupun tipe data rasio.
Untuk data yang tidak memenuhi salah satu
asumsi tersebut, lebih baik menggunakan
prosedur statistik non parametrik untuk proses
data.
 8

DAFTAR PUSTAKA

1. Sastroasmoro Sudigdo, Ismael Sofyan. Dasar-dasar metodologi penelitian

Ed.4. Jakarta : Sagung seto. 2011.

2. Imron Moch, Munif Amrul. Metodologi penelitian bidang kesehatan : bahan

ajar untuk mahasiswa. Jakarta : Sagung seto. 2010

3. Husna asmaul, suryana budi. Metodologi penelitian dan statistic. Jakarta :

Kemenkes RI. 2017.

4. Gulo W. Metodologi penelitian. Jakarta : Gramedia. 2010.