Individu
Hendra Kuganda
N111 18 006
Pembimbing:
.
2
2. Hazard yang mungkin ada pada tempat penerapan
K3 (1)
3
2. Hazard yang mungkin ada pada tempat penerapan
K3 (2)
4
2. Hazard yang mungkin ada pada tempat penerapan
K3 (3)
5
3. Contoh insiden kecelakaan kerja dan Nearmiss pada
tempat penerapan K3
Contoh Nearmiss
Seorang Bidan membantu persalinan normal ibu hamil dengan HIV
positif tanpa menggunakan APD sesuai standar PPI RS di IGD
Kebidanan RS.
6
4. Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang mungkin terjadi pada
tempat penerapan K3
7
5. Contoh kasus analisis penyebab kecelakaan kerja
berdasarkan teori 2 factor dan 3 factor pada tempat
penerapan K3 (1)
Teori 2 Faktor:
IGD Kebidanan RS sedang ramai dengan pasien yang akan melakukan
persalinan normal, terdapat 3 pasien yang masuk bersamaan dengan Diagnosis
ketuban pecah dini, Bidan segara membantu persalinan normal ibu hamil
tersebut namun dalam proses membantu persalinan, IGD Kebidanan kehabisan
handscoen dan Apron Plastik serta kondisi pasien yang sudah akan segera
melahirkan atau sudah memasuki kala II, sehingga dengan terpaksa bidan nekat
langsung menangani proses persalinan tersebut tanpa alat pengaman diri yang
sesuai standar PPI RS.
Unsafe Action: Bidan Membantu Proses Persalinan Tanda Alat Pengaman Diri
Yang Sesuai Standar PPI (Tanpa Handscoen dan Apron Plastik.
Unsafe Condition: Tidak Adanya Atau Kurangnya Alat Pengaman Diri
(Handscoen dan Apron Plastik) Yang Disediakan Pihak RS Menciptakan Unsafe
Condition atau suatu kondisi yang tidak sesuai standar PPI dalam pelayanan
bidan untuk membantu persalinan.
8
5. Contoh kasus analisis penyebab kecelakaan kerja
berdasarkan teori 2 factor dan 3 factor pada tempat
penerapan K3 (2)
Teori 3 Faktor:
IGD Kebidanan RS sedang ramai dengan pasien yang akan melakukan persalinan
normal, terdapat 3 pasien yang masuk bersamaan dengan Diagnosis ketuban pecah
dini, Bidan segara membantu persalinan normal ibu hamil tersebut namun dalam
proses membantu persalinan, IGD Kebidanan kehabisan handscoen dan Apron
Plastik serta kondisi pasien yang sudah akan segera melahirkan atau sudah
memasuki kala II, sehingga dengan terpaksa bidan nekat langsung menangani
proses persalinan tersebut tanpa alat pengaman diri yang sesuai standar PPI RS.
Dan juga selain itu saat proses membantu persalinan, Para bidan kesulitan melihat
karena kurangnya pencahayaan di ruangan tindakan IGD Kebidanan RS.
Peralatan Kerja: Tidak tersedianya fasilitas yang sesuai standar dalam pelayanan
kebidanan di IGD kebidanan (tidak ada Handscoen dan Apron Plastik)
Lingkungan Kerja: Kurang baiknya Pencahayaan di Ruangan Tindakan IGD
Kebidanan RS.
Pekerja: Bidan tidak menaati peraturan standar Penanganan pasien ibu hamil PPI
RS.
9
6. Faktor resiko bahaya pada tempat penerapan K3 : IGD
Kebidanan RS
1. Stress (83,3 %)
2. Cedera akibat jarum suntik (76%)
3. kontaminasi darah pada kulit yang tidak terlindungi (73%)
4. gangguan tidur (42%)
5. alergi kulit akibat bahan kimia (37%)
6. Low Back Pain / HNP (30%)
7. serangan dari pasien (24%)
8. Terkena penyakit infeksi (19%)
10
7. Hirarki pengendalian resiko bahaya pada tempat
penerapan K3
11
8. Contoh penerapan budaya 5R pada tempat penerapan K3
(1)
a. Ringkas
Menyediakan peralatan medis dan non-medis untuk manajemen kasus-kasus kebidanan.
Melakukan revitalisasi perakatan medis atau non medis yang ada di IGD Kebidanan RS
b. Rapi
Menempatkan alat-alat pengaman diri untuk manajemen kasus kebidanan di tempat yang
dapat cepat dan mudah di akses.
Menyediakan rambu-rambu triase untuk penanganan manajemen kasus-kasus kebidanan.
c. Resik
Menugaskan petugas Cleaning service yang 24 jam bergantian menjaga kebersihan
ruangan IGD Kebidanan.
Menyediakan tempat sampah khusus untuk sampah medis, sampah non medis, dan sampah
benda tajam.
12
8. Contoh penerapan budaya 5R pada tempat penerapan K3
(2)
d. Rawat
Melakukan Evaluasi berkala pada IGD Kebidanan RS
Melakukan pelatihan rutin semua tenaga kesehatan IGD Kebidanan RS
e. Rajin
Membuat sanksi bagi yang tidak disiplin
Melakukan rapat evaluasi rutin agar tenaga kesehatan IGD Kebidanan lebih rajin
13
9. Menjelaskan symbol / makna rambu yang berhubungan
dengan K3 (1)
14
9. Menjelaskan symbol / makna rambu yang berhubungan
dengan K3 (2)
15
10. Jenis APD dan fungsinya sesuai pada tempat penerapan
K3 (1)
1. Sarung tangan
Melindungi tangan dari bahan infeksius dan mellindungi pasien dari mikroorganisme pada tangan petugas. Alat ini
merupakan pembatas fisik terpenting untuk mencegah penyebaran infeksi dan harus selalu diganti untuk
mencegah infeksi silang.
2. Masker
Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah, rahang dan semua rambut muka. Masker
dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan atau petugas bedah bicara, batuk, atau
bersin dan juga untuk mencegah cipratan darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi masuk kedalam hidung
atau mulut petugas kesehatan. Masker jika tidak terbuat dari bahan tahan cairan, bagaimanapun juga tidak efektif
dalam mencegah dengan baik.
16
10. Jenis APD dan fungsinya sesuai pada tempat penerapan
K3 (2)
3. Tutup kepala/kap
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan rambut tidak masuk dalam luka sewaktu
pembedahan. Kap harus dapat menutup semua.
4. Gaun
Gaun penutup, dipakai untuk menutupi baju rumah. Gaun ini dipakai untuk melindungi pakaian petugas
pelayanan kesehatan.Gaun bedah, pertama kali digunakan untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang
terdapat di abdomen dan lengan dari staf perawatan kesehatan sewaktu bekerja.
5. Apron
Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatas tahan air di bagian depan dari petugas kesehatan.
6. Alas kaki
Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau berat atau dari cairan yang kebetulan jatuh atau
menetes pada kaki.
17
11. Langkah-langkah pencegahan kejadian yang
berhubungan dengan K3
18
12. Kewajiban tenaga kerja yang bekerja pada tempat
penerapan K3
19
DAFTAR PUSTAKA
20
DAFTAR PUSTAKA
8. Castro, AB de ;Suzane L Sabrera D. Occupational Health and Safety Issues Among Nurses in the
Philippines. NIH PA Author Manuscr. 2009;57(4):149–57.
9. Dewi AKP. Hubungan Tingkat Risiko Postur Kerja dan Karakteristik Individu dengan Tingkat Risiko
Keluhan Low Back Pain pada Perawat Bangsal Kelas III di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2015.
10. The Kaiser Daily HIV/AIDS. Petugas kesehatan menghadapi peningkatan risiko kematian akibat
HIV dan penyakit lain yang ditularkan melalui darah. 2008;(November):2008.
21
IKM-KK
THANK YOU
22