Anda di halaman 1dari 14

PROTOZOA PARASIT

TRICHOMONAS VAGINALIS

Disusun oleh

1.
2.
3.

Ika Amaliya
Desya Eka Heriyati
Holifatus Sadiyah
4. Dida T.Aiman
5. Femilia Sendy
6. Elok Annisa R.

(152110101008)
(152110101040)
(152110101058)
(152110101013)
(152110101167)
(152110101239)

Kelas A
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember
2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB 2. PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Penyebaran Trichomonas vaginalis................................................................3
2.2 Habitat dan Klasifikasi Trichomonas vaginalis..............................................3
2.3 Morfologi dan Siklus Hidup Trichomonas vaginalis.....................................3
2.4 Mekanisme Transmisi Trichomonas vaginalis...............................................4
2.5 Sumber Infeksi Trichomonas vaginalis..........................................................5
2.6 Patologi dan Gejala Klinis..............................................................................5
2.7 Diagnosa Trichomonas vaginalis....................................................................7
2.8. Upaya Pecegahan Diri dari Trichomonas vaginalis......................................7
2.9 Pengobatan Trikonomiasis.............................................................................8
BAB 3. PENUTUP................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................10
3.2 Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Parasit adalah organisme yang karena keterbatasan organ vital
membutuhkan inang (host) untuk kelangsungan daur hidupnya. Parasit yang
hidup disaluran urogenitalia yang mengakibatkan gangguan pada saluran
kemih maupun organ reproduksi antara lain Trichomonas vaginalis,
Enterebius vermicularis dan Entamoeba coli. Trichomonas vaginalis adalah
protozoa parasit yang menginfeksi saluran urogenital baik perempuan dan
laki-laki di seluruh dunia. Trichomoniasis, yang disebabkan oleh Trichomonas
vaginalis adalah yang paling umum infeksi menular seksual (IMS) hari ini,
dengan kejadian tahunan lebih dari 170 juta kasus di seluruh dunia.
Trichomonas vaginalis adalah parasit anaerobik bergerak dengan flagella
yang pertama kali dilaporkan pada tahun 1836 oleh Donne (Donne, 1836)
yang menemukannya pada sekret vagina wanita yang mengalami keputihan.
Saat ini Trichomonas vaginalis paling banyak ditemukan di negara-negara
industri dengan prevalensi yang sama antara pria dan wanita. Untuk
mengetahui lebih dalam mengenai Trichomonas vaginalis oleh karenanya
dalam makalah ini, kami akan mengulas mengenai Trichomonas vaginalis
secara lengkap.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.2.6
1.2.7
1.2.8

Bagaimana penyebaran Trichomonas vaginalis?


Dimana habibat dan bagaimana klasifikasi Trichomonas vaginalis?
Bagaimana morfologi dan siklus hidup Trichomonas vaginalis?
Bagaimana mekanisme transmisi Trichomonas vaginalis?
Bagaimana sumber infeksi Trichonomiasis vaginalis?
Bagaimana patologi dan gejala klinis Trichonomiasis vaginalis?
Bagaimana diagnosa untuk mengetahui adanya Trichomonia vaginalis?
Bagaimana upaya-upaya pencegahan untuk mencegah penyebaran

1.2.9

Trichomonas vaginalis?
Bagaimana pengobatan ketika menderita trikonomiasis?

1.3 Tujuan
1.3.1
1.3.2

Agar mahasiswa mengetahui serta mampu menjelaskan mengenai


penyebaran Trichomonas vaginalis
Agar mahasiswa mengetahui serta mampu menjelaskan mengenai habitat

1.3.3

dan siklus Trichomonas vaginalis


Agar mahasiswa mengetahui serta mampu menjelaskan mengenai

1.3.4

morfologi dan siklus hidup dari Trichomonas vaginalis


Agar mahasiswa mengetahui serta mampu menjelaskan mengenai

1.3.5

mekanisme transmisi dari Trichomonas vaginalis


Agar mahasiswa mengetahui serta mampu menjelaskan mengenai sumber

1.3.6

infeksi dari Trichomonas vaginalis


Agar mahasiswa mengetahui serta mampu menjelaskan mengenai patologi

1.3.7

dan gejala klinis Trichomonas vaginalis


Agar mahasiswa mengetahui serta mampu menjelaskan mengenai

1.3.8

diagnosa Trichomonas vaginalis


Agar mahasiswa mengetahui serta mampu menjelaskan mengenai upaya-

1.3.9

upaya pencegahan Trichomonas vaginalis


Agar mahasiswa mengetahui serta mampu menjelaskan mengenai
pengobatan trikonomiasis

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Penyebaran Trichomonas vaginalis Distribusi Geografis
Terdapat diseluruh dunia dengan insidens lebih kurang 25% pada wanita dan
lebih tinggi pada golongan wanita yang kurang menjaga kebersihan alat
genitalnya,hanya sepertujuh dari semua wanita yang terinfeksi dengan parasit
ini menunjukkan gejala atau keluhan
Trichomonas vaginalis tersebar luas diseluruh belahan dunia (worldwide).
Parasit ini ditemukan secara kosmopolit, termasuk di Indonesia.
Nama penyakit

Manusia merupakan hospes parasit ini dan menyebabkan Trichomoniasis pada vagina
dan pada pria prostatis.

2.2 Habitat dan Klasifikasi Trichomonas vaginalis


Pada perempuan tempat hidup parasit ini di vagina dan urethra. Sedangkan
pada laki laki ditemukan terutama pada urethra, vesika seminalis, dan prostate.
Parasit ini hidup di mukosa vagina dengan makan bakteri dan leukosit. Ketika
sudah terserang Trichomonas vaginalis gejala lebih sering terjadi pada wanita
dibandingkan pada pria, meskipun kedua perempuan dan laki-laki mungkin
asimtomatik.
Menurut Donne 1836 klasifikasi ilmiah Trichomonas vaginalis adalah :
Golongan

: Animalia

Filum

: Protozoa

Kelas

: Zoomastigophora

Ordo

: Mastigophora

Genus

: Trichomonas

Species

: Trichomonas vaginalis

2.3 Morfologi dan Siklus Hidup Trichomonas vaginalis

Trichomonas vaginalis tidak memiliki stadium kista tetapi hanya ditemui


dalam stadium tropozoit dengan ukuran 10-25 x 7-8 , dan ciri-cirinya adalah :
a. Bentuknya oval atau piriformis
b. mempunyai membrane bergelombang (undulating membrane) yang menempel
pada costa yang terletak di separuh badan bagian anterior dan berfungsi untuk
pergerakan.
c. Memiliki 4 flagel posterior dan 1 flagel anterior(axostyle) yang melekat pada
d.
e.
f.
g.
h.

tepi membran bergelombang


perkembangbiakan dengan cara belah pasang.
Sitostoma tidak nyata dan hanya mempunyai nukleus.
Intinya berbentuk oval dan terletak dibagian atas tubuhnya,
Sitoplasmanya berbutir halus dengan butir-butir kromatin

T. vaginalis termasuk Flagellata.


Tv hanya mempunyai bentuk
trofozoit.
Ukuran 7-25 m.
Mempunyai 4 flagel anterior, dan
1 flagel posterior yang melekat
pada tepi membran undulans.
Membran ini pendek, sempit,
tidak melewati lebar badannya.
Membran ini diperkuat oleh
kosta yang halus.
Intinya lonjong.
Benda-benda volutin tersebar
sepanjang kosta dan aksostil.

Siklus hidup Trichomonas vaginalis adalah sebagai berikut:


a. T. vaginalis hanya mempunyai bentuk trophozoite dan menyelesaikan daur
hidupnya pada satu host (parasit monoksen), baik laki laki maupun wanita.
b. Infeksi terjadi secara langsung terutama saat berhubungan seksual melalui
stadium tropozoid
c. Trophozoite membelah diri dengan cara longitudinal binary fission.
d. T. vaginalis tidak mempunyai mitochondria sehingga membutuhkan enzim
dan cytochromes untuk proses oxidative phosphorylation.
e. Nutrient yang berasal dari host ditranspor langsung melalui membrane
maupun dengan proses fagositosis.
Atau

Pada wanita tempat hidup parasit ini di vagina dan pada pria di uretra dan prostat.Parasit
ini hidup di mukosa vagina dengan makan bakteri dan lekosit Trichomonas vaginalis
bergerak dengan cepat berputarputar diantara sel-sel epitel dan lekosit dengan
4

menggerakkan flagel anterior dan membran bergelombang.Trichomonas vaginalis


berkembang biak secara belah pasang longitudinal, diluar habitatnya parasit mati pada
suhu 50 0 C, tetapi dapat hidup selama 5 hari pada suhu 0 0 C. Dalam
perkembangbiakannya parasit ini mati pada PH kurang dari
4,9 inilah sebabnya parasit ini tidak dapat hidup disekret vagina yang asam
(PH : 3,8-4,4), parasit ini tidak tahan pula terhadap desinfektan zat pulasan
dan antibiotik7. Meskipun organisme ini dapat ditemukan dalam urine
sekret uretra/setelah masase prostat, PH yang disukai pada pria belum
diketahui5.

2.4 Mekanisme Transmisi Trichomonas vaginalis


Bentuk trophozoite dari T. vaginalis tidak dapat bertahan diluar host
sehingga harus ditransfer langsung dari satu host ke host lainnya (person toperson). Transmisi melalui hubungan sexual merupakan cara transmisi tersering
dan dapat ditemukan bersama sama (co-existed) dengan penyakit menular sexual
lainnya seperti gonorrhea, syphillis, atau human immunodeficiency virus (HIV).
Trichomonas vaginalis dapat pula memperbesar portal masuk hiv dengan
meningkatkan jumlah sel target untuk virus dan memungkinkan akses virus
langsung ke dalam aliran darah melalui luka terbuka. Demikian pula, pada orang
yang terinfeksi HIV yang perdarahan dan peradangan dapat meningkatkan tingkat
cairan tubuh virus-sarat, jumlah limfosit yang terinfeksi HIV dan makrofag hadir
di daerah kontak kelamin, atau keduanya. Hal tersebut dapat memperluas portal
keluar, sehingga mempertinggi kemungkinan paparan dan penularan HIV ke
pasangan yang tidak terinfeksi.
2.5 Sumber Infeksi Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa patogen yang umumnya
ditemukan pada saluran genitourinaia manusia. Trichomonas vaginalis menular
hampir pada semua mamalia yang berhubungan dengan manusia. Jadi pada
dasarnya hospes reservoar dari Trichomonas vaginalis adalah mamalia dan
manusia.
2.6 Patologi dan Gejala Klinis
Trikonomiasis merupakan penyakit menular lewat hubungan seksual
(PMS), seseorang beresiko terkena PMS apabila melakukan hubungan seksual
dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal, bila tidak
diobati dengan benar penyakit ini dapat berakibat serius bagi kesehatan
5

reproduksi, seperti terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru lahir
bahkan kematian. Masa inkubasi trikonomiasis biasanya 4-2 hari, rata-rata adalah
7 hari. Bila pH dan fisiologi wanita memungkinkan untuk hidup, Trichomonas
vaginalis akan berkembang biak dengan cepat dan menimbulkan degenerasi dan
deskuamasi sel epitel vagina. Keadaan ini kemudian disusul dengan serangan
leukosit. Akibatnya sel vagina mengandung banyak leukosit dan parasit
bercampur dengan sel epitel yang apabila sekretmengalir ke luar vagina akan
menimbulkan gejala fluor albus atau keputihan. Berikut adalah gejala klinis dari
penyakit Trikonomiasis:
a. Pada Wanita
Trichomoniasis menyebabkan vaginitis(radang vagina) dengan fluor albus
yang berwarna putih seperti cream dan berbuih, bagian vulva dan cervik

bisa mengalami peradangan(strowberry servix).


Keluhan tambahan adalah perasaan gatal pada vulva dan kadang-kadang
sampai ke paha. Sering kali penderita mengeluh keluar darah setelah
berhubungan seks infeksi dapat menjalar dan menyebabkan uretriris
kadang infeksi terjadi tanpa gejala, jika ada gejala biasanya berupa antara
lain:
- Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau hubungan seksual
- pengeluaran lendir pada vagina atau alat kelamin
- keputihan berwarna putih susu bergumpal disertai
- rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin dan sekitarnya
- keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk dan gatal, timbul
bercak-bercak darah setelah berhubungan seksual, bintil-bintil berisi
cairan, lecet atau borok pada alat kelamin.
b. Pada Pria
Karena bentuk dan letak alat kelamin pria berada diluar tubuh,
maka gejala PMS lebih mudah dikenali, dilihat dan dirasakan tetapi
dapat pula terjadi uretritis dan prostatitis. Tanda tanda PMS pada
pria antara lain adalah:

Berupa bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada penis atau
alat kelamin, luka tidak sakit, keras dan berwarna merah pada

alat kelamin
rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin

rasa sakit yang hebat pada saat kencing


bengkak, panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian
berubah menjadi borok.

2.7 Diagnosa Trichomonas vaginalis


a. Pemeriksaan mikroskopik
Pergerakan Trichomonas yang seperti meloncat lencat dan
berdenyut dapat terlihat pada pemeriksaan langsung cairan vagina atau
urethra dengan menggunakan larutan garam fisiologi. Pemeriksaan dengan
cara ini relatif mudah dan murah, namun sensitifitasnya antara 38-72
persen dan ini dipengaruhi oleh lamanya T.vaginalis diluar host
(Ohlemeyer C, et al, 1998). Pada laki laki cairan yang dapat diperiksa
adalah urine dan sekresi prostat. Untuk pemeriksaan mikroskopik tidak
langsung digunakan pewarnaan acridine orange, papanicolaou, dan
Giemsa dengan terlebih dahulu difiksasi dengan polyvinyl alcohol (PVA).
b. Biakan
Pemeriksaan biakan (culture) merupakan standar baku (gold
standard) dengan tingkat sensitifitas 95% (Ohlemeyer C, et a1., 1998 dan
Sood M, et al., 2007) dan direkomendasikan ketika hasil pemeriksaan
mikroskopik negatif namun gejala positif.

T. vaginalis dapat tumbuh

dengan baik pada kondisi anaerobik bersuhu

3537C, pH 5.56.0

dengan berbagai media. Cysteine-peptone-liver-maltose (CPLM) medium


and plastic envelope medium (PEM) adalah media yang sering digunakan.
c. Pemeriksaan PCR
Dengan pemeriksaan PCR menggunakan sekret vagina atau urin.
Sensitivitas PCR mengguanakn sekret vagina lebih tinggi daripada
menggunakan

urin.

Pemeriksaan

PCR-ELISA

menggunakan

urin

didapatkan sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan PCR saja.


Pemeriksaan PCR ini biasanya digunakan untuk skrining trikonomiasis.

2.8. Upaya Pecegahan Diri dari Trichomonas vaginalis


Kebiasaan melakukan seks bebas ternyata dapat memicu timbulnya
Trichomoniasis sehingga upaya pencegahan infeksi lebih dititik beratkan pada
perilaku manusia, hanya berhubungan seks dengan suami atau istri yang sah
merupakan salah satu alternatif pencegahan infeksi ini. Dengan hanya
berhubungan seks terhadap pasangan sah diharapkan dapat menekan penyebaran
penularan infeksi parasit ini. Pada ibu rumah tangga sebaiknya selalu
memeriksakan diri secara periodik guna mengetahui infeksi secara dini dan
segera melakukan pengobatan apabila ada gejala dan tanda infeksi. Dengan
demikian diharapkan dapat mengurangi penyebaran parasit pada pria yang
berhubungan dengannya, pada pria yang suka berhubungan dengan wanita pekerja
seks komersial hendaknya selalu menggunakan pelindung (kondom) saat
berhubungan. Namun demikian secara arif kita akan dapat mencegah penularan
penyakit ini pada diri kita masing-masing apabila kita memegang teguh ajaran
agama karena tidak ada satu agamapun yang mengajarkan umatnya untuk
melakukan seks bebas.

PENCEGAHAN
1. Jaga kesucian alat kelamin
2. Kalau sakit obati sampai sembuh total

2.9 Pengobatan Trikonomiasis


Dasar

pengobatan

yaitu

memperbaiki

keadaan

vagina

dengan

membersihkan mukosa vagina dan memakai obat kimia peros dan lokal, pada saat
ini metronidazol (merupakan obat yang efektif untuk pengobatan baik untuk
wanita ataupun pria). Berbagai obat baru juga telah banyak dan sangat efektif
dalam mengobati Trichomoniasis yaitu Tinidazol, Seknidazol, Nimorazol dan
Ornidazol. Cara pemberian takaran obat-obat tersebut adalah:
a. Metronidazol
Wanita :
diberikan 3 kali 250 mg selama 10 hari atau 2 gr dosis tunggal. Diberikan
malam hari peroral, untuk pengobatan lokal diberikan tablet Vagina sebanyak
500 mg sehari selama 10 hari.
Pria :
pemberian peroral 2 kali 250 mg sehari selama 10 hari atau 2 gr dosis Tunggal
diberikan malam hari.
b. Tinidazol
Baik pada wanita maupun pria diberikan dengan takaran 2 gr dosis
tunggal peroral.
c. Seknidazol
Diberikan untuk Trichomoniasis pada wanita maupun pria dengan
8

takaran 2 gr dosis tunggal peroral.


d. Nimorazol
Diberikan pada wanita maupun pria dengan takaran 2 kali 250 mg
selama 6 hari atau diberikan 2 gr dosis tunggal.
e. Ornidazol
Diberikan dalam dosis tunggal 1500 mg atau 2 kali lipat 750 mg pengobatan
lokal dengan tablet vagina persarin ataupun krim vagina yang digunakan pada
waktu malam hari.
Epidemologi
Trichomoniasis vagina ditemukan dimana mana. Suatu penelitian menunjukan
bahwa parasit ini ditemukan pada semua bangsa/ras dan pada semua musim.Sukar
untuk menentukan frekuensi penyakit ini di suatu daerah atau negri, karena
kebanyakan penelitian dilakukan pada golongan wanita hamil (18 25 % di AS)
dan dari klinik genekologi (30 40 % di Eropa Timur). Angka angka untuk
Indonesia yang diambil dari hasil penelitian di RSCM Jakarta ialah 16% daru
klinik kebidanan dan 25% dari 1146 orang wanita dari klinik ginekologi. Cara
pemeriksaan yang berbeda dapat pula memberikan hasil yang berlainan. Pada pria
umumnya angka angka yang ditemukan lebih kecil, mungkin sekali oleh karena
parasit lebih sukar ditemukan dan oleh karena infeksi sering berlangsung tanpa
gejala. Pada wanita parasit lebih sering ditemukan pada usia 20 49 tahun,
berkurang pada usia muda dan usia lanjut dan jarang pada anak gadis
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara langsung atau dengan cara
tidak langsung ( pengecatan giemsa ).
a. Cara langsung
1. Dari swab vagina diambil dengan menggunakan lidi kapas steril,
kemudian dibuat apusan pada obyek glass.
2. Langsung diamati dibawah mikroscop dengan perbesaran sedang.
b. Cara tidak langsung atau pengecatan giemsa
1. Dari swab vagina dibuat apusan.
2. Dikering anginkan, setelah kering difiksasi dengan menggunakan
methanol pada semua bagian apusan tunggu selama 15 menit.
3. Setelah itu dicat dengan giemsa selama 30 menit.
4. Kemudian cuci sisa cat dengan aquades, lalu keringkan.
5. Diperiksa dibawah mikroskop dengan perbesaran sedang
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Trichomonas vaginalis adalah anaerobik, protozoa flagellated, bentuk
mikroorganisme. Parasit mikroorganisme adalah agen penyebab trikomoniasis.
Tingkat infeksi antara pria dan wanita adalah sama dengan perempuan
menunjukkan gejala sementara infeksi pada pria biasanya asimptomatik..
penyebarannya melalui hubungan seksual. Transmisi terjadi secara langsung
karena trofozoit tidak memiliki kista.
Pada dasarnya pencegahan dapat dilakukan dengan cara tidak melakukan
hubungan seksual secara bebas dengan bergonta-ganti pasangan, selain itu upaya
pencegahan yang dapat dilakukan dilakukan adalah selalu menjaga kebersihan alat
seksual. Jika sudah terinfeski protozoa patogen ini, maka yang dilakukan adalah
pengobatan dengan menggunakan metronidazol, tinidazol, seknidazol, nimorazol,
ornidazol.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi. Demikian
penulis ucapkan terimakasi

10

(Undalating Membrana Ukuran 15- 20 X 100 Mikron)


Flagella memiliki satu atau lebih flagel untuk bergerak tempat hidupnya
maka Flagellata ini dapat dikelompokkan menjadi hemoflagellata yang
berhabitat di dalam sistem peredaran darah dan jaringan,
Inti merupakan Inti sel berfungsi mengatur aktivitas sel. Bagian ini
terdiri

atas

membran

(selaput

inti),

nukleoplasma,

kariosom

(endosoma, nukleolus), serabut inti yang akromatik dan butir kromatin.


Membran sel berfungsi sebagai pelindung serta pengatur pertukaran
makanan dan gas
Vakuola makanan terbentuk dari proses makan sel dengan menelan
oleh setiap bagian membran sel atau melalui sitostoma (mulut sel).
Zat-zat makanan hasil cernaan dalam vakuola makanan masuk ke
dalam sitoplasma secara difusi. Sedangkan sisa makanan dikeluarkan
dari vakuola ke luar sel melalui membran plasma. Vakuola kontraktil
adalah vakuola yang berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan
berbentuk cair ke luar sel melalui membran sel serta mengatur kadar
air dalam sel. Vakuola kontraktil merupakan vakuola yang selalu
mengembang dan mengempis

11

12

Anda mungkin juga menyukai