Anda di halaman 1dari 8

Sejarah Monumen Soco

Kawasan daerah perbatasan Magetan-Madiun memang mengisahkan misteri yang begitu


banyak karena adanya pertempuran zaman dahulu,terbukti adanya suatu peninggalan
yang ada di Desa Soco,Bendo ini yang terkenal dengan Monumen Suco.

Monemen Suco merupakan salah satu obyek wisata sejarah yang berada di kabupaten
magetan tepatnya di Desa Suco,Kecamatan Bendo,Kabupaten Magetan,Jawa
Timur,Indonesia.Tepatnya berada di sebelah selatan Lanud Iswayudi.Dimana tempat ini
merupakan tempat terjadinya tragedi berdarah dari keganasan pemberontakan PKI
tahun 1948.Salah satu saksi yang ada di monument ini adalah berupa gerbong kereta api
“Kertopati”. Dan ada dua sumur tempat pembuangan 108 mayat mayat yang dibantai oleh
PKI.Gerbong ini digunakan untuk mengangkut para korban keganasan PKI,yang terjadi
di Madiun.Sebuah saksi bisu yang juga mencerminkan kisah nan mengiriskan hati,ini
akan membuat kita meningat betapa kejamnya dan sadisnya pengorbanan rakyat Madiun
mengusir melawan PKI.

Monumen bisa jadi suatu sejarah nan sangat berbeda,selain gerbong kereta.Dimonumen
ini juga terdapat sumur yang menjadi tempat pembuangan mayat mayat korban PKI.
Menurut warga sekitar banyak yang menjadikan tempat ini sebagai tempat
keramat,karena banyaknya korban serta kemistisan yang sudah mulai tertanam di pikiran
warga sekitar.

Sementara itu terjadinya pembantaian di soco ini lantaran letak soco sangat strategis dan
dekat dengan lapangan udara dan dipenuhi tegalan,menjadikan kawasa itu layak
dijadikan tempat pembantaian.Apalagi desa ini juga dilewati Rel Kereta Api Lori
pengangkut tebu ke pabrik gula Glodok dan juga pabrik gulag gorang gareng.Gerbong
Kereta Lori dari pabrik gula Gorang Gareng itulah yang Dijadikan kendaraan
mengangkut para tawanan untuk dibantai disumur tua.
Disumur tua desa soco ditemukan 108 jenazah korban PKI.Sebanyak 78 orang dapat
dikenal dan 30 orang tidak dikenal. Sumur sumur tua yang tak terpakai di desa Soco
adalah Bupati Magetan Sudibjo,Jaksa R Moerti,Muhamad Suhud,Kapten Sumarno dan
beberapa pejabat pemerintah serta tokoh manyarakat setempat termasuk KH Solaiman
Zuhdi Affandi,pimpinan pondok pesantren Athohirin Mojopurno,Magetan.

DiSoco sendiri terdapat dua buah lubang utama yang dijadikan tempat
pembantaian.Kedua sumur itu terletak tidak jauh dari rel kereta lori pengangkut
tebu.Para Tawanan yang di sekap dipabrik gula rRedjosari diangkut secara bergiliran
untuk dibantai diDesa Soco.Selain membantai para tawanan di sumur,PKI juga membawa
para tawanan dari jalur kereta api yang sama kea rah Desa Cigrok.Kini Desa Cigrok
dikenal dengan nama Desa Kenongo Mulyo.Terungkap Sumur Suco sebagai tempat
pembantaian PKI bermula dari igauan salah satu anggoya PKI yang ikut membantai
korban.Selang Seratus Hari setelah pembantaian di sumur tua itu,anggota PKI ini
mengaku ikut membantai para tawanan.

Setelah diselidiki dan diintrograsi akhirnya dia menunjukkan letak sumur


tersebut.Sekalipun letak sumur telah ditemukan,namun penggalihan jenazah tidak
dilakukan pada saat itu juga,tapi beberapa tahun kemudian.Hal ini dikarenakan
kesibukan pemerintah RI dalam melawan agresi Belanda kedua.Sekitar awal tahun 1950-
an,barulah sumur tua diDesa Soco digali.Penggalian sumur tidak dilakukan dari atas
namun dari kedua arah samping sumur untuk memudahkan pengangkatan dan tidak
merusak jenazah.Penggali sumur dibagi menjadi dua kelompok yang masing masing
terdiri dari enam kelompok.

Mayat mayat yang sudah digali waktu itu sudah dalam keadaan hancur lebur,seperti tape
ketela.Daging dan kulit jenazah hanya menempel sedikit diantara tulang
tulang.Dikedalaman sumur 12 meter,regu pertama menemukan 78 mayat setelah itu regu
kedua menemukan 30 mayat.Semua jenazah dihitung hanya berdasarkan tengkorak
kepala,karena tubuh para korban telah bercampur aduk sedemikian rupa.
Sebuah tetenger(atau penanda jika dalam bahasa Indonesia) berdiri Monumen
Soco.Tingginya sekitar 2 meter,dipuncaknya ada lambang Negara,Burung
Garuda.Disamping kana tugu tersebut ada Prasasti yang berisi daftar nama korban
keganasan PKI Tahun1948.Dibawah tugu itulah sebanyak 108 mayat penduduk
ditemukan tak bernyawa dengan tubuh penuh luka.Meraka ini menjadi korban keganasan
Partai Komunis Indonesia(PKI) pimpinan Muso yang ingin mendirikan negara Soviet
Republik Indonesia (SRI) dengan ibukota rencananya di Madiun.

Nilai Nilai Kearifan Lokal

Nilai Kearifan Lokal  nilai nilai budaya yang berawal dari perilaku yang bersifat
bijaksan yang ada didalam masyarakat yang sudah diajarkan secara turun menurun oleh
orang tua kita kepada kita selaku anak anaknya.

Sehingga nilai kearifan local akan berbeda antara satu daerah dengan daerah lain.Dan
kearifan local akan berbeda antara satu daerah dengan daerah lain.Dan kearifan local
bukanlah suatu hal yang statis melainkan dapat berubah sejalan dengan waktu,tergantung
dari tatanan dan ikatan social budaya yang ada dimasyarakat.

Berdasarkan dari definisi budaya sendiri,saat ini nilai budaya masih sangat kita saksikan
baik dimasyarakat masing masing daerah.Budaya dari masing masing daerah memiliki
perbedaan.Oleh sebab itu nilai budaya masih banyak kita saksikan dalam kehidupan,nilai
budaya dapat kita saksikan saat ini berdasarkan budaya yang ada pada masing masing
daerah itu sendiri.

Agar kita bisa lebih bijaksana dalam menyikapi perbedaan perbadaan budaya yang ada
diseluruh Indonesia dan tidak ada perpecahan di Negara kita serta saling toleransi dengan
budaya lain.

Masing masing etnis itu memiliki kearifan local sendiri sesuai dengan keyakinan tuntutan
hidup dalam upaya mencapai kesejahteraan bersama.Beberapa nilai dan bentuk kearifan
local termasuk huku adat,nilai nilai budaya dan kepercayaan yang ada sebagian bahkan
sangat relevan untuk diaplikasikan ke dalam proses pembangunan kesejahteraan
masyarakat itu.
Contoh Nilai Nilai Kearifan Lokal Yang Ada Di Monumen Soco
1. Tidak boleh berkata kasar
2. Bertingkah laku yang baik dan sopan
3. Sikap toleransi
4. Saling menghormati
5. Tidak merusak
6. Menjaga dan melestarikan

Dokumen Foto

1)Pendopo Loka Pitra Dharma

2)Gerbang Kertopati
3)Tempat Mati Sahid Para Pahlawan

4)Daftar Nama Korban Mati Sahid


5)Tetenger Tempat Mati Sahid Korban PKI
Tugas PPKN

Disusun oleh:
1. Abi Saputra (06)
2. Ana Sintia Sari (09)
3. Destin Putri W (12)
4. Dinda Lila B (13)
5. Flafrista Masayu P (15)
6. Lisda Pasha O (17)
7. Luki Indra P (18)
8. Mhikael Yuli (20)
9. Mohammad Zaqi A (21)
10.Rendhika Ardit A (28)

SMP NEGERI 4 MAGETAN


KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT.Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmatnyalah maka saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan tepat
waktu.

Berikut penulis mempersembahkan sebuah laporan teks hasil observasi yang berjudul
“Sejarah Monumen Soco”yang menurut saya dapat bermanfaat bagi para pemuda,dimana
pada zaman modern ini para pemuda belum mengetahui beberapa sejarah yang ada di
daerah mereka.

Didalam karya tulis ini,membahas tentang pengorbanan rakyat magetan yang


berusaha mengusir PKI dan nilai nilai kearifan local yang ada di Monumen Soco.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh terima kasih dan
semoga Allah SWT,memberkahi laporan teks hasil observasi ini sehingga dapat
memberikan manfaat.

Magetan,20 Oktober 2019

Penulis

Anda mungkin juga menyukai