Anda di halaman 1dari 34

Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter?

Pengertian pendidikan
karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan
memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga
dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk


menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya
terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk
melakukan nilai-nilai tersebut.

Pendidikan karakter (character education) sangat erat hubungannya dengan pendidikan


moral dimana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu
secara terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti character education, maka kita dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. T. Ramli

Menurut T. Ramli, pengertian pendidikan karakter adalah pendidikan yang


mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut
akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik.

2. Thomas Lickona

Menurut Thomas Lickona, pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang
disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan,
dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.

3. John W. Santrock

Menurut John W. Santrock, character education adalah pendidikan yang dilakukan


dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan
memberi kan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya
mencegah perilaku yang yang dilarang.

4. Elkind

Menurut Elkind, pengertian pendidikan karakter adalah suatu metode pendidikan yang
dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mempengaruhi karakter murid. Dalam hal ini
terlihat bahwa guru bukan hanya mengajarkan materi pelajaran tetapi juga mampu
menjadi seorang teladan.

Fungsi Pendidikan Karakter


Secara umum fungsi pendidikan ini adalah untuk membentuk karakter seorang peserta
didik sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh,
dan berperilaku baik.

Adapun beberapa fungsi pendidikan karakter adalah sebagai berikut;

Untuk mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia sehingga menjadi individu
yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik.

Untuk membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang multikultur.

Untuk membangun dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam


hubungan internasional.

Character education seharusnya dilakukan sejak dini, yaitu sejak masa kanak-kanak.


Pendidikan ini bisa dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan, serta
memanfaatkan berbagai media belajar.

Tujuan Pendidikan Karakter

Pada dasarnya tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk membangun bangsa
yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan
bergotong-royong.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka di dalam diri peserta didik harus ditanamkan
nilai-nilai pembentuk karakter yang bersumber dari Agama, Pancasila, dan Budaya.
Berikut adalah nilai-nilai pembentuk karakter tersebut:

Kejujuran

Sikap toleransi

Disiplin

Kerja keras

Kreatif

Kemandirian

Sikap demokratis

Rasa ingin tahu

Semangat kebangsaan
Cinta tanah air

Menghargai prestasi

Sikap bersahabat

Cinta damai

Gemar membaca

Perduli terhadap lingkungan

Perduli sosial

Rasa tanggungjawab

Religius

Pentingnya Pendidikan Karakter

Seperti kita ketahui bahwa proses globalisasi secara terus-menerus akan berdampak


pada perubahan karakter masyarakat Indonesia. Kurangnya pendidikan karakter akan
menimbulkan krisis moral yang berakibat pada perilaku negatif di masyarakat, misalnya
pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap
anak, dan lain sebagainya.

Menurut Thomas Lickona, setidaknya ada tujuh alasan mengapa character


education harus diberikan kepada warga negara sejak dini, yaitu;

Ini merupakan cara paling baik untuk memastikan para murid memiliki kepribadian dan
karakter yang baik dalam hidupnya.

Pendidikan ini dapat membantu meningkatkan prestasi akademik anak didik.

Sebagian anak tidak bisa membentuk karakter yang kuat untuk dirinya di tempat lain.

Dapat membentuk individu yang menghargai dan menghormati orang lain dan dapat
hidup di dalam masyarakat yang majemuk.

Sebagai upaya mengatasi akar masalah moral-sosial, seperti ketidakjujuran,


ketidaksopanan, kekerasan, etos kerja rendah, dan lain-lain.

Merupakan cara terbaik untuk membentuk perilaku individu sebelum masuk ke dunia
kerja/ usaha.
Sebagai cara untuk mengajarkan nilai-nilai budaya yang merupakan bagian dari kerja
suatu peradaban.

Dari penjelasan tersebut kita menyadari bahwa pendidikan karakter sangat penting bagi
setiap orang. Dengan begitu, maka para guru, dosen, dan orang tua, sudah seharusnya
senantiasa menanamkan nilai-nilai karakter yang baik kepada anak didiknya.

https://smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan-karakter-pengertian-fungsi-tujuan-dan-
urgensinya

https://dsbanking.com/pelatihan-character-building-untuk-level-karyawan-dan-manager-2/

https://rencanamu.id/post/persiapan-kerja/6-sifat-membangun-diri-yang-harus-dimiliki-oleh-pekerja

https://hrdconsultant.wordpress.com/2017/01/10/membangun-karakter-karyawan-yang-positif-dalam-
perusahaan/

https://www.kerjausaha.com/2015/04/10-macam-karakter-karyawan-yang-banyak.html

https://www.kerjausaha.com/2016/01/selain-kecerdasan-intelektual-4.html

https://www.kerjausaha.com/2013/08/6-karakteristik-karyawan-ideal.html

https://presenta.co.id/artikel/pelatihan-dan-pengembangan-karyawan/

 PENGEMBANGAN KARAKTER PRIBADI DAN KARAKTER SOSIAL KE DALAM DIRI SEJATI

Sub Bahasan
1. Konsep diri, harga diri, jati diri.
2. Karakter Pribadi: jujur, baik, benar, respek, tanggung jawab, adil, melayani, rendah
hati, percaya, integritas, akuntabilitas, disiplin diri, manajemen diri, keberanian,
menjadi warga perusahaan yang andal.

PELATIHAN CHARACTER BUILDING UNTUK LEVEL


KARYAWAN DAN MANAGER
PELATIHAN CHARACTER BUILDING UNTUK
LEVEL KARYAWAN DAN MANAGER
TRAINING TENTANG CHARACTER BUILDING
UNTUK LEVEL KARYAWAN DAN MANAGER
“Karakter adalah diri sejati yang terbentuk dari nilai-nilai, keyakinan, kebiasaan; yang
menciptakan sifat, sikap, perilaku, dan mind set. Karakter positif menjadikan
seseorang kredibel dan sangat andal untuk meraih kinerja dan karir yang
sukses.”~Djajendra

DESKRIPSI PELATIHAN  CHARACTER BUILDING UNTUK LEVEL KARYAWAN DAN


MANAGER

Tempat kerja adalah sebuah dunia kecil yang memiliki nilai-nilai, keyakinan, tata
kelola, etika, sistem, prosedur, misi, visi, dan komitmen untuk mewujudkannya.
Dunia kecil ini membutuhkan karakter kerja sesuai dengan nilai-nilai, keyakinan, dan
komitmen perusahaan agar dapat melakukan pekerjaan secara profesional. Untuk
itu, setiap orang di dalam perusahaan harus menjadi bagian penting dari kehidupan
kerja, yang mengembangkan dan memelihara karakter pribadi menjadi selaras
dengan karakter kerja perusahaan. Karakter unggul memiliki sifat-sifat, seperti:
integritas, akuntabilitas, disiplin, etis, melayani, rendah hati, kemurahan hati, peduli,
rasa hormat, tanggung jawab, kolaborasi, cinta, fokus, tekun, teliti, rajin, dan belajar
untuk memperbaiki kualitas diri sendiri.

Karyawan dan manajer memiliki tanggung jawab profesional berdasarkan nilai-nilai


inti (core values) perusahaan. Bila nilai-nilai inti tidak menjadi perilaku, sikap,
kebiasaan, dan fondasi tanggung jawab. Maka, karyawan dan manajer akan
terperangkap dalam konflik antara benar dan tepat.

Setiap orang di tempat kerja harus menjadikan nilai-nilai inti perusahaan sebagai
bagian yang tak terpisahkan dari karakter kerja, sehingga dapat menjalankan
tanggung jawab profesional secara tepat dan benar, tidak menciptakan krisis
kepercayaan dan krisis keandalan di tempat kerja.

Pengembangan  karakter diperlukan untuk mewujudkan komitmen dari nilai-nilai inti


perusahaan. Berbagai situasi dapat diciptakan oleh keadaan, dan memerlukan
karakter yang kuat agar dapat bersikap dengan tepat. Manajer dan karyawan dengan
karakter kerja yang sesuai nilai-nilai budaya kerja perusahaan, akan memiliki
identitas pribadi dan profesional yang sejalan dengan niat dan tujuan perusahaan.

Pelatihan ini dirancang untuk membangun karakter karyawan dan manajer sesuai


dengan nilai-nilai inti perusahaan. Bila karyawan dan manajer sudah mengenali nilai-
nilai inti perusahaan, lalu mendorong keberanian profesionalisme di tempat kerja
dengan karakter yang kuat. Maka, mereka akan menjadi pribadi-pribadi yang andal
dan unggul, yang selalu bekerja dengan tepat, membela apa yang mereka percaya,
selalu bersatupadu dengan energi positif perusahaan, sehingga tidak memiliki ruang
untuk bertentangan dengan nilai-nilai dan budaya kerja perusahaan. Di setiap
sesi pelatihan dipaparkan cara membentuk karakter secara sistematis, untuk
mewujudkan diri sejati yang sempurna dengan nilai-nilai inti dan keyakinan
perusahaan. Pelatihan ini dirancang dengan contoh dan studi kasus.

METODOLOGI PELATIHAN  CHARACTER BUILDING UNTUK LEVEL KARYAWAN DAN


MANAGER

Pelatihan Aktif, Presentasi, Interaktif, Diskusi Kelompok, Brainstorming, Bermain


Peran, Berpikir Kreatif, Simulasi, Belajar Dalam Kompetisi Permainan, Studi Kasus,
Latihan, Bimbingan, Diskusi, Perenungan, Experiential Learning, Icebreaker.

TUJUAN PELATIHAN CHARACTER BUILDING UNTUK LEVEL KARYAWAN DAN MANAGER


1. Menggali nilai-nilai inti dan keyakinan perusahaan sebagai dasar pembentukan
karakter.
2. Memfokuskan peserta untuk menyatukan jiwa dan energi dirinya pada nilai-nilai
inti, prinsip-prinsip, komitmen, dan keyakinan perusahaan.
3. Menjadikan peserta terlatih dalam paktis bersama nilai-nilai karakter positif; seni
mengelola nilai-nilai menjadi kata-kata dan bahasa yang positif; serta memiliki intuisi
dan kemampuan, untuk menggunakan nilai-nilai positif sebagai energi yang
memperkaya karakter diri.
4. Menjadikan peserta sadar tentang, siapa aku? Siapa kita? Siapa perusahaan?
5. Menyesuaikan karakter pribadi dengan kepribadian perusahaan, sehingga dapat
melayani perusahaan dengan etos yang unggul.

MANFAAT PELATIHAN CHARACTER BUILDING UNTUK LEVEL KARYAWAN DAN


MANAGER

Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta akan mendapatkan manfaat sebagai


berikut:
1. Peserta belajar cara mengembangkan karakter pribadi, karakter kerja, dan
karakter untuk kehidupan sosial yang baik.
2. Peserta belajar memperkuat integritas pribadi dan mendorong perilaku etis di
tempat kerja dengan prinsip-prinsip moral dan etika.
3. Peserta membangun karakter untuk menjalankan tata kelola, proses kerja, sistem,
prosedur, komitmen, nilai-nilai perusahaan, dan kepemimpinan.
4. Peserta belajar cara membentuk jati diri dari dimensi fisik, pikiran, jiwa, dan
emosi.
5. Peserta belajar cara mencapai kinerja terbaik dengan karakter kerja yang unggul.

MATERI PEMBAHASAN PELATIHAN CHARACTER BUILDING UNTUK LEVEL

KARYAWAN DAN MANAGER

Membangun Karakter Karyawan yang


Positif dalam Perusahaan
Posted on Januari 10, 2017 by bizzisoconsulting
Selain mengandalkan manajemen kompetensi, banyak perusahaan yang melupkan pembentukan karakter
karyawan sebagai suatu nilai positif yang perlu menjadi perhatian.  Manajemen pembentukan karakter menjadi
bagian penunjang yang positif bagi perusahaan untuk dapat mengelola dan mengembangkan pertumbuhan
perusahaan.  Lalu bagaimana tahapan yang tepat bagi perusahaan untuk membantung karakter karyawan.

(1) Skala Karakter

Ada hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan, bahwa perumusan karakter dan kompetensi adalah hal yang
berbeda.  Beberapa perusahaan mengembangkan karakter sebagai soft competency namun hal tersebut adalah
sama sekali berbeda. Karakter lebih menekankan kepada akhlak/ budi pekerti sedangkan kompetensi lebih
menekankan kepada kemampuan untuk memahami suatu bidang tertentu baik itu hard skill maupuan soft skill.
Perusahaan harus mendefinisikan watak/ karakter yang terbentuk, penetapan atas definisi karakter menjadi
bagian penting dalam menjelaskan nilai-nilai budaya perusahaan. Skala karakter menjelaskan secara deskriptif
atas karakter signifikan yang termuat dalam nilai-nilai perusahaan.

(2) Leadership

Ada baiknya perusahaan menetapkan figur leadership yang kuat dalam status pengelolaan manajemen
perusahaan.  Orientasi utama dalam penyusunan program leadership adalah pembentukan karakter, dan selain
melihat pada kompetensi aspek karakter menjadi salah satu penentu utama dalam menjalankan program seleksi
kepemimpinan. Figur pemimpin harus mampu memberikan gambaran yang nyata bagaimana karakter yang
ideal tersebut terbentuk.

(3) Awareness dan Coaching

Pendampingan kepada karyawan terkait dengan pembentukan karakter adalah salah satu strategi yang tepat
untuk dapat membangun dan mendampingi karyawan dengan suatu pendekatan karakter.  Pemberian sangsi
serta coaching menjadi bagian yang penting atas bagaimana prinsip pendekatan pemahaman karakter
dijalankan.

KARYAWAN DAN MANAGER

Membangun Karakter Karyawan yang


Positif dalam Perusahaan
Posted on Januari 10, 2017 by bizzisoconsulting
Selain mengandalkan manajemen kompetensi, banyak perusahaan yang melupkan pembentukan karakter
karyawan sebagai suatu nilai positif yang perlu menjadi perhatian.  Manajemen pembentukan karakter menjadi
bagian penunjang yang positif bagi perusahaan untuk dapat mengelola dan mengembangkan pertumbuhan
perusahaan.  Lalu bagaimana tahapan yang tepat bagi perusahaan untuk membantung karakter karyawan.

(1) Skala Karakter

Ada hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan, bahwa perumusan karakter dan kompetensi adalah hal yang
berbeda.  Beberapa perusahaan mengembangkan karakter sebagai soft competency namun hal tersebut adalah
sama sekali berbeda. Karakter lebih menekankan kepada akhlak/ budi pekerti sedangkan kompetensi lebih
menekankan kepada kemampuan untuk memahami suatu bidang tertentu baik itu hard skill maupuan soft skill.
Perusahaan harus mendefinisikan watak/ karakter yang terbentuk, penetapan atas definisi karakter menjadi
bagian penting dalam menjelaskan nilai-nilai budaya perusahaan. Skala karakter menjelaskan secara deskriptif
atas karakter signifikan yang termuat dalam nilai-nilai perusahaan.

(2) Leadership
Ada baiknya perusahaan menetapkan figur leadership yang kuat dalam status pengelolaan manajemen
perusahaan.  Orientasi utama dalam penyusunan program leadership adalah pembentukan karakter, dan selain
melihat pada kompetensi aspek karakter menjadi salah satu penentu utama dalam menjalankan program seleksi
kepemimpinan. Figur pemimpin harus mampu memberikan gambaran yang nyata bagaimana karakter yang
ideal tersebut terbentuk.

(3) Awareness dan Coaching

Pendampingan kepada karyawan terkait dengan pembentukan karakter adalah salah satu strategi yang tepat
untuk dapat membangun dan mendampingi karyawan dengan suatu pendekatan karakter.  Pemberian sangsi
serta coaching menjadi bagian yang penting atas bagaimana prinsip pendekatan pemahaman karakter
dijalankan.

10 Macam Karakter Karyawan yang Banyak Dicari Perusahaan

Juni 22, 2020

Selain kompetensi, saat ini banyak perusahaan dan tim recruitment tenaga kerja
yang lebih mementingkan karakter atau kepribadian calon pekerja ketimbang
kecerdasannya. Karakter seseorang merupakan elemen penting dalam melakoni
sebuah bidang pekerjaan dalam suatu organisasi.

Apapun jenis pekerjaannya, ternyata ada beberapa tipe kepribadian yang selalu
dibutuhkan dan diinginkan perusahaan sehingga dapat saling melengkapi. Apa
sajakah tipe karakter yang sering dicari perusahaan?

1. Berani Tampil Beda


Orang yang senantiasa berani tampil beda umumnya mempunyai segudang
kreativitas dan inovasi, serta kepercayaan diri tinggi. Ketiga hal itu ternyata
merupakan sebuah amunisi yang dapat mengembangkan perusahaan lebih besar.
Memilih dan mempekerjakan orang-orang yang selalu mengikuti arus (tidak berani
tampil beda) memang terlihat baik, tapi hal negatifnya adalah akan menghambat
pertumbuhan perusahaan.
2. Memiliki Visi yang Jelas

Bukan pimpinan perusahaan saja yang


wajib berkarakter visioner. Karayawan yang bertipikal seperti ini dapat memajukan
sebuah organisasi. Pekerja yang memiliki visi yang jelas biasanya pandai menyusun
strategi dan punya sikap yang jelas.

3. Terorganisir
Orang dengan karakter seperti ini senang dengan hal-hal yang rapi dan hidup
teratur. Karakter ini dalam sebuah perusahaan cukup penting karena mereka
biasanya mampu menyusun dan mengerjakan tugasnya dengan baik dan tepat
waktu. Mereka cenderung memiliki tanggung jawab yang besar dan tidak main-main
untuk mengaplikasikan setiap perencanaan yang dibuat.

4. Pintar dalam Melobi


Dalam hal pemasaran dan kerjasama bisnis, kemampuan bernegosiasi menjadi amat
penting. Orang yang pandai dalam hal negosiasi dan lobi umumnya berkarakter
ramah, pandai bergaul, hangat, supel, tegas, dan berani mengambil resiko. Dalam
dunia kerja, orang seperti ini sangat diperlukan untuk memperkuat posisi
pemasaran.

5. Serba Bisa (Multi Tasker)


Satu orang mampu melakukan berbagai bidang tugas. Ini adalah karakter yang
sangat menguntungkan perusahaan, apalagi jika termasuk perusahaan kecil dan
baru berdiri yang masih minim modal. Mereka membutuhkan orang-orang yang mau
bersedia untuk keluar dari perannya dan melakukan apapun yang diperlukan untuk
menjalankan roda perusahaan.
6. Berani Mengambil Keputusan
Ternyata karakter ini tidak hanya untuk para atasan atau pimpinan saja, tapi juga
wajib dimiliki oleh semua posisi karyawan. Orang dengan kepribadian seperti itu
cenderung memiliki kepribadian yang kuat dan daya tarik yang besar.

7. Disiplin dan Pekerja Keras


Orang yang sukses adalah mereka yang hidup disiplin dan bekerja keras serta
pantang berputus asa. Perusahaan yang sebagian besar karyawannya bermental
pekerja keras dan disiplin adalah calon perusahaan yang besar dan tangguh.

8. Bersikap Hati-hati
Hati-hati bukan berarti ragu atau tidak berani mengambi keputusan. Orang yang
berkarakter hati-hati dan teliti dapat menjadi penyeimbang dalam perusahaan
karena mereka akan memperhitungkan segala kemungkinan dan risiko.

9. Berorientasi Melayani
Pelanggan adalah Raja’ adalah sebuah pepatah lama yang akan berlangsung
sepanjang zaman, dan itu harus dipegang teguh oleh karyawan. Perusahaan tidak
membutuhkan pekerja yang bersifat angkuh, sombong, dan individualis melainkan
yang memiliki jiwa ‘melayani’ (services), apalagi jika usahanya bergerak di bidang
jasa.

10. Mampu Bekerja dalam Tim


Perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang dapat bekerja sama secara kompak,
bukan yang ingin tampil sendiri-sendiri, karena kesuksesan sebuah perusahaan
sangat bergantung pada kekompakan dan kesamaan visi.

Selain Kecerdasan Intelektual, 4 Karakter Pekerja Ini Juga Dicari Perusahaan

Januari 11, 2019

Kian hari, jumlah angkatan kerja semakin bertambah sementara lapangan pekerjaan
pertumbuhannya tak berbanding lurus. Kondisi Ini membuat kompetisi angkatan
kerja semakin ketat, sehingga memiliki gelar pendidikan saja tak akan cukup ampuh
untuk menarik perusahaan agar mau mempekerjakan anda.
Dalam perekrutan karyawan baru ataupun pemilihan kandidat untuk jabatan
tertentu, pihak perusahaan tak hanya mempertimbangkan gelar akademisnya saja.
Setidaknya ada 4 karakteristik penunjang dari diri pelamar kerja yang juga
dipertimbangkan oleh pihak perusahaan.

da banyak sekali pengertian pelatihan dan pengembangan karyawan menurut


para ahli. William G. Scott mendefinisikan pelatihan sebagai sebuah kegiatan yang
bertujuan mengembangkan pemimpin untuk mencapai keefektifan pekerjaan individual
yang lebih besar dan hubungan antarpribadi dalam organisasi yang lebih baik, serta
menyesuaikan pemimpin kepada konteks seluruh lingkungannya.

Definisi lain pelatihan karyawan dikutip dari Andrew E. Sikula.


Menurutnya, pelatihan karyawan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek,
menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, di mana personal nonmanajerial
mempelajari kemampuan dan pengetahuan teknis untuk tujuan tertentu.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan juga


mencantumkan definisi pelatihan kerja, yakni keseluruhan kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas,
disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu, sesuai
dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.

Adapun pengembangan karyawan didefinisikan sebagai proses di mana karyawan,


dengan dukungan atasannya, menjalani berbagai program pelatihan  karyawan untuk
meningkatkan keterampilannya dan memperoleh pengetahuan, juga keterampilan
baru. Arahnya lebih pada mempersiapkan karyawan sebagai individu untuk
memegang tanggung jawab berbeda atau lebih besar.

Pengembangan karyawan menjadi faktor utama untuk retensi karyawan di


tempat kerja, terutama saat ini, di mana angkatan kerja didominasi oleh generasi
milenial. Metode-metode terpopuler dalam pengembangan karyawan yang
digunakan perusahaan mencakup program-program pelatihan dan pengembangan
kepemimpinan.
Pengembangan karyawan merupakan investasi bagi perusahaan. Secara langsung,
investasi ini berdampak pada keterlibatan dan produktivitas karyawan, yang pada
akhirnya akan meningkatkan kesuksesan perusahaan.

Perbedaan antara pelatihan dengan pengembangan karyawan

Baik pelatihan maupun pengembangan karyawan, keduanya


memberikan pengetahuan praktis untuk menambah kapabilitas
karyawan, meningkatkan kinerja karyawan, dan membantu
karyawan mengurangi kesalahan dalam bekerja. Keduanya pun dapat diterapkan
kepada karyawan yang sudah berpengalaman dalam bekerja, maupun karyawan
baru.

Namun, dari beberapa definisi sebelumnya, terlihat perbedaan jelas antara pelatihan
dan pengembangan karyawan.
Pelatihan karyawan lebih dimaksudkan untuk meningkatkan penguasaan keahlian
karyawan atas pekerjaan tertentu dan yang dia lakukan saat ini. Misalnya pelatihan
presentasi , training komunikasi , training for trainers , dan lainnya.

Sementara pengembangan karyawan, lebih pada penyiapan dirinya untuk


menguasai keahlian baru karena akan memegang pekerjaan berbeda dan biasanya
menuntut tanggung jawab lebih besar.

Seperti diungkapkan Syafaruddin, pelatihan lebih diarahkan pada peningkatan


kemampuan dan keahlian sumber daya manusia (SDM) perusahaan, berkaitan
dengan jabatan atau fungsi yang menjadi tanggung jawabnya saat ini. Sasarannya
adalah tercapainya peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau fungsinya saat
ini tersebut.

Sedangkan pengembangan karyawan, sifatnya lebih formal. Pengembangan


karyawan ini menyangkut antisipasi kemampuan dan keahlian individu yang harus
disiapkan bagi kepentingan jabatan karyawan di masa mendatang. Sasarannya lebih
luas daripada pelatihan, yakni peningkatan kemampuan individu untuk
mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi tanpa direncanakan.

Tujuan pelatihan dan pengembangan karyawan

Pelatihan dan pengembangan karyawan tidak hanya bertujuan meningkatkan


produktivitas karyawan dan efisiensi. Persaingan bisnis menuntut lebih dari itu.
Menambah keterampilan karyawan dan mengasah keahlian yang telah mereka miliki
menjadi langkah penting yang harus diambil perusahaan agar bisa bertahan dalam
kompetisi.

Berikut ini adalah tujuan pelatihan dan pengembangan karyawan:

1. Meningkatkan produktivitas
Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas perusahaan adalah dengan
memanfaatkan teknologi. Kita tahu, teknologi berkembang dengan amat pesat,
sehingga pelatihan dan pengembangan karyawan dalam hal penguasaan teknologi
terbaru dapat membantu mereka mengejar perkembangan yang cepat itu.

Peningkatan produktivitas juga terjadi ketika karyawan menjadi semakin ahli dalam
pekerjaannya. Mereka dapat mengembangkan cara atau metode baru yang
membuat mereka mampu menyelesaikan pekerjaan yang sama atau berulang
dengan lebih efektif dan efisien.

2. Memperbaiki kualitas

Pelatihan dan pengembangan karyawan tidak hanya akan meningkatkan


produktivitas karyawan, melainkan juga membantu mereka memberikan layanan
atau menghasilkan produk yang lebih baik. Kualitas yang lebih baik ini pada akhirnya
akan mempertahankan klien/pelanggan dan menggaet klien/pelanggan baru.
3. Mengurangi waktu belajar karyawan

Ketika karyawan mengikuti program pelatihan  dan pengembangan secara rutin,


kemampuan mereka bertambah secara bertahap. Karyawan dengan kemampuan
yang mumpuni dan terus terasah akan lebih cepat dalam mempelajari dan
mempraktikkan hal-hal baru. Semakin lemah kemampuan ini, semakin sulit pula bagi
mereka untuk belajar.

Semakin cepat karyawan menguasai hal-hal baru, artinya semakin besar pula
kesempatan bagi perusahaan untuk menjadi yang terdepan dalam persaingan bisnis.

4. Meningkatkan retensi karyawan

Perusahaan akan berkembang baik, jika mampu mempertahankan karyawan-


karyawannya dalam waktu cukup lama. Merekrut SDM baru akan lebih
membutuhkan waktu daripada memberikan pelatihan dan pengembangan
kemampuan karyawan yang sudah ada.

Meski sama-sama mengeluarkan biaya, akan lebih hemat dan menguntungkan bagi
perusahaan untuk melatih dan mengembangkan karyawan yang sudah ada daripada
melatih dan mengembangkan karyawan baru.

Pelatihan dan pengembangan karyawan juga membantu karyawan untuk lebih


percaya diri. Mereka akan lebih betah bekerja di perusahaan pula karena
mengangap perusahaan peduli akan kebutuhan mereka, terutama kebutuhan akan
keterampilan yang mereka perlukan dalam menjalankan pekerjaan mereka,

5. Transfer keahlian dan kaderisasi

Karyawan pada suatu saat akan memasuki usia pensiun. Pelatihan dan


pengembangan karyawan  secara berkala memberikan kesempatan bagi karyawan-
karyawan senior untuk meneruskan ilmu, keterampilan, atau keahlian kepada junior-
junior mereka.

Untuk transfer keahlian ini dapat juga dilakukan Training for Trainers  di mana
perusahaan melatih karyawan terbaik untuk menjad trainer handal buat teman-
temannya yang lain.

Manfaat pelatihan dan pengembangan karyawan

Yang paling terasa oleh perusahaan ketika secara berkala mengadakan program
pelatihan dan pengembangan karyawan adalah terwujudnya sumber daya manusia
yang mampu bekerja lebih efisien, kompetitif, dan keterlibatan yang lebih tinggi
dengan tempat kerja.
Sebuah riset menunjukkan, perusahaan dengan karyawan yang menyukai
pekerjaannya dan berdedikasi, memiliki tingkat absen 41 persen lebih rendah dan
produktivitas 17 persen lebih tinggi.

Melihat manfaat yang akan didapat, pelatihan dan pengembangan karyawan bukan
hanya penting, melainkan juga vital. Berikut sejumlah manfaat pelatihan dan
pengembangan karyawan yang bisa diperoleh perusahaan:

 Retensi karyawan yang positif

Karyawan yang mendapatkan program pelatihan dan pengembangan karyawan akan


lebih loyal terhadap perusahaan. Ini sangat baik untuk bisnis.

<="" a="" style="box-sizing: border-box;


margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; outline: 0px; font-size: 15px; text-size-adjust:
100%; vertical-align: bottom; background: transparent; max-width: 100%; height:
auto;">

Meningkatkan keterlibatan karyawan

Karyawan yang merasa bosan di tempat kerja biasanya dikarenakan kemampuan


atau keahliannya dalam bekerja tidak berkembang. Rasa bosan inikemudian akan
menyeret karyawan ke dalam kebiasaan kerja yang negatif dan ujung-ujungnya
merugikan perusahaan.

Pelatihan dan pengembangan kayawan secara berkala akan mendorong karyawan


lebih terlibat dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya. Dia akan lebih
bersemamgat, percaya diri, dan punya inisiatif-inisiatif baru dalam menyelesaikan
pekerjaannya.

Pelatihan dan pengembangan karyawan yang rutin juga memungkinkan terjadinya


evaluasi terus-menerus terhadap karyawan, keterampilan, dan proses bekerjanya.
Yang paling utama, pelatihan dan pengembangan pada akhirnya juga akan
mempengaruhi budaya perusahaan.

Menyiapkan pemimpin-pemimpin di masa depan

Program pelatihan dan pengembangan karyawan membantu perusahaan


menemukan bakat-bakat kepemimpinan baru. Sejak awal, perusahaan, dalam hal ini
biasanya para profesional di bagian  human resource development , mulai dapat
menandai karyawan sebagai kandidat untuk jajaran manajerial.

Perusahaan yang memiliki program pengembangan kepemimpinan yang baik artinya


selalu mempertimbangkan tujuan perusahaan di masa depan dengan menyiapkan
talenta yang dapat dipromosikan.

Pemberdayaan karyawan

Hal ini masih berkaitan dengan tingkat keterlibatan karyawan. Para manajer yang
merasa diberdayakan di tempat kerja akan lebih efektif dalam memengaruhi
karyawan dan mendapatkan kepercayaan mereka. Karyawan juga akan merasakan
otonominya, nilai-nilai yang dia yakini, dan kepercayaan diri yang lebih besar dalam
melakukan pekerjaan mereka.

Jenis-jenis pelatihan dan pengembangan karyawan


 

Ingin belajar lebih jauh tentang  Mind Map ?


Yuk ikut training online bersama saya di Udemy.

Pelatihan dan pengembangan karyawan memberikan kesempatan bagi mereka


untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang sesuai untuk melaksanakan
pekerjaan masing-masing. Karyawan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas
kerja, dan mengurangi risiko pekerjaan. Dibutuhkan jenis program pelatihan dan
pengembangan yang tepat untuk masing-masing kebutuhan karyawan.

Jenis-jenis program pelatihan dan pengembangan karyawan itu antara lain:


 Onboarding

Program pelatihan dan pengembangan ini dikhususkan untuk menyambut karyawan


baru. Perusahaan memberikan apapun yang karyawan butuhkan untuk dapat
melakukan pekerjaan mereka. Biasanya ada sesi-sesi untuk mengenalkan karyawan
baru kepada struktur organisasi perusahaan, tujuan, proses, prosedur, aturan,
prinsip, norma, harapan, kontrol, dan sistem yang berlaku di perusahaan.

 Manajemen risiko

Pelatihan dan pengembangan jenis ini didesain untuk mengurangi risiko atau
mengimplementasikan proses manajemen risiko. Materi program biasanya
memasukkan poin-poin seputar keselamatan kerja, keamanan informasi, dan
kepatuhan.

 Manajemen keahlian

Perusahaan memerlukan proses untuk mengidentifikasi keahlian karyawan. Ini juga


dibutuhkan untuk mengembangkan area-area di mana ada kesenjangan di
dalamnya. diperlukan

Pelatihan dan pengembangan jenis ini dapat dilakukan dalam beragam tingkatan,
termasuk dengan memantau talenta-talenta yang ada di perusahaan atau dalam
sebuah tim kerja.

 Perencanaan karir

Program pelatihan danpengembangan jenis ini dapat disesuaikan dengan minat dan
ambisi masing-masing individu karyawan untuk meningkatkan kepuasan kerja dan
keyerlibatan mereka di tempat kerja.

 Manajemen pengetahuan

Jenis ini adalah di mana perusahaan melakukan proses pengembangan,


mempertahankan, pemanfataan, serta transfer pengetahuan dari karyawan yang
lebih senior ke junior.
 Pengalaman

Dalam program pelatihan dan pengembangan jenis ini, karyawan diberikan


kesempatan untuk merasakan langsung pengalaman yang akan memberikan
manfaat bagi karir mereka, sekaligus kontrubusi mereka kepada perusahaan.

Di dalam program ini, karyawan biasanya akan memperoleh penugasan baru dan
lebih kreatif, yang berbeda atau bahkan berlawanan dengan penugasan-penugasan
rutinnya.

 Diklat

Program pelatihan dan pengembangan karyawan jenis ini bisa berupa pemberian
pelatihan internal atau mengirimkan karyawan mengikuti pelatihan di luar
perusahaan atau juga memberikan kesempatan (beasiswa) untuk mengambil
pendidikan formal lanjutan. Tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan
dan tujuan karir karyawan.

Metode pelatihan dan pengembangan karyawan

Ada sejumlah metode yang dapat diambil dalam mengadakan pelatihan dan
pengembangan karyawan, sesuai dengan situasi yang dihadapi perusahaan:

1. Pelatihan karyawan
Metode ini membantu karyawan membangun pengetahuan dasar yang harus
mereka miliki pada level atau posisi tertentu.

2. Coaching efektif
Pemimpin atau jajaran manajemen dapat menjadi coach yang efektif bagi karyawan
mereka. Selama bekerja, mereka dapat menggunakan berbagai situasi yang mereka
hadapi sebagai momen belajar. Bahan belajar terbaik memang berasal dari rutinitas
atau problem yang dihadapi karyawan sehari-hari.

3. Mentoring kepemimpinan
Mentoring akan lebih efektif daripada melatih, memarahi, mengritik, atau menegur
karyawan. Dengan mentoring, karyawan akan lebih terbantu untuk melihat dampak
dari perilakunya, memunculkan rasa tanggung jawab pribadi, dan kemudian
berkomitmen untuk membuat perubahan positif.

Contoh program pelatihan dan pengembangan karyawan


Cara terbaik untuk menemukan contoh dari program-program pelatihan dan
pengembangan karyawan adalah dengan belajar dari apa yang dilakukan
perusahaan-perusahaan kelas dunia. Salah satu yang paling sering disebut-sebut
adalah Seattle Genetics.

Perusahaan bioteknologi ini berfokus pada pengembangan terapi berbasis antibodi


untuk memerangi kanker.

Seattle Genetics menawarkan penggantian biaya kuliah (yang memang sangat mahal
di Amerika Serikat), kursus pelatihan di tempat untuk meningkatkan keahlian
karyawan terkait pekerjaan, dan akses ke konferensi dan seminar terkait pekerjaan.

Mengapa perusahaan menawarkan hal ini? Menurut Seattle Genetics,


mengembangkan karir karyawan adalah investasi bagi karyawan dan masa depan
bagi perusahaan.

Perusahaan besar lain yang patut dicontoh program pelatihan dan pengembangan
karyawannya adalah Amazon. Perusahaan e-commerce ini mempekerjakan lebih dari
245 ribu karyawan di seluruh dunia.
Apa yang mereka tawarkan kepada karyawan? Pelatihan intensif dan program
kepemimpinan selama sebulan sebelum karyawan mulai dipekerjakan. Tidak hanya
itu, 95 persen uang kuliah karyawan dilunasi, khusus untuk mempelajari bidang-
bidang yang dibutuhkan Amazon.

Sebuah “Virtual Contact Center” pun memberikan pelatihan kepada karyawan untuk


bekerja dari rumah.

Apa alasan Amazon melakukan semua ini? Mereka ingin karyawan mereka menjadi
pemilik Amazon sejak hari pertama bekerja. Mereka melatih karyawan untuk
mengambil kepemilikan atas produk dan layanan yang berdampak pada jutaan
pelanggan. Hal ini juga ternyata membantu karyawan merintis karir di Amazon.

Satu lagi perusahaan dengan program pelatihan dan pengembangan karyawan yang
keren adalah AT&T. Perusahaan telekomunikasi ini memiliki AT&T University, di
mana program yang dipimpin para eksekutif perusahaan berfokus pada
kepemimpinan dan pengembangan manajemen.

Kampus juga bermitra dengan Georgia Tech dan Udacity, Inc., untuk membantu
menciptakan program Master online pertama untuk gelar Science in Computer
Science (OMS CS).

Perusahaan berpendapat, mereka tidak lagi dapat bergantung kepada perekrutan


dan sistem pendidikan tradisional semata sebagai sumber untuk menambah atau
menemukan bakat-bakat baru. Mereka perlu karyawan yang siap bekerja di dunia
digital yang kompetitif, dengan jumlah yang lebih banyak lagi.

Evaluasi pelatihan dan pengembangan karyawan


Dalam setiap kegiatan atau program, tahapan evaluasi sama pentingnya dengan
perencanaan. Tidak terkecuali dalam program pelatihan dan pengembangan
karyawan ini.

Ada beberapa model evaluasi, namun yang paling populer adalah model evaluasi
yang dikembangkan pakar evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM, Donald
Kirkpatrick. Dalam model Evaluasi Kirkpatrick ini, ada empat tahapan yang dilakukan
sebagai bagian dari proses evaluasi, yakni tahap rekasi, tahap pembelajaran, tahap
perilaku, dan tahap hasil.

1. Tahap reaksi

Evaluasi dalam tahap ini bertujuan mencari tahu seberapa penting program
pelatihan dan pengembamgan yang telah dilajukan bagi karyawan. Evaluator akan
mengukut keterlibatan karyawan selama program berlangsung, tingkat keaktifan
mereka, bagaimana reaksi karyawan terhadap materi program.
Untuk itu, evaluator perlu menyusun sejumlah pertanyaan yang tepat untuk
memancing umpan balik yang diharapkan. Misalnya, apa saja kelebihan dan
kekurangan dari program pelatihan dan pengembangan yang baru saja Anda ikuti,
apakah Anda mendapatkan manfaat dari program ini, dan seterusnya.

2. Tahap pembelajaran

Tahap evaluasi ini berupaya menggali informasi bagaimana karyawan bisa


meningkatkan keahlian, sikap, pengetahuan, kepercayaan diri, dan komitmen
mereka dalam melakukan pekerjaannya dari program pelatihan dan pengembangan
yang diikuti.

Cara yang paling umum untuk mengevaluasi hal ini adalahdengan memberikan tes
di awal dan di ahkir masa program. Deganmembandingkan hasilnya, akan terlihat
apakah ada peningatan atau perubahan ke arah yang diharapkan dari karyawan.

3. Tahap perilaku

Evaluatir akan melihat seberapa jauh karyawan mengaplikasi hasil program


pelatihan dan pengembangan karyawan yang mereka ikuti ke dalam pekerjaannya
sehari-hari di tempat kerja. Proses ini perlu waktu panjang pascaprogram, bisa
berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

4. Tahap hasil

Hasil yang dimaksud dalam tahapan ini adalah efek yang dikehendaki oleh
perusahaan dari program pelatihan dan pengembangan karyawan. Hasil yang diukur
adalah pencapaian individu masing-masing karyawan dan pencapaian perusahaan
secara keseluruhan.

Penguasaan keterampilan dan pengetahuan oleh karyawan semakin penting bagi


setiap perusahaan saat ini. Program pelatihan dan pengembangan secara berkala
menjadi cara termudah untuk mengembangkan dan meningkatkan modal intelektual
perusahaan.
Mempekerjakan karyawan yang terlatih juga akan menekan pembiayaan. Karyawan
yang menguasai pekerjaannya otomatis lebih besar kinerjanya, lebih baik dalam
melibatkan dirinya di lingkungan kerja, yang artinya juga akan meningkatkan
reputasi perusahaan pada akhirnya. (*)

1. Memiliki Rasa Ingin Tahu

Pekerja yang penuh dengan rasa


ingin tahu (bukan terhadap gossip) pada bidang pekerjaannya merupakan sosok
yang dapat mengembangkan inovasi perusahaan. Rasa penasaran dapat mendorong
orang untuk belajar lebih banyak lagi. Sebagai seorang karyawan, sikap ini harus
tetap dipelihara agar perusahaan merasa yakin dan optimis mempekerjakan anda.

2. Pandai Dalam Mengelola Kecerdasan Emosional


Orang yang pandai dan cerdas secara emosional biasanya mudah bekerjasama
dalam sebuah tim. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang melakukan tes khusus
untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional para pelamar. Dengan
mempekerjakan orang yang cerdas pada sisi emosionalnya, pihak perusahaan akan
lebih mudah menciptakan kedamaian di internal perusahaan.

3. Mampu Dalam Melakukan Penyesuaian Diri


Pekerja yang pandai beradaptasi dalam lingkungan kerja yang baru merupakan
sosok yang disukai oleh para senior. Adaptasi yang dimaksud bukan hanya terkait
dengan penyesuaian diri terhadap lingkungan dan rekan kerja yang baru, tetapi juga
termasuk kemampuan menyesuaikan diri terhadap bidang pekerjaan dan tugas yang
baru dilakoninya.

4. Mampu Bekerja di Bawah Tekanan


Banyak pekerja yang lari atau menyerah tatkala didera oleh berbagai bentuk tekanan
dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, salah satu yang paling sering adalah deadline
tugas. Mereka merasa seolah-olah tak jauh bedanya dengan sapi perah. Nah, jika
anda ingin sukses dalam jenjang karir anda, maka anda harus bisa bekerja di bawah
tekanan (under presseur). Beragam tekanan seharusnya dijadikan sebagai suatu
tantangan yang perlu dicarikan solusi kreatif agar bisa lolos dari tekanan tersebut.

Keempat karakter di atas merupakan sosok yang paling diminati para pengusaha.
Meskipun Anda sudah mendapat pekerjaan dan menjadi bagian dari sebuah
perusahaan, ada baiknya sikap-sikap tersebut tetap perlu ditingkatkan untuk
perkembangan karir anda.

6 Karakteristik Karyawan Ideal

Juli 16, 2020

Salah satu penunjang kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kinerja


karyawan. Oleh karena itu, pemilihan personal tenaga kerja yang tepat dalam fase
awal bisnis merupakan hal penting dalam menciptakan stabilitas perusahaan.

Maka dari itu, sebagai seorang entrepreneur hendaknya berhati – hati dan cermat
dalam memutuskan siapa saja personal yang akan diajak bergabung atau diterima di
perusahaan. Pilihlah kandidat karyawan yang ideal.
Seperti apakah karyawan yang ideal dan berkualitas tersebut?
Neil Patel, seorang pengusaha pendiri Crazy Egg mendeskripsikan enam
karakteristik calon tenaga kerja yang ideal:

1. Karyawan yang Ahli


Banyak pengusaha yang beranggapan bahwa karyawan yang bekerja untuk dirinya
harus tidak boleh lebih cerdas darinya. Mungkin mereka takut, karyawan tersebut
akan menipu perusahaan. Menurut Neil, dalam memilih karyawan tidaklah harus
merekrut kandidat yang cerdas dalam banyak hal, namun pilihlah calon -calon yang
piawai dalam satu bidang saja, dan benar-benar memang ahli di bidangnya.

2. Mampu Beradaptasi dalam Budaya Kerja Perusahaan


Setiap perusahaan pasti memiliki iklim dan budaya kerja yang berbeda-beda. Ada
yang bersuasana tegang, serius, rileks, adem ayem, dan sebagainya. Hal itu
ditentukan banyak faktor. Karyawan yang ideal adalah personil yang mampu
beradaptasi dengan cepat mengikuti ritme kerja pada perusahaan yang
dimasukinya.

3. Memiliki Tekad Besar


Aspek lain yang menunjukkan calon karyawan ideal adalah dilihat dari tekad
kerjanya. Karyawan yang memiliki tekad besar biasanya adalah kandidat-kandidat
muda yang masih minim pengalaman. Mereka akan rela melakukan kerja ekstra
untuk mewujudkan citra diri yang baik di mata atasan. Sementara kandidat yang
memiliki kemampuan sempurna cenderung akan mudah tergoda rayuan gaji tinggi
dari perusahaan lain.
4. Uang Bukan Segalanya
Kita tidak mungkin memungkiri bahwa kita bekerja memang untuk mendapatkan
uang yang melimpah. Namun menurut Neil, orang-orang yang begitu antusias dan
amat tertarik dengan masalah keuangan bukanlah calon karyawan yang ideal.
Personal yang perlu direkrut adalah orang yang tidak mementingkan besar kecilnya
gaji, tetapi tertarik karena visi misi serta lingkungan kerja di perusahaan anda.

5. Mampu Mengembangkan Potensi Diri


Karyawan yang berkualitas adalah personil yang bersemangat dan mandiri dalam
mengembangkan potensi dirinya. Banyak karyawan yang hanya mau belajar dan
berlatih jika difasilitasi oleh perusahaan. Hal tersebut tentu akan membutuhkan
biaya dan tenaga yang ekstra, apalagi bagi perusahaan yang baru berdiri.

Lalu bagaimana cara mengetahui calon karyawan yang akan bersemangat dalam
mengembangkan potensi dirinya? Mungkin anda bisa uji seberapa luas wawasannya
tentang hal-hal yang terbaru (up date).

6. Bukan Berasal dari Perusahaan Rekrutmen


Neil juga menyarankan untuk lebih mengutamakan merekrut kandidat karyawan
dari anjuran relasi atau memakai jasa rekrutmen internal. Menurut Neil, calon
tenaga kerja yang berasal dari perusahaan rekrutmen biasanya kualitasnya kurang
bagus karena orang-orang ditawarkan tersebut adalah orang-orang yang sedang
membutuhkan pekerjaan.

Sedangkan calon pekerja yang berkualitas adalah sebaliknya, yakni orang-orang


dikejar (diburu) pekerjaan (perusahaan), bukan mengejar pekerjaan. Namun, tentu
tidak semua calon tenaga kerja dari perusahaan rekrutmen kurang memenuhi
kriteria ideal.

Anda mungkin juga menyukai