Anda di halaman 1dari 6

A.

Kanker Servik
Kanker serviks adalah keganasan dari serviks yang ditandai dengan adanya
perdarahan lewat jalan lahir dimana tanda dan diagnosis pasti bisa ditegakkan
dengan menggunakan pap smear.

Kanker serviks adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada serviks, di mana
dalam keadaan ini terdapat sekelompok sel yang abnormal sehingga jaringan
tubuh tidak dapat melaksanakan fungsi sebagaimana mestinya.

Kanker serviks adalah kanker leher rahim, terjadi di daerah organ reproduksi
wanita yang merupakan pintu masuk ke rahim, dan terletak antara rahim (uterus)
dan lubang vagina. Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada
serviks di mana sel-sel normal berubah menjadi sel kanker.

Kanker servik adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada servik dimana sel-sel
normal berubah menjadi sel kanker. Perubahan ini biasanya memakan waktu 10-
15 tahun sampai akhirnya terjadi 80% dari wanita yang berisiko terinfeksi oleh
HPV (human papilloma virus), hingga 50&% dari mereka akan terinfeksi oleh
HPV sepanjang masa hidupnya.1

B. Kolposkopi
Kolposkopi adalah suatu mikroskop binocular stereoskopik dengan daya
pembesar rendah yang digunakan untuk mengidentifikasi perubahan-perubahan
epitel dan pembuluh yang mengisyaratkan kanker prainvasif atau invasif dini.2
Kolposkopi adalah sebuah tes tindak lanjut untuk pap abnormal. Serviks dilihat
dengan kaca pembesar, yang dikenal sebagai kolposkopi, dan dapat mengambil
biopsi dari setiap daerah yang tidak terlihat sehat.3

1
Rahayu, Dedeh Sri 2015. Asuhan Ibu Dengan Kanker Servik. Jakarta: Salemba Medika. Hal: 8.
2
Gant, Norman F 2010. Dasar-Dasar Ginekologi & Obstetri. Jakarta: EGC. Hal: 263.
3
Rahayu, Dedeh Sri 2015. Asuhan Ibu Dengan Kanker Servik. Jakarta: Salemba Medika. Hal: 23.
Kolposkopi adalah pemeriksaan untuk melihat permukaan serviks. Alat ini
menggunakan mikroskop berkekuatan rendah yang memperbesar permukaan
serviks sampai dengan 10-40 kali dari ukuran normal.

C. Tujuan Pemeriksaan Kolposkopi


1. Untuk melihat kelainan epitel servik, pembuluh darah setelah pemberian
asam asetat.
2. Pemeriksaan kolposkopi tidak hanya terbatas pada servik, tetapi pemeriksaan
vulva dan vagina juga.
3. Pemeriksaan kolposkopi bukan untuk membuat diagnose histologic, tetapi
untuk menentukan kapan dan dimana biopsi harus dilakukan.4

D. Manfaat Pemeriksaan Kolposkopi


a. Pemeriksaan skrining adanya perubahan sel kea rah keganasan secara dini
sehingga kelainan prakanker dapat tedeteksi serta pengobatannya menjadi
lebih murah dan mudah.
b. Menentukan proses peradangan akibat infeksi kuman, jamur, parasit maupun
virus.
c. Mengetahui adanya sel kanker leher rahim.
d. Interpretasi kondisi hormonal wanita.5

E. Klasifikasi Kolposkopi
1. Temuan Kolposkopi normal
a) Epitel skuamosa asli
b) Epitel kolumnar
c) Zona transformasi

2. Temuan Kolposkopi abnormal

4
Dony 2019. Observasi Pemeriksaan Kolposkopi. Scribe.
5
Dony 2019. Observasi pemeriksaan kolposkopi. Scribe.
a) Zona transformasi atipikal
 Leukoplakia
 Epitel aceto-white
 Mosaik
 Pungtata
 Pola vaskular atipikal
b) Kecurigaan karsinoma invasive
3. Kolposkopi tidak memuaskan (taut skuamokolumnar tidak seluruhnya
terlihat).
4. Temuan kolposkopi lainnya (peradangan, perubahan atrofik, erosi sejati,
kondiloma, dsbnya).6

F. Indikasi Pemeriksaan Kolposkopi


1. Sampel pemeriksaan servik yang menunjukkan adanya sel yang abnormal,
baik yang bersifat ganas maupun tidak.
2. Pasien di diagnosis memiliki HPV yang merupakan penyebab utama dari sel
yang dapat menyebabkan kanker servik
3. Hasil pemeriksaan Pap Smear yang abnormal
4. Timbul gejala tertentu yang menyebabkan dugaan akan adanya kelainana
pada servik, termasuk perdarahan vagina dan peradangan serviks.7

G. Observasi Pemberian Kolposkopi

6
Dony 2019. Observasi pemeriksaan kolposkopi. Scribe.
7
Dony 2019. Observasi pemeriksaan kolposkopi. Scribe.
Kolposkopi dilakukan dengan cara berbaring di meja ginekologi. Spekulum
diletakkan ke dalam vagina untuk membantu pemeriksa melihat serviks lebih
jelas.

Selanjutnya vagina akan diperiksa menggunakan alat kolposkopi yang


mempunyai lensa pembesar untuk melihat permukaan serviks lebih dekat dan
jelas. Pada permukaan serviks dioleskan asam cuka untuk membantu
mempermudah menunjukkan daerah yang abnormal.

Apabila ditemukan daerah abnormal, maka dilakukan biopsi, yaitu mengambil


jaringan abnormal tersebut untuk kemudian dilakukan pemeriksaan dibawah
mikroskop. Dari pemeriksaan mikroskop ini nantinya dapat disimpulkan apakah
kelainan tersebut termasuk pra-kanker, kanker, atau bukan keduanya.8

Daftar Pustaka

8
Dr. Lestari Handayani, et al. 2012. Menaklukkan kanker serviks dan kanker payudara dengan 3
terapi alami. E-book. Hal 15-16.
Dony 2019. Observasi pemeriksaan kolposkopi. Scribe.
Dr. Lestari Handayani, et al. 2012. Menaklukkan kanker serviks dan kanker payudara
dengan 3 terapi alami. E-book.
Gant, Norman F 2010. Dasar-Dasar Ginekologi & Obstetri. Jakarta: EGC.
Rahayu, Dedeh Sri 2015. Asuhan Ibu Dengan Kanker Servik. Jakarta: Salemba
Medika.

MAKALAH
OBSERVASI PEMBERIAN KOLPOSKOPI

Dosen Pengajar:

YULIANI BUDIARTI, Ns. M.Kep., Sp.Kep.Mat

Kelompok 4 :

Nazimatul Fitriyah 1814201110044

Nur Intan Lestia 1814201110049

Surya Rahman 1814201110073

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN REGULER A

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN AJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai