Pengertian
(KPKN, 2017).
STAGING KANKER SERVIX
TATA LAKSANA
KEMKES,(2015)
Konsep Dasar Neoplasia Ovarium
Pengertian
Kanker ovarium adalah kanker yang
menginvasi satu atau kedua indung telur
(ovarium).
Kanker ovarium dapat berkembang di
permukaan ovarium atau dari jaringan di
dalam ovarium. Jenis yang berkembang
di permukaan ovarium, kanker ovarium
epitel, adalah jenis yang paling banyak,
sekitar 90% kasus kanker ovarium
bermula dari tumor epitel.
(Smeltzer & Bare, 2002).
FAKTOR RESIKO PEMERIKSAAN PENUNJANG
Terjadi pada usia menopause Pemeriksaan usg transvaginal dan cek
laboratorium untuk melihat kadar
( diatas 55 tahun )
ca125 dalam darah
Riwayat kanker payudara
Riwayat keluarga dengan kanker Tahap-tahap kanker ovarium :
payudara, kanker ovarium, Stadium I : Pertumbuhan terbatas
kanker kolon, kanker pada ovarium
endometrium Stadium II : Pertumbuhan
Pengaruh genetic mutase gen mencakup satu atau kedua
brca1 dan brca2 ovarium dengan perluas pelvis
Stadium III: Pertumbuhan
Infertilitas mencakup satu atau kedua
ovarium dengan metastasis diluar
pelvis atau nodus inguinal atau
retro peritoneal positif
Stadium IV : Pertumbuhan
mencakup satu/kedua ovarium
dengan metastasis jauh.
(Price,& Wilson, 2006) :
Tanda dan gejala
Stadium Awal Stadium Lanjut
Gangguan haid Asites
Konstipasi (pembesaran tumor Penyebaran ke omentum (lemak
ovarium menekan rectum) perut)
Sering berkemih (tumor Perut membuncit
menekan vesika urinaria)
Kembung dan mual
Nyeri spontan panggul
Gangguan nafsu makan
(pembesaran ovarium)
Melepaskan hormon yang Gangguan BAB dan BAK
menyebabkan pertumbuhan Sesak nafas
berlebihan pada lapisan rahim, Dyspepsia
pembesaran payudara atau
peningkatan pertumbuhan
rambut)
Penatalaksanaan
(Saladin, McFarland, Gan, & Cushman, 2018), & (Black.& Hawks, 2014).
KEMKES, (2017)
CARA PEMERIKSAAN SADARI
KEMKES, (2017)
(Black, et.al, 2014, & Lewis,et.al, 2014)
PENATALAKSANAAN
PEMERIKSAAN TERAPI
PENUNJANG
Pembedahan
SADARI dan SADANIS
Radiasi
Mamografi (> 40 tahun)
Kemoterapi
USG
Hormon
MRI
Biopsi
Lewis,et.al, (2014)
Konsep Dasar Endometriosis
Endometriosis
• Gangguan ginekologi kronik
• Ditemukan endometrium ektopik
(diluar kavum uteri)
• Respon terhadap hormon steroid
seperti pada endometrium yang
berada dalam kavum uteri (eutopik)
Endometriosis terjadi akibat aliran balik
menstruasi yang menyebabkan fragmen-fragmen
kecil endometrium normal tertanam di rongga
peritoneum bawah.
Jaringan endometriosis ektopik berespons
terhadap stimulasi hormonal dengan cara yang
sama dengan respons endometriosis uterus.
Selama atau segera setelah menstruasi, jaringan
mengeluarkan darah, menimbulkan respons
peradangan disertai fibrosis dan adesi ke organ-
organ yang terdekat.
Tempat tersering adalah di cul-de-sac posterior,
ovarium, serosa kandung kemih, tuba falopi dan
usus besar.
Wanita dengan menstruasi yang lebih lama dan
siklus menstruasi yang lebih pendek berisiko
tinggi mengalami endometriosis.
KELUHAN (SIMTOM)
Perdarahan
Abnormal
(20%)
Infertilitas
(40%)
Nyeri Pelvik
(50%)
Nyeri Haid
Hebat (80%)
Pemeriksaan Manajeman Terapi
Penunjang
Analgetik (NSAID,
USG : bisa ditemukan massa Simtomatik narkotik dosis
di adneksa rendah)
Laparoskopi : diagnosa
Supresi ovarium
definitif endometriosis
Surgikal
Pilihan Terapi
Kombinasi supresi
ovarium dan surgikal
1. Pengkajian :
Edukasi Kesehatan
Dukungan pengambilan keputusan, dukungan
penampilan peran, promosi koping
Manajemen nyeri
Dukungan Ambulasi dini
Manjemen nutrisi
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital
Tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan.
Pernafasan
Kaji adanya efusi pleura (kemungkinan indikator metastasis).
Pencernaan
Kaji adanya hepatomegali, ikterus, asites (kemungkinan indikator
metastasis).
Integumen
Kaji perubahan kulit (terdapat cekungan, eritema, ruam), rabas dari
putting, dan penebalan.
Pemeriksaan Payudara dan aksila
• Palpasi
Palpasi aksila saat klien duduk
sedangkan palpasi payudara paling
baik difasilitasi dengan klien
telentang, dengan lengan pada sisi
payudara yang dipalpasi diletakkan di
belakang kepala. Lengan klien harus
rileks untuk memudahkan palpasi.
Nodus seharusnya tidak dapat
dipalpasi, Jika nodus terpalpasi,
• Inspeksi
perhatikan jumlah nodus yang teraba,
Payudara seharusnya simetris, Konturnya sama, tanpa
cekungan (retraksi) atau massa. Mungkin terdapat stretch lokasi, ukuran, bentuk, mobilitas,
mark (striae). Area edema atau hiperpigmentasi seharusnya adanya nyeri, dan konsistensi.
tidak ada. Inspeksilah ukuran, bentuk, kontur kesimetrisan,
karakter permukaan dan massa atau lesi areola dan putting
2. Diagnosis keperawatan
Pemeriksaan fisik
•Genitalia eksterna : biasanya normal
•Pemeriksaan bimanual
•Teraba nodul di forniks posterior, pembesaran ovarium, perlengketan struktur
adneksa, dan uterus retrofleksi
•Pemeriksaan rektovaginal
•Teraba nodul di sepanjang ligamen uterosakralis
•Spekulum
•Terkadang tampak susukan berwarna biru khas atau lesi proliferasi berwarna merah
yang berdarah waktu kontak, biasanya di forniks posterior
•Mempunyai sensitifitas diagnostik paling besar bila dilakukan selama menstruasi
Diagnosis Keperawatan
Brunner & Suddart, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8, volume 2. Jakarta: EGC.
Smeltzer, suzane C. (2002). Keperawatan Medikal Bedah Brunner & sudart ; Edisi 8. Alih Bahasa Indonesia Jakarta ; EGC