Anda di halaman 1dari 33

LOGO

LOGO

TARIF PELAYANAN
KESEHATAN

Mata Kuliah:
Pembiayaan dan Penganggaran Kesehatan

Oleh: Dr. Abu Khoiri, S.KM., M.Kes.

PROGRAM STUDI S1 KESMAS UNIVERSITAS JEMBER


PENGERTIAN TARIF

 Menurut PMK No. 85 tahun 2015 tentang pola


tarif nasional rumah sakit, tarif rumah sakit
adalah imbalan yang diterima oleh pihak rumah
sakit atas jasa dari kegiatan pelayanan maupun
non pelayanan yang diberikan kepada pengguna
jasa.
 Harga (nilai uang) yang harus dibayar oleh
konsumen untuk memperoleh atau
mengkonsumsi suatu komoditi (barang atau
jasa) yang dibebankan kepada konsumen
sebagai imbalan atas komoditi yang diterima.
 Besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk
memperoleh jasa pelayanan kesehatan tertentu.
2
TUJUAN PENETAPAN TARIF

• Untuk pemulihan biaya (cost recovery)


• Untuk subsidi silang (yang kaya membantu
yang miskin)
• Meningkatkan akses pelayanan bagi yang
tidak mampu
• Meningkatkan mutu layanan
• Meningkatkan daya saing
FAKTOR PENENTU PENETAPAN TARIF YANKES

Faktor internal institusi


yaitu biaya riil atau biaya satuan (unit
cost) pelayanan yang diperlukan dan
kebijakan pembiayaan bagi pelayanan
tersebut
Faktor eksternal institusi
salah satunya adalah faktor kemampuan
dan kemauan membayar pengguna jasa
(pasien).
4
FORMULA TARIF

TARIF = Unit Cost + Konstanta

SUBSIDI
BISA + ATP – WTP
BISA - KEBIJAKAN
PESAING

UNIT COST = BIAYA SATUAN


5
DASAR RASIONALISASI TARIF

1. BESARAN TARIF HARUS DAPAT COST RECOVERY


TETAPI TETAP MELINDUNGI GOLONGAN EKONOMI
LEMAH (EQUITY) → HARUS BERDASARKAN UNIT
COST
2. MEMPERHATIKAN ATP-WTP MASYARAKAT (PASAR
POTENSIAL-NYA)
RASIONALISASI TARIF
ASPEK BIAYA
BIAYA PRODUKSI BIAYA MEMPEROLEH
JASA KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN
(PROVIDER) (COSTUMER)

BIAYA SATUAN ATP & WTP

KEBIJAKAN INSTITUSI KEBIJAKAN BARIER TO SERVICES


KESEHATAN PEMERINTAH (RENTAN & MISKIN)

7
TARIF
UNIT COST

• BIAYA YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAYANI


SATU KALI PEMERIKSAAN/
TINDAKAN/PELAYANAN.

• METODE:
- FULL COSTING
- DOUBLE DISTRIBUTION
- ACTIVITY BASED COSTING (ABC)
✓METODE ABC → BIAYA LANGSUNG + BIAYA
TAK LANGSUNG
ABILITY TO PAY

• KEMAMPUAN MEMBAYAR MASYARAKAT,


KHUSUSNYA UNTUK PELAYANAN RUMAH SAKIT
• RUMUS:
Jumlah pendapatan keluarga setahun dikurangi
dengan Jumlah pengeluaran keluarga non
pelayanan kesehatan, dibagi jumlah anggota
keluarga
✓Diukur pada masyarakat yang merupakan
“target market” rumah sakit, biasanya pada
radius 2 sd 5 km dari rumah sakit.
WILLINGNESS TO PAY

• KEMAUAN MEMBAYAR MASYARAKAT, KHUSUSNYA


DALAM MEMBELIN PELAYANAN RUMAH SAKIT
• DAPAT DIUKUR DG 2 CARA: WTP ACTUAL DAN WTP
HIPOTETIK
• WTP ACTUAL: BERDASARKAN REALISASI YANG SUDAH
PERNAH DIBAYAR MASYARAKAT PADA SAAT
MEMANFAATKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT, UNTUK
MASING-MASING JENIS PELAYANAN
• WTP HIPOTETIK: BERDASARKAN KESANGGUPAN
MASYARAKAT APABILA AKAN MEMANFAATKAN
PELAYANAN RUMAH SAKIT
STRUKTUR TARIF RS

TARIF = JASA SARANA + JASA PELAYANAN

UNIT COST + “a” KEBIJAKAN RS (PROFESI)

60% 40%
Berbagai Metode Analisis Biaya

Direct Indirect

Investasi
Operasional
Pemeliharaan

Metode
satu Metode Metode
Metode Metode
langkah dua Metode activity
double ABC
Resiprocal based
(simple langkah distribution
costing,
Modifikasi
distribusi)
Strategi Penetapan Tarif

– Model 3 (Tiga) C dari Philip Kotler memberikan


pemahaman yang mudah dimengerti dalam rangka
penentuan tarif pelayanan kesehatan. Model 3 C
tersebut adalah:
• Cost
• Characteristics of products
• Competitor
– Cost atau informasi tentang unit cost, menjadi
salahsatu kunci dalam strategi pentarifan RS.
Strategi Penetapan Tarif

• Cost
– Informasi mengenai seberapa besar unit cost dari suatu produk atau
layanan yang ada. Informasi ini harus tersedia dan harus akurat.
• Characteristics of product
– Informasi yang terkait dengan sejauh mana konsumen menghargai
karakteristik produk yang ditawarkan. Informasi ini terkait dengan
willingness to pay dan ability to pay.
• Competitors
– Informasi tentang pesaing, terutama tarif yang ditentukan oleh
pesaing. Informasi ini akan sangat menentukan dalam kondisi
memiliki pesaing.
Masalah Praktis dalam Penetapan Tarif

1. Penetapan tarif yang dipengaruhi struktur pasar tenaga kerja


Kekuatan tawar menawar dokter cukup besar akibat
keterbatasan dri segi jumlah.
2. Transfer Price
• Ada tidaknya harga pasar untuk produk yang dihasilkan
oleh bagian di rumah sakit .
• Mengukur investasi secara benar dan dapat digunakan
untuk memperkirakan pendapatan dan pengeluaran suatu
unit
• Produk yang tidak dapat dibeli dari pihak luar rumah sakit
dan produk yang dapat dibeli dari luar rumah sakit.
3. Masalah dalam menetapkan tarif untuk produk baru
Suatu produk yang baru bagi rumah sakit dan pasar
Pengertian Biaya

❑ Sudut pandang Provider:


Nilai sejumlah input (Faktor
Produksi/resources) yang digunakan untuk
menghasilkan suatu produk (pelayanan
kesehatan)

❑ Sudut pandang Konsumen:


Suatu pengorbanan untuk memperoleh
suatu produk tertentu (pelayanan
kesehatan), dapat berupa moneter,
barang, waktu, tenaga,& kenyamanan.
16
Pengertian Analisis Biaya

➢ Analisis biaya adalah suatu proses


mengumpulkan dan mengelompokkan data
keuangan suatu perusahaan/jasa pelayanan
(contoh: rumah sakit) untuk memperoleh
dan menghitung biaya output jasa
pelayanan (contoh: rumah sakit).
Tujuan Analisis Biaya

1. Perencanaan :
Unit cost → perencanaan tarif
Penyusunan anggaran

2. Evaluasi :
Tingkat efisiensi pelayanan
Tingkat efektifitas biaya
Pengendalian biaya (cost containment)

18
KEGUNAAN ANALISIS BIAYA

1. Mengetahui struktur biaya menurut jenis dan lokasi biaya


ditempatkan, sbg bahan pertimbangan dalam pengendalian
biaya yang dikeluarkan.
➔Unit mana yg mengeluarkan banyak biaya
2. Mengetahui biaya satuan
➔Besarnya tarif pelayanan yg diberikan
➔Tarif rasional atau tidak
➔Profit, rugi atau BEP
➔Cost Recovery
3. Bahan pertimbangan dalam menyusun anggaran
4. Mendapatkan informasi tentang biaya total rumah sakit dan
sumber pembiayaan serta komponennya.
Jenis Unit Kerja di RS

1. UNIT KERJA PRODUKSI (MEMBERIKAN


PELAYANAN KESEHATAN DI RS)
2. UNIT KERJA PENUNJANG
(MENUNJANG TERLAKSANANYA
PELAYANAN DI UNIT PRODUKSI) →
DIKELOMPOKKAN SESUAI DENGAN
AKTIVITAS YANG MEMBUTUHKANNYA
DAN DISEBUT SBG “FACILITY
ACTIVITY”
20
PUSAT BIAYA

1. Pusat biaya produksi 2. Pusat biaya penunjang


Unit yang secara langsung Unit yang tidak secara langsung
memberikan pelayanan kepada memberikan pelayanan kepada
konsumen (menghasilkan konsumen (tidak menghasilkan
pendapatan) pendapatan)
Ex: Rawat Inap, Rawat Jalan, Lab, dll Co: Kantor, Laundry, Instalasi
Gizi, dll

Rumah Sakit

Unit Produksi Unit Penunjang


• Gaji perawat • Gaji direktur RS
• Biaya obat RJ/RI • Gaji staf administrasi
• Biaya alat medis • ATK
• Alat non Medis • Gizi
• Laundry
KLASIFIKASI BIAYA

 Berdasarkan hubungan dengan fungsi


& aktivitas sumber biaya
▪ Biaya Langsung
▪ Biaya Tak Langsung
 Lama Penggunaan Obyek
▪ Biaya Investasi→ depresiasinya
▪ Biaya Operasional
▪ Biaya Pemeliharaan
22
Biaya - Fungsi & Aktivitas Sumber Biaya

A. BIAYA LANGSUNG (Direct Cost)


 Biaya yang digunakan untuk melakukan
proses produksi secara langsung
 Contoh :
▪ Biaya BHP langsung → BHP Medis
▪ Biaya Tenaga Kerja Langsung → SDM
Medis, Keperawatan
▪ Biaya Alat medis → Depresiasi Alat medis

23
Biaya - Fungsi & Aktivitas Sumber Biaya

B. BIAYA TAK LANGSUNG (Indirect Cost)


 Biaya yang digunakan untuk menunjang
keberhasilan proses produksi.
Seringkali disebut Overhead Cost.
 Contoh:
▪ Biaya di dlm unit produksi selain biaya
langsung (SDM Langsung, BHP Medis dan
Depresiasi Alat Medis)
▪ Biaya yang terjadi di unit penunjang,
digunakan untuk menunjang proses
produksi. Misal: Biaya di sekretariat,
Manajemen, IPS, Loundry.
24
Dasar Klasifikasi Biaya

1) Fixed Cost (FC)


2) Variable Cost (VC)
3) Semi Fixed Cost
4) Total Cost (TC)
5) Annualized Fixed Cost (AFC)
KOMPONEN BIAYA
BIAYA TETAP (FIXED COST)

Adalah biaya yg nilainya secara relatif tdk dipengaruhi


oleh oleh besarnya jumlah produksi (output). Biaya ini
harus dikeluarkan , walaupun tidak ada pelayanan.

Contoh :
1. Biaya Investasi Gedung
2. Biaya Invesatasi Alat Medis
3. Biaya Investasi Alat Non Medis
4. Biaya Investasi Kendaraan
BIAYA VARIABEL (VARIABEL COST)

Adalah biaya yg nilainya dipengaruhi


oleh banyaknya produksi (output).

Contoh :

Biaya Habis Pakai Medis, Biaya Habis Pakai Non


Medis, Biaya Makan –Minum, Biaya Listrik, Biaya Air,
dll
Biaya Berdasarkan Lama Penggunaan Obyek

A. BIAYA INVESTASI (Investment Cost)


 Biaya yang obyek biayanya mempunyai
kegunaan/fungsi lebih dari satu tahun dan
mempunyai nilai yang relatif cukup besar
 Dalam pembebanannya, harus
memperhatikan:
▪ Jumlah & harga satuan masing-masing
jenis barang investasi
▪ Umur ekonomi barang tersebut
 Yang dibebankan pada perhitungan biaya
produksi adalah biaya depresiasinya.
29
Biaya Berdasarkan Lama Penggunaan Obyek

 Contoh Biaya Investasi:


▪ Nilai bangunan (baik di unit produksi
& penunjang)
▪ Nilai kendaraan (kendaraan dinas)
▪ Peralatan rumah tangga (non medis)
Misal: meja, kursi, AC, mesin tik,
almari, dll.

30
Biaya Depresiasi (Penyusutan) dengan
Metode Garis Lurus

• Nilai barang investasi akan dibebankan secara


merata, berdasarkan umur ekonomis barang
tersebut.
• Rumus:
Harga Beli
Biaya Depresiasi = --------------------
Umur Ekonomis

31
Biaya Berdasarkan Lama Penggunaan Obyek

B. BIAYA OPERASIONAL & PEMELIHARAAN (Operational &


Maintenance Cost)
 Biaya operasional :
▪ Biaya yang diperlukan untuk kegiatan proses
produksi dan memiliki sifat “habis pakai” dalam
kurun waktu relatif singkat ( < satu tahun)
▪ Contoh: Gaji SDM non medis, BHP non medis,
Listrik, air, telpon, seragam
 Biaya pemeliharaan :
▪ Biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan
nilai suatu barang investasi agar terus berfungsi
▪ Seringkali dijadikan satu dengan biaya
operasional
▪ Contoh: biaya pemeliharaan (gedung, kendaraan,
alat medis, alat non medis) 32
LOGO

LOGO

Anda mungkin juga menyukai