JURUSAN FARMASI
PROGRAM STUDI D-3 FARMASI
DISUSUN OLEH :
DISETUJUI OLEH :
Mengetahui,
ii
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN HASIL
iii
Musdalifah Nabila Febrianti
NIM. PO713251191073 NIM. PO713251191020
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat TuhanYang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Pada dasarnya Praktik Kerja Lapangan ini diselenggarakan dalam rangka
memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam pengolahan
apotek kepada mahasiswa serta meningkatkan kemampuan dalam mengabdikan
profesinya kepada masyarakat.
Atas terselesaikannya Praktik Kerja Lapangan ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada orang tua atas segala dukungan dan moral, serta kepada
teman – teman yang telah turut membantu baik dalam material maupun dukungan
yang diberikan.
Disini penulis juga berkesempatan untuk mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Drs. H. Ismail Ibrahim, M.Kes., Apt. selaku Ketua Jurusan Farmasi
Poltekkes Kemenkes Makassar.
2. Bapak Raimundus Chalik,S.Si.,M.Kes.,Apt. Selaku Ketua Program Studi D-3
Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar.
3. Ibu Dr. Hj. Nurisyah, M.Si., Apt. selaku Dosen Pembimbing Praktek Kerja
Lapangan Rumah Sakit.
4. Ibu Darmawati, S.Farm, Apt. selaku Kepala Instansi Farmasi RSUD Haji
Makassar.
5. Bapak H. Salman, S.Si., M.Kes., Apt. selaku Pembimbing Teknis RSUD Haji
Makassar.
6. Seluruh staff dan karyawan RSUD Haji Makassar.
7. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
ini.
v
Penulis menyadari bahwa laporan PKL ini tak lepas dari kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan PKL yang disusun
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan dalam
peningkatan wawasan keterampilan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta
membantu dalam menyukseskan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan
penyelesaian laporan ini, semoga memberi manfaat yang sebesar – besarnya
kepada semua pihak baik pihak Poltekkes Kemenkes Makassar maupun pihak
RSUD Haji Makassar.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN HASIL.............................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................................v
DAFTAR ISI....................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan PKL Rumah Sakit......................................................................................2
C. Manfaat PKL Rumah Sakit....................................................................................3
BAB II TINJAUAN UMUM.............................................................................................4
A. Definisi Rumah Sakit.............................................................................................4
B. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit..............................................................................4
C. Pengertian Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS).................................................5
D. Tugas, Tanggung Jawab dan Fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit......................5
E. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Rumah Sakit.................6
BAB III TINJAUAN INSTANSI TEMPAT PKL............................................................16
A. Waktu, Tempat dan Teknis Pelaksanaan..............................................................16
B. Sejarah RSUD Haji Makassar.............................................................................16
C. Visi, Misi, Tujuan, Fungsi dan Tugas RSUD Haji Makassar...............................19
D. Motto RSUD Haji Makassar................................................................................20
E. Logo RSUD Haji Makassar..................................................................................21
F. Struktur Organisasi RSUD Haji Makassar...........................................................22
G. Jenis Pelayanan....................................................................................................24
H. Pelayanan di RSUD Haji Makassar......................................................................26
BAB IV HASIL KEGIATAN PKL..................................................................................28
BAB V PENUTUP...........................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................36
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
4
5
dimaksud adalah obat, bahan obat, gas medis dan alat kesehatan, mulai
dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan
serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan rawat jalan dan
rawat inap. IFRS berperan sangat sentral terhadap pelayanan di rumah
sakit terutama pengelolaan dan pengendalian sediaan farmasi dan
pengelolaan perbekalan kesehatan.
2. Tanggung jawab IFRS
Mengembangkan pelayanan farmasi yang luas dan terkoordinasi
dengan baik dan tepat untuk memenuhi kebutuhan unit pelayanan yang
bersifat diagnosis dan terapi untuk kepentingan pasien yang lebih baik.
3. Fungsi IFRS
IFRS berfungsi sebagai unit pelayanan dan unit produksi. Unit
pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan yang bersifat manajemen
(nonklinik) adalah pelayanan yang tidak bersentuhan langsung dengan
pasien dan tenaga kesehatan lain. Pelayanan IFRS yang menyediakan
unsur logistik atau perbekalan kesehatan dan aspek administrasi. IFRS
yang berfungsi sebagai pelayanan nonmanajemen (klinik) pelayanan yang
bersentuhan langsung dengan pasien atau kesehatan lainnya. Fungsi ini
berorientasi pasien sehingga membutuhkan pemahaman yang lebih luas
tentang aspek yang berkaitan dengan penggunaan obat dan penyakitnya
serta menjunjung tinggi etika dan perilaku sebagai unit yang menjalankan
asuhan kefarmasian yang handal dan profesional.
4. Penerimaan.
5. Penyimpanan.
6. Pendistribusian
Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di rumah sakit
merupakan salah satu unsur penting dalam fungsi manajerial rumah sakit
secara keseluruhan, karena ketidakefisienan akan memberikan dampak negatif
terhadap rumah sakit baik secara medis maupun secara ekonomis. Tujuan
pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di rumah sakit adalah
agar obat yang diperlukan tersedia setiap saat dibutuhkan, dalam jumlah yang
cukup, mutu yang terjamin dan harga yang terjangkau untuk mendukung
pelayanan yang bermutu.
Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di rumah sakit
diharapkan dapat berjalan dengan baik dan saling mengisi sehingga dapat
tercapai tujuan pengelolaan yang efektif dan efisien agar sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan yang diperlukan selalu tersedia setiap saat dibutuhkan
dalam jumlah cukup dan mutu terjamin untuk mendukung pelayanan yang
bermutu. Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan berhubungan
erat dengan anggaran dan belanja rumah sakit.
1. Pemilihan Obat
Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari
meninjau masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit, identifikasi
pemilihan terapi, bentuk dan dosis, menentukan kriteria pemilihan dengan
memprioritaskan obat esensial, standarisasi sampai menjaga dan
memperbaharui standar obat. Penentuan seleksi obat merupakan peran
aktif Panitia Farmasi dan Terapi (PFT).
Pemilihan merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau masalah
kesehatan yang terjadi di rumah sakit, identifikasi pemilihan terapi, bentuk
dan dosis, menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat
esensial, standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat.
Penentuan pemilihan obat merupakan peran aktif tenga farmasi yang
8
f. Rencana pengembangan.
Perencanaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka
menyusun daftar kebutuhan perbekalan farmasi yang berkaitan dengan
suatu pedoman atas dasar konsep kegiatan yang sistematis dengan urutan
yang logis dalam mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.
Proses perencanaan terdiri dari perkiraan kebutuhan, menetapkan sasaran
dan menentukan strategi, tanggung jawab dan sumber yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan.
Perencanaan dilakukan secara optimal sehingga sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan dapat digunakan secara efektif dan efisien. Tujuan
perencanaan adalah untuk menyusun kebutuhan obat yang tepat dan sesuai
kebutuhan untuk mencegah terjadinya kekurangan atau kelebihan
persediaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan serta meningkatkan
penggunaan secara efektif dan efisien
3. Pengadaan Obat
Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk
merealisasikan perencanaan kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus
menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang
terjangkau dan sesuai standar mutu. Pengadaan merupakan kegiatan yang
berkesinambungan dimulai dari pemilihan, penentuan jumlah yang
dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan dana, pemilihan metode
pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi kontrak, pemantauan
proses pengadaan, dan pembayaran.
Untuk memastikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang dipersyaratkan
maka jika proses pengadaan dilaksanakan oleh bagian lain di luar Instalasi
Farmasi harus melibatkan tenaga kefarmasian. Hal yang perlu diperhatikan
dalam pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai antara lain:
a. Bahan baku Obat harus disertai Sertifikat Analisa.
10
16
17
802/VII/1992 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit, serta
Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor: 1314/IX/1992 tentang
tarif pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Haji Makassar. Seiring
berjalannya waktu, RSUD Haji Makassar mengalami perkembangan berturut-
turut sebagai berikut:
1. Menjadi Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan dengan Klasifikasi C berdasarkan Keputusan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 762/XII/1993; memiliki surat izin
pelayanan rumah sakit berdasarkan Surat Keputusan Nomor:
07375/Yankes-2/V/2010 tentang Penyelenggaraan Pelayanan RSUD Haji
Makassar yang berlaku 5 (lima) tahun dari tanggal 27 Mei 2010 s/d 27
Mei 2015.
2. Menjadi rumah sakit kelas B Non Pendidikan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1226/Menkes/SK/VII/2010 tentang penetapan status rumah sakit Haji
Makassar dari kelas C menjadi kelas B non pendidikan pada tanggal 27
Agustus tahun 2010.
3. Menerapkan sistem manajemen ISO 9001 : 2008 tahun 2010.
4. Lulus tingkat lanjutan akreditasi kedua (12 pelayanan) dengan sertifikat
nomor : KARS-Sert/31/VII/2011.
5. Menjadi rumah sakit umum daerah yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) berdasarkan surat
Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 2131/VIII/2012 tentang
penetapan RSUD Haji Makassar sebagai satuan kerja perangkat daerah
untuk menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah secara penuh tanggal 8 Agustus 2012
6. Menerapkan ISO terintegrasi : ISO 9001 : 2008 (Manajemen Mutu), ISO
18001 : 2007 (OHSAS), ISO 14001 : 2004 (Sistem Manajemen
Lingkungan) sejak tahun 2012-2014.
7. Lulus dan mendapat Predikat PARIPURNA dengan sertifikat nomor:
KARSSERT/793/VIII/2017
18
G. Jenis Pelayanan
7. Cutera Aesthetic
8. Mesin HD
9. SWD
10. Ultra Sound
11. Electric Stimulation
RSUD Haji Makassar adalah rumah sakit umum daerah milik Pemerintah
dan merupakan salah satu rumah sakit tipe B yang terletak di wilayah Kota
Makassar. RSUD Haji Makassar juga sebagai rumah sakit rujukan untuk wilayah
Makassar dan sekitarnya yang memberikan pelayanan di bidang kesehatan yang
didukung oleh layanan dokter spesialis dan sub spesialis, serta ditunjang dengan
fasilitas medis yang memadai.
Instalasi farmasi merupakan bagian dari Rumah Sakit yang bertugas
menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh
kegiatan pelayanan farmasi serta melaksanakan pembinaan teknis kefarmasian di
Rumah Sakit.
Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatam di Instalasi Farmasi
RSUD Haji Makassar telah sesuai dengan prosedur yang ada. Pengelolaan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan di rumah sakit ini terdiri dari perencanaan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian dan
pelaporan.
A. Perencanaan
Perencanaan perbekalan farmasi di RSUD Haji Makassar dilakukan
berdasarkan metode konsumsi dan metode VEN (Vital, Essensial, Non
Essensial) dan Metode Epidemiologi
1. Metode Konsumsi
Metode konsumsi ini menggunakan konsumsi sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan individual dalam memproyeksikan kebutuhan yang
akan datang berdasarkan analisa data konsumsi obat tahun sebelumnya.
Dimana pada perencanaan obatnya dilebihkan sebesar 10% dari jumlah
data konsumsi tahun sebelumnya.
2. Metode VEN Vital, Essensial, Non Essensial)
Metode ini merupakan analisis perencanaan yang dilakukan oleh
Instalasi Farmasi RSUD Haji Makassar dengan menggunakan semua jenis
28
29
berisi tentang semua kebutuhan obat dan alkes yang diperlukan oleh
instalasi farmasi kemudian SP tersebut dikirim ke distributor/PBF.
2. Sumbangan/Dropping/Hibah
Sebagai rumah sakit dibawah pemerintahan, dalam pengadaan
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di Instalasi Farmasi RSUD Haji
Makassar juga mendapat bantuan langsung dari pusat/provinsi atau biasa
disebut Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bersumber dari APBN. Seluruh
kegiatan penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai dengan cara sumbangan/dropping/hibah harus disertai
dokumen administrasi yang lengkap dan jelas. Agar penyediaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dapat membantu
pelayanan kesehatan.
C. Penerimaan
Setelah melakukan pengadaan dalam hal ini gudang farmasi melakukan
pemesanan barang, distributor mengantarkan barang pesanan ke RSUD Haji
Makassar. Barang diterima oleh depo gudang farmasi terlebih dahulu
dilakukan prosedur penerimaan barang dengan :
1. Memeriksa keabsahan faktur meliputi nama dan alamat Pedagang Besar
Farmasi (PBF) serta tanda tangan penanggung jawab dan stempel PBF.
2. Mencocokkan faktur dengan obat yang datang meliputi jenis dan jumlah
serta nomor batch sediaan.
3. Memeriksa kondisi fisik obat meliputi kondisi wadah dan sediaan serta
tanggal kadaluwarsa. Bila rusak maka obat dikembalikan dan minta
diganti.
4. Setelah selesai diperiksa, faktur ditandatangani dan diberi tanggal serta
distempel. Faktur yang asli diserahkan kepada sales sedang salinan faktur
disimpan oleh apotek sebagai arsip
D. Penyimpanan
Sistem penyimpanan sediaan farmasi di instalasi farmasi RSUD Haji sudah
berjalan dengan baik, terlihat dari kemudahan pegawai untuk mencari obat
saat melayani permintaan pasien. Penataan dan penyimpanan dilakukan
31
berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan, dan jenis sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan dan disusun secara alfabetis dengan menerapkan prinsip
First Expired First Out (FEFO), First In First Out (FIFO). Obat-obat yang
termolabil seperti suppositoria, insulin disimpan dalam lemari pendingin.
Penyimpanan sediaan Farmasi dan perbekalan kesehatan, yang penampilan
dan penamaan yang mirip (LASA, Look Alike Sound Alike/NORUM (Nama
Obat Rupa Ucapan Mirip) tidak ditempatkan berdekatan dan diberi penandaan
khusus untuk mencegah terjadinya kesalahan pengambilan Obat
E. Pendistribusian
Sistem pendistribusian sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di
instalasi farmasi RSUD Haji Makassar dilakukan dengan sistem desentralisasi
atau sistem pelayanan terbagi. Gudang Farmasi menyalurkan perbekalan
farmasi ke beberapa depo terdiri dari Apotek Rawat Inap, Apotek Rawat Jalan,
Ruang OK, Ruang Perawatan, Poli, dan Ruangan Kepegawaian. Khusus
apotek rawat inap, apotek rawat jalan dan ruang OK dapat menerima
perbekalan farmasi berupa obat sementara ruangan lainnya seperti ruang
perawatan, poli, ruangan kepegawaian hanya boleh menerima perbekalan
farmasi berupa alkes atau BMHP.
F. Pengendalian
Pengendalian persediaan barang menggunakan sistem komputensasi
dimana setiap barang yang masuk di-entry ke komputer dan setiap barang
yang keluar (terjual) juga tercatat di komputer, sehingga dapat diketahui status
persediaan setiap barang. Masing-masing karyawan diberi tangaung jawab
untuk memeriksa atau mengawasi rak-rak barang yang ditentukan dengan cara
menggunakan kartu stok dan melakukan stock opname setiap sebulan sekali.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah barang yang ada di apotek
dan memeriksa kesesuaian jumlah stok fisik obat dengan jumlah yang tertera
di kartu stok dan di komputer. Sehingga kesalahan, kehilangan, kerusakan
serta kadaluwarsa sediaan dapat diketahui dan ditelususri sedini mungkin.
32
dalam jumlah yang sesuai dengan resep kemudian menuliskan etiketnya dan
terakhir pengecekan kembali sebelum diserahkan kepada pasien disertakan
dengan informasi dan cara pakai obat tersebut. Selama berada di apotek rawat
jalan, kami juga ikut serta dalam stock opname (SO) obat dan alkes dengan cara
menyinkronkan antara fisik sediaan obat atau alkes dengan jumlah obat terakhir
yang ada di kartu stok apotek rawat jalan RSUD Haji Makassar.
Selanjutnya kegiatan di gudang farmasi meliputi pengelolaan sediaan
farmasi yang terdiri dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
penyaluran atau distribusi dan membuat laporan-laporan untuk kepentingan
administrasi. Sistem yang digunakan yaitu sistem FEFO (first expire first out) dan
FIFO (First In First Out). Didalam instalasi farmasi terdapat yang namanya
ampraan dimana setiap pelayanan rawat inap dan rawat jalan, poliklinik, serta
ruang-ruang perawatan lainnya yang berada di RSUD Haji Makassar meminta
lembar ampraan yang berisi nama obat dan BMHP dan jumlah permintaannya
kegudang, yang mana hal ini di tulis oleh penanggung jawab depo pelayanan dan
diketahui oleh kepala IFRS kemudian pegawai gudang menyiapkan permintaan
dan menyalurkannya sampai digunakan oleh setiap pasien.
Cara pendistribusian logistik tergantung kebutuhan apotek dan ruang
perawatan, dimana petugas menuliskan obat/alat kesehatan dibuku ampraan
kemudian petugas membawa keruang logistik farmasi untuk melakukan
pengampraan. Setelah sampai diruang logistik, petugas logistik menyiapkan
barang ampraan kemudian pada saat melakukan penyerahan petugas logistik dan
petugas mengampra melakukan pencocokkan antara barang yang ingin diampra
dengan fisik barang yang telah disiapkan agar meminimalkan kesalahan.
Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di RSUD Haji
Makassar, banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan baru yang mahasiswa/i tidak
dapatkan di bangku perkuliahan dan juga mengetahui beberapa jenis obat yang
belum dijumpai sebelumnya. Mahasiswa/i selama melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan juga dibimbing oleh Apoteker dan Tenaga Teknik Kefarmasian yang
ada di Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
34
A. Kesimpulan
35
DAFTAR PUSTAKA
36
Lampiran 1
2. MULIA AMALIA
Data Pribadi
Nama Lengkap : Mulia Amalia
NIM : PO713251191072
Tempat, tanggal lahir : Makassar, 29 September 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : BTN Restika Indah Blok E5/4
37
No. HP : 085657107790
Nama Orang tua
Ayah : H. Isbair, S.Kep.,Ns.
Ibu : Rosmini, A.Mkl.
3. MUSDALIFAH
Data Pribadi
Nama Lengkap : Musdalifah
NIM : PO71325119073
Tempat, tanggal lahir : Wajo, 04 Juni 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Malakke, Kec. Belawa, Kab. Wajo
No. HP : 085281261369
4. NABILA FEBRIANTI
Data Pribadi
Nama Lengkap : Nabila Febrianti
NIM : PO713251191074
Tempat, tanggal lahir : Makassar, 16 Februari 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
38
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Kampili
No. HP : 081617700514
Nama Orang tua
Ayah : Kaharuddin
Ibu : Rahmawati
5. NANA WARSI
Data Pribadi
Nama Lengkap : Nana Warsi
Nim : PO713251191075
Tempat, tanggal lahir : Watampone, 9 Juli 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : BTN Hartaco Indah Pondok Abif
No. HP : 085242312859
Nama Orang tua
Ayah : Alm. H. Muh. Yunus
Ibu : Alm. Hj. Haisa
Latar Belakang Pendidikan
2007-2013 : SD INPRES 12/79 MACANANG
2013-2016 : SMP NEGERI 1 WATAMPONE
2016-2019 : SMA NEGERI 13 BONE
39
6. UMMU UMARAH
Data Pribadi
NIM : PO713251191095
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Gowa
No hp : 085299165413
7. VINCENCIA SEPTIANI
Data Pribadi
NIM : PO713251191096
Agama : Katolik
Kewarganegaraan : Indonesia
40
No hp : 089695846408
Ayah : Cornelis NU
8. WA ODE NURFILDA M
Data Pribadi
NIM : PO713251191097
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
No hp : 082293851607
41
Lampiran 2
DOKUMENTASI
42
Gambar 5. 3 Penyimpanan Obat Psikotropika
43
B. Depo Apotek Rawat Jalan
44
Gambar 5. 7 Meja Racikan Obat Apotek Rawat Jalan
45
C. Depo Gudang Farmasi
46
Gambar 5. 13 Lemari Psikotropika
47
D. Dokuemntasi Kegiatan
49
Gambar 5. 22 Menyusun dan Menata Obat di etalase Gudang farmasi
Gambar 5. 23 Menempel label high alert pada obat insulin di Gudang Farmasi
50