3. A. Bagaimana cara menyiapkan obat secara unit daily dose(UDD) untuk resep pasien
XY? (buat dalam bentuk tabel)
R/ Catopril tablet 12,5 mg S2dd1
R/ Diazepam Tab 2mg, S1dd1
R/ Furosemid amp S1dd1
R/ Nifedipine tab 10mg S3dd1
R/ Simvastatin tab 10mg S1dd1
B. pada beberapa hari berikutnya ada tambahan resep baru untuk pasien XY (buat
dalam bentuk tabel.
R/ Amlodipin tab 10mg S1dd1
R/ Furosemid tab S1dd1
Bagaimana cara menyiapkan obat – obat ini secara unit daily dose (UDD) untuk pasien
XY selanjutnya ?
4. Sebutkan masing – masing 6langkah memakai dan melepaskan alat pelindung diri
(APD)!
PROSEDUR TETAP BERGANTI PAKAIAN
2. Memasuki ruangan steril harus melalui ruangan-ruangan ganti pakaian dimana pakaian
biasa diganti dengan pakaiAn pelindung khusus untuk mengurangi pencemaran jasad
renik dan partikel.
3. Pakaian steril hendaklah disimpan dan ditangani sedemikian rupa setelah dicuci dan
disterilkan untuk mengurangi rekontaminasi jasad renik dan debu.
4. Ruangan Ganti Pakaian Pertama
a. Mula-mula pakain biasa dilepaskan diruang ganti pakaian pertama. Arloji dan
perhiasan dilepaskan dan disimpan atau diserahkan kepada petugas yang ditunjuk.
b. Pakaian dan sepatu hendaklah dilepas dan disimpan pada tempat yang telah
disediakan.
5. Ruangan Ganti Pakaian Kedua
a. Petugas hendaklah mencuci tangan dan lengan hingga siku tangan dengan larutan
desinfektan (yang setiap minggu diganti). Kaki hendaklah dicuci dengan sabun dan
air dan kemudian dibasuh dengan larutan desinfektan.
b. Tangan dan lengan dikeringkan dengan pengering tangan listrik otomatis. Sepasang
pakaian steril diambil dari bungkusan dan dipakai dengan cara berikut.
c. Penutup kepala hendaklah menutupi seluruh rambut dan diselipkan ke dalam leher
baju terusan. Penutup mulut hendaklah juga menutupi janggut. Penutup kaki
hendaklah menyelubungi seluruh kaki dan ujung kaki.
d. Celana atau baju terusan (overall) diselipkan ke dalam penutup kaki. Penutup kaki
diikat sehingga tidak turun waktu bekerja. Ujung lengan baju hendaklah diselipkan
ke dalam sarung tangan. Kaca mata pelindung dipakai pada tahap akhir ganti
pakaian.
e. Sarung tangan dibasahi dengan alkohol 70 % atau larutan desinfektan.
f. Membuka pintu untuk memasuki ruang penyangga udara dan ruang steril hendaklah
dengan menggunakan siku tangan dan mendorongnya.
g. Setiap selesai bekerja dan meninggalkan ruangan steril petugas melepaskan sarung
tangan dan meletakkannya pada wadah yang ditentukan untuk itu dan mengganti
pakaian sebelum keluar dengan urutan yang berlawanan ketika memasuki ruangan
steril.
PROSEDUR TETAP MELEPASKAN ALAT PELINDUNG DIRI
1. Menanggalkan pakaian pelindung:
a. Menanggalkan sarung tangan luar
(a) Tempatkan jari-jari sarung tangan pada bagian luar manset.
(b) Angkat bagian sarung tangan luar dengan menariknya ke arah telapak tangan.
Jari-jari sarung tangan luar tidak boleh menyentuh sarung tangan dalam ataupun
kulit.
(c) Ulangi prosedur dengan tangan lainnya.
(d) Angkat sarung tangan luar sehingga ujung-ujung jari berada di bagian dalam
sarung tangan.
(e) Pegang sarung tangan yang diangkat dari dalam sampai seluruhnya terangkat.
(f) Buang sarung tangan tersebut ke dalam kantong tertutup
b. Menanggalkan baju pelindung
(a) Buka ikatan baju pelindung.
(b) Tarik keluar dari bahu dan lipat sehingga bagian luar terletak di dalam.
(c) Tempatkan dalam kantong tertutup.
c. Tanggalkan tutup kepala dan buang dalam kantong tertutup.
d. Tanggalkan sarung tangan dalam, bagian luar sarung tangan tidak boleh menyentuh
kulit. Buang dalam kantong tertutup.
e. Tempatkan kantong tersebut dalam kointainer buangan sisa.
f. Cuci tangan.
DepKes RI. 2009. Pedoman Dasar Dispensing Sediaan Steril
5. Disalah satu ruangan dirumah sakit XY pada tanggal 4 oktober 2018 terdapat 5 pasien
keluar rumah sakit, antara lain :
a. Pasien AB, diagnosa UTI dirawat selama 7 hari, mendapat terapi ampisilin 3x1
gram selama 3 hari, kemudian hari ke-4 diganti sefotaksim 3x1gram selama 3 hari
b. Pasien CD, diagnosa demam dirawat selama 9 hari, mendapat terapi ampisislin 3x1
gram selama 5 hari, kemudian diganti ciprofloksasim 2x500mg selama 3 hari
c. Pasien EF, diagnosa diare dirawat selama 4 hari, selama dirawat mendapat terapi
sefotaksim 3x1 gram
d. Pasien GH, diagnosa DHF dirawat selama 5 hari, tidak mendapat terapi antibiotik
e. Pasien IJ, diagnosa diare non spesifik dirawat selama 3 hari, tidak mendapat terapi
antibiotik.
DDD (WHO) ampisilin = 2gram, sefotaksim = 4gram, siprofloksasim = 1gram,
Hitung DDD semua antibiotik/100hari rawat diruang tersebut (buat dalam bentuk
tabel)