Anda di halaman 1dari 9

Pilihan Ganda

1. Semua pasien harus dilakukan rekonsiliasi obat. Kapan dilakukan?


a. Pemindahan pasien dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain
b. Pemindahan pasien antar ruang perawatan
c. Pasien yang keluar dari rumah sakit kelayanan kesehatan primer dan sebaliknya
d. A dan C benar
e. A, B, dan C benar
2. Seorang dokter anak menulis R/ cefixim 2x1 untuk obat pulang, padahal sebelumnya anak
laki – laki umur 16 tahun tersebut sudah mendapat obat ciprofloxacin 2x1. Ada
ketidaksesuaian dokumen rekonsiliasi obat. Maksimal berapa lama dokter harus
dikonfirmasi / dihubungi ?
a. < 1 jam
b. < 6 jam
c. < 8 jam
d. < 12 jam
e. < 24 jam
3. Seorang perempuan umur 57 tahun dan berat badan 50kg. Diagnosis hipoalbuminemia
dengan kadar albumin 1,8g/dl. Target kadar albumin 3,5 g/dl. Berapa botol albumin 20%
100ml yang dibutuhkan pasien?
a. 1 botol
b. 2 botol
c. 3 botol
d. 4 botol
e. 5 botol
4. Seorang dokter meresepkan albumin untuk bayi laki-laki dengan umur 7 hari dan berat badan
2,25kg. Diagnosis hipoalbuminemia dengan kadar albumin 2,1 g/dl. Target kadar albumin 3,5
g/dl. Berapa botol albumin yang dibutuhkan pasien?
a. 1 botol albumin 5% 50 ml
b. 1 botol albumin 20% 50 ml
c. 1 botol albumin 20% 100 ml
d. 1 botol albumin 25% 20 ml
e. 1 botol albumin 25% 50 ml
5. Petugas farmasi melakukan dispensing obat diapotek/depo farmasi. Kegiatan apa yang
dilakukan?
a. Penyiapan
b. Penyerahan
c. Pemberian informasi obat
d. Pelayanan informasi obat
e. A, B dan C benar
6. Dokter menulis R/ co-trimoksazole pulv 20 mg Mf pulv dtd no X S2dd1. Dosis obat harus
dihitung berdasarkan apa?
a. Cotrimoksazole
b. Sulfadiazid
c. Sulfametoksazole
d. Sulfametoxazole + trimetroprim
e. Trimetropirim
7. Seorang dokter menulis resep cotrimoksazole 20mg Mf pulv dtd no X s2dd1. Cotrimoksazole
tablet yang tersedia terdiri dari trimetroprim 80mg dan sulfametazole 400mg. Berapa tablet
cotrimoksazole disajikan untuk diracik?
a. 0,5 tablet
b. 1 tablet
c. 1,5 tablet
d. 2 tablet
e. 2,5 tablet
8. Seorang anak laki – laki umur 5 tahun mendapat R/ antibiotik lini III. Dokter penulis resep
harus meminta persetujuan tim program pengendalian resistensi antimikroba (PPRA).
Antibiotik apa yang diresepkan dokter?
a. Amikasin (lini 2)
b. Ampisilin sulbactam (Lini 1)
c. Sefoperazole (lini 2)
d. Desiprofloksasim
e. Meropenem
9. Obat harus diminum dengan segelas air, karena dapat menyebabkan kristaluria. Obat apa ?
a. Alopurinol
b. Askorbic acid
c. CaCo3
d. Co-trimoksazole
e. Tetrasiklin
10. Bila minum obat spironolakton, batasi makan pisang. Interaksi obat dengan makanan ini
dapat menyebabkan apa?
a. Hipoglikemia
b. Hiperglikemia
c. Hipokalemia
d. Hiperkalemia
e. hipernaktermia
11. Ada infus yang harus diberikan melalui vena sentral, karena merupakan obat elektrolit pekat
dan high alert. Infus apa?
a. Dektrose 5%
b. Dektrose 10%
c. Dektrose 40%
d. NaCL 0,9%
e. NaCl 3%
12. Dopamin dan dobutamin injeksi dapat campur diselang infus. Apa sebabnya?
a. Larutan obat terkonsentrasi tinggi
b. Mengatur waktu pemberian obat
c. Obat dapat berinterasksi dengan wadah
d. Obat mengandung ko-solven
e. Perbedaan pH kecil
13. Perawat bertanya : apakah KCl injeksi dapat diberikan dalam RL ? pustaka apa yang dapat
digunakan untuk menjawab pertanyaan ini?
a. Drug information handbook
b. Drug interation facts
c. Handbook on injectable drugs
d. Hansten’s drug information
e. Stockley’s drug information
14. Antibiotik golongan aminoglikosida yang diberikan bersama dengan antibiotik golongan
penicilin/sefalosporin injeksi harus dipisah. Jarak waktu pemberian minimal berapa lama?
a. 5 menit
b. 10 menit
c. 15 menit
d. 30 menit
e. 1 jam
15. Obat dapat terikat pada plastik selama proses pemberian infus. Injeksi obat apa?
a. Aminophylin
b. Diazepam
c. KCl
d. Ranitidin
e. Methyl prednisolon
16. Obat dapat menimbulkan aritmia bila diberikan terlalu cepat. Obat apa ?
a. Aminophylin
b. Fenitoin
c. KCl
d. A dan B benar
e. A,B dan C benar
17. Fitomenadion injeksi mengandung ko-solven kremofor. Obat ini dapat menyebabkan reaksi
alergi apa?
a. Hipoglikemi
b. Hipokalemi
18. Ceftriakson dapat mengendap dalam infus. Infus apa?
a. Dekstrose 5%
b. Dekstrose 10%
c. NaCl 0,9%
d. NaCl 3%
e. Ranger Laktat
19. Paparan obat sitostatika jangka panjang dapat menimbulkan efek. Efek apa?
a. Kanker
b. Mual
c. Muntah
d. Rambut rontok
e. Sakit kepla
20. Cuci tangan dapat dilakukan dengan hand rub. Minimal selama berapa lama?
a. 10 detik
b. 15 detik
c. 20 detik
d. 30 detik
e. 60 detik
21. Sarung tangan steril harus diswab dengan alkohol. Alkohol berapa persen?
a. 10 %
b. 50 %
c. 70 %
d. 90 %
e. 96 %
22. Spuit injeksi obat kanker harus disiapkan sebelum masuk ke ruang steril. Ukuran spuit berapa
kali volume yang dibutuhkan?
a. 1 x
b. 1,5 x
c. 2 x
d. 2,5 x
e. 3 x
23. Limbah sediaan sitostatika dibuang dalam kantong khusus. Kantong berwarna apa?
a. Coklat (limbah kimia dan farmasi)
b. Hitam (limbah padat non medis)
c. Kuning (limbah infeksius, patologi dan anatomi)
d. Merah (radioaktif)
e. Ungu
24. Blower dan lampu UV dinyalakan sebelum ruang steril digunakan. Minimal berapa menit
sebelum digunaka?
a. 5 menit
b. 10 menit
c. 15 menit
d. 30 menit
25. Dinding biological sefti cabinet harus dibersihkan sebelum digunakan. Dari mana?
a. Atas ke bawah dengan gerakan satu arah
b. Atas ke bwah dengan gerakan dua arah
c. Bawah ke atas dengan gerakan satu arah
d. Bawah ke atas dengan gerakan dua arah
e. Sejajar dan searah
26. Bila tertusuk jarum yang menyebabkan kulit sobek, maka seka area yang terpapar dengan
basa. Kasa dibasahi dengan larutan apa?
a. Alkohol 70 %
b. Alkohol 96 %
c. Kloroform 5%
d. H2 O2 3% (jika kulit tidak sobek digunakan klorin 5%)
e. Povidon Iodida 10%
27. Libah sitostatika dimasukkan dalam incenerator. Incenerator dalam suhu berapa?
a. 100oC
b. 250oC
c. 500oC
d. 1000OC
e. 1500OC
28. Pemeriksaan kesehatan tugas sitostatika seharus nya dilakukan secara berkala. Setiap berapa
lama?
a. 1 bulan
b. 3 bulan
c. 6 bulan
d. 1 tahun
e. 2 tahun
29. Berat badan pasien 50kg, tinggi badan 160cm. Berapa bodi softy area (BSA) pasien ?
a. 1,49 m2
b. 1,94 m2
c. 4,19 m2
d. 4,91 m2
e. 9,14 m2
30. Komponen nutri dasar mengandung mikro nutrien dan makro nutrien. Mana yang termasuk
makro nutrien?
a. Air
b. Elektrolit
c. Protein
d. Tracealement
e. Vitamin
31. Nutrisi parenteral yang sudah dicampur dapat disimpan pada temperatur kamar. Maksimal
selama berapa lama?
a. > 4 jam
b. > 6 jam
c. > 8 jam
d. > 12 jam
e. > 24 jam
32. Produk nutrisi siap pakai hanya sesuai untuk pasien tertentu. Pasien apa?
a. Bayi dan anak dibawah umur 2 tahun
b. Dewasa
c. Diabetes, sepsis
d. Ketidakseimbangan elektrolit yang berat
e. Regimen dengan lipid yang tinggi dan rendah glukoma
33. Cairan infus harus bisa dibedakan antara kristaloid dan koloid. Mana yang termasuk
kristaloid?
a. Albumin
b. Dektrose
c. Haes steril
d. HES
e. Ringer Laktat
34. Ada larutan isotonic dan hipotonik. Yang mana termasuk hipotonik?
a. Dektrose 5%
b. Dektrose 10% (hipertonik)
c. Normal saline (isotonic)
d. Ranger asetat (isotonic)
e. Ranger laktat (isotonic)
35. Bagian kritis dari instrumen steril tidak boleh dipegang. Mana yang bukan bagian kritis dari
instrumen steril?
a. Kepala ampul
b. Leher ampul
c. Sepanjang jarum dari bagian hub sampai bevel tip
d. Tip dan flunger syiringe
e. Tutup karet vial/botol infus
36. Kadang – kadang ada gelembung udara pada ampul. Gelembung udara dapat dihilangkan
dengan membuat gerakan apa?
a. ‘8’ motion
b. ‘I’ motion
c. ‘J’ motion (141, std pel kefarmasian di rs)
d. ‘S’ motion
e. ‘X’ motion
37. Masukkan jarum kedalam vial melalui tutup karet. Dengan posisi sudut berapa derajat?
a. 30
b. 45 (hal 142, standar pel. Kefarmasian di rs)
c. 90
d. 180
e. 360
38. HCl injeksi termasuk elektrolit pekat. Harus dilarutkan dahulu daalm infus dengan
perbandingan berapa?
a. Konsentrasi maksimum infus secara perifer 10meq/100ml
b. Konsentrasi maksimum infus secara perifer 20meq/100ml
c. Konsentrasi maksimum infus secara perifer 30meq/100ml
d. Konsentrasi maksimum infus secara perifer 40meq/100ml
e. Konsentrasi maksimum infus secara perifer 50meq/100ml
39. Seorang laki – laki dewasa dengan diagnosis prolonged fever, mendapat antibiotik sefotaksim
3x700mg iv secara enterik. Masalah diagnosis infeksi tidak jelas. Termasuk gyssens kategori
berapa?
a. 1 (reviewer setuju dengan penggunaan terapi antimikroba / profilaksis)
b. 2 (reviewer setuju dengan penggunaan terapi antimikroba / profilaksis, tetapi infeksi
bakteri yang fatal tak dapat disingkirkan)
c. 3 (reviewer setuju dengan penggunaan terapi antimikroba / profilaksis, tetapi jenis
antimikroba lain telah direkomendasikan)
d. 4 (reviewer setuju dengan penggunaan terapi antimikroba / profilaksis, tetapi dosis obat
sebaiknya disesuaikan)
e. 5 (reviewer tidak setuju dengan penggunaan antimikroba / profilaksis)
40. Seorang anak perempuan, BB 4,3kg, dengan diagnosis saluran kemih, mendapat antibiotik
metronidazole 2x35mg iv secara empiris. Masalah interval dosis tidak tepat. Termasuk
gyssens kategori berapa?
a. IIA (tidak rasional oleh karena dosis yang tidak tepat)
b. IIB (tidak rasional oleh karena dosis interval yang tidak tepat)
c. IIC (tidak rasional oleh karena rute pemberian yang salah)
d. IIIA (tidak rasional karena pemberian antibiotik terlalu lama)
e. IIIB (tidak rasional karena pemberian antibiotik terlalu singkat)
Essay
1. Sebutkan minimal 10 layanan farmasi klinik ?
a. Pengkajian dan Pelayanan Resep
b. Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat
c. Rekonsiliasi Obat
d. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
e. Konseling
f. Visite / Ronde Bangsal
g. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
h. Monitoring Efek Samping Obat (MESO) / Farmakovigilans
i. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
j. Dispensing Sediaan Steril
k. emeriksaan Kadar Obat dalam Darah (PKOD)
l. Pharmacy Home Care (Pelayanan Kefarmasian di Rumah)

2. A. Sebutkan 3 jenis pengkajian/telaah resep dan beri contoh masing – masing 5?


(1) Pengkajian Administratif : Nama Pasien, Jenis Kelamin, Berat Badan, Umur, Alamat,
Nama dan Paraf Dokter, Tanggal Resep, Ruangan/Poli dan Stempel
(2) Pengkajian Farmasetis : Nama Obat, Bentuk sediaan, Kekuatan, Jumlah Obat, Signa/
Aturan Pakai, dan Stabilitas Obat
(3) Pengkajian Klinik : Kesesuaian resep dengan formularium, Riwayat alergi, Efek
aditif, dan ESO

B. sebutkan 5 jenis telaah obat yang dibandingkan dengan resep?

3. A. Bagaimana cara menyiapkan obat secara unit daily dose(UDD) untuk resep pasien
XY? (buat dalam bentuk tabel)
R/ Catopril tablet 12,5 mg S2dd1
R/ Diazepam Tab 2mg, S1dd1
R/ Furosemid amp S1dd1
R/ Nifedipine tab 10mg S3dd1
R/ Simvastatin tab 10mg S1dd1
B. pada beberapa hari berikutnya ada tambahan resep baru untuk pasien XY (buat
dalam bentuk tabel.
R/ Amlodipin tab 10mg S1dd1
R/ Furosemid tab S1dd1
Bagaimana cara menyiapkan obat – obat ini secara unit daily dose (UDD) untuk pasien
XY selanjutnya ?

4. Sebutkan masing – masing 6langkah memakai dan melepaskan alat pelindung diri
(APD)!
PROSEDUR TETAP BERGANTI PAKAIAN
2. Memasuki ruangan steril harus melalui ruangan-ruangan ganti pakaian dimana pakaian
biasa diganti dengan pakaiAn pelindung khusus untuk mengurangi pencemaran jasad
renik dan partikel.
3. Pakaian steril hendaklah disimpan dan ditangani sedemikian rupa setelah dicuci dan
disterilkan untuk mengurangi rekontaminasi jasad renik dan debu.
4. Ruangan Ganti Pakaian Pertama
a. Mula-mula pakain biasa dilepaskan diruang ganti pakaian pertama. Arloji dan
perhiasan dilepaskan dan disimpan atau diserahkan kepada petugas yang ditunjuk.
b. Pakaian dan sepatu hendaklah dilepas dan disimpan pada tempat yang telah
disediakan.
5. Ruangan Ganti Pakaian Kedua
a. Petugas hendaklah mencuci tangan dan lengan hingga siku tangan dengan larutan
desinfektan (yang setiap minggu diganti). Kaki hendaklah dicuci dengan sabun dan
air dan kemudian dibasuh dengan larutan desinfektan.
b. Tangan dan lengan dikeringkan dengan pengering tangan listrik otomatis. Sepasang
pakaian steril diambil dari bungkusan dan dipakai dengan cara berikut.
c. Penutup kepala hendaklah menutupi seluruh rambut dan diselipkan ke dalam leher
baju terusan. Penutup mulut hendaklah juga menutupi janggut. Penutup kaki
hendaklah menyelubungi seluruh kaki dan ujung kaki.
d. Celana atau baju terusan (overall) diselipkan ke dalam penutup kaki. Penutup kaki
diikat sehingga tidak turun waktu bekerja. Ujung lengan baju hendaklah diselipkan
ke dalam sarung tangan. Kaca mata pelindung dipakai pada tahap akhir ganti
pakaian.
e. Sarung tangan dibasahi dengan alkohol 70 % atau larutan desinfektan.
f. Membuka pintu untuk memasuki ruang penyangga udara dan ruang steril hendaklah
dengan menggunakan siku tangan dan mendorongnya.
g. Setiap selesai bekerja dan meninggalkan ruangan steril petugas melepaskan sarung
tangan dan meletakkannya pada wadah yang ditentukan untuk itu dan mengganti
pakaian sebelum keluar dengan urutan yang berlawanan ketika memasuki ruangan
steril.
PROSEDUR TETAP MELEPASKAN ALAT PELINDUNG DIRI
1. Menanggalkan pakaian pelindung:
a. Menanggalkan sarung tangan luar
(a) Tempatkan jari-jari sarung tangan pada bagian luar manset.
(b) Angkat bagian sarung tangan luar dengan menariknya ke arah telapak tangan.
Jari-jari sarung tangan luar tidak boleh menyentuh sarung tangan dalam ataupun
kulit.
(c) Ulangi prosedur dengan tangan lainnya.
(d) Angkat sarung tangan luar sehingga ujung-ujung jari berada di bagian dalam
sarung tangan.
(e) Pegang sarung tangan yang diangkat dari dalam sampai seluruhnya terangkat.
(f) Buang sarung tangan tersebut ke dalam kantong tertutup
b. Menanggalkan baju pelindung
(a) Buka ikatan baju pelindung.
(b) Tarik keluar dari bahu dan lipat sehingga bagian luar terletak di dalam.
(c) Tempatkan dalam kantong tertutup.
c. Tanggalkan tutup kepala dan buang dalam kantong tertutup.
d. Tanggalkan sarung tangan dalam, bagian luar sarung tangan tidak boleh menyentuh
kulit. Buang dalam kantong tertutup.
e. Tempatkan kantong tersebut dalam kointainer buangan sisa.
f. Cuci tangan.
DepKes RI. 2009. Pedoman Dasar Dispensing Sediaan Steril

5. Disalah satu ruangan dirumah sakit XY pada tanggal 4 oktober 2018 terdapat 5 pasien
keluar rumah sakit, antara lain :
a. Pasien AB, diagnosa UTI dirawat selama 7 hari, mendapat terapi ampisilin 3x1
gram selama 3 hari, kemudian hari ke-4 diganti sefotaksim 3x1gram selama 3 hari
b. Pasien CD, diagnosa demam dirawat selama 9 hari, mendapat terapi ampisislin 3x1
gram selama 5 hari, kemudian diganti ciprofloksasim 2x500mg selama 3 hari
c. Pasien EF, diagnosa diare dirawat selama 4 hari, selama dirawat mendapat terapi
sefotaksim 3x1 gram
d. Pasien GH, diagnosa DHF dirawat selama 5 hari, tidak mendapat terapi antibiotik
e. Pasien IJ, diagnosa diare non spesifik dirawat selama 3 hari, tidak mendapat terapi
antibiotik.
DDD (WHO) ampisilin = 2gram, sefotaksim = 4gram, siprofloksasim = 1gram,
Hitung DDD semua antibiotik/100hari rawat diruang tersebut (buat dalam bentuk
tabel)

Anda mungkin juga menyukai