1. Apakah obat dengan bahan berkhasiat sama namun berbeda pabrik, sama
khasiatnya ?
Sama, namun memiliki tingkat kualitas dan kekutan berbeda-beda. Penyebabnya adalah zat
aktif yang digunakan diperoleh dari supplier yang berbeda, proses pembuatan dan formulasi
yang digunakan setiap pabrik berbeda-beda.
Berbeda. Meskipun suatu pabrik harus dibuat dengan mengacu CPOB namun dapat
menghasilkan tingkat kualitas dan kekutan berbeda-beda. Penyebabnya adalah zat aktif yang
digunakan diperoleh dari supplier yang berbeda, proses pembuatan dan formulasi yang
digunakan setiap pabrik berbeda-beda.
2. Mengapa obat bahkan sesama golongan berbeda dosis dan aturan makannya?
Dosis atau takaran dosis obat berbeda karena variasi yang berkaitan dengan usia di
penyerapan obat (absorbsi), distribusi, metabolisme, dan eliminasi. Seorang anak tidak dapat
dengan aman menerima dosis obat orang dewasa, juga tidak dapat diasumsikan bahwa dosis
anak sebanding dengan dosis orang dewasa.
3. Apakah obat yang kelihatan bagus, utuh, mengkilap berarti bermutu bagus?
4. Apakah obat dengan kandungan dan jumlah kadar yang sama akan sama
kualitas/efeknya?
Berbeda. Karena proses absorpsi obat setiap orang berbeda-beda hal ini dapat dipengaruhi
oleh faktor usia, fisiologi, jenis kelamin. Sehingga efek yang di hasilkan pun dapat berbeda.
5. Mengapa ada obat yang tersedia hanya dalam bentuk sediaan suntikan, tidak
tersedia oralnya?
Karena :
Ada beberapa obat jika diberikan secara oral akan rusak ketika melewati proses
absorbsi di lambung contohnya seperti insulin.
Obat tersebut mempunyai tingkat kestabilan yang rendah jika di buat dalam bentuk
lain sehingga untuk mempertahankan kestabilannya dibuat dalam sediaan suntikan.
6. Apakah kalau puasa atau lupa minum obat, obatnya boleh didouble pada waktu
puasa/ ingat?
Tidak direkomendasikan untuk mendoublenya obat ketika ingat. Hal ini karena