Industri produk protein di Indonesia hampir seluruhnya
mengandalkan sumber dari impor, padahal sumber daya alam di Indonesia sangat melimpah. Enzim merupakan salah satu protein yang memiliki sifat katalitik dan dapat diaplikasikan di berbagai bidang, seperti bidang industri pangan, tekstil, kesehatan, dan farmasi. Pada bidang industri pangan misalnya, enzim digunakan untuk mengolah bahan pangan menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Alfa amilase merupakan salah satu enzim dengan nilai pasar terbesar di dunia. Enzim ini dapat mengubah sumber karbohidrat seperti tepung tapioka menjadi maltodekstrin, gula dengan tingkat kemanisan tinggi, maupun juga bioetanol. Sayangnya, sampai saat ini belum ada enzim dari sumber lokal yang dikembangkan langsung diaplikasikan di tingkat industri. Hal ini disebabkan karena proses industri seringkali melibatkan kondisi yang tidak alami sehingga enzim natif tidak dapat bekerja dengan baik (Yusuf, dkk.2018).
Dalam waktu lebih dari 3 Milliar tahun, berbagai macam molekul
protein telah berevolusi menjadi mesin kompleks dari sel dan organisme. Molekul- molekul ini telah berkembang dengan perubahan acak pada gen oleh mutasi titik, exon shuffling, rekombinasi dan transfer gen antar spesies, dan kombinasi dengan seleksi alam untuk produk gen yang telah memiliki keuntungan fungsional yang membantu dalam keselamatan organisme individu. Jauh sebelum Darwin dan Wallace mengajukan teori evolusi dan Mendel menemukan hukum genetika, petani dan peternak telah mulai mencampuri proses evolusi dalam spesies yang menghasilkan hewan ternak dan tanaman pangan. Dengan kurangnya pengetahuan mengenai teori evolusi dan genetika, pencapaian mereka mendorong kecepatan dan menggulingkan seleksi alam, adalah hasil mengesankan. Munculnya genetika molekul dalam teknik-teknik tertentu untuk manipulasi gen, kini kita telah memasuki era eksploitasi genetika pada organisme yang tidak pernah dibayangkan lima puluh tahun yang lalu. Kini kita dapat merancang gen-gen untuk memproduksi, dalam organisme peliharaan, produk gen baru untuk keuntungan manusia, kita tidak lagi terbatas untuk menyeleksi gen-gen yang berguna dari mutasi. Akan tetapi, pada awal era baru ini baru menggores permukaan pengetahuan yang diperlukan untuk rekayasa sebenarnya dan perancangan molekul protein. Rekayasa protein diartikan memutasikan gen suatu protein yang ada sebagai usaha untuk mengubah fungsinya dengan cara yang biasa diperkirakan (Christina Trias R, Ika Prastiwi, Evi Fatimah). B. Rumusan Masalah 1. Apa itu Rekayasa Protein ? 2. Bagaimana sejarah Rekayasa Protein ? 3. Apa tujuan dari Rekayasa Protein ? 4. Apa saja contoh dari teknologi Rekayasa Protein ? 5. Bagaimana langkah-langkah dari Rekayasa Protein ? 6. Bagaimana teknik yang dilakukan dari Rekayasa Protein ? 7. Bagaimana proses terjadinya Rekayasa Protein ? 8. Apa saja jenis-jenis dari Rekayasa Protein ? 9. Apa saja keuntungan dan kerugian Rekayasa Protein ? 10. Apa hubungan Rekayasa Protein dengan dunia farmasi ? C. Tujuan 1. untuk mengetahui definisi dari Rekayasa Protein 2. mengetahui sejarah dari Rekayasa Protein 3. mengetahui tujuan dari perkembangan Rekayasa Protein 4. mengetahui contoh-contoh dari teknologi Rekayasa Protein 5. memahami dan mengetahui Langkah-langkah dari Rekayasa Protein 6. mengetahui Teknik yang dilakukan dari Rekayasa Protein 7. mengetahi proses terjadinya Rekayasa Protein 8. mengetahui jenis-jenis Rekayasa Protein 9. mengetahui keuntungan dan kerugian dari Rekayasa Protein 10. mengetahui dan memahami Rekayasa Protein dengan dunia farmasi
Dapus
Christina Trias R ,dkk.2017 “Rekayasa protein”. universitas sarjana wiyata tamansiswa.
Yogyagarta. Yusuf ,dkk.2018 “Bioinformatika, Solusi Pengembangan Produk Bioteknologi Di Indonesia: Studi Kasus Enzim Pada Vaksin”. Universitas Padjadjaran