76
KATION
A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini dalah:
1. Mempelajari reaksi-reaksi yang terjadi terhadap kation dan anion
2. Menganalisis secara kualitaif kation dan anion dalam suatu larutan
campuran yang tidak diketahui.
B. LANDASAN TEORI
Kimiaberasal dari bahasa yunani khemeia dan dari bahasa arab kimiya
yang artinya perubahan benda/zat, adalah ilmu yang mempelajari mengenai
komposisi, struktur dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul
serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk
materi yang ditemukan sehari-hari (Dwinata, dkk., 2016).
Kimia analitik adalah cabang ilmu yang mempelajari metode dan
teknik untuk menentukan komposisi zat. Analisis kualitatif membuat kita
dapat mengenal unsur radikal atau ion yang terdapat dalam zat tunggal
ataupun campuran. Metode analisis kualitatif system H2S mula-mula
dikembangkan oleh Van Bergmen, kemudian oleh Fresenius, Treedwell, dan
Noyes yang didasarkan atas pengendapan sulfide dalam larutan dengan pH
tertentu (Achmad, 2012).
Analisis kualitatif, yaitu penerapan jenis ion yang ada dalam larutan.
Analisis kualitatif kation adalah penerapan 20 kation yang lazim, dapat
dianalisis dengan mudah dalam larutan berair. Kation-kation ini dapat dibagi
menjadi lima golongan berdasarkan hasil kali kelarutan garam tak larutnya,
karena suatu larutan tak diketahui bisa saja mengandung satu atau semua dari
20 ion tersebut, maka analisis harus dilakukan sacara sistematis dari golongan
satu sampai lima (Chang, 2004).
Berdasarkan perbedaan sifat kimianya dalam asam klorida dan H 2S
sebagai pereaksi golongan, kation-kation dibagi dalam lima golongan yaitu:
Golongan I : Ag+, Pb2+, Hg2+
Golongan II : Pb2+, Hg2+, Cu2+, Bi2+, As, AsO4, Sb, Sn
Golongan III : Fe2+, Fe3+, Ar3+, Cr3+, Ni2+, Co2+, Mn2+, Zn2+
Golongan IV : Ca2+, Sr2+, Ba2+
Golongan V : Mg2+, Na+, K+, NH4+ (Lestari, 2012).
Penelitian yang dilakukan didalam laboratorium maupun sekolah,
biasanya analisis kualitatif digunakan untuk presepitasi selektif sehingga
campuran analit/ion dapat dipisahkan dan diidentifikasi. Analisis kualitatif
sebenarnya menyarankan dan menetapkan identitas kimia species dalam
sampel ( Hanson, 2015).
Kromatrografi ion adalah salah satu metode analisis yang paling
efektif dan populer sekarang ini untuk mendeteksi ion-ion anorganik, baik
anion maupun kation dengan mempunyai konsentrasi yang lebih tinggi
dibandingkan material organic. Kebanyakan materi ini berasal dari akibat
kondisi alam seperti komposisi kimiawi pada air karena mengalami kontak
dengan bebatuan (Amin, 2016).
Tiga praktikum/penelitian baru-baru ini yang mengukur eksklusi
anion dalam lapisan tanah liat dengan simulasi MD telah menghasilkan hasil
yang bertentangan. Pertama menyimpulkan bahwa air antar lapisan dapat
diperlakukan sebagai kimia berair yang sama dengan air curah. Sedangkan
dua lainnya mencapai simpulan bahwa pengecualian anion dalam lapisan
tanah liat jauh lebih besar dari yang diharapkan berdasarkan pada kimia air
cair, akibatnya cara yang benar untuk menjelaskan anion pengecualian dalam
model mikroskopik migrasi ion dalam formasi tanah liat dan hambatan tanah
liat rekayasa masih belum pasti (Tournassal, 2016).
2) Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini, yaitu:
a. Air depot Panji
b. Air tugu UHO
c. Air sumur
d. Ammonium oxalate 1%
e. Kalium dikromat 1%
f. Kalium iodida 1%
g. Kupri sulfat 1%
h. Natrium hidroksida 1%
i. Sodium carbonat 1%
j. Zink sulfat 1%
D. PROSEDUR KERJA
- Dikocok
- Diamati
Hasil pengamatan
- Dikocok
- Diamati
Hasil pengamatan
3) Air sumur
- Dikocok
- Diamati
Hasil pengamatan
4) Air aqua
- Dikocok
- Diamati
Hasil pengamatan
E. URAIAN BAHAN
1. Ammonium Oksalat (Ditjen POM, 1979:644)
Nama Resmi : AMONIUM OKSALAT
Nama Lain : Amonia Oksalat
Rumus Molekul : H2C2O4
Rumus Struktur :
Berat Molekul : 124, 1 g/mol
Pemerian : Hablur tidak berwarna
Kelarutan : larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Zat tambahan
2. Kalium Bikromat ( Ditjen POM, 1979:687 )
Nama Resmi : KALIUM DIKROMAT
Nama Lain : Kalium Dikromat
Rumus Molekul : K2Cr2O7
Rumus Struktur :
Berat Molekul : 294,185 g/mol
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur merah jingga
Kelarutan :Larut dalam air penyimpanan dalam wadah tertutup
baik
Kegunaan : Zat Tambahan
3. Kalium Iodida ( Ditjen POM,1995 : 687)
Nama Resmi : KALIUM IODIDUM
Nama Lain : Kalium Iodida
Rumus Molekul : KI
Berat Molekul : 166,0 g/mol
Rumus Struktur :
Berat Molekul : 249,69 g/mol
Pemerian : Serbuk hablur atau keabuan bebas dan sedikit
warna biru
Kelarutan : Larut dalam air dan etanol (95%) P
Rumus struktur :
Pemerian :Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur
Kelarutan :Mudah larut dalam air lebih mudah larut dalam air
mendidih
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur transparan atau serbuk hablur, tidak
berwarna tidak berbau rasa cepat dan mirip dengan
sedikit merapuh
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air praktis tidak larut
dalam etanol (95%) P, mudah larut dalam gliserol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Adetrinjen
F. HASIL PENGAMATAN
28
.
29
.
30
.
G. PEMBAHASAN
Kimia organik merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang
didalamnya terdapat suatu cara untuk menentukan kadar ion tertentu dengan
menggunakan pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksi selektif merupakan
pereaksi yang memberikan sebuah reaksi tertentu untuk suatu jenis kation
ataupun anion tertentu. Pereaksi-pereaksi ini diharapkan mampu
memperlihatkan perubahan-perubahan kimia seperti terbentuknya endapan,
terjadinya perubahan warna, bau, dan timbulnya gas.
Analisis kualitatif merupakan proses untuk menganalisis keberadaan
suatu unsur kimia dengan memperlihatkan reaksi kimia yang terjadi. Analisis
kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari
kimia dengan unsur-unsur serta ion-ion dalam larutan. Ion-ion yang terdapat
dalam larutan adalah anion yang biasa disebut juga ion-ion negatif pada unsur
maupun senyawa dan kation disebut juga ion-ion positif pada suatu unsur
maupun senyawa. Metode yang digunakan untuk mendeteksi kandungan ion-
ion positif dan ion-ion negatif dalam suatu larutan dapat dilakukan dengan
penganalisaan dengan metode analisis kualitatif, dimana dalam metode ini
pengendapan. Hal tersebut dapat terjadi apabila sampel yang diuji tidak dijaga
kesterilannya sehingga dapat menjadi kesalahan dalam melakukan percobaan.
Jadi, pada sebagian sampel yang mengendap menandakan bahwa sampel
tersebut mengandung anion dan kation.
Manfaat percobaan ini dalam bidang farmasi salah satunya adalah
untuk menguji keamanan dari suatu zat yang akan digunakan dalam produk
farmasi, kita harus mengetahui kadar atau kandungan ion-ion yang didalamnya
untuk menghindari zat yang akan dikonsumsi menjadi tercemar dengan ion-ion
logam yang mungkin saja berbahaya jika masuk ke dalam tubuh.
H. KESIMPULAN