Anda di halaman 1dari 2

Di alam terdapat tumbuhan yang memiliki sifat anti air.

Tumbuhan tersebut adalah teratai


(lotus), tumbuhan ini memiliki sifat sangat anti air (superhydrofobic) yang mempunyai sudut
kontak lebih besar dari 150o , dimana air yang jatuh berbentuk bola dan menggelinding. Ahli
botani yang mempelajari fenomena ini menemukan bahwa daun teratai memiliki mekanisme
pembersihan diri secara alami. Struktur mikroskopik dan kimia permukaannya menyebabkan
dedaunan teratai tidak pernah dapat basah, malah butir-butiran air akan menggumpal pada
permukaan daun, mengambil lumpur, serangga dan bahan-bahan pengotor lainnya bersamanya.
Fenomena ini dikenal sebagai efek lotus.(Ratnawulan,dkk,2018).

Kebutuhan masyarakat terhadap material yang besifat anti air semakin meningkat
dikarenakan adanya potensi yang bagus dalam pengaplikasiannya.Biomimetic merupakan prinsip
meniru sifat alam (B.Bhushan dan Y. C.Jung,2011). Penggunaan kaca pada gedung bertingkat
menyebabkan kaca mudah terkena air hujan. Jika air ini mengering maka akan menimbulkan
bekas sehingga kaca menjadi buram. Kaca yang buram akan menyebabkan kurangnya
pencahayaan pada ruangan, namun letak kaca yang sulit dijangkau pada gedung bertingkat
menyebabkan sulitnya proses pembersihan sehingga diperlukan suatu nilai tambah baru pada
kaca yang dapat mempermudah proses pembersihan kaca pada gedung bertingkat,berdasarkan
hal tersebut perlu dikembangkan material pelapis kaca yang bersifat hydrophobik (anti air).
( Qurrotul A’yun dan Dina Kartika Maharani,2020).

Permukaan yang bersifat anti air dipengaruhi oleh dua faktor yaitu komposisi kimia
dari suatu permukaan dan faktor kekasaran (S. L.Sanjay,dkk ,2012). Sifat hidrofobik adalah
sifat fisik dari suatu molekul yang ditolak dari massa air . Sifat hidrofobik dipengaruhi oleh
ukuran sudut kontak air dengan lapisan material. Jika ukuran sudut kontak air melebihi 90 o maka
permukaan material tersebut disebut dengan permukaan hidrofobik. Ukuran sudut kontak ini
dapat dipengaruhi oleh komposisi material yang digunakan, rasio molar bahan dan suhu
pemanasan. ( Qurrotul A’yun dan Dina Kartika Maharani,2020).

Ada dua aspek yang berkaitan erat dengan sifat hydrofobic suatu permukaan yaitu
geometri permukaan dan komposisi kimia permukaan. Geometri permukaan berkaitan dengan
kekasaran dimana semakin kasar permukaan maka sifat hydrofobic-nya semakin baik.
Sedangkan komposisi kimia permukaan berkaitan dengan sifat molekul-molekul penyusun
permukaan. Jika molekul-molekul penyusun permukaan cenderung bersifat polar, maka hal ini
dapat menyebabkan terjadinya tarik-menarik antara molekul permukaan dan molekul-molekul
H2O yang juga bersifat polar, sehingga sifat hydrofobic -nya buruk. TiO2 sering digunakan
untuk memberikan kekasaran pada permukaan karena stabilitas kimianya dan tidak beracun.
TiO2 harus dimodifikasi secara kimia dengan reagen hidrofobik atau polimer hidrofobik untuk
mencapai hidrofobisitas yang tinggi (Syafiq, Pandey, Balakrishnan, & Rahim, 2018).
Permukaan hydrofobic mampu diamati melalui sudut kontak yang terbentuk.Semakin
besar sudut kontaknya, maka kemampuan permukaan menahan air akan semakin meningkat
Untuk membuat permukaan yang bersifat hydrofobic maka perlu dilakukan modifikasi
permukaan berdasarkan kekasaran dan komposisi kimia permukaan. Komposisi kimia dari
permukaan material mempengaruhi sifat superhydrofobic karena sifat air yang tidak simetri
atau polar, maka permukaan superhydrofobic harus bersifat nonpolar. Kesimetrian suatu
material dapat diperoleh dari reaksi kimia.Selain dari komposisi kimia, faktor kekasaran juga
berpengaruh saat ada interaksi antara air dengan permukaan yang mengakibatkan adanya
gaya aksi-reaksi antar keduanya. Dengan mengunakan prinsip dari hukum kesetimbangan
yaitu semakin kasar suatu permukaan/semakin sedikit bagian permukaan air yang menyentuh
permukaan, maka air semakin setimbang (H. Siregar, 2009). Dalam penelitian ini digunakan
media kaca sebagai bahan yang dilapisi permukaan hydrophobic. Untuk memaksimalkan
daya guna TiO2 sebagai material hydrophobic, maka dalam penelitian ini akan dilakukan
memvariasikan temperatur kalsinasi terhadap sifat hidropobik dari lapisan TiO2.

Anda mungkin juga menyukai