Anda di halaman 1dari 8

EVALUASI KERJA HEAT EXCHANGER E.

1400-6 A/B DI HIGH


VACUUM UNIT (HVU)

Budi Santoso*, Annisia Dwi Rosalina, Yuda Daffa Derlyanzsa


Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jln. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Inderalaya Ogan Ilir (OI) 30662
Corresponding author: annisiarosalina31@gmail.com

ABSTRAK
Alat penukar panas sangat berpengaruh di dalam industri terhadap keberhasilan keseluruhan
rangkaian proses, karena kegagalan dari operasi alat dapat menyebabkan terhambatnya operasi di
dalam suatu unit. Alat penukar panas yang digunakan pada High Vacuum Unit (HVU) di Unit
Crude Distiller and Light Ends (CD & L) Pertamina RU III Plaju merupakan penukar panas tipe
shell and tube yang digunakan untuk memanaskan long residue dengan media pemanas HVGO.
Pemanasan long residue dengan HVGO ini dilakukan untuk menurunkan temperatur dari HVGO
sebelum masuk ke tangki penyimpanan sekaligus untuk meningkatkan temperatur dari long
residue sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar pada furnace. Evaluasi performa
dari HE E-1400-6 A/B dihitung dengan metode perhitungan Kern dimana akan didapatkan
beberapa nilai parameter yang berkaitan dengan kinerja HE seperti Log Mean Temperature
Difference (LMTD), dirty overall heat coefficient (UD), fouling factor (Rd), pressure drop (P)
dan efisiensi berturut-turut adalah 113,3702F; 34,8371 hr.ft2.F/Btu; 0,0101 Btu/ hr.ft2.F;
3,46051 psi; 0,3873 dan 43,328%.
Kata Kunci: Heat Exchanger, LMTD, fouling factor, dirty overall heat coefficient, pressure
drop, Efisiensi.

ABSTRACT
Heat exchanger is very influential in the industry towards the success of the entire process because
the failure of its operation will lead the operation in a unit to be hampered. Heat exchanger used
in the High Vacuum Unit (HVU) in the Crude Distiller and Light Ends (CD & L) Unit Pertamina
RU III Plaju is shell and tube heat exchanger which is used to heat long residues with HVGO as
heating media. Long residue heating by using HVGO is done to reduce the temperature of the
HVGO before entering the storage tank as well as to increase the temperature of the long residue
so as to reduce the used of fuel in the furnace. The performance evaluation of HE E-1400-6 A / B
is calculated by the Kern calculation method where a number of parameter values related to HE
performance such as Log Mean Temperature Difference (LMTD), dirty overall heat coefficient
(UD), fouling factor (Rd) will be obtained , the pressure drop (DP) and efificiency is 113.3702F, ;
34,8371 hr.ft2.F/Btu; 0.0101 Btu/hr.ft2.F; 3,46051 psi; 0,3873 psi and 43,328% respectively.
.Keyword: Heat Exchanger, LMTD, fouling factor, overall heat coefficient, pressure drop
PENDAHULUAN temperatur yang sama. Jadi beda temperatur
Alat penukar panas sangat merupakan potensial utama terjadinya
berpengaruh di dalam industri terhadap perpindahan energi (panas). Terdapat tiga
keberhasilan keseluruhan rangkaian proses, jenis perpindahan kalor yaitu perpindahan
karena kegagalan dari operasi alat dapat panas konduksi, konveksi, dan radiasi.
menyebabkan terhambatnya operasi di HEAT EXCHANGER
dalam suatu unit. Alat penukar panas (heat Heat adalah suatu alat sebagai
exchanger) dituntut untuk memiliki kinerja tempat terjadinya perpindahan panas antara
yang baik agar dapat diperoleh hasil yang dua fluida yang memiliki perbedaan
maksimal serta dapat menunjang penuh unit temperatur, yaitu dari fluida yang
operasional. Salah satu karakteristik untuk bertemperatur lebih tinggi kepada fluida
kerja dari penukar panas ini adalah yang bertemperatur lebih rendah. Fluida
efektivitas atau kemampuan dari penukaran yang saling bertukar energi dalam bentuk
panas. panas tersebut dapat merupakan dua fluida
Alat penukar panas yang yang berbeda fase (cair-gas), fase sama
digunakan pada High Vacuum Unit (HVU) (cair-cair), dan satu macam fluida saja.
di Unit Crude Distiller and Light Ends (CD Proses perpindahan panas dapat terjadi
& L) Pertamina RU III Plaju merupakan akibat adanya kontak antara fluida, dimana
penukar panas tipe shell and tube. Heat kontak tersebut dapat berlangsung secara
exchanger tipe ini dinilai memiliki banyak indirect maupun direct. (HE) E-1400-6 A/B
keuntungan baik dari segi fabrikasi, biaya, yang terdapat pada High Vacuum Unit
hingga performa kerja. Heat exchanger (HVU) unit CD & L merupakan jenis HE
merupakan media yang sangat vital di dalam dengan tipe kontak indirect, sehingga antara
dunia perindustrian. Berdasarkan uraian di fluida panas dan fluida dingin tidak terjadi
atas, tugas kerja praktek ini dilakukan kontak secara langsung. (HE) E-1400-6 A/B
evaluasi mengenai efisiensi kerja alat heat merupakan HE yang berfungsi sebagai
exchanger khususnya pada heat exchanger pemanas. Fluida yang hendak dipanaskan
E.1400-6 A/B yang berada di High Vacuum adalah long residue yang akan diumpankan
Unit (HVU) pada Unit Crude Distiller and menuju furnace sebelum memasuki kolom
Light Ends (CD & L) PT Pertamina RU III distilasi, sedangkan fluida pemanasnya
Plaju-Sungai Gerong. adalah HVGO.

PRINSIP PERPINDAHAN PANAS KLASIFIKASI HEAT EXCHANGER


Energi dapat berpindah dalam bentuk panas Berdasarkan proses perpindahan
dari suatu zat ke lingkungannya atau zat lain, panas, proses kontaknya terbagi menjadi dua
apabila di antara kedua zat berbeda cara. Proses tersebut adalah secara langsung
temperaturnya. Perpindahan panas ini tidak serta tidak langsung. Proses perpindahan
akan terjadi jika pada sistem yang memiliki panas secara langsung yaitu fluida yang
panas akan berkontak secara langsung SHELL AND TUBE HEAT
dengan fluida yang dingin tanpa adanya EXCHANGER
suatu pemisah dalam suatu bejana atau ruang Heat exchanger tipe shell and tube
tertentu. Proses perpindahan panas secara merupakan tipe yang paling banyak
tidak langsung yaitu fluida yang panas tidak dijumpai. Tipe ini melibatkan tube sebagai
berhubungan langsung dengan fluida yang komponen utamanya. Fluida akan mengalir
memiliki suhu dingin, sehingga pada proses di dalam tube dan fluida lainnya akan
perpindahan panasnya mempunyai media mengalir di sepanjang bagian dari shell
perantara (dinding) seperti pipa, tube, dan (bagian luar tube). Tube didesain berada di
juga plat. dalam sebuah ruang berbentuk silinder yang
Berdasarkan bentuknya, klasifikasi disebut dengan shell. Peningkatan efisiensi
lain dari penukar panas terbagi menjadi 4 dari heat exchanger biasanya diberikan
jenis, yaitu tubular type, plat type, high sekat atau baffles. Pemasangan baffles
corrosion resistant material, dan special bertujuan membuat turbulensi pada aliran
type. Tubular type adalah heat exchanger fluida sehingga perpindahan panas lebih
yang berbentuk pipa-pipa menyerupai merata dan menambah waktu tinggal
selongsong serta dapat berbentuk shell dan (residence time), namun pemasangan
tube. Plat type adalah heat exchanger baffles akan menaikkan pressure drop dan
berbentuk plat-plat, spiral, dan plat bersirip. menambah beban kerja pompa.
High corrosion resistant material adalah Heat exchanger tipe shell and tube
heat exchanger yang tahan terhadap korosi, pada dasarnya terdiri dari kumpulan tube di
dibuat dari bahan berupa grafit, keramik, dan dalam suatu shell. Fluida akan mengalir di
gelas. Special type adalah heat exchanger dalam tube sedangkan fluida yang lainnya
dengan konstruksi khusus seperti rotary akan mengalir di sepanjang ruang antara
generator motor dan pemanas listrik. bundle tube, baffles, dan shell. Bagian luar
Berdasarkan aliran fluida, heat dari shell biasanya akan dipasang
exchanger terbagi menjadi dua jenis, yaitu pembungkus atau isolasi suhu untuk
penukar panas dengan satu haluan dan mengurangi heat loss
banyak haluan. Penukar panas satu laluan
METODOLOGI
terbagi menjadi tiga jenis aliran yaitu yang
Kegiatan pengambilan data untuk
terdiri dari aliran yang berlawanan (counter-
melakukan evaluasi tugas khusus dilakukan
current), aliran searah atau sejajar (co-
dari tanggal 10-14 Juni 2019 dengan
current), serta aliran menyilang (cross-
mengambil data secara langsung ke
current) (Syah, 2013). Penukar panas yang
lapangan menggunakan thermometer gun
lainnya yaitu heat exchanger dengan banyak
dan dengan mengambil data ke control
haluan, seperti heat exchanger yang disusun
room. Data yang telah didapat
secara seri maupun secara paralel.
kemudiandiolah dengan menggunakan Hal tersebut dapat terjadi karena
metode perhitungan Kern. dipengaruhi fouing factor (Rd) karena
semakin banyak kotoran yang menempel
HASIL DAN PEMBAHASAN
pada bagian tube menandakan bahwa nilai
Heat Exchanger (HE) E-1400-6
Ud akan semakin kecil. Penyebabnya ini
A/B yang terdapat pada High Vacuum Unit
dikarenakan nilai dari Rd yang dipengaruhi
(HVU) unit CD & L merupakan HE dengan
oleh suhu dan laju alir. Semakin tinggi suhu
tipe shell and tube yang memiliki 2 shell
maka semakin besar pula faktor pengotornya
pass dan 4 tube pass yang digunakan untuk
hal tersebut karena suhu yang tinggi dapat
memanaskan long residue dengan media
menyebabkan terjadinya kerak pada dinding-
pemanas HVGO. Pemanasan long residue
dinding tube.
dengan menggunakan HVGO ini dilakukan
Selain itu, semakin besar laju alir
untuk menurunkan temperatur dari HVGO
maka nilai Rd cenderung turun, hal ini
sebelum masuk ke tangki penyimpanan
dikarenakan semakin besar laju alir aliran
sekaligus untuk meningkatkan temperatur
maka akan memperbesar nilai Ud dan Uc
dari long residue sehingga dapat mengurangi
serta dapat memperkecil tebal cake yang
beban dapur (furnace) dimana dengan
terbentuk pada dinding sehingga dapat
berkurangnya beban dapur maka bahan
menyebabkan nilai Rd turun.
bakar juga dapat dihemat.
Nilai fouling factor dari HE E-
Evaluasi performa dari HE E-
1400-6 A/B adalah 0,0101 hr.ft2.°F/Btu,
1400-6 A/B dihitung dengan metode
besarnya nilai fouling factor ini
perhitungan Kern dimana akan didapatkan
menunjukkan banyaknya kotoran yang
beberapa parameter yang berkaitan dengan
terakumulasi di dalam HE E-1400-6 A/B.
kinerja HE seperti Log Mean Temperature
Kotoran ini berasal dari fluida yang mengalir
Difference (LMTD), dirty overall heat
di dalam HE. Fouling factor mempengaruhi
coefficient (UD), fouling factor (Rd),
kinerja dari HE karena proses pertukaran
pressure drop (P), dan efisiensi. Data
panas yang terjadi akan mengalami
tersebut kemudian dijadikan tolak ukur
gangguan. Kotoran yang terbawa oleh fluida
apakah HE yang digunakan masih
tersebut akan menumpuk dan melapisi
memenuhi performa kerja atau tidak.
sepanjang dinding bagian dalam dan juga
Berdasarkan pengumpulan data
bagian luar dari tube, sehingga panas yang
yang dilakukan pada 10-14 juni 2019 yang
terserap akan terhalang oleh adanya kotoran-
kemudian dihitung dengan memakai metode
kotoran yang menempel. Maka dalam hal ini
Kern diperoleh nilai LMTD aktual sebesar
HE E-1400-6 A/B perlu dilakukan cleaning
113,3702F yang mana lebih kecil dari pada
atau pembersihan.
LMTD desain yaitu 148,8F. nilai Ud aktual
Parameter lain yang dievaluasi
yaitu 34,8371 Btu/hr.ft2oF lebih kecil dari
dalam menentuka kinerja HE E-1400-6 A/B
pada data desain yaitu 7,88 Btu/hr.ft2oF .
adalah pressure drop. Penurunan tekanan digunakan. Sehingga efisiensi yang ada
adalah hasil gaya gesek pada fluida ketika belum bisa dikatakan bahwa HE E-1400-6
mengalir melalui tabung. Gaya gesek A/B bekerja efektif sehingga perlu dilakukan
disebabkan oleh resistensi terhadap aliran. pembenahan (cleaning) pada alat.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi KESIMPULAN
penurunan tekanan yaitu tingkat kekasaran 1. Perpindahan panas yang terjadi pada
permukaan dan sifat fisik lainnya. Tinggi heat exchanger E 1400-6 A/B adalah
rendahnya kecepatan aliran, tingkat HVGO pada bagian tube akan
viskositas cairan, penurunan dari tekanan mentransfer panasnya melalui dinding-
yang lebih besar di seluruh bagian pipa atau dinding tube sehingga akan menaikkan
katup serta siku juga dapat mempengaruhi temperatur long residue pada bagian
nilai pressure drop, sedangkan kecepatan shell.
rendah akan mengakibatkan penurunan 2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
tekanan yang lebih rendah. Harga pressure efisiensi kerja dari heat exchanger
drop yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah overall heat coefficent, fouling
data aktual pada tube 0,3873 Psi dan pada factor, dan pressure drop.
shell 3,4605 Psi, nilai ini masih jauh berada 3. Semakin kecil nilai overall heat
di bawah batas maksimum desain yang coefficient maka akan menyebabkan
diizinkan pada alat untuk dioperasikan. semakin besarnya nilai fouling factor.
Harga pressure drop HE E-1400-6 A/B Semakin besar fouling factor yang
secara desain yaitu 10 psi. Harga pressure terjadi maka akan menyebabkan
drop yang masih jauh ini menunjukkan pressure drop pada heat exchanger
bahwa heat exchanger (HE) E-1400-6 A/B besar.
masih aman untuk dioperasikan. 4. Ditinjau dari efisiensi kerja heat
Apabila ditinjau dari hasil exchanger E-1400-6 A/B sebesar
perhitungan efisiensi data aktualnya, nilai 43,3282% sehingga pada performa dari
efisiensi dari HE E-1400-6 A/B adalah heat exchanger E-1400-6 A/B ini sudah
43,328 %. Efisiensi HE adalah rasio cukup menurun, sedangkan jika ditinjau
perbandingan jumlah kalor yang diserap dari fouling factor (0,0498
2
(Qshell) terhadap jumlah kalor yang dilepas hr.ft .°F/Btu), dan overall heat
(Qtube). Efisiensi HE sangat tergantung coefficient (54,2509 Btu/hr.ft2.°F), dapat
pada konfigurasi dari sistem HE, karena hal dikatakan performa dari heat exchanger
ini akan mempengaruhi temperatur inlet dan ini sudah cukup mengalami penurunan.
outlet, baik untuk sisi panas maupun sisi
DAFTAR PUSTAKA
dingin. Semakin banyak bagian shell HE
Holman, J. P. 1986. Heat Transfer 6th
yang menerima panas dari tube, maka
Edition. Singapore: Mc Graw-
semakin tinggi tingkat efisiensi HE yang
Hill, Book Company, Inc.
Kern, D. Q. 1965. Process Heat Transfer.
Associates and Professional
Lecturer in Chemical
Engineering Case Institute of
technology. New York: McGraw-
Hill Book Company.
Maksum. 2019. Jenis dan Klasifikasi Heat
Exchanger. (Online).
Https://catatanlogi.co-
m/pengertian-heat-exchanger/.
(Diakses pada 30 Mei 2019)
Maxwell, J. B. 1950. Data Book on
Hydrocarbons Application to
Process Engineering. Florida:
Robert E. Krieger Publishing
Company.
Perry, R. H., dan Green, D. W. 1997. Perry's
Chemical Engineers Hanbook 7th
Edition. New York: McGraw-
Hill Book Company.
PT. Pertamina (Persero). 2009. Laporan
Keberlanjutan RU III. PT.
Pertamina Persero RU III: Plaju-
Sungai Gerong.
Smith, J. M., dan Van Ness, H. C.
Introduction to Chemical
Engineering Ther-modynamics.
New York: McGraw-Hill Book
Company.
Syah, H. 2013. Kajian Kinerja Penukar
Panas Tipe Shell and Tube Satu
Haluan dengan Pengontrolan Suhu
Outlet. Jurnal Rekayasa Kimia dan
Lingkungan. 9(4): 158-165.
.

Anda mungkin juga menyukai