Asam lemak merupakan sekelompok senyawa hidrokarbon dengan
gugus karboksilat pada ujungnya. Asam lemak memiliki empat peranan utama. Pertama, asam lemak merupakan unit penyusun fosfolipida dan glikolipida. Molekul-molekul amfipatik ini merupakan komponen penting bagi membran biologi. Kedua, banyak protein dimodifikasi oleh ikatan kovalen asam lemak, yang menempatkan protein-protein tersebut ke lokasi-lokasinya pada membran. Ketiga, asam lemak merupakan molekul yang ada pada bahan bakar. Asam lemak disimpan dalam bentuk triasilgliserol, yang merupakan ester gliserol yang tidak bermuatan. Asam lemak adalah asam karboksilat yang terdiri dari jumlah atom karbon genap yaitu 4,6,8 dan seterusnya dan diperoleh dari hasil hidrolisis lemak. Asam lemak digolongkan menjadi tiga yaitu berdasarkan panjang rantai asam lemak, tingkat kejenuhan, dan bentuk isomer geometrisnya. Berdasarkan panjang rantai asam lemak dibagi atas asam lemak rantai pendek mempunyai atom karbon >8, asam lemak rantai sedang mempunyai atom karbon 8-12 dan asam lemak rantai panjang mempunyai atom karbon 14 atau lebih. Semakin banyak rantai C yang dimiliki asam lemak, maka titik lelehnya semakin tinggi. Berdasarkan tingkat kejenuhan asam lemak dibagi atas asam lemak jenuh (SFA) karena tidak mempunyai ikatan rangkap, asam lemak tak jenuh tunggal hanya memiliki satu ikatan rangkap dan asam lemak tak jenuh jamak (PUFA) memiliki lebih dari satu ikatan rangkap. Semakin banyak ikatan rangkap yang dimiliki asam lemak, maka semakin rendah titik lelehnya. Berdasarkan bentuk isomer geometrisnya asam lemak dibagi atas asam lemak tak jenuh bentuk cis dan trans. Isomer geometris ini rantai karbon melengkung ke arah tertentu pada setiap ikatan rangkap. Bagian rantai karbon saling mendekat atau menjauh. Peristiwa saling mendekat disebut isomer cis (berdampingan) dan apabila saling menjauh disebut trans (berseberangan). Asam lemak alami biasanya dalam bentuk cis. Isomer trans biasanya terbentuk selama reaksi kimia seperti hidrogenasi atau oksidasi. Titik leleh dari asam lemak tak jenuh bentuk trans lebih tinggi dibanding asam lemak tak jenuh bentuk cis karena orientasi antar molekul dengan bentuk cis yang membengkok tidak sempurna sedangkan asam lemak tak jenuh trans lurus sama seperti bentuk asam lemak jenuh (Silalahi, 2000; Silalahi dan Tampubolon, 2002). 1. Asam Lemak Jenuh Asam lemak jenuh adalah asam karboksilat rantai panjang dengan panjang rantai 12-24 dan tidak berikatan rangkap, karena asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal, masing-masing rantai karbon dalam rantai mengikat dua atom hidrogen kecuali atom karbon omega yang mempunyai tiga atom hidrogen. Asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acid atau SFA) juga merupakan asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap pada atom karbon. Ini berarti asam lemak jenuh tidak peka terhadap oksidasi dan pembentukan radikal bebas seperti halnya asam lemak tidak jenuh. Efek dominan dari asam lemak jenuh adalah peningkatan kadar kolesterol total dan K-LDL (kolesterol LDL). Asam lemak jenuh ini memiliki beberapa fungsi, yaitu asam lemak memenuhi 50% membran sel, memiliki kalsium untuk perawatan tulang; menurunkan resiko penyakit jantung, melindungi hati dari alkohol, meningkatkan sistem kekebalan tubuh; dan dapat melindungi pencernaan dari mikroorganisme. Asam lemak jenuh ini banyak sekali macamnya, yaitu sebagai berikut 1.1. Asam Laurat Asam laurat adalah asam lemak jenuh berantai sedang yang tersusun dari 12 atom C. Sumber utama asam lemak ini adalah minyak kelapa, yang dapat mengandung kurang lebih 50% asam laurat, minyak biji sawit, dan susu sapi. Asam laurat memiliki titik lebur 44°C dan titik didih 225°C sehingga pada suhu ruangan berwujud padatan berwarna putih dan mudah mencair jika dipanaskan. Asam laurat ini dapat larut dalam pelarut yang bersifat polar, misalnya air, dan juga dapat larut dalam lemak karena gugus hidrokarbon (metil) di satu ujung dan gugus karboksil di ujung lain. Perilaku ini dimanfaatkan oleh industri pencuci misalnya pada sampo. Natrium laurilsulfat adalah turunan yang paling sering dipakai dalam industri sabun dan sampo. 1.2. Asam Butirat Asam butirat atau asam butanoat adalah asam karboksilat dengan formula CH3CH2CH2-COOH. Asam butirat merupakan asam lemak yang ada dalam bentuk ester lemak hewan. Trigliserida asam butirat menyusun 3- 4% mentega. Setelah mentega menjadi tengik, terjadilah hidrolisis yang menyebabkan gliserida membebaskan asam butirat, muncul bau tidak enak. Asam butirat merupakan asam lemak rantai pendek. Asam butirat adalah asam kuat- medium yang dapat bereaksi dengan basa dan oksidator kuat, dan merusak logam. Asam butirat adalah cairan berminyak tanpa warna yang mudah larut dalam air, etanol, dan eter, dapat dipisahkan dari fase terlarut dengan penjenuhan dengan garam seperti kalsium klorida. Dapat dioksidasi menjadi karbon dioksida dan asam asetat dengan kalium dikromat dan asam sulfat, tetapi alkalin kalium permanganat mengoksidasinya menjadi karbon dioksida. Garam kalsiumnya Ca(C4H7O2)2·H2O, kurang larut dalam air panas daripada air dingin. 1.3. Asam Palmitat Asam lemak palmitat adalah salah satu asam lemak yang paling mudah ditemukan. Tumbuh-tubuhan seperti kelapa, kelapa sawit merupakan sumber dari asam palmitat ini minyak kelapa bahkan mengandung hamper semuanya kurang lebih 92% dan minyak sawit mengandung sekita 50% saja. Tidak hanya berasal dari tumbuhan, minyak hewani juga dapat mengandung asam ini, yaitu susu, keju, mentega, dan daging. Dalam industri, asam palmitat banyak digunakan dalam bidang kosmetik dan pewarnaan. 2. Asam Lemak tak Jenuh Asam lemak tak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan rangkap antar atom karbon. Pasangan atom karbon yang terhubung melalui ikatan rangkap dapat dijenuhkan dengan adisi atom hidrogen, mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Oleh karena itu, ikatan rangkap disebut tak jenuh. Asam lemak tak jenuh dibagi lagi menurut derajat ketidakjenuhannya yaitu asam lemak jenuh tak tunggal dan asam lemaktak jenuh jamak. Asam Lemak tak jenuh jamak (Poly Unsaturated Fatty Acid/PUFA) adalah asam lemak yang mengandung dua atau lebih ikatan rangkap, bersifat cair pada suhu kamar bahkan tetap cair pada suhu dingin, karena titik lelehnya lebih rendah dibandingkan dengan asam lemak lainnya. Asam lemak ini banyak ditemukan pada minyak ikan dan nabati seperti saflower, jagung dan biji matahari. Sumber alami PUFA yang penting bagi kesehatan adalah kacang-kacangan dan biji-bijian. Contoh PUFA adalah asam linoleat (omega-6), dan omega-3, tergolong dalam asam lemak rantai panjang yang banyak ditemukan pada minyak nabati/sayur dan minyak ikan. Asam Lemak tak jenuh tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acid) merupakan jenis asam lemak yang mempunyai satu ikatan rangkap pada rantai atom karbon. Asam lemak ini tergolong dalam asam lemak rantai panjang, yang kebanyakan ditemukan dalam minyak zaitun, minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak biji kapas, dan kanola. Minyak zaitun adalah salah satu contoh yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal 7%. Secara umum, lemak tak jenuh tunggal berpengaruh menguntungkan kadar kolesterol dalam darah, terutama bila digunakan sebagai pengganti asam lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh tunggal lebih efektif menurunkan kadar kolesterol darah, daripada asam lemak tak jenuh jamak, sehingga asam oleat lebih populer dimanfaatkan untuk formulasi makanan olahan menjadi popular. 2.1. Asam Oleat Asam oleat merupakan asam lemak tak jenuh tunggal ditemukan secara alami di sumber tanaman banyak dan dalam produk hewani. Asam oleat adalah asam lemak omega-sembilan, dan dianggap salah satu sumber lemak sehat dalam makanan. Asam oleat biasanya digunakan sebagai pengganti sumber lemak hewani yang tinggi lemak jenuh. Anda dapat menemukan berbagai mentega dan pengganti telur dibuat dengan tingkat tinggi asam oleat. Sebagai asam, lemak oleat adalah salah satu yang lebih baik untuk mengkonsumsi. Sebagai pengganti lemak jenuh lain, dapat menurunkan jumlah kolesterol tingkat dan meningkatkan kadar high density lipoprotein (HDL) sambil menurunkan low-density lipoprotein (LDL), juga dikenal sebagai kolesterol "buruk". Biasanya beralih ke minyak yang tinggi dalam asam oleat tidak sulit karena ada berbagai sumber yang tersedia. 2.2. Asam Linoleat Asam linolenat merupakan jenis dari asam lemak tak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acid, PUFA) yang tersusun dari rantai 18 atom karbon. Salah satu isomer asam linolenat, asam α-linolenat adalah asam lemak Omega- 3 yang dikenal memiliki khasiat lebih daripada asam-asam lemak lain, khususnya dalam mencegah rusaknya membran sel. Asam α-linolenat nabati dapat diperoleh misalnya dari minyak biji flax (Linum usitatissimum) (55%), biji ganja (Cannabis sativa) (20%), dan biji raps (Brassica napus) (9%). 2.3. Asam Erukat Asam erukat atau asam dokosenoat adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (long chain fatty acid) yang tersusun dari rantai 22 atom karbon, dengan satu ikatan rangkap dua pada atom karbon ke-13 (atau Omega-9). Asam erukat dijumpai dengan kadar cukup tinggi pada minyak biji raps alami. Asam ini bersifat meracun lemah, namun pada dosis rendah memberi aroma khas pada minyak raps. Minyak raps yang dijual di pasaran saat ini hampir tidak mengandung asam erukat lagi karena diekstrak dari biji raps varietas bebas erukat