Anda di halaman 1dari 9

I.

Tujuan
 Menjelaskan pengaruh konsentrasi pereaksi pada kesetimbangan kompleks besi (iii)
tiosianat
 Menjelaskan pengaruh ion senama pada kesetimbangan
 Menghitung kelarutan zat berdasarkan harga Ksp

II. Alat dan Bahan

Jumlah
Alat (buah) Bahan

Gelas kimia 100 ml 2 Aquades


Gelas kimia 500 ml 1 Larutan FeCl3 0,2 M
Labu takar 25 ml 1 Larutan KSCN 0,002 M
Pipet seukuran 5 ml dan 1 Larutan KSCN 0,02 M
10 ml
Pipet tetes 2 Kristal Na2HPO4
Pipet volume 5 ml dan 10 2 Larutan Pb(NO3)3 0,075 M
ml
Tabung reaksi 2 Larutan KCl 0,5 M
Rak tabung reaksi 12 Larutan amoniak 0,05 M
Spatula 1
Labu Erlenmeyer 250 ml 4
Penangas 1
Buret 25 ml 1
Termometer 3
Bola hisap 1
III. Langkah Kerja

3.1 Kesetimbangan Besi(III)tiosinat

Memipet 10 ml larutan KSCN 0,002 M dan memasukkan ke dalam gelas kimia 100 ml

Meneteskan 2 tetes larutan FeCl3 ke dalam larutan KSCN

Memasukkan larutan ke dalam 5 buah tabung reaksi dengan sama rata

Tabung pertama sebagai pembanding

Menambahkan 1 tetes larutan KSCN 1 M ke dalam tabung ke-2

Menambahkan 3 tetes FeCl3 ke dalam tabung ke-3

Menambahkan 4 butir kristal Na2HPO4 ke dalam tabung ke-4

Menambahkan 3 tetes amoniak ke dalam tabung ke-5

Menggojok pelan -pelan semua tabung reaksi

Mendiamkan tabung reaksi selama 5 menit

Mencatat hasil pengamatan


3.2 Pengaruh Konsentrasi Terhadap Kesetimbangan
Memipet 5 ml larutan
Menyiapkan 5 buah Memasukkan 5 ml
KSCN 0,02 M dan
tabung reaksi dan larutan FeCl3 ke dalam
memasukkan ke dalam
memberi label tabung pertama
5 buah tabung

Mengencerkan 10 ml Memasukkan 5 ml Mengencerkan 10 ml


larutan FeCl3 encer ke FeCl3 encer ke dalam larutan FeCl3 ke dalam
dalam labu takar 50 ml tabung ke-2 labu takar 25 ml

Memasukkan 5 ml Mencatat warna


Mengulang langkah 6
FeCl3 pada larutan dari tabung 2
dan 7 pada tabung ke-
pengenceran kedua ke sampai 5 dengan
4 dan ke-5
dalam labu takar ke-3 pembanding tabung 1

3.3 Penentuan Harga Ksp PbCl2

Menyiapkan 10 Menambahkan 2, Menambahkan


buah tabung 25 ml larutan KCl 2,5 ml larutan KCl
reaksi dan ke dalam tabung ke dalam tabung
memberi label ke-7 ke-8

Memipet 5 ml Menambahkan 2 Menambahkan 2,


larutan Pb(NO3)3 ml larutan KCl ke 75 ml larutan KCl
ke dalam 10 buah dalam tabung ke- ke dalam tabung
tabung 6 ke-9

Menambahkan Menambahkan 3
Menyiapkan 1,75 ml larutan ml larutan KCl ke
larutan KCl 0,5 M KCl ke dalam dalam tabung
tabung ke-5 terakhir

Menambahkan 5 Menambahkan Menggojok


Mencatat suhu
ml larutan KCl ke 1,5 ml larutan KCl tabung reaksi dan
saat endapan
dalam tabung ke- ke dalam tabung mendiamkannya
tepat larut
1 ke-4 selama 5 menit

Menambahkan 1 Menambahkan Mencatat hasil Memanaskan


ml larutan KCl ke 1,25 ml larutan pengamatan jika tabung reaksi
dalam tabung ke- KCl ke dalam terdapat yang terdapat
2 tabung ke-3 endapan endapan
IV. Keselamatan Kerja
1. Menggunakan APD seperti jas lab, safety shoes, sarung tangan, dan masker
2. Berhati-hati dalam menggunakan alat-alat mudah pecah
3. Memahami MSDS larutan yang akan digunakan pada praktikum

V. Data Pengamatan

A. Kesetimbangan

Tabung Prosedur Pengamatan


1 10 mL KSCN + 2 tetes FeCl3 0,2 M Merah darah
2 10 mL KSCN + 2 tetes FeCl3 0,2 M + 1 Merah kecoklatan gelap
tetes KSCN 1,0 M pekat
3 10 mL KSCN + 2 tetes FeCl3 0,2 M + 3 Merah kehitaman
tetes Fe(NO3)3 0,2 M
4 10 mL KSCN + 2 tetes FeCl3 0,2 M + 4 Bening (keruh) terdapat
butir Na2HPO4 endapan
5 10 mL KSCN + 2 tetes FeCl3 0,2 M + 3 Coklat teh
tetes amoniak

B. Pengaruh Konsentrasi

Tabung Prosedur Pengamatan


1 5 mL KSCN 0,002 M + 5 mL FeCl3 0,2 M Merah Kehitaman
2 5 mL KSCN 0,002 M + 5 mL FeCl3 encer Merah coklat
1
3 5 mL KSCN 0,002 M + 5 mL FeCl3 encer Merah pekat
2
4 5 mL KSCN 0,002 M + 5 mL FeCl3 encer Merah
3
5 5 mL KSCN 0,002 M + 5 mL FeCl3 encer Jingga
4

C. Penetuan Ksp PbCl2

Tabung Pb(NO3)2 KCl (mL) Perubahan Suhu Suhu Awal


(mL) Endapan Pelarutan
1 5 0,5 Larut - -
2 5 1,0 Larut - -
3 5 1,25 Larut - -
4 5 1,5 75oC 29 oC
5 5 1,75 77oC 27 oC
6 5 2,0 78oC 26 oC
7 5 2,25 Terdapat endapan 80oC 28 oC
8 5 2,5 83oC 29 oC
9 5 2,75 84oC 29 oC
10 5 3,0 86oC 27 oC

VI. Pengolahan Data


A. Persamaan Reaksi
a) Kesetimbangan Besi (III) tiosulfat
Tabung 1 :
3KSCN(aq) + FeCl3(aq) Fe(SCN)3(aq) + 3KCl (aq)

Tabung 2 :
3KSCN(aq) + FeCl3(aq) Fe(SCN)3(aq) + 3KCl (aq)

Tabung 3 :
3KSCN(aq) + FeCl3(aq) Fe(SCN)3(aq) + 3KCl (aq)

Tabung 4 :
6KSCN(aq) + 2FeCl3 (aq) + 3Na2HPO4 6NaSCN + 6KCl3 + Fe2(HPO4)3

Tabung 5 :

b) Pengaruh Konsentrasi terhadap Kesetimbangan


KSCN(aq) + FeCl3(aq) Fe(SCN)(aq) + KCl3 (aq)

c) Kelarutan PbCl2
Pb(NO3)2 (aq) + 2KCl (aq) PbCl2 (aq) + 2KNO3 (aq)

B. Jumlah Zat Reaksi

a) Pengaruh Konsentrasi terhadap Kesetimbangan


Tabung 1
3KSCN + FeCl3 → Fe(SCN)3 + 3KCl
M
R
S

3KSCN + FeCl3 → Fe(SCN)3 + 3KCl


M: 0,1 mmol 1 mmol
R: 0,1 mmol 0,033 mmol 0,033 mmol 0,1 mmol
S: - 0,967 mmol 0,033 mmol 0,1 mmol

Tabung 2
Pengenceran 1
M1 x V1 = M2 x V2
0,2 M × 10 ml = M2 × 50 ml
M2 = 0,04 M
3KSCN + FeCl3 → Fe(SCN)3 + 3KCl
M: 0,1 mmol 0,2 mmol
R: 0,1 mmol 0,033 mmol 0,033 mmol 0,1 mmol
S: - 0,167 mmol 0,033 mmol 0,1 mmol

Tabung 3
Pengenceran 2
M1 x V1 = M2 x V2
0,04 M × 10 ml = M2 × 50 ml
M2 = 0,008 M
3KSCN + FeCl3 → Fe(SCN)3 + 3KCl
M: 0,1 mmol 0,040 mmol
R: 0,1 mmol 0,033 mmol 0,033 mmol 0,1 mmol
S: - 0,007 mmol 0,033 mmol 0,1 mmol

Tabung 4
Pengenceran 3
M1 x V1 = M2 x V2
0,008 M× 10 ml = M2 × 50 ml
M2 = 0,0016 M
3KSCN + FeCl3 → Fe(SCN)3 + 3KCl
M: 0,1 mmol 0,008 mmol
R: 0,024 mmol 0,008 mmol 0,008 mmol 0,024 mmol
S: 0,076 mmol - 0,008 mmol 0,024 mmol

Tabung 5
Pengenceran 4
M1 x V1 = M2 x V2
0,0016 M× 10 ml = M2 × 50 ml
M2 = 0,00032 M
3KSCN + FeCl3 → Fe(SCN)3 + 3KCl
M: 0,1 mmol 0,0016 mmol
R: 0,0048 mmol0,0016 mmol 0,0016 mmol 0,0048 mmol
S: 0,0952 - 0,0016 mmol 0,0048mmol

Pembahasan
Kesetimbangan Besi (III) tiosianat
Tabung 1 : larutan berwarna merah darah, tidak terjadi perubahan (sebagai
pembanding)

Tabung 2: setelah ditambah KSCN 1 M warna larutan menjadi merah kecoklatan


gelap

Tabung 3 : setelah ditambah FeCl3 warna larutan berubah menjadi merah


kehitaman.

Tabung 4 : setelah ditambah 4 butir Na2HPO4 warna larutan menjadi bening


(keruh) terdapat endapan

Tabung 5 : Setelah ditambah 3 tetes amoniak warna larutan di dalam tabung reaksi
menjadi coklat teh

Pada percobaan ini, perubahan warna yang terjadi karena adanya pengaruh
konsentrasi terhadap kesetimbangan kimia dari reaksi tersebut. Apabila konsentrasi
ditambahkan, maka reaksi akan bergeser ke arah yang koefisiennya paling kecil.
Pada pada tabung reaksi 1 tidak ditambah zat kimia apapun maka reaksi
tersebut tidak mengalami pergeseran kesetimbangan. Hal ini diindikasikan tidak
terjadinya perubahan warna.dan sebagai pembanding. Larutan pada tabung reaksi 2
mengalami perubahan warna setelah ditambahkan 1 tetes larutan pekat KSCN yaitu
menjadi warna Merah kecoklatan gelap. Hal ini karena penambahan konsentrasi KSCN
akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah produk. Sehingga pada tabung reaksi
2 telah mengalami pergeseran kesetimbangan dengan adanya perubahan warna larutan dan
pergeseran kesetimbangan pada tabung reaksi 2 mengarah ke arah produk/ hasil
reak Larutan pada tabung reaksi 3 mengalami perubahan warna setelah ditambahkan 1
tetes larutan pekat FeCl3 yaitu menjadi merah kehitaman. Hal ini karena penambahan
konsentrasi FeCl3 akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah produk. Sehingga
pada tabung reaksi 3 telah mengalami pergeseran kesetimbangan dengan adanya
perubahan warna. Pergeseran kesetimbangan pada tabung reaksi 3 mengarah ke arah
produk/ hasil reaksi. Larutan pada tabung reaksi 4 mengalami perubahan warna setelah
ditambahkan kristal Na2HPO4 yaitu menjadi bening (keruh) ada endapan. Hal ini karena
penambahan konsentrasi Na2HPO4 akan mengikat Fe3+ dan otomatis akan mengurangi
jumlah konsentrasi Fe(SCN)3 dalam larutan. Hal ini menyebabkan kesetimbangan
bergeser ke arah reaktan. Sehingga pada tabung reaksi 4 telah mengalami pergeseran
kesetimbangan yang ditandai dengan adanya perubahan warna. Pergeseran kesetimbangan
pada tabung reaksi 4 mengarah ke arah reaktan/ pereaksi. Larutan pada tabung reaksi 5
mengalami perubahan warna setelah ditambahkan Amoniak yaitu menjadi coklat the.
Penambahan Amoniak dalam reaksi tersebut menyebabkan larutnya ion-ion pereaksi oleh
Amoniak. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya jumlah senyawa FeCl3 dan KSCN
yang akan bereaksi. Hal ini akan meyebabkan bergesernya kesetimbangan ke arah reaktan
dengan diindikasikan oleh suatu perubahan warna yang menjadi lebih jernih. Sehingga
pada tabung reaksi 5 telah mengalami pergeseran kesetimbangan yang ditandai dengan
adanya perubahan warna. Pergeseran kesetimbangan pada tabung reaksi 5 mengarah ke
arah reaktan/pereaksi.

Pengaruh Konsentrasi Terhadap Kesetimbangan


Tabung 1 : ketika 5 mL KSCN 0,002 M dicampur 5 mL Fe(NO3)3 0,2 M menghasilkan
warna larutan merah kehitaman.
Tabung 2 : ketika 5 mL KSCN 0,002 M dicampur 5 mL Fe(NO3)3 encer 1 menghasilkan
warna larutan merah coklat
Tabung 3 : ketika 5 mL KSCN 0,002 M dicampur 5 mL Fe(NO3)3 encer 2 menghasilkan
warna larutan merah pekat
Tabung 4 : ketika 5 mL KSCN 0,002 M dicampur 5 mL Fe(NO3)3 encer 3 menghasilkan
warna merah
Tabung 5 : ketika 5 mL KSCN 0,002 M dicampur 5 mL Fe(NO3)3 encer 4 menghasilkan
warna jingga
Pada percobaan ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh berkurangnya konsentrasi
pada kesetimbangan dengan pengenceran. Semakin berkurangnya konsentrasi, makan
kesetimbangan akan bergeser ke arah reaktan atau produk sangat sedikit yang dihasilkan.
Hal Ini terbukti dari memudarnya warna merah hitam menjadi warna jingga.

Penentuan harga Ksp PbCl2


Pada percobaan penentuan KSp digunakan perbedaan volume KCl dicampur dengan 5 mL
Pb(NO3)2. Pada tabung reaksi 1-3 tidak terjadi endapan sedangkan pada tabung reaksi 4-10
terjadi endapan.Dari hasil percobaan bahwa semakin besar volume KCl yang dicampurkan
semakin banyak larutan yang mengendap. Saat pemanasan tabung reaksi dalam gelas kimia
didapat hasil semakin banyak pengendapan semakin tinggi suhu yang dibutuhkan sampai
pengendapan tepat melarut.

Anda mungkin juga menyukai