Anda di halaman 1dari 88

Departemen Kimia

F-MIPA
Universitas Indonesia

Kesetimbangan Asam-Basa
INTRODUKSI
Bab 15 : a. Konsep Asam Basa Arrhenius
Kesetimbangan
b. Konsep Asam Basa Bronsted Lowry
Asam Basa
c. Asam-Basa Konjugasi
d. Asam Poliprotik
e. Konsep Asam Basa Lewis
f. Air dan autoionisasi air
g. pH-ukuran keasaman
h. Kekuatan relative Asam Basa
i. Asam Kuat Basa Kuat
j. Efek Ion Sejenis

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 2


INTRODUKSI
Asam dan Basa:
 Mempunyai peran penting dan sangat diperlukan di laboratorium kimia,
tidak hanya di penelitian modern dan industri, tetapi dalam banyak
produk konsumen (Tabel), termasuk yang memberikan rasa lezat
ZAT Contoh Penggunaan
Asam asetat, CH3COOH Bumbu, pengawet (cuka)
ASAM Asam sitrat, H3C6H5O7 Bumbu, pemberi rasa jeruk (jus lemon)
Asam askorbat, H2C6H6O6 Vitamin C; suplemen gizi
Garam Aluminium, Dalam soda kue, dicampur dengan natrium
NaAl(SO4)2.12H2O hidrogen karbonat
Natrium hidroksida, NaOH Pembersih Oven dan saluran
Amonia, NH3 Pembersih kaca dan peralatan Rumah Tangga
Natrium karbonat, Na2CO3 Pelunak Air, penghilang lemak/ grease
BASA
Natrium hidrogen Alat Pemadam Kebakaran, agen pengembang
karbonat, NaHCO3 kue (Baking soda), antasida ringan
Pembersih permukaan sebelum pengecatan
Natrium fosfat, Na3PO4
atau
Hanya wallpapering
digunakan di Universitas Indonesia 3
Beberapa Definisi Asam-Basa
 Asam :
 zat-zat yang mempunyai rasa asam. (Latin : acidus)
 Basa :
 Zat yang dalam larutan air rasanya seperti sabun / pahit
(disebut Alkali)
 Zat yang mengandung kalsium karbonat atau kalium
 Asam dan basa bereaksi menghasilkan garam
Garam adalah hasil reaksi asam dan alkali

 Contoh
2 HCl(aq) + CaCO3(s)  CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
HCl (aq) + NaOH (aq)  NaCl(aq) + H2O(l)
2HNO3 (aq) + Fe(OH)2(s)  Fe(NO3)2 (aq) + 2 H2O(l)

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 4


Definisi Asam-Basa
• Arrhenius:
– definisi asam-basa paling awal,
– mengklasifikasikan zat berdasarkan sifatnya di dalam air.
• Asam adalah zat yang bila dilarutkan dalam air akan
meningkatkan konsentrasi ion hidrogen (H+).
H2O
HCl(g)  HCl(aq)  H+(aq) + Cl(aq)
2HNO3(aq)  H+(aq) + NO3(aq)

• Basa adalah zat yang bila dilarutkan dalam air akan


meningkatkan konsentrasi ion hidroksida (OH).
HO
NaOH(s) 
2
NaOH (aq)  Na +(aq) + OH(aq)
H2O
Mg(OH)2(s)  Mg(OH)2(aq)  Mg +2(aq) + 2OH (aq)

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 5


Definisi Asam-Basa
Arrhenius

• Bila asam bereaksi dengan basa, terjadi netralisasi :


Na+(aq) + OH(aq) + H+(aq) + Cl(aq)  H2O(l) + Na+(aq) + Cl(aq)
• Atau
H+(aq) + OH(aq)  H2O(l) H°rxn = 55.9 kJ

• Konsep Arrhenius terbatas pada larutan air


• Tidak dapat menjelaskan basa non OH- seperti ammonia
H2O
NH3(g) ⇌ NH3 (aq) ⇌ NH4+(aq) + OH-(aq) ??

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 6


Definisi Asam-Basa
• Brønsted-Lowry
– Asam : - Zat yang merupakan donor proton
– Basa: Zat yang merupakan aseptor proton
• Asam Brønsted–Lowry harus mempunyai setidaknya satu
proton (asam, H+) yang dapat disumbangkan ke aseptor.
• Basa Brønsted–Lowry harus memiliki setidaknya satu pasang
elektron non-bonding untuk menerima proton (H+)

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 7


Asam-Basa Konjugasi
Brønsted-Lowry
• Istilah konjugasi artinya “bergabung berdasarkan
pasangan".
• Reaksi antara asam dan basa selalu menghasilkan
basa atau asam konjugasi (pasangan)

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 8


Asam-Basa Konjugasi
Brønsted-Lowry

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 9


Asam-Basa Konjugasi
Contoh
Q: Berikan basa konjugasi dari NH3, IO, C2H3O2, HAsO42
A: NH4+ , HIO, HC2H3O2 , H2AsO4

Q: Tunjukkan pasangan asam dan basa dari persamaan


berikut.
HNO2 + H2O  NO2 + H 2 O+
A: Asam1 Basa2 Konj.Basa1 Konj Asam2

B: HPO42 + NH4+  H2PO4 + NH3


Basa1 Asam2 Konj Asam1 Konj Basa 2

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 10


Asam-Basa Konjugasi
Brønsted-Lowry
• Contoh Asam-Basa Konjugasi:
1. HCO3(aq) + H2O(l) ⇌ H3O+(aq) + CO3 2 (aq)
Asam Basa Konj Asam Konj. basa
dari H2O dari HCO3-

2. HCO3(aq) + HS (aq) ⇌ H2S(aq) + CO3-2(aq)


Asam Basa Konj. asam Konj. basa
dari HS- dari HCO3-

3. CH3CO2H(aq) + CN(aq) ⇌ HCN (aq) + CH3CO2(aq)


Asam Basa Conj. acid Konj. basa
of CN- dari CH3CO2H

4. HSO3(aq) + NH3 (aq) ⇌ NH4+(aq) + SO32(aq)


Asam Basa Konj. asam Konj. basa
dari NH3 dari HSO3-

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 11


Asam-Basa Brønsted-Lowry
Pasangan Asam-Basa Konjugasi
Nama Asam 1 Basa 2 Basa 1 Asam2*
Hidrogen Klorida HCl + H2O  Cl + H3O+
Asam Nitrat HNO3 + H2O  NO3 + H3O+
Hidrogen karbonat HCO3 + H2O ⇌ CO32 + H3O+
Asam Asetat CH3CO2H + H2O ⇌ CH3CO2 + H3O+
Hidrogen Sianida HCN + H2O ⇌ CN + H3O+
Hidrogen sulfida H2S + H2O ⇌ HS + H3O+
Ammonia H2O + NH3 ⇌ OH + NH4+
Ion Karbonat H2O + CO32 ⇌ OH + HCO3+
Air H2O + H2O ⇌ OH + H3O+

*Asam1 dan basa1 adalah pasangan konjugasi, dan juga basa2 dan asam2.
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 12
1. Dalam reaksi , NH3(aq) + H2O (l) ⇌ H3O+ (aq) + NH2(aq), NH3 bertindak
sebagai:
A. Basa Bronsted-Lowry
B. Basa Arrhenius
C. Asam Lewis
D. Basa Lewis
E. Asam Bronsted-Lowry

Jawab :B

2. Berikut ini, manakah yang merupakan pasangan asam-basa konjugasi?


A. H3O+, OH
B. NH4+ , NH2
C. HCl, H3O+
D. A dan B
E. Tidak ada

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 13


Jawab : E
Definisi Asam-Basa
Brønsted-Lowry
Zat-zat Amphiprotik
• Molekul-molekul atau ion-ion, di dalam air dapat bersifat
sebagai asam maupun sebagai basa Brønsted
Asam basa
H2CO3  HCO3  CO32
H2SO4  HSO4  SO42
H3O+  H2O  OH

Contoh:
HCO3 + H2O  CO32 + H3O+
HCO3 + H2O  H2CO3 + OH

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 14


Definisi Asam-Basa
Brønsted-Lowry
Asam Poliprotik
Bertindak sebagai donor 2 proton atau lebih
H2SO4(aq) + H2O(l)  HSO4(aq) + H3O+(aq)
HSO4(aq) + H2O(l)  SO42(aq) + H3O+(aq)

Basa Poliprotik
Bertindak sebagai aseptor 2 proton atau lebih
CO32(aq) + H2O(l)  HCO3(aq) + OH(aq)
HCO3(aq) + H2O(l)  H2CO3(aq) + OH(aq)

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 15


Definisi Asam-Basa
Brønsted-Lowry
Bagaimana mengenai Air?
• Air dapat bertindak sebagai basa Brønsted–Lowry dan dapat
menerima proton (H+) dari asam.

• Air juga dapat menyumbangkan (donor) proton dan bertindak


sebagai asam.

• Ini menjadikan air bersifat Amphiprotik

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 16


Kekuatan Relatif Asam-Basa
• Dalam setiap reaksi Asam–Basa, reaksi cenderung transfer
proton dari asam yang lebih kuat ke basa yang lebih kuat
untuk membentuk asam yang lebih lemah dan basa lebih
lemah.
• Kekuatan asam ditentukan oleh sejauh mana molekul-
molekulnya mengalami ionisasi.
• Asam kuat terdisosiasi/terionisasi sempurna dalam air
• Basa konjugasinya sangat lemah.
• Contoh:
• Dua larutan yang mengandung asam Bronsted HA dan HB
dengan konsentrasi dan temperatur yang sama :
HA (aq) + H2O(l) ⇌ H3O+ (aq) + A (aq)
HB (aq) + H2O(l) ⇌ H3O+ (aq) + B (aq)
• Bila [H3O+] dari HA > [H3O+] dari HB maka asam HA lebih kuat
dari HB.
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 17
Kekuatan Relatif Asam-Basa.
 Misalnya:
 HCl(aq) + H2O(l)  H3O+(aq) + Cl(aq) (asam kuat)
 H2O adalah basa yang jauh lebih kuat dibandingkan Cl, jadi
kesetimbangan jauh kearah kanan (K >> 1).
 CH3COOH(aq) + H2O(l) ⇌ H3O+(aq) + CH3COO–(aq) (asam lemah)
 Ion Asetat adalah basa yang lebih kuat dibandingkan H2O,
sehingga kesetimbangan cenderung ke arah kiri (K < 1).
• Zat dengan keasaman sangat rendah, terdisosiasi << ,
• Basa konyugasinya sangat kuat.
• Arah kesetimbangan reaksi untuk pembentukan asam dan
basa yang lebih lemah.
•Contoh :
•CH3COOH (aq)+ CN(aq)  HCN (aq ) + CH3COO– (aq)
•NH4+(aq) + CO32(aq)  HCO3(aq) + NH3 (aq)
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 18
Kekuatan Relatif Asam-Basa
• Beberapa asam merupakan donor proton yang lebih baik dibandingkan
yang lainnya, dan beberapa basa merupakan aseptor proton yang lebih
baik dari yang lainnya.
Contoh :
Larutan HCl encer hampir 100% mengion, asam Bronsted kuat.
Larutan 0,1 M HCl terdiri dari 0,1 M H3O+ dan 0,1 Cl- ;
HCl(aq) + H2O(l)  H3O+ (aq) + Cl-(aq)
Tetapi:
Larutan asam asetat mengion <<  asam Bronsted lemah.
CH3CO2H (aq) + H2O(l) ⇌ H3O+ (aq) + CH3CO2- (aq)
Larutan 0,1 M CH3CO2H  0,001 M H3O+ (aq) dan 0,001 M CH3CO2- .
Sekitar 99% asam asetat tidak mengion  Letak kesetimbangan jauh
kekiri (K < 1 )

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 19


Kekuatan Relatif Asam-Basa
Asam Lemah dan Basa Lemah
Asam Asetat HC2H3O2 atau CH3CO2H

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 20


Kekuatan Relatif Asam-Basa
• Asam yang lebih kuat • Tabel kekuatan relatif asam basa
dari H2O (sebagai basa) konyugasi dapat digunakan untuk
adalah asam kuat; basa prediksi berlangsungnya reaksi kimia
konjugasinya, dalam air
tidak bertindak/ bersifat
sebagai asam

• Basa, dengan H2O


sebagai asam adalah
basa kuat; asam
konjugasinya didalam air
tidak bertindak/ bersifat
sebagai asam.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 21


Definisi Asam-Basa
Lewis
• Asam Lewis adalah penerima (acceptor) pasangan
elektron.
• Basa Lewis adalah donor pasangan elektron.
• Semua asam dan basa Brønsted–Lowry adalah
asam dan basa Lewis.
• Terdapat senyawa senyawa yang tidak memenuhi
definisi Brønsted–Lowry tetapi memenuhi definisi
Lewis.
A + B: B : A
asam basa aduct/kompleks

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 22


Definisi Asam-Basa
Lewis
Konsep Lewis:
Membandingkan reaksi ammonia dengan H+ dan BF3

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 23


Definisi Asam-Basa
Lewis
Identifikasi Asam dan Basa Lewis
SOAL: Identifikasi asam Lewis dan basa Lewis dalam reaksi berikut:

(a) H+ + OH– ⇌ H2O (b) Cl– + BCl3 ⇌ BCl4– (c) K+ + 6H2O ⇌ K(H2O)6+

SOLUSI:
(a) Ion H+ menerima pasangan elektron dari OH–. Ion H+ adalah asam
Lewis dan OH– adalah basa Lewis.
(b) BCl3 menerima pasangan elektron dari Cl–. Ion Cl– adalah basa
Lewis dan BCl3 adalah asam Lewis.
(c) Atom O dari setiap molekul H2O mendonasikan pasangan
elektron ke K+. Sehingga, H2O adalah basa Lewis, dan K+
adalah asam Lewis.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 24


Autoionisasi Air
• Air bersifat amfoter (Amphiprotik).
• Dalam air murni, beberapa molekul bertindak sebagai
basa dan beberapa yang lainnya bertindak sebagai asam.
• Ini disebut sebagai autoionisasi (ionisasi-mandiri/ self-
ionization).

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 25


Autoionisasi Air
Hasil Kali Ion-ion Air
2H2O(l) H3O+(aq) + OH(aq)
[H3O+][OH]
Kc=
[H2O]2

 Ionisasi air <<  [H2O] dapat dikatakan tidak berubah

Kc[H2O]2 = Kw = [H3O+][OH] = 1.0x1014 (pada 25 oC)

 Kw = tetapan hasil kali ion-ion air (ionic product constant)


Dalam air murni, T = 25 oC ,
[H3O+] = [OH-] = = 1.0x10-7

Air bersifat Amphiprotik (bereaksi dengan diri sendiri)


2 dalam 1 billion terionisasi sendiri.
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 26
Hasil Kali Ion-ion Air
Kesetimbangan air dan Temperatur:
H2O (l) + H2O (l) + E ⇌ H3O+(aq) + OH (aq) (Endotermis)
Kw (Konstanta produk-ion) = 1x1014 pada 25 °C
Persamaan Kw = [H3O+][OH] berlaku hanya untuk air murni dan larutannya .
Kw tergantung pada temperatur, auto-ionisasi adalah endotermis, sehingga
nilai Kw meningkat dengan naiknya temperatur.

Temperatur (oC) Kw Temperatur (oC) Kw


0 1,5 x 1015 40 3,0 x 1014
10 3,0 x 1015 50 5,5 x 1014
25 1,0 x 1014 60 9,5 x 1014
30 1,5 x 1014

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 27


Larutan Aqueous dapat bersifat Asam, Basa
atau Netral.
• Bila larutan bersifat neutral, [H+] = [OH–].
• Bila larutan bersifat asam, [H+] > [OH–].
• Bila larutan bersifat basa , [H+] < [OH–].

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 28


pH - Ukuran Keasaman
• pH adalah cara untuk menyatakan konsentrasi ion hidrogen (H+).
• [H+] dalam larutan air <<  pH
• pH (Potensial ion Hidrogen), didefinisikan pada 1909 sebagai
negatif logaritma [H+].
Hubungan pH, pOH, dan pKw
H2O + H2O ⇌ H3O+ + OH
KW = [H3O+][OH-]= 1.0x1014 pada 25 oC
logKW = log[H3O+]  log[OH] = log(1.0x1014)
pKW = pH + pOH= (14)
pKw = pH + pOH = 14.00 pada 25 oC
mengapa air mempunyai pH = 7 ?
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 29
pH - Ukuran Keasaman
• pH adalah cara untuk menyatakan konsentrasi ion hidrogen (H+).
• [H+] dalam larutan air <<  pH
• pH (Potensial ion Hidrogen), didefinisikan pada 1909 sebagai
negatif logaritma [H+].
 Skala “p” lainnya
• “p” dalam pH maksudnya adalah –log kuantitas (jumlah),
dalam hal ini adalah [H+].
• Sistem “p” lainnya adalah:
 pOH: –log[OH]
 pKw: –log Kw
 pKa : – log Ka
 pKb : – log Kb
 dll Hanya digunakan di Universitas Indonesia 30
pH - Ukuran Keasaman
Hubungan pH, pOH, dan pKw
H2O + H2O ⇌ H3O+ + OH
KW = [H3O+][OH-]= 1.0x1014 pada 25 oC
logKW = log[H3O+]  log[OH] = log(1.0x1014)
pKW = pH + pOH= (14)
pKw = pH + pOH = 14.00 pada 25 oC
pH + pOH = pKw berlaku untuk setiap larutan aqueous
pada setiap temperatur.
 Karena Kw adalah konstanta, nilai pH, pOH, [H3O+], dan
[OH–] saling berhubungan:
• Bila [H3O+] bertambah, [OH–] berkurang (dan sebaliknya).
• Bila pH bertambah, pOH berkurang (dan sebaliknya).
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 31
pH - Ukuran Keasaman
Copyright  The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.
Hubungan antara [H3O+],
pH, [OH-], dan pOH.

• pH Netral = pOH = 7.00.


• pH asam <7.00.
• pH basa > 7.00.

pH Larutan
berbagai ZAT

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 32


Copyright  The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

Nilai pH beberapa
larutan aqueous yang
umum.
pH = –log [H3O+]

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 33


Bagaimana mengukur pH?
 Indikator, termasuk kertas lakmus, digunakan
untuk mengukur pH yang tidak memerlukan
ketelitian tinggi;
 suatu indikator adalah satu warna dalam
bentuk asam dan warna lain dalam bentuk
basa.
• pH meter digunakan untuk
pengukuran pH yang
teliti/lebih tepat;
– elektroda menunjukkan
perubahan kecil voltase
untuk mendeteksi pH.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 34


pH - Ukuran Keasaman
• Keasaman dan kebasaan (t = 25 oC) dapat diidentifikasi melalui nilai pH:
Larutan asam : [H+] >1.0 x 10-7 M, pH < 7.0
Larutan basa : [H+] < 1.0 x 10-7 M, pH >7.0
Larutan netral : [H+] = 1.0 x 10-7 M, pH = 7.0
Pengukuran Keasaman
• Indikator asam-basa (lakmus,
fenolftalein, pH meter

Thymol Blue Indicator


pH < 1.2 < pH < 2.8 < pH

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 35


pH - Ukuran Keasaman
 Menghitung [H3O+], pH, [OH], dan pOH Asam
dan Basa Kuat.
SOAL:
Hitung [H3O+], pH, [OH–], dan pOH untuk setiap larutan pada 25 oC:
(a) 0.30 M HNO3, digunakan untuk mengetsa logam tembaga; dan
(b) 0.0042 M Ca(OH)2, digunakan untuk menghilangkan rambut pada
penyamakan kulit.
STRATEGI:
HNO3 adalah asam kuat; jadi terdisosiasi sempurna, dan [H3O+] =
[HNO3]awal. Juga, Ca(OH)2 adalah basa kuat yang terdisosiasi sempurna,
dan
[OH–] = 2[Ca(OH)2]awal.
Konsentrasi dan nilai Kw pada 25 oC digunakan untuk menghitung [OH–]
dan [H3O+]. Kemudian pH dan pOH dapat dihitung.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 36


SOLUSI:
(a) Menghitung dari 0.30 M HNO3:
[H3O+] = 0.30 M pH = –log[H3O+] = log(0.30) = 0.52
Kw 1.0 x 10–14 14 M
[OH–] = = = 3.3 x 10
[H3O+] 0.30
pOH = –log[OH–] = –log(3.3 x 10–14) = 13.48

(b) Menghitung untuk 0.0042 M Ca(OH)2:


Ca(OH)2 adalah elektrolit kuat: Ca(OH)2(aq)  Ca2+(aq) + 2OH–(aq)
[OH–] = 2 (0.0042 M) = 0.0084 M
pOH = –log[OH–] = -log 0.0084 = 2.08
Kw 1.0 x 1014
[H3 O+ ] = = = 1.2 x 10–12 M
[OH–] 0.0084
pH = –log[H3O+] = –log(1.2 x 10–12) = 11.92
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 37
Asam Kuat dan Asam Lemah
• Asam kuat :
– Didalam air dissosiasi sempurna membentuk ion -ionnya.
HA(g atau l) + H2O(l)  H3O+(aq) + A(aq)
 Larutan encer asam kuat tidak mengandung molekul molekul HA
• Asam lemah:
– Didalam air terdissosiasi sebagian (sedikit) membentuk ion ionnya.
HA(aq) + H2O(l) ⇌ H3O+(aq) + A-(aq)
 Di dalam larutan encer, asam lemah, sebagian besar molekul
molekul HA tidak terdisosiasi.
[H3O+][A-]
Kc = mempunyai nilai yang kecil.
[HA][H2O]
[H3O+][A-]
Kc.[H2O] =  Kc.[H2O] = Ka
[HA]
[H3O+] [A−]
Ka =
[HA]
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 38
Asam Kuat dan Asam Lemah
Asam Kuat: HA(g atau l) + H2O(l)  H3O+(aq) + A(aq)
 Tidak terdapat molekul HA dalam larutan

Asam Lemah: HB(aq) + H2O(l) ⇌ H3O+(aq) + B(aq)


 Sebagian besar molekul HB tidak terdisosiasi
.
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 39
Asam Kuat dan Asam Lemah
• Asam Kuat : [H+]eq = [HA]init
• Asam Lemah: [H+]eq < [HA]init
• Ini mengakibatkan perbedaan konduktivitas dan laju
reaksi kimia.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 40


Asam Kuat
• Asam-asam kuat diubah sempurna menjadi H3O+
dan anionnya yang sesuai dalam air
• Asam yang mengion ≈100% dalam larutan air
• Kekuatan asamnya dianggap sama dengan H3O+
• Berdasarkan definisi merupakan elektrolit kuat dan
berada sempurna sebagai ion-ion dalam larutan air.
• Untuk asam kuat monoprotik, [H3O+] = [asam].
• Asam kuat yang biasa dikenal adalah : HCl, HBr, HI,
HNO3, H2SO4, HClO3, dan HClO4.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 41


Asam Lemah
 Untuk asam lemah, persamaan disosiasi adalah (air sebagai basa)
HA(aq) + H2O(l) ⇌ H3O+(aq) + A–(aq)
 Reaksi kesetimbangan, terdapat konstanta kesetimbangan yang
disebut konstanta disosiasi asam, Ka:
[H3O+] [A−] • Ka = tetapan kesetimbangan
Ka = [HA] asam lemah dalam air.

• Nilai K < 1 untuk asam lemah


• konsentrasi kesetimbangan ion H+ dan basa konjugasinya
< konsentrasi kesetimbangan asam lemah.
• Semakin besar nilai Ka, semakin kuat asam tersebut.

•Contoh Asam lemah:


•Asam asam karboksilat (asam format, asetat, benzoat dll)
(lihat konstanta disosiasi asam lemah)
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 42
Asam Lemah
 Ion amonium (NH4+) dan hidrat ion-ion logam, dalam air yang
bersifat asam.
NH4+(aq) + H2O(l) ⇌ NH3(aq) + H3O+(aq) Ka = 5,6 x 1010
[Cu(H2O)6]2+(aq) + H2O(l) ⇌ [Cu(H2O)5(OH)]+(aq) + H3O+(aq)
• Anion, misalnya H2PO4 (asam dalam bubuk pengembang) :
H2PO4(aq) + H2O(l) ⇌ HPO42(aq) + H3O+(aq) Ka = 6,2 x 108
• Fungsi :
• Menyediakan ion hidrogen untuk menghasilkan CO2 dari
soda kue (NaHCO3) :
H2PO4(aq) + HCO3(aq) ⇌ H2CO3 (aq) + HPO42 (aq)
H2CO3 (aq) ⇌ CO2(g) + H2O(l)
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 43
Asam Lemah
Konstanta Disosiasi
Semakin besar nilai Ka, kekuatan asam makin meningkat.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 44


Perhitungan Ka dari Nilai pH
Soal
Larutan asam format, HCOOH, 0.10 M pada 25 oC mempunyai
pH 2.38. Hitung Ka untuk asam format pada temperatur tersebut.
Berapa persen ionisasinya?
• SOLUSI
[H3O+] [HCOO−]
HCOOH(aq) ⇌ H3O+(aq) HCOO− (aq) Ka =
[HCOOH]
• Untuk menghitung Ka, diperlukan konsentrasi kesetimbangan ketiga
spesi.
• [H3O+] sama dengan [HCOO−] , dapat diperoleh dari nilai pH.

pH = −log [H3O+]  2.38 = −log [H3O+] −2.38 = log [H3O+]


 [H3O+] = [HCOO–] = 10–2.38 = 4.2 × 10–3

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 45


Perhitungan Ka dari Nilai pH
Selanjutnya dapat dibuat tabel sebagai ICE berikut :
[HCOOH], M [H3O+], M [HCOO], M
Initially 0.10 0 0
Change 4.2  103 +4.2  103 +4.2  103
At equilibrium 0.10  4.2  103 4.2  103 4.2  103
= 0.0958 ≈ 0.10
• Ka dihitung menggunakan konsentrasi kesetimbangan yang
diperoleh:
[4.2  10−3] [4.2  10−3]
Ka = = 1.8  10−4
[0.10]
[H3O+]eq
• Persen ionisasi =  100%
[HA]awal
• Dalam contoh ini : [H3O+]eq = 4.2  10−3 M dan [HCOOH]awal = 0.10 M

4.2  10−3
Persen Ionisasi = 0.10  100% = 4.2%
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 46
Perhitungan pH dari Ka
Soal
Hitunglah pH dari 0.30 M larutan asam asetat, CH3COOH, pada
25 °C.
CH3COOH(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + CH3COO−(aq)
Ka untuk asam asetat pada 25 °C adalah 1.8  10−5.
SOLUSI
Persamaan tetapan kesetimbangan dapat ditulis :

[H3O+] [CH3COO−]
Ka =
[CH3COOH]

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 47


Perhitungan pH dari Ka
Selanjutnya dapat dibuat tabel ICE:
[CH3COOH], M [H3O+], M [CH3COO −], M
Awal 0.30 0 0
Perubahan x +x +x
Kesetimbangan 0.30 – x  0.30 x x

Dengan menganggap x sangat kecil bila dibandingkan dengan


0.30 maka dapat diabaikan.
Selanjutnya dapat diselesaikan :
(x)2
1.8  10−5 = pH = −log [H3O+]
(0.30)

(1.8  10−5) (0.30) = x2


pH = −log (2.3  10−3)
5.4  10−6 = x2 pH = 2.64
2.3  10−3 = x

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 48


Menentukan konsentrasi dari Ka dan [HA] awal
SOAL:
Asam propanoat (CH3CH2COOH, HPr) adalah asam
karboksilat yang garamnya digunakan untuk menghambat
pertumbuhan jamur dalam makanan. Berapa [H3O+] dari 0.10
M HPr (Ka = 1.3x10−5)?
PLAN: Tulis reaksi kesetimbangan dan pernyataan Ka.
Untuk [HPr]awal diketahui, tetapi [HPr] belum diketahui (i.e.,
konsentrasi kesetimbangan).
Misalkan x adalah [HPr]dissoc. dan buat tabel reaksi. Karena HPr
mempunyai nilai Ka kecil, maka diasumsikan terdisosiasi sangat
sedikit, sehingga [HPr] ≈ [HPr]init.

SOLUSI: HPr(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + Pr−(aq)


Ka = [H3O+][Pr−]
[HPr]
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 49
Konsentrasi (M) HPr(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + Pr–(aq)

Initial 0.10 - 0 0
Change x - +x +x
Equilibrium 0.10  x - x x
Karena nilai Ka kecil, diasumsikan bahwa x << 0.10 dan [HPr] ≈ 0.10 M.
[H3O+][Pr–]
Ka = 1.3x10–5 = ≈
[HPr]
x ≈ √(0.10)(1.3 x 10–5) = 1.1 x 10–3 M = [H3O+]
1.1 x 10–3 M
Check: [HPr]diss = x 100 = 1.1% (< 5%; assumsi benar.)
0.10 M

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 50


Menentukan persen dissosiasi Asam Lemah
SOAL:
Pada tahun 2011, peneliti menunjukkan bahwa asam hypochlorit (HClO) yang
dihasilkan oleh sel darah putih membunuh bakteri. Hitung persen dissosiasi dari
(a) 0.40 M HClO; (b) 0.035 M HClO (Ka = 2.9 x 10–8).
[HClO]dissoc
PLAN: Persen dissosiasi HClO = x 100
[HClO]init
Diberikan [HClO]init , dan untuk menentukan [HClO]dissoc, tulis persamaan
kesetimbanagan diissosiasi HClO, buat tabel untuk Ka. Diasumsikan dissosiasi
HClO sangat kecil karena nilai juga kecil (2.9 x 10–8).

SOLUSI: (a) Tuliskan persamaan kesetimbangan dan pernyataan Ka:


HClO(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + ClO– (aq)

[H3O+][ClO–]
Ka = = 2.9 x 10–8
[HClO]

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 51


Konsentrasi (M) HClO(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + ClO–(aq)
Initial 0.40 - 0 0
Change –x - +x +x

Equilibrium 0.40 – x - x x
Karena nilai Ka kecil, maka diassumsikan bahwa x << 0.40 dan
[HClO] ≈ 0.40 M.
[H3O+][ClO–] x2
Ka = = 2.9 x 10–8 =
[HClO] 0.40

x ≈ √ (0.40)(2.9 x 10–8) = 1.1 x 10–4 M = [HClO]dissoc

1.1 x 10–4 M
% Dissosiasi = x 100 = 0.028% (< 5%; assumsi benar.)
0.40 M

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 52


(b) Dengan cara yang sama, menggunakan [HClO]init = 0.035 M:

[H3O+][ClO–] x2
Ka = = 2.9 x 10–8 =
[HClO] 0.035

x ≈ √(0.035)(2.9 x 10–8)= 3.2 x 10–5 M = [HClO]dissoc

3.2 x 10–5 M
% Dissosiasi = x 100 = 0.091% (< 5%; assumsi benar)
0.035 M

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 53


Asam Poliprotik
 Asam Poliprotik adalah asam dengan lebih dari satu proton
yang dapat terionisasi.
 Dalam larutan, setiap tahapan disosiasi mempunyai nilai Ka yang
bebeda:
 Contoh: Asam Fosfat, H3PO4
–(aq)
[H3O+][H2PO4–]
H3PO4(aq) + H2O(l) H2PO4 + H3 O+(aq) Ka1 = = 7.2x10–3
[H3PO4]
[H3O+][HPO42–]
H2PO4–(aq) + H2O(l) HPO42–(aq) + H3O+(aq) Ka2 = = 6.3x10–8
[H2PO4–]
2–(aq) 3–(aq)
[H3O+][PO43–]
HPO4 + H2O(l) PO4 + H3 O+(aq) Ka3 = = 4.2x10–13
[HPO42–]
Ka1 >> Ka2 >> Ka3

 Bila perbedaan antara Ka1 dan dissosiasi berikutnya (Ka2) nilainya 103
atau lebih, pH umumnya hanya bergantung pada disosiasi pertama.
 Biasanya, [H3O+] sesudah disosiasi pertama diabaikan
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 54
Asam Poliprotik
Nilai Ka berurutan untuk beberapa Asam Poliprotik
pada 25 °C

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 55


Asam Poliprotik
• Bila asamnya H2A, maka :
[H3O+] = √ Ka1 [H2A]
• Prinsip ini juga digunakan untuk basa konjugasinya seperti ion
karbonat, fosfat, dan oksalat. Ion hidroksida terbanyak berasal dari
tahap ionisasi basa pertama, Kb, seperti contoh pada penentuan pH
larutan yang mengandung ion karbonat.

CO32(aq) + H2O (l) ⇌ HCO3 (aq) + OH (aq) Kb1 = 2,1 x 104

HCO3 (aq) + H2O (l) ⇌ H2CO3 (aq) + OH (aq) Kb2 = 2,4 x 108

• Bila basa konjugasinya A2 (berasal dari Na2A), maka

[OH] = √ Kb1 [A2]

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 56


Asam Poliprotik
Menghitung Konsentrasi Kesetimbangan untuk Asam Poliprotik.
SOAL
Asam askorbat (H2C6H6O6; H2Asc), dikenal sebagai vitamin C, adalah asam
diprotik (Ka1 = 1.0x10–5 dan Ka2 = 5x10–12) yang terdapat dalam buah jeruk.
Hitungh [H2Asc], [HAsc–], [Asc2–], dan pH dari larutan 0.050 M H2Asc.
PLAN:
Tuliskan persamaan disosiasi dan pernyataan Ka masing masing. Karena Ka1 >>
Ka2, maka diasumsikan bahwa disosiasi pertama menghasilkan sebagian besar
semua H3O+. Juga, karena Ka1 kecil, maka jumlah H2ASc yang terdisosiasi
dapat diabaikan.
Buat Tabel reaksi untuk disosiasi pertama, dengan x = [H2Asc]dissoc, dan
selesaikan [H3O+] dan [HAsc-].
SOLUSI:
[HAsc–][H3O+]
H2Asc(aq) + H2O(l) HAsc–(aq) + H3 O+(aq) Ka1 = = 1.0x10-5
[H2Asc]
[Asc2–][H3O+]
HAsc–(aq) + H2O(l) Asc2–(aq) + H3O+(aq) Ka2 = = 5x10-12
[HAsc–]
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 57
Asam Poliprotik
Konsentrasi (M) H2Asc(aq) + H2O(l) HAsc–(aq) + H3O+(aq)
Initial 0.050 - 0 0
Change –x - +x +x
Equilibrium 0.050 –x ≈ - x x
0.050
[HAsc–][H3O+] x2
x2
Ka1 = = 1.0x10–5 = ≈
[H2Asc] 0.050 – x 0.050
x = [H3O+] = [Asc–] = √(0.050)(1.0 x 10–5) = 7.1x10–4 M

pH = –log[H3O+] = –log(7.1x10–4) = 3.15

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 58


Check assumsi:
1. [H3O+] << [H 3 O +]
dari HAsc - dari H2Asc : Untuk setiap disosiasi kedua,

[H3O+] ≈ √ [HAsc–](Ka2) = √ (7.1 x 10–4)(5 x 10–12) = 6 x 10–8 M


dari HAsc-

Bahkan ini lebih kecil dari [H3O+]dari H2O


, jadi, asumsinya benar.

2. [H2Asc]dissoc << [H2Asc]init:

7.1 x 10–4 M x 100 = 1.4% (< 5%; asumsi benar).


0.050 M

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 59


Basa Kuat dan Basa Lemah
 Basa Kuat
• Senyawa ini juga terdisosiasi sempurna dalam
pelarut air dan memberikan ion hidroksi (OH).
MOH(aq)  M+(aq) + OH–(aq) atau
M(OH)2(aq)  M2+(aq) + 2 OH –(aq)
 Untuk basa kuat  [OH] = [basa].
• Merupakan elektrolit kuat dan berada sempurna
sebagai ion-ion dalam larutan air.
• Contoh basa kuat adalah hidroksida-hidroksida yang
larut dalam air, misalnya hidroksida dari logam alkali
dan alkali tanah yang larut (Ca2+, Sr2+, and Ba2+).

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 60


Basa Kuat dan Basa Lemah
 Basa Lemah
• Basa Brønsted-Lowry adalah spesi yang menerima H+.
• Untuk basa lemah yang larut dalam air, persamaan disosiasinya
(air sebagai asam):
B(aq) + H2O(l) BH+(aq) + OH–(aq)
• Seperti halnya asam lemah, basa lemah mempunyai Konstanta
kesetimbangan , disebut Konstanta disosiasi basa (Kb):

[BH+][OH–]
Kb = [B]

• Korelasi pH dengan [OH-] dan vice versa:


Kw = [H+] x [OH]  pKw = pH + pOH  14 = pH + pOH 
pada pH tertentu, pOH dapat ditentukan  [OH] dapat dihitung

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 61


Basa-Lemah
 Note : Tidak ada basa yang sesungguhnya
terdisosiasi dalam larutan, tetapi ion ion dihasilkaan
bila basa bereaksi dengan H2O.
 Basa bereaksi dengan air menghasilkan ion hidroksida.

Penambahan H+

Basa Asam Asam Basa


konjugasi konjugasi

Pengurangan H+

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 62


Basa-Lemah
Konstanta Dissosiasi Basa
Kb dapat digunakan untuk menentukan [OH−] dan selanjutnya pH.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 63


pH Larutan Basa Lemah
Contoh soal:
Berapakan pH larutan 0.15 M NH3?
NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH−(aq)
[NH4+] [OH−]
Kb = [NH3] = 1.8  10−5
SOLUSI:
NH3 (M) NH4+ (M) OH– (M)
Konsentrasi Awal (M) 0.15 0 0
Perubahan konsentrasi (M) –x +x +x
Konsentrasi Eq. (M) 0.15 – x ≈0,15 x x

Kb = [NH4+][OH–] / [NH3] = 1.8 × 10–5 1.8 × 10 – 5 = x2 / (0.15 – x)


Bila diasumsikan x << 0.15, 0.15 – x = 0.15.Maka : 1.8 × 10–5 = x2/0.15
Dan : x = 1.6 × 10–3
x = molaritas OH–, sehingga –log(x) adalah pOH (pOH = 2.80) dan
[14.00 – pOH]= pH  pH = 11.20 .
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 64
Jenis Basa Lemah
• Terdapat Dua Kategori Utama
1) Molekul Netral dengan Atom
yang mempunyai pasangan
nonbonding elektron yang
dapat menerima H+ (misalnya
ammonia dan amine)
2) Anion dari asam lemah

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 65


Basa-Lemah
• 1. Molekul-molekul netral, mis. NH3,
NH3 (aq) + H2O (l) ⇌ NH4+ (aq) + OH (aq) Kb = 1,8 x 105
• Atom H dari NH3 digantikan gugus alkil , misalnya gugus metil, CH3,
diperoleh senyawa amine:

Kb = 5,0 x 104 Kb = 7,4 x 104 Kb = 7,4 x 105


• 2. Anion asam Lemah;
• Contoh: Ion CN, adalah basa konjugasi asam lemah HCN,
menghasilkan ion hidrosikda dalam air yang dapat diukur.
CN (aq) + H2O (l) ⇌ HCN (aq) + OH (aq)
[HCN] [OH]
Kb = [CN] = 2,5 X 105
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 66
Hubungan Ka dan Kb

Untuk pasangan asam–basa konjugasi, hubungan Ka dan Kb


adalah: Ka x Kb = Kw
Jadi bila diketahui salah satunya, misalnya Ka , maka yang
lainnya (Kb ) dapat dihitung.
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 67
Sifat Asam-Basa dari Garam
• Berbagai jenis ion dapat bereaksi dengan air
menghasilkan H+ atau OH–.
• Reaksi dengan air sering disebut hidrolisis.
CN-(aq) + H2O(l) ⇌ HCN(aq) + OH(aq)
• Untuk menentukan suatu garam apakah asam atau
basa, maka anion dan kation harus diperhatikan/
dilihat secara terpisah.
• Kation dapat asam atau netral.
• Anion dapat asam, basa atau netral.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 68


Anion
• Anion dari asam kuat adalah netral.
– Contohnya: Cl– tidak akan bereaksi dengan air,
sehingga ion OH– tidak akan terbentuk.
• Anion asam lemah adalah basa konjugasi ,
sehingga menghasilkan OH– dalam air,.
– Misalnya: C2H3O2– + H2O ⇌ HC2H3O2 + OH–
• Anion terprotonasi dari asam poliprotik dapat
asam atau basa :
– Bila Ka > Kb, anion akan bersifat asam;
– Bila Kb > Ka, anion akan bersifat basa

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 69


Kation
• Kation logam Group I atau Group II (Ca2+, Sr2+,
atau Ba2+) adalah netral.
• Kation Polyatomic biasanya adalah asam
konjugasi dari basa lemah; Misalnya, NH4+.
• Kation dari logam Transisi post-transisi adalah
asam. Mengapa? (Tidak terdapat atom H dalam
kation ini !)
– Karena kation terhidrasi

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 70


Sifat Keasaman Kation terhidrasi
• Logam transisi dan post-transisi
membentuk kation terhidrat.
• Air menempel ke ion logam lebih
asam dibandingkan molekul air
bebas, menjadikan ion terhidrasi
bersifat asam.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 71


Larutan Garam—
Asam, Basa, atau Netral?
1) Kation logam Group I/II dengan anion asam kuat:
larutan bersifat netral, misalnya larutan NaCl, NaNO3,
Ca(NO3)2
2) Kation logam Group I/II dengan anion asam lemah:
larutan bersifat basa (seperti halnya anion).
Misalnya CH3COONa
Na+ adalah kation basa kuat NaOH, dan CH3COO
adalah anion asam lemah CH3COOH, hidrolisis
menghasilkan OH
. CH3COO–(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH–(aq)

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 72


Larutan Garam—
Asam, Basa, atau Netral?
3) Kation logam Transisi/Post-transisi atau kation polyatomic
dengan anion dari asam kuat : asam (seperti halnya kation)
Contoh: larutan Fe(NO3)3 dan NH4Cl
Larutan ini bersifat asam, karena dalam air, ion Fe3+ terhidrat dan ion NH4+
akan bereaksi dengan H2O (hidrolisis) menghasilkan H3O+:
Fe(H2O)63+(aq) + H2O(l) Fe(H2O)5OH2+(aq) + H3O+(aq)
NH4+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+(aq)
4) Kation logam Transisi/Post-transisi atau kation polyatomic
dengan anion asam lemah : bandingkan Ka dan Kb; yang lebih
besar akan menentukan apa garam tersebut
Contoh: NH4CN, Zn(CH3COO)2
NH4+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+(aq)
CN–(aq) + H2O(l) HCN(aq) + OH– (aq)
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 73
Larutan Garam—
Asam, Basa, atau Netral?
 Reaksi yang lebih cenderung berlangsung ke kanan
menentukan pH, jadi harus dibandingkan nilai Ka dari NH4+
dengan Kb dari CN–.
Kw 1.0x10–14
Ka dari NH4 + = = = 5.7x10–10
Kb dari NH3 1.76x10–5

K 1.0x10–14
Kb dari CN– = w
= = 1.6x10–5
Ka dari HCN 6.2x10–10

 Karena Kb dari CN– > Ka dari NH4+, CN– adalah basa lebih kuat
dibandingkan NH4+ yang asam.
 Larutan NH4CN akan bersifat basa

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 74


Larutan Garam—
Asam, Basa, atau Netral?

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 75


Larutan Garam—
Asam, Basa, atau Netral?
Meramalkan Keasaman Relatif Larutan Garam dari Kadan
Kb suatu Ion
SOAL: Menentukan apakah larutan aqueous zinc formate,
Zn(HCOO)2, pada 25 oC bersifat asam, basa atau netral
2+ –
PLAN: Zn berukuran kecil, kation bermuatan tinggi, sedangkan HCOO
adalah anion suatu asam-lemah. Keduanya bereaksi dengan H2O,
jadi untuk menentukan keasaman larutan harus membandingkan Ka
ion Zn2+ terhidrasi dengan Kb ion HCOO–.
SOLUSI:
Zn(H2O)62+(aq) + H2O(l) Zn(H2O)5OH+(aq) + H3O+(aq)
HCOO–(aq) + H2O(l) HCOOH(aq) + OH–(aq)
Ka dari Zn(H2O)62+ = 1x10–9 (dari Tabel.)
Kw 1.0x10–14
Kb dari HCOO =–
= = 5.6x10–11
Ka dari HCOOH 1.8x10–4
Ka untuk Zn(H2O)62+ >> Kb HCOO–, sehingga larutan bersifat asam.
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 76
Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Asam

1) Ikatan H—A harus terpolarisasi dengan δ+


pada atom H dan δ– pada atom A
2) Kekuatan Ikatan : Ikatan lebih lemah dapat
diputuskan lebih mudah, menjadikannya
asam yang lebih kuat.
3) Stabilitas dari A–: Anion lebih stabil,
berarti asam lebih kuat.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 77


Asam Biner
• Asam Biner terdiri dari H
dan satu unsur lain.
• Dalam satu grup, kekuatan
ikatan H—A umumnya
menjadi faktor penting.
• Dalam satu perioda,
polaritas ikatan adalah
faktor yang paling penting
untuk menentukan
kekuatan asam.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 78


Pengaruh atom dan sifat molekul pada
keasaman hidrida non-logam.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 79


Asam Oksi
• Asam Oksi
(Oxyacids) terdiri dari
H, O, dan satu unsur
lain yang non-logam.
• Umumnya, seiring
dengan naiknya
elektronegatifitas
non-logam, keasaman
meningkat, dengan
struktur yang sama

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 80


Kekuatan Relatif Asam Okso.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 81


Asam Oksi dengan Unsur “Lain” yang Sama

• Bila suatu unsur dapat membentuk lebih dari satu


asam okso , asam oksi dengan atom O lebih banyak
akan lebih bersifat asam; misalnya asam sulfat vs
asam sulfit.
• Cara lain untuk menyatakannya : Bila tingkat oksidasi
bertambah, maka keasaman juga meningkat.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 82


Asam Karboksilat

• Asam Karboksilat adalah asam organik yang


mengandung gugus —COOH.
• Faktors penyumbang terhadap sifat asam:
 O yang terikat ke C menarik densitas elektron dari
ikatan O—H, meningkatkan polaritas.
 Basa Konjugasinya (anion karboksilat) mempunyai
bentuk resonansi untuk menstabilkan anion.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 83


Efek Ion Sejenis
 Effek ion sejenis digunakan untuk menjelaskan effek
(pengaruh) kesetimbangan terhadap penambahan spesi
yang merupakan bagian dari kesetimbangan tersebut.
• Contoh:
• Perhatikan larutan asam asetat :
HC2H3O2(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + C2H3O2−(aq)
• Bila ke dalam larutan ditambahkan:
• ion asetat (C2H3O2−), atau HCl (H+), maka
• menurut asas Le Châtelier, kesetimbangan akan
bergeser ke kiri,
• Secara umum:
• “Penambahan larutan elektrolit kuat yang mempunyai anion
sejenis dengan elektrolit lemah, maka ionisasi elektrolit
lemah akan berkurang”
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 84
Efek Ion Sejenis
Contoh Soal
Hitunglah konsentrasi ion fluorida dan pH larutan yang
mengandung campuran 0.20 M HF dan 0.10 M HCl. Diketahui Ka
untuk HF adalah 6.8  10−4.
SOLUSI.
HF(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + F−(aq)
Karena larutan mengandung HCl yang merupakan asam kuat, maka
konsentrasi awal [H3O+] bukan 0, tetapi 0.10 M.
[HF], M [H3O+], M [F−], M
Awal 0.20 0.10 0
Perubahan −x +x +x
Kesetimbangan 0.20 − x  0.20 0.10 + x  0.10 x

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 85


Efek Ion Sejenis
[H3O+] [F−]
Ka = = 6.8  104
[HF]

(0.10) (x) (0.20) (6.8  104) = x


6.8  10−4 = 
(0.10)
(0.20)

 1.4  10−3 = x
• Maka, [F−] = x = 1.4  10−3
[H3O+] = 0.10 + x = 1.01 + 1.4  10−3 = 0.10 M
• Jadi,pH = −log (0.10)
pH = 1.00

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 86


Hanya digunakan di Universitas Indonesia 87
Daftar Pustaka
• Brown, Lemay, Bursten, Murphy, “Chemistry The Central Science”, 11th
eds, Pearson Educational International, 2009, hal. 128-134, 666-716.
• Martin S. Silberberg and Patricia G. Amateis,” The Molecular Nature of
Matter and Change“, 7th Ed.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 88

Anda mungkin juga menyukai