Anda di halaman 1dari 27

Asam Basa – Konsep pH, pOH, dan pKw Pada Larutan

Asam Basa
By Mas MinPosted on April 4, 2016
Kekuatan asam atau basa suatu larutan dapat ditentukan dari harga pH, pOH, dan pKw larutannya.
Istilah pH digunakan untuk menyatakan keasaman atau kebasaan suatu larutan. Istilah pH berasal dari potential
of hydrogen yang dikemukakan oleh Soren Peter Lauritz Sorensen, kimiawan dari Denmark, pada tahun 1909
yang berarti pangkat atau eksponen. Dengan demikian, pH dapat dibaca pangkat hidrogen atau eksponen
hidrogen. Besarnya nilai pH adalah negatif logaritma konsentrasi ion H+.

Secara matematis, pH dinyatakan sebagai ukuran konsentrasi ion hidrogen atau [H +] dalam larutan yang
dirumuskan dengan:

Konsentrasi ion H+ dan pH dirumuskan dengan tanda negatif. Dengan demikian, keduanya berbanding terbalik,
semakin kecil konsentrasi ion H+, nilai pH semakin besar. Oleh karena bilangan dasar logaritma adalah 10 maka
larutan yang nilai pH-nya berbeda sebesar x akan mempunyai perbedaan konsentrasi ion H+ sebesar 10X. Misal
sebagai berikut.

Jika konsentrasi ion H+ = 0,01 M, nilai pH = -log 1 x 10-2 = 2.


Jika konsentrasi ion H+ = 0,001 M, nilai pH = -log 1 x 10-3 = 3.

Dengan demikian, semakin besar konsentrasi ion H+ maka nilai pH semakin kecil. Larutan dengan pH = 2
keasamannya 10 kali lebih asam daripada larutan dengan pH = 3.
Penentuan pH tersebut juga berlaku untuk penentuan pOH. Konsentrasi ion OH – dinyatakan dengan pOH
sehingga pOH = – log [OH–]. Misal sebagai berikut.

Jika [OH–] = 0,1 M, nilai pOH = -log 1 x 10 -1 = 1.


Jika [OH–] = 0,01 M, nilai pOH = -log 1 x 10-2 = 2.
Jika pOH = 3, [OH–] = 10-3 M atau 0,001 M.

Nilai pH air murni = 7 dan disebut netral. Nilai tersebut diperoleh dari ionisasi sebagian dalam air murni. H 2O(ℓ)↔
H+(aq) + OH– (aq)

Harga konstanta kesetimbangan K untuk reaksi kesetimbangan ionisasi air:

Harga [H20] dianggap tidak berubah karena air murni merupakan elektrolit yang sangat lemah. Oleh sebab itu, air
murni yang terionisasi sangat kecil. Dengan demikian, K . [H 2O] menjadi tetapan kesetimbangan ion bagi air yang
dinotasikan dengan Kw.

Berdasarkan hasil eksperimen, nilai pada suhu 25°C, K w = 1 x 10-14.


Oleh karena pada ionisasi harga [H+] = [OH–], maka

Jika persamaan di atas diubah menjadi persamaan logaritma akan diperoleh:

log Kw = log [H+] + log [OH–]

Jika persamaan ini dikalikan dengan faktor-1, menjadi:

Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari suatu asam ke dalam air akan mendesak kesetimbangan ionisasi air
ke arah kiri (ion OH- akan diikat oleh H+ membentuk air). Akibatnya, terjadi kelebihan ion hidrogen sehingga
konsentrasi ion H+ meningkat. Oleh sebab itu, nilai pH air < 7 atau air berubah sifat menjadi asam.

Dengan cara yang sama, penambahan senyawa ion OH- terlarut dari basa ke dalam air akan mendesak
kesetimbangan air ke arah kiri. Akibatnya, ion hidroksida berlebih sehingga konsentrasi ion OH-juga meningkat.
Dengan demikian, nilai pH air > 7 atau air berubah sifat menjadi basa.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Konsep pH, pOH, dan pKw Pada Larutan Asam Basa.
Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas.
Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.
Baca postingan selanjutnya:

 Mengkaji Dan Mengidentifikasi Sifat Larutan Asam dan Basa


 Teori – Teori dan Konsep Asma Basa Menurut Para Ahli Dan Penjelasan
 Contoh Soal Kimia Dan Pembahasan Terlengkap Tentang Reaksi Kesetimbangan
  Jenis Jenis Hubungan Kuantitatif Antara Pereaksi dan Hasil Reaksi
 Reaksi Kesetimbangan Kimia Dalam Industri Dan Kehidupan Sehari-hari
 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan

Posted in Kimia, SMA, UncategorizedTagged contoh soal asam dan basa, contoh soal kimia


asam basa dan pembahasannya, contoh soal larutan asam basa, contoh soal reaksi asam
basa, kekuatan asam dan basa, konsep ph poh dan pkw, konsep poh, pengertian
pkw, pengertian pkw dalam kimia, pengertian poh dan pkw, pengertian prakarya dan
kewirausahaan, ph + poh = pkw, ph larutan, soal asam basa, soal kimia asam basa, soal
larutan asam basa

Ilmu kimia sangat erat kaitannya dengan asam dan basa.

Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang dapat melepaskan ion H + ketika dilarutkan di dalam
air, sedangkan basa adalah senyawa yang dapat melepaskan ion OH - ketika dilarutkan dalam air.

Sebenarnya ada banyak teori para ahli mengenai asam basa, silakan dibaca terlebih dahulu di Teori
Asam Basa Menurut Para Ahli.

pH merupakan kepanjangan dari power of Hydrogen.  Jika didefinisikan secara matematis,


pH merupakan logaritma negatif dari konsentrasi ion Hidrogen yang ada pada larutan.

pH menunjukkan tingkat keasaman dan kebasaan suatu larutan.

Skala pH memiliki rentang antara 0-14, dimana semakin rendah pH-nya maka larutan tersebut
semakin bersifat asam, begitu pula sebaliknya. Semakin tinggi pH-nya, maka larutan tersebut
semakin bersifat basa.

Materi di bawah akan membahas mengenai :

o Menghitung pH dan pOH dari asam basa kuat,


o Menghitung pH dan pOH dari asam basa lemah,
o Menghitung pH dan pOH dari buffer atau larutan penyangga, dan
o Menghitung pH dari garam hidrolisis.
o Menghitung pH dari larutan campuran

Menghitung pH dan pOH Dari Asam Basa Kuat

Asam dan basa kuat adalah asam dan basa yang dapat terionisasi secara sempurna di dalam air.
Karena mampu terionisasi dengan sempurna, maka asam dan basa kuat termasuk elektrolit kuat.

Hal inilah yang membuat konsentrasi ion Hidrogen atau Hidroksida dapat langsung ditentukan
dengan perhitungan stoikiometri pada umumnya.

Contoh asam kuat :

o Asam Sulfat (H2SO4)


o Asam Nitrat (HNO3)
o Asam Klorida (HCl)
o Asam Bromida (HBr)
o Asam Iodida (HI)
o Asam Perklorat (HClO4)

Asam Fluorida atau HF tidak termasuk ke dalam asam kuat karena ikatan antara atom Hidrogen dan
Fluor cukup kuat disebabkan jari-jari atomnya yang kecil. Hal tersebut mengakibatkan HF sukar
terionisasi di dalam air.

Contoh basa kuat :

o NaOH
o KOH
o RbOH
o CsOH
o Ca(OH)2
o Ba(OH)2

Magnesium Hidroksida atau Mg(OH)2 tidak termasuk basa kuat karena mampu mengendap.

Untuk menghitung nilai pH dan pOH dari asam kuat dapat dihitung dengan rumus berikut :
dimana [H+] dihitung dalam Molaritas (mol/liter larutan)

Untuk menghitung nilai pH dan pOH dari basa kuat dapat dihitung dengan rumus berikut :

dimana [OH-] dihitung dalam Molaritas (mol/liter larutan)

Contoh Soal Menghitung pH dan pOH dari Asam Kuat dan Basa Kuat + Pembahasan

1. Hitunglah pH dan pOH dari 10 liter larutan H 2SO4 0,02 M!


2. Hitunglah pH dan pOH dari 1 liter larutan Ca(OH) 2 0,05 M!
3. Jika diketahui suatu asam kuat memiliki konsentrasi H + sebesar 10-10 M, maka tentukan nilai pH
larutan tersebut!
4. Suatu basa kuat diketahui memiliki konsentrasi OH - sebesar 10-9 M, tentukan nilai pH larutan
tersebut!
Contoh Soal Larutan Campuran Asam Kuat dan Basa Kuat

1. Sebanyak 200 ml NaOH 1 M dicampurkan dengan 300 ml NaOH 0,05 M. Hitunglah pH larutan
campuran!
2. Sebanyak 50 ml larutan KOH 0,2 N direaksikan dengan 50 ml larutan H 2SO4 0,05 M. Tentukanlah
pH larutan tersebut!
Menghitung pH dan pOH dari Asam Lemah dan Basa Lemah

Asam lemah dan basa lemah adalah asam dan basa yang tidak terionisasi secara sempurna di dalam
air. Dengan demikian, asam lemah dan basa lemah termasuk elektrolit lemah.

Yang termasuk contoh asam lemah adalah :

o Asam Asetat (CH3COOH)


o Asam Format (HCOOH)
o Asam Oksalat (H2C2O4 · 2H2O)
o Asam Benzoat (C6H5COOH)

Adapun yang termasuk basa lemah adalah :

o Ammonium Hidroksida atau NH4OH


o Besi (II) Hidroksida atau Fe(OH)2
o Besi (III) Hidroksida atau Fe(OH)3
o Alumunium Hidroksida atau Al(OH)3
o Perak Hidroksida atau AgOH

Untuk menghitung pH dari asam lemah dapat digunakan rumus berikut :


dimana [H+] dihitung dalam Molaritas (mol/liter larutan)
Untuk menghitung pH dan pOH dari basa lemah dapat digunakan rumus berikut :
dimana [OH-] dihitung dalam Molaritas (mol/liter larutan)

Contoh Soal Menghitung pH Dan pOH dari Asam Lemah dan Basa Lemah + Pembahasan

1. Tentukan pH dari 555 ml Asam Etanoat 0,2 M dengan Ka = 1,8 x 10 -5!


2. Jika diketahui suatu asam lemah berpH 5,5 dengan Ka = 2 x 10 -5, tentukanlah konsentrasi asam
tersebut dalam satuan Molaritas!
3. Tentukan pH dari 15 ml Ammonium Hidroksida 0,03 M dengan Kb = 1,8 x 10 -5!
4. Suatu larutan basa lemah setelah dihitung pH nya dengan pH meter didapatkan hasil sebesar 10,5.
Diketahui Kb basa tersebut adalah 3 x 10 -5, tentukanlah konsentrasi basa tersebut dalam satuan
Molaritas!
Contoh Soal Larutan Campuran Asam Lemah dan Asam Lemah + Pembahasan

1. Sebanyak 200 ml larutan Asam Asetat 0,03 M dicampurkan dengan 100 ml larutan Asam Asetat
0,05 M. Tentukan pH larutan campuran (Ka = 1,8 x 10-5)!
Contoh Soal Larutan Campuran Basa Lemah dan Basa Lemah + Pembahasan

1. Sebanyak 50 ml basa lemah 0,01 M (Kb = 5 x 10 -5) dicampurkan dengan 50 ml 0,01 basa lemah
yang sama. Hitunglah nilai pH dan pOH larutan campuran!

Anda mungkin juga menyukai