01-08
Januari Juni 2014
ISSN:0852-8349
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian sintesis senyawa kompleks antara logam kadmium
dengan ligan kupferon. Senyawa kompleks yang terbentuk antara logam kadmium
dan ligan kupferon disintesis dengan menentukan kondisi awal pH optimal senyawa
kompleks, selanjutnya ditentukan rumus stoikiometri senyawa kompleks dan
dianalisis karakterisasi ikatan yang terbentuk dengan instrumen Infra Merah (IR)
serta dihitung nilai rendemen dari senyawa kompleks terbentuk. Variabel yang
ditentukan dalam penelitian adalah menentukan pH serapan optimum pembentukan
senyawa kompleks dengan menggunakan spektrofotometer UV, penentuan rumus
stoikiometri kompleks dilakukan dengan metode variasi kontinu (metode job),
menentukan ikatan yang terbentuk dikarakterisasi dengan menggunakan alat
Spektrofotometer Inframerah (IR). Sedangkan untuk melihat efisiensi metoda yang
digunakan dihitung melalui nilai rendemen dari sintesis yang dilakukan. Hasil
penelitian menunjukkan pH optimum pembentukan senyawa kompleks logam
kadmium (II) dengan kupferon adalah pada pH 3, rumus stoikiometrinya terbentuk
dengan rasio logam : ligan yaitu 1 : 4, spektum inframerah menunjukkan adanya
gugus OH pada serapan maksimum 3448,72 cm-1, vibrasi C-C rentangan
ditunjukkan adanya serapan pada 2083,12 cm-1, vibrasi rentangan C-N ditunjukkan
serapan pada 1635,64 cm-1, vibrasi Cd-O terjadi pada serapan maksimum tajam
370,33 cm-1 dan serapan lemah pada 1213 cm-1. Gugus fungsional terjadi pada (CO) yaitu 1458 cm-1 dan gugus (C-N) yaitu 1635,64 cm-1. Hal ini menunjukkan
ikatan yang terjadi antara Cd dengan O maupun ikatan antara Cd dengan N pada
ligan kupferon, sedangkan nilai rendemen sintesis kompleks adalah 78,43%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat simpulkan bahwa logam kadmium (II) dapat
dikomplekskan
oleh ligan kupferon
dan membentuk senyawa kompleks
[Cd(C6H10N3O2)4].
Kata Kunci : Sintesis,
kupferon.
PENDAHULUAN
Berbagai macam logam berat yang
terdapat di dalam badan perairan,
diantaranya seng (Zn), timbal (Pb),
kadmium (Cd), dan air raksa (Hg),
dimana badan perairan yang telah
dimasuki oleh senyawa atau ion-ion
Zn, Pb, Cd, dan Hg melebihi nilai
ambang batas dapat mengakibatkan
01
Intan Lestari., dkk: Sintensi Dan Karakterisasi Sen yawa Kompleks Logam Kadmium (II)
Dengan Logam Kufperon
Gambar
1.
Kurva
panjang
gelombang serapan maksimum
Kompleks Cd- Kupferon.
03
Intan Lestari., dkk: Sintensi Dan Karakterisasi Sen yawa Kompleks Logam Kadmium (II)
Dengan Logam Kufperon
Rumus Stoikiometri
Berdasarkan hasil penelitian yang
terlihat pada Gambar 4.3 dapat
dinyatakan secara eksperimental,
struktur stoikiometri kompleks yang
terbentuk. Gambar 4.3 menunjukkan
bahwa perpotongan garis singgung
kurva terjadi pada fraksi mol ligan
kira-kira sebesar 0,8.
Menurut
persamaan n = xmaks / 1- x, maka
diperoleh nilai n = 4. Menurut Svehla,
G (1990) bilangan koordinasi 4
biasanya menunjukkan suatu susunan
yang datar (hampir datar), dimana
strukturnya bujur sangkar atau
tetrahedral.
Gambar 4.
Struktur molekul
kompleks [Cd (C6H10N3O2)4
Jika orbital hibridisasi sp3, maka
strukturnya
tetrahedral.
Rumus
stoikiometri n=4.
Model struktur
senyawa kompleks [Cd (C6H10N3O2)4]
diperkirakan
adalah
berbentuk
tetrahedral.
Sintesis Kristal
Berdasarkan rumus stoikiometri
yang diperoleh dengan metoda
kontinu, dapat dihitung kebutuhan
logam dan ligan untuk sintesis
kompleks. Rendemen yang diperoleh
pada sintesis Kristal kompleks
disajikan pada tabel 1 dan diperoleh
dari persamaan berikut:
Rendemen =
Hasil yang diperoleh
x 100%
Hasil berdasarkan
perhitungan. Dari persamaan diatas
diperoleh
hasil
sintesis
logam
kadmium (II) dengan kupferon sebesar
0,8 gram maka diperoleh rendemen
dengan satuan persen (%).
Tabel 1. Rendemen hasil sintesis
kompleks ion Cd (II) dengan kupferon
03
4.
War
na
Krist
al
Kun
ing
C- v
C
C
(cmN
C
O
CdO
Cd C
-N dO
16 14
35, 58
64
121
3
10 3
18, 7
41 0,
3
3
1)
208
3,1
2
2.
3.
08
Pembentukan
kompleks
ion
kadmium (II) dengan kupferon
sangat dipengaruhi oleh pH
larutan. Pembentukan kompleks
[Cd(C6H10N3O2)4], diperoleh pada
kondisi optimum pH 3.
Struktur stoikiometri kompleks
[Cd(C6H10N3O2)4] sesuai dengan
rasio molar logam-ligan 1 : 4
struktur kompleksnya tetrahedral.
Rendemen
pembentukan
kupferon dari ion logam Cd (II)
diperoleh nilai yang cukup tinggi
78,43%.
Karakterisasi
kompleks
Ion
kadmium (II) dengan kupferon
dilakukan dengan spektrofoto
meter inframerah muncul daerah
serapan-serapan yang menafsirkan
bahwa telah terbentuk senyawa
kompleks [Cd(C6H10N3O2)4] .
DAFTAR PUSTAKA
Intan Lestari., dkk: Sintensi Dan Karakterisasi Sen yawa Kompleks Logam Kadmium (II)
Dengan Logam Kufperon
Etilenatiourea,
Malang
Surabaya.
Ngatijo,
1995.,
Sintesis
dan
Karaktersasi Senyawa kompleks
logam Seng (II) Kadmium (II)
dan Raksa (II) dengan 8Hidroksikuinolin, Tesis S2.
Yogyakarta.
Nur Candar Eka, 2012., Sintesis dan
Karakterisasi
Senyawa
Kompleks
dari Ion Logam
Cu2+ dengan Ligan Isokuinolin
dan Ion Kompleks [Co(SCN)6]4-.
Universitas Negeri Malang.
03