Anda di halaman 1dari 20

PABRIK SEMEN

PROSES BASAH

Presentasi
Alexander Brando
Kelompok 3 Nicolas Adventus
Timotius Chandra
Tri Widhio Susanto
Pendahuluan

• Semen merupakan bahan bangunan


yang digunakan untuk merekat,
melapis, membuat beton, dll.

• Semen yang terbaik saat ini adalah


semen Portland yang ditemukan
tahun 1824 oleh Joseph Aspdin
Bahan Baku Pembuatan
Semen
Batu kapur merupakan salah satu sumber
daya alam yang dapat digunakan sebagai
bahan baku pembuatan semen. Kandungan
tertinggi batu kapur yaitu CaCO3 yang
sekitar 90 %.

Komponen Batu Kapur adalah sebagai


berikut:
• CaCO3 : 91,19 % wt
• SiO2 : 1,5 % wt
• Fe2O3 : 0,43 % wt
• MgO : 0,5% wt
• Al2O3 : 1,93 %
• SO3 :1 %
• H2O : 4,35% wt

Sifat fisika:
• Fase : Padat
• Warna : Putih
kekuningan
• Kadar air :7
– 10 %
• Bulk density : 1300 kg/m3
• Spesific gravity : 2,49
• Kandungan CaCO3 : 85 – 93 %
• Kandungan CaO
Batu kapur • (Low Grade Limestone)
40 – 44 %
:

• (High Grade Limestone) :


51 – 53 %
• Kuat tekan : 31,6 N/mm2
Tanah liat (clay) merupakan
bahan baku semen yang
mempunyai sumber utama yaitu
senyawa silika (SiO2), senyawa
alumina oksida (Al2O3), dan
senyawa besi.

Komponen tanah liat sebagai


berikut:
• SiO2 : 60,03 % wt
• Al2O3 : 17,17 % wt
• Fe2O3 : 4,75 % wt
• CaO : 3,25 % wt
• MgO : 1 % wt
• SO3 : 0,21 % wt
• Na2O : 0,09 % wt
• H2O : 13,5 % wt

Sifat Fisika :
• Fase :Padat
• Warna : Coklat kekuningan
Tanah Liat • Kadar air : 8-25%
• Bulk density : 1,7 ton/m3
• Spesifik grafity : 2,36
Pasir Silikat
Pasir silika berfungsi sebagai pembawa oksida silica
(SiO2) dengan kadar yang cukup tinggi yaitu sekitar
90 - 95%. Semakin murni pasir silika akan semakin
putih warnanya dan biasa disebut pasir kuarsa yang
berkadar SiO2 mencapai 98 – 98,5%.

Komponen pasir silika dalam keadaan kering:


• SiO2 : 98,7% wt
• Al2O3 : 0,7% wt
• Fe2O3 : 0,1% wt
• CaO : 0,3 % wt
• MgO : 0,1% wt
• K2O : max 0,1% wt

Sifat Fisika :
• Fase : padat
• Warna : coklat kemerahan
• Kadar air : 6%
• Bulk density : 1,45 ton/m3
• Spesifik grafity : 2,37
Pasir Besi
Komponen pasir besi dalam
keadaan kering:
• CaO : 10 % wt
• Fe2O3 : 55 % wt
• MgO : 2,8 % wt
• SiO2 : 16,748 % wt
• Al2O3 : 5,8 % wt
• K2O : 9,652 % wt
Gypsum( CaSO4. 2 H2O )
Gypsum yang pada umumnya
terdapat di gunung-gunung
disekitar gunung gamping (kapur)
adalah bahan sediment CaSO4
yang mengandung dua molekul
hidrat. Untuk pembuatan semen
gypsum yang diijinkan mempunyai
kandungan CaSO4 50 – 60% dan
air bebas 2,8%.

Sifat Fisika :
• Fase : Padat
• Warna : Putih
• Kadar air : 10%
• Bulk density : 1,7 ton / m3
Fly Ash
Fly ash merupakan residu mineral
dalam butir halus yang dihasilkan dari
pembakaran batu bara yang
dihaluskan. Dan kondisi ini
menghasilkan abu yang memiliki
tekstur butiran yang sangat halus.
Bahan ini terutama terdiri dari silikon
dioksida (SiO2), aluminium oksida
(Al2O3) dan besi oksida (Fe2O3).

Sifat Fisika :
• Fase : Padat
• Warna : Abu keputihan
• Ukuran : Sangat halus
PROSES
PEMBUATAN
SEMEN
Portland Composit Cement (PCC) menurut ASTM
C595-05 :

Sifat Kimia:
• Kandungan MgO : Maksimal 6%
• Kandungan SO3 : Maksimal 4%
• Hilang Pijar : Maksimal 5%
• Bagian tak larut : Maksimal 3%
Sifat Fisika:
• Waktu pengikatan :
Standar – Pengikatan awal
menit
: minimal 45

– Pengikatan akhir : maksimal 375


Kualitas menit
• Kandungan udara : maksimal 12% volume
• Kuat Tekan :
– 3 hari : minimal 1600 psi
– 7 hari : minimal 2610 psi
– 28 hari : minimal 3620 psi
• Panas Hidrasi :
– 7 hari : maksimal 70 kal/g
– 28 hari : maksimal 80 kal/g
• Ketahanan terhadap sulfat : pemuaian pada hari
ke 180 maksimal 10%
Proses basah pada semen ditandai dengan
pencampuran air pada saat proses
penggilingan. Penggilingan dilakukan dalam
raw mill dengan menambahkan sejumlah
Proses Basah air kemudian dihasilkan slurry dengan kadar
air 34-38 %.Material-material ditambah air
Produksi Semen diumpankan ke dalam raw mill. Karena
adanya putaran, material akan bergerak
dari satu kamar ke kamar berikutnya. Pada
kamar 1 terjadi proses pemecahan dan
kamar 2/3 terjadi gesekan sehingga
campuran bahan mentah menjadi slurry.
Produksi Semen Proses Basah
Langkah Proses Basah
• Batu kapur dari crusher dicampur dengan
pasir besi, pasir silika dan tanah liat dengan
perbandingan tertentu, dicampur di dalam
raw mill, ditambahkan air hingga
membentuk slurry dengan kadar air 35-50%,
kemudian dicampur lagi dalam blending tank.
• Slurry kemudian dialirkan ke slurry tank.
Untuk mencegah sedimentasi, digunakan
pengaduk mekanik atau menyemburkan
gelembung udara dari kompresor.
• Slurry kemudian dimasukkan ke dalam kiln.
Slurry masuk pada bagian upper end dan
kemudian tergilas. Pembakaran dari batubara
digunakan dengan kondisi operasi 1450 C.
Batubara yang digunakan tidak boleh terlalu
banyak mengandung ash.
• Clinker didinginkan dalam clinker cooler
(pendingin putar dengan udara dingin), dan
udara panas yang keluar digunakan untuk
spray burner.
• Clinker dicampur dengan gips dalam
perbandingan tertentu dan dihaluskan dalam
finished mill dan hasilnya ditampung dalam
silo.
KEUNTUNGAN & KERUGIAN PROSES BASAH

KEUNTUNGAN KERUGIAN
• Kadar alkalisis,klorida,dan • Proses basah baik
sulfat tidak menimbulkan digunakan hanya bila kadar
gangguan penyempitan air bahan bakunya cukup
dalam saluran material tinggi
masuk kiln. • Pada waktu pembakaran
• Deposit yang tidak homogen memerlukan banyak panas,
tidak berpengaruh karena sehingga konsumsi bahan
mudah untuk mencampur bakar lebih banyak
dan mengoreksinya. • Kiln yang dipakai lebih
• Pencampuran dan koreksi panjang karena proses
slurry lebih mudah karena pengeringan yang terjadi
berupa larutan. dalam kiln menggunakan 22
• Fluktuasi kadar air tidak % panjang kiln.
berpengaruh pada proses.
Jenis-Jenis Semen

Sement Portland T

A. Sement Portland Type I (Ordinary Portland


Cement)

dipakai untuk keperluan konstruksi bangunan


biasa yang tidak memerlukan persyaratan khusus,
seperti bangunan rumah pemukiman, gedung-
gedung sekolah dan perkantoran, bangunan pabrik,
gedung bertingkat, dll.
B. Semen Portland Type II
(Moderate Heat Semen)
Dipakai untuk keperluan beton
yang memerlukan ketahanan sulfat
atau panas hidrasi sedang. Biasanya
semen ini digunakan untuk
bangunan pinggir laut (pelabuhan),
aliran irigasi, landasan jembatan,
bangunan di bekas tanah rawa,
beton massa untuk dam-dam.
C. Semen Portland Type
III ( High Early Strength
Cement)

Dipakai untuk konstruksi


bangunan yang
memerlukan kekuatan
tekan tinggi pada fase
permulaan setelah
pengikatan terjadi.
Biasanya digunakan
untuk daerah yang
bersuhu dingin, bangunan
bertingkat, dan bangunan
dalam air yang tidak
memerlukan ketahanan
terhadap sulfat.
D. Semen Portland Type IV (Low
Heat Cement)

penggunaanya memerlukan panas


hidrasi rendah karena mengandung
C4AF dan C2S lebih banyak.
Pengerasan dan perkembangan
kekuatanya lambat. Digunakan untuk
bangunan di daerah panas,
pembuatan beton atau konstruksi
berdimensi tebal.
E. Semen Portland Type V (Sulfate
Resistance Cement)

semen portland dengan daya tahan


sulfat yang tinggi termasuk tahan
terhadap larutan garam sulfat dalam air.
Digunakan untuk bangunan yang
berhubungan dengan air laut, air
buangan industri, bangunan yang
pengaruh gas atau uap kimia yang
agresif dan bangunan yang selalu
berhubungan dengan air panas.
Parameter Proses Basah Proses Kering
Kandungan Air 20-25% 1%
Ukuran Kiln Diameter 5 meter,
Diameter 5 meter, panjang 80
panjang 160-200
meter
meter
Tinggi, sehingga
Lebih rendah, sehingga jumlah
Panas yang kebutuhan bahan
bahan bakar yang dibutuhkan
dibutuhkan bakar tinggi (1300
sedikit (800 kkal/kg-clinker)
kkal/kg-clinker)
Ekonomi Tidak ekonomis Lebih ekonomis
Kemudahan Homogenisasi
Susah dalam memperoleh
pencampuran bahan berlangsung lebih
material yang homogen
baku mudah.
Banyaknya debu
yang Sedikit Banyak
diakibatkan

Anda mungkin juga menyukai