Anda di halaman 1dari 5

HAKIKAT DEMOKRASI

1.1 Pengertian Demokrasi


Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani, Demos yang berarti
rakyat,dan katos yang berarti pemerintahan. Dengan demikian, yang di
maksud dengan demokrasi adalah sisitem pemerintahan yang berasal dari
rakyat, dan mengikutsertakan rakyat dalam suatu pemerintahan Negara.
Dalam system pemerintahan demokrasi, kekuasaan tertinggi berada
di tangan rakyat. Tetapi ,rakyat tidak melaksanakan kedaulatannya secara
langsung. Rakyat akan mewakilkannya kepada wakil- wakilya. Tetapi,
dalam arti yang lebih luas.pemilihan presiden/ anggota- anggota perlemen
secara langsung belum menjamin bahwa Negara tersebut adalah Negara
demokrasi. Karena hal itu hanya sedikit dari sekian banyak kedaulatan
rakyat walaupun perannya dalam system demokrasi tidak besar, pemilihan
umum sering disebut “pesta demokrasi”. Ini adalah salah satu akibat cara
berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi
meletakkan tokoh idola.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip Trias Politica yang
membagi tiga kekuasaan politik Negara ( Eksekutif, yudikatif, dan
legislative) untuk diwujudkan dalam bentuk tiga jenis Lembaga Negara
yang saling lepas dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain.
Kesejajaran dan independensi ke tiga jenis lembaga Negara ini diperlukan
agar ketiga lembaga Negara ini biasa saling mengawasi dan saling
mengontrol.
Ketiga jenis lembaga Negara tersebut adalah lembaga-lembaga
pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan
melaksanakan kewenangan Eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang
berwenang menyelengarakan kekuasaan Yudikatif, dan lembaga-lembaga
perwakilan rakyat yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan
Legislatif. Di bawah system ini , keputusan Legislatif dibuat oleh
masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi

1
masyarakat yang diwakilnya dan yang memilihnya melalui proses pemilihan
umum Legislatif, selain sesuai hokum dan peraturan.
Demokrasi mengandung nilai-nilai moral. Jadi dalam
penerapannya, demokrasi harus dilandasi dengan nilai-nilai demokrasi.
Nilai-nilai demokrasi tersebut antara lain:
1. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalamsuatu

Masyarakat yang sedang derubah


1. Menyelenggarakan pergantian pemimpin secara teratur dan jujur
2. Membatasi pemakaian kekerasan sampai seminimal mungkin
3. Mengakui serta menganggap wajar adanya keaneka-ragaman
4. Menjamin tetap tegaknya keadilan

Dalam pengembangan dan membudayakan kehidupan demokrasi perlu


prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Pemerintahan yang berdasarkan konstitusi
2. Pemilu yang bebas, jujur, dan adil
3. Dijaminnya HAM
4. Persamaan kedudukan didepan hukum
5. Peradilan yang bebas dan tidak memikat
6. Kebebasan berserikat / berorganisasi dan mengeluarkan pendapat
7. Kebebasan pers/ media massa.

1.2 Sejarah Perkembangaan Demokrasi


Gagasan tentang demokrasi sebenarnya sudah muncul sejak sekitar
abad 5SM, yakni pada masa yunani kuno. Pada waktu itu demokrasi
dilakukan secara langsung karena Negara-negara yunani pada masa itu
wilayahnya sangat sempit dan penduduknya sedikit. Pada waktu itu, rakyat
mudah dikumpulkan dengan tujuan bermusyawarah guna mengambil
keputusan tentang kebijakan pemerintahan. Namun demokrasi itu tidak

2
berjalan lama karena munculnya konflik dan melemahnya dewan kota
dalam memimpin polis.
Sejak runtuhnya demokrasi, bangsa eropa menerapkan sisitem
Monarki Absolute hingga abad ke-19. Kekuasaan mutlak tersebut digunakan
oleh raja untuk bertindak sewenang-wenang.
Setelah tenggelam berabad-abad, muncullah ajaran “Rule Of Law
(kekuasaan hokum)”. Ajaran ini menjelaskan bahwa yang berdaulat dalam
suatu Negara adalah hukum.
Unsur-unsur Rule Of Law itu meliputi:
Berlakunya supremasi hukum (hukum menepati kedudukan tertinggi,’
semua orang tunduk pada hukum).
1. Perlakuan yang sama didepan hokum bagi setiap warga Negara
2. Terlindunginya hak-hak manusia oleh undang-undang dasar serta
keputusan-keputusan pengadilan.
Setelah berakhirnya perang Dunia 2, demokrasi dipandang sebagai
pilihan terbaik oleh hamper semua Negara didunia. Negara kita republik
Indonesia yang diproklamasikan hampir bersamaan dengan berakhirnya perang
dunia 2 yang menyatakan diri sebagai Negara demokrasi atau Negara yang
berkedaulatan rakyat.
Demokrasi menepati posisi vital dalam kaitannya dengan pembagian
kekuasaan dalam suatu Negara, umumnya berdasarkan konsep dan prinsif Trias
Politica. Kekuasaan Negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan
untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Prinsip semacam Trias Politica ini menjadi sangat penting untuk
diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah yang
begitu besar ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan
beradab, bahkan kekuasaan absolute pemerintah sering kali menimbulkan
pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.
Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga Negara yang lain,
misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga Legislatif menentukan sendiri
anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota-anggotanya tanpa memperdulikan
aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk rakyat Intinya, setiap

3
lembaga Negara bukan hanya harus akuntabel (accountable), tetapi harus ada
mekanisme pormal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga Negara
dan mekanisme ini mampu secara operasional membatasi kekuasaan lembaga
Negara tersebut.

1.3 Macam-macam Demokrasi


1. Demokrasi dengan perlementer
Menurut system ini hubungannya sangat erat antara badan Eksekutif
(pemerintah) dan badan (Badan Perwakilan Rakyat)
2. Demokrasi Dengan Sistem Pemisahan Kekuasaan
Demokrasi ini menyatakan tidak ada hubungan antara Eksekutif dan
Legislatif. Dalam sisitem ini, badan Eksekutif dan pemerintah terdiri dari
presiden sebagai kepala pemerintahan dan dibantu oleh para mentri.
3. Demokrasi dengan Sistem Reperendum
Dalam system ini tugas badan Legislatif selalu berada dalam pengawasan
rakyat. Pengawasan ini dilaksanakan dalam bentukreperendum yaitu,
pemungutan suara langsung oleh rakyat tanpa melalui badan Legislatif.
System ini dibagi dalam 2 kelompok yaitu:
1. Reperendum Obligatoire (reperendum yang wajib)
Reperendum Obligatoire adalah Reperendum yang menentukan
berlakunya suatu undang-undang atau suatu peraturan.
2. Reperendum Fakultatif (reperendum yang tidak wajib)
Reperendum Fakultatif adalah reperendum yang menentukan apakah
suatu undang-undang yang sedang berlaku dapat terus dipergunakan
atau tidak atau perlu tidaknya perubahan-perubahan.

Demokrasi dengan sisitem pengawasan pleh rakyat ini berlaku


dalam system pemerintahan Negara swiss. Seperti ke 2 sistem sebelumnya
system reperendum-pun memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya
rakyat dilibatkan penuh dalam pembuatan undang-undang. Kelemahannya
tidak semua rakyat memiliki pengetahuan yang cukup terhadap undang-
undang yang baik dan pembuatan undang-undang menjadi lebih lambat.

4
1.4 Demokrasi di Indonesia
Demokrasi yang pertama kali diterapkan di Indonesia setelah
merdeka adalah Demokrasi Liberal atau system Perlementer pada tanggal 14
november 1945. Setelah itu, Demokrasi yang dipakai adalah Demokrasi
Termimpin atau system presidensial . Demokrasi termimpin mulai
diberlakukan sejak dikeluarkannya Dekrit presiden 5 juli 1949. Demokrasi
pancasila ditegakkan di Indonesia sejak masa orde baru. Demokrasi
pancasila adalah Demokrasi yang menerapkan kelima sila pancasila.
Kehidupan yang Demokratis dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan
Bernegara.
Pada tahun 1959-1966 diterapkan demokrasi termimpin, yang
didalam praktiknya cenderung otoriter. Mulai tahun 1966 hingga
berakhirnya masa orde baru pada tahun 1998 diterapkan Demokrasi
pancasila. Berbagai macam demokrasi yang diterapkan di Indonesia itu pada
umumnya belum sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi, karena tidak
tersedianya ruang yang cukup untuk mengekspresikan kebebasan warga
Negara. Sesudah bergulirnya repormsi pada tahun 1998, kebebasan
berbicara dan menyatakan pendapat, kebebasan memilih, kebebasan
berpolitik dan lain-lain semakain terbuka luas. Dalam suasana reformasi,
tidak jarang menggunakan kebebasan tersebut sering berbenturan dengan
kepentingan umum.
Dalam perkembangannya, konsep demokrasi juga diterapkan dalam
berbagai bidang kehidupan, yakni dalam kehiduan ekonomi, pendidikan,
social budaya,dan bidang-bidang kemasyarakatan lainnya. Kehidupan yang
Demokratis adalah kehidupan yang melibatkan partisipasi rakyat dan
ditujukan untuk kepentingan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai