SMAN 1 BANYUWANGI
TAHUN AJARAN 2021-2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul
“PRATIKUM MENENTUKAN TITIK BERAT BENDA”
Adapun tujuan penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
Fisika oleh Ibu Masmurhoh. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang titik berat benda, keseimbangan benda, dan apa
saja yang berkaitan dengan titik berat benda.
Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan laporan ini.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………..….……………..………………………..………..……1
KATA PENGANTAR…………...…..………………………………………………….……..2
DAFTAR ISI……….…..…….……..……….………………………………………...………3
UJI COBA MENENTUKAN TITIK BERAT BENDA…..………..…………………………4
LAMPIRAN……....……………………...……………………………………………………8
UJI COBA MENENTUKAN TITIK BERAT BENDA
C. DASAR TEORI:
Suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi. Benda
tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai
suatu titik yang disebut titik berat. Benda akan seimbang ketika diletakkan di titik beratnya.
Titik berat adalah suatu titik kesetimbangan suatu benda ataupun suatu bangun baik itu
panjang maupun luas dan volume. Benda ukurannya dapat diabaikan sehingga dapat
digambarkan sebagai suatu titik materi, disebut partikel. Gerak yang terjadi pada partikel
hanyalah gerak translasi. Gerak translasi adalah gerak yang tidak menyebabkan gerak rotasi.
Oleh karena itu, satu-satunya syarat agar suatu partikel seimbang adalah resultan gaya yang
bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.
∑F = 0
Jika partikel terletak pada bidang x-y, maka suatu kesetimbangan dapat ditulis:
Ketika partikel seimbang, partikel itu ada dalam keadaan diam (seimbang statis) atau
bergerak dengan kecepatan konstan (seimbang dinamis). Apabila ada tiga buah gaya yang
seimbang, maka resultan dua buah gaya akan sama besar dan berlawanan arah dengan gaya
yang lain. Hasil bagi setiap besar gaya dengan sudut sinus di seberangnya pun selalu bernilai
sama.
Semua benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda dapat dianggap terkonsentrasi
pada satu titik yang disebut pusat gravitasi atau titik berat. Pada titik berat ini gaya-gaya yang
bekerja menghasilkan momen resultan sama dengan nol. Karena itulah benda yang ditumpu
pada titik beratnya akan berada dalam keseimbangan statis.
Letak titik berat dari suatu benda secara kuantitatif dapat ditentukan dengan perhitungan
sebagai berikut:
Keterangan:
E. CARA KERJA
1. Pertama, potong karton dengan bentuk yang diinginkan
2. Membuat beberapa lubang pada pinggir potongan karton, dan berilah nama A,B,C,D,E.
3. Ikat batu dengan benang
4. Kaitkan benang tersebut kepada jarum
5. Lalu, menggantungkan potongan karton dengan memasukkan jarum yang sudah ada
pemberat pada lubang A
6. Jika benang sudah seimbang (diam dan tidak bergerak), membuat garis yang berimpit
dengan benang tersebut.
7. Mengulang langkah 5-6 untuk lubang B,C,D, dan E
8. Dari garis-garis yang telah saya buat akan ditemukan pada satu titik yang merupakan
perpotongan dari garis garis tersebut. Memberi nama titik F(Titik berat kertas karton)
HASIL PERCOBAAN
Untuk melihat percobaan sesuai apa tidak dengan perhitungan
1. Menjiplak karton pada kertas milimeter blok 2. Menentukan koordinat kartesius pada
milimeter blok tersebut
G. MENGANALISIS DATA
Dari percobaan data diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Titik A dengan panjang 15 cm dari titik berat berpotongan dengan B,C,D,E dengan
panjang dari titik berat ke atas adalah 10 cm
2. Titik B dengan panjang 17,2 cm dari titik berat berpotongan dengan A,C,D,E dengan
panjang dari titik berat ke atas adalah 8,5 cm
3. Titik C dengan panjang 17,2 cm dari titik berat berpotongan dengan A,B,D,E dengan
panjang dari titik berat ke atas adalah 8,5 cm
4. Titik D dengan panjang 17,2 cm dari titik berat berpotongan dengan A,B,C,E dengan
panjang dari titik berat ke atas adalah 8,5 cm
5. Titik E dengan panjang 17,2 cm dari titik berat berpotongan dengan A,B,C,D dengan
panjang dari titik berat ke atas adalah 8,5 cm
H. KESIMPULAN
Setiap benda memilik i titikberat. Untuk mencari titik berat dari suntu benda yang memilki
bertuk yang beraturan mapun tidak bemturan dapat diakukan dengan cara yang sedertam.
Perpotongan dun buah garis atau kbih yang vertikal dapat menemukan titik berat dari suatu
benda. Pengukuran titik berat dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan percobaan dan
perhitungan. Apabila dalam melakukan percobaan terdapat perbedaan dengan data hasil
perhitungan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti gangguan angin dan kurangnya
ketelitian.
I. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud titik berat?
Jawab : Titik berat adalah titik tangkap gaya berat. Resultan dari seluruh gaya berat benda
yang terdiri atas bagian-bagian kecil dinamakan gaya berat.
2. Bagaimanakah jumlah momen gaya terhadap titik Z dan resultan gayanya ketika dalam
keadaan seimbang?
Jawab : momen = 0, gaya horizontal = 0, gaya vertikal = 0
LAMPIRAN
2. Cara kerja
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.