Anda di halaman 1dari 16

I.

JUDUL PERCOBAAN
Percepatan Gravitasi Bumi pada Gaya Berat

II. TUJUAN PERCOBAAN


II.1. Mencari besar percepatan gravitasi bumi dengan komponen gaya berat pada
bidang miring.
III. LANDASAN TEORI
Teori gaya berat didasarkan oleh hukum Newton tentang gravitasi. Hukum
gravitasi Newton yang menyatakan bahwa gaya tarik menarik antara dua buah benda
adalah sebanding dengan massa kedua benda tersebut dan berbanding terbalik dengan
jarak kuadrat antara pusat massa kedua benda tersebut (Halliday dan Resnick, 1988).

Dalam pengukuran gaya berat yang diukur bukan gaya gravitasi F, melainkan

percepatan gravitasi g . Hubungan antara keduanya dijelaskan oleh hukum Newton II

yang menyatakan bahwa sebuah gaya adalah hasil perkalian dari massa dengan
percepatan. Hukum Newton mengenai gerak Newton, yaitu:
(1)
F=mg

F=mg

Gaya berat sebuah benda merupakan gaya sentral yang arahnya selalu menuju gaya
yang bekerja pada benda tersebut, yakni gaya gravitasi bumi yang arahnya menuju pusat
massa bumi.

Dalam metode gravitasi, pengukuran dilakukan terhadap nilai komponen vertikal


dari percepatan gravitasi di suatu tempat. Namun pada kenyataannya, bentuk bumi tidak
bulat sehingga terdapat variasi nilai percepatan gravitasi untuk masing-masing tempat
(Giancolli. 2001).

Hal-hal yang dapat mempengaruhi nilai percepatan gravitasi adalah perbedaan


derajat garis lintang, perbedaan ketinggian (topografi), kedudukan bumi dalam tata surya,
variasi rapat massa batuan di bawah permukaan bumi, perbedaan elevasi tempat

1
pengukuran, dan hal lain yang dapat memberikan kontribusi nilai gravitasi, misalnya
bangunan.

Untuk mencari besar percepatan gravitasi bumi dapat dilakukan dengan berbagai
metode mekanik, salah satunya adalah dengan mengukur gaya berat yang bekerja pada
suatu benda. Selanjutnya menganalisis untuk mencari besar percepatan gravitasi bumi.
Gaya berat benda yang terletak pada bidang miring bisa digunakan sebagai metode untuk
mencari besar percepatan gravitasi bumi.

Gambar 1.

Balok terletak pada bidang miring yang licin dikerjakan gaya gravitasi bumi. Adapun
komponen gaya berat W pada sumbu y adalah:

W y =W cos

W y =mgcos

Resultan gaya-gaya pada komponen sumbu y adalah:

F y =N W y =N mg cos (2)

2
Sementara itu, komponen gaya berat (W) pada sumbu-x adalah:

W x =W sin

(3)
W x =mg sin

Komponen gaya-gaya pada sumbu-x adalah:

F x =mgsin (4)

Mengacu pada persamaan (4), dengan menghitung resultan gaya yang bekerja pada
sumbu-x secara langsung dan dengan membuat sistem tanpa gesekan maka dapat dihitung
besar percepatan gravitasi bumi yang bekerja pada benda.

Fx (5)
g=
m sin

IV. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam membuat dan melakukan percobaan ini
adalah sebagai berikut:
IV.1. Alat
Tabel 1. Alat

No Nama Alat Jumlah Fungsi


1 Gergaji 1 buah Untuk memotong bahan papan kayu
2 Palu 1 buah Untuk menancapkan paku
3 Bor 1 buah Untuk membuat lubang
4 Penggaris 1 buah Untuk mengukur panjang bahan-bahan
5 Kuas 1 buah Untuk mengecat statif
6 Obeng 1 buah Untuk mengencangkan baut

Tabel 2. Alat Ukur

No Nama Alat Jumla nst Batas Ukur Fungsi


h
1 Neraca Ohaus 1 buah 0,01 gram 310 gram Mengukur massa benda
2 Neraca Pegas 1 buah 0,05 N 2,50 N Mengukur resultan gaya
3 Busur Drajat 1 buah 1 180 Mengukur sudut
kemiringan bidang

3
IV.2. Bahan
Tabel 3. Bahan

No Nama Bahan Jumlah Fungsi


1 Papan kayu Secukupnya Sebagai bahan dasar bidang miring dan
penampang
2 Balok kayu Secukupnya Sebagai bahan membuat beban
3 Engsel 1 buah Sebagai sumbu bidang miring
4 Baut 4 buah Untuk memasang engsel
5 Roda dan As 2 pasang Dipasang pada beban sehingga beban dan
bidang minim gesekan.
6 Paku Secukupnya Untuk memasang tempat neraca dan
membuat menyangga
7 Kawat Secukupnya Untuk membuat kaitan di beban
8 Pernis Secukupnya Untuk melapisi alat

V. DESAIN ALAT

VI. CARA MEMBUAT ALAT


Adapun Cara membuat alat praktikum ini adalah sebagai berikut.
6.1 Membuat Bidang Miring
Untuk membuat bidang miring, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

4
1) Potong papan kayu menggunakan gergaji dengan ukuran 60 cm sebagai bidang
miring dan 50 cm sebagai alasnya.
2) Satukan kedua papan menggunakan engsel dengan menggunakan baut ulir.
3) Pasang busur derajat pada sambungan, di mana pusar busur adalah pusat engsel

dan titik 0 adalah sejajar dan berhimpit bidang alas.


4) Buat penyangga neraca pegas sebanyak dua buah, lalu pasang pada bagian atas
bidang miring seperti pada gambar di desain

6.2 Membuat Benda


Untuk membuat Benda sebagai beban, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) Potong balok kayu dengan ukuran massa yang memungkinkan.
2) Buat lubang tempat poros roda dengan menggunakan bor.
3) Buat lubang tempat pengait beban ke neraca pegas.
4) Pasang kedua pasang roda pada beban.
5) Buat pengait dengan kawat lalu pasang pada lubang yang sudah dibuat.

6.3 Membuat Penyangga Bidang Miring


Untuk membuat Penyangga Bidang, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) Potong papan kayu sebanyak dua buah dengan ukuran menyesuaikan.
2) Gabungkan kedua papan membentuk huruf T menggunakan paku.

VII. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN


Adapun langkah-langkah percobaan dalam rancangan alat ini adalah sebagai
berikut.
1) Mengukur massa beban, lalu mencatat hasil pengukuran.
2) Memasang neraca pegas pada penyangganya.
3) mengaitkan beban pada neraca pegas.
4) Memasang penyangga bidang miring sehingga bidang membentuk sudut
kemiringan.
5) Menggeser penyangga sehingga diperoleh sudut yang diinginkan, lalu mencatat
besar sudut kemiringannya.
6) Membaca besar gaya berat yang terukur ada neraca pegas, lalu mencatat data yang
diperoleh.
7) Mengulangi langkah 5 dan 6 sampai variasi sudut sebanyak 10 kali.
8) Mencatat semua data yang diperoleh dalam tabel pengamatan.

VIII. TABEL PENGAMATAN


Adapun tabel hasil pengamatan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut.
Tabel 4. Tabel Hasil Pengamatan
Massa Beban : ................... kg

N Sudut Kemiringan (... ) Gaya Berat (N)


o

5
1 ...... ......

2 ...... ......

3 ...... ......

4 ...... ......

5 ...... ......

6 ...... ......

7 ...... ......

8 ...... ......

9 ...... ......

10 ...... ......

IX. Teknik Analisis Data


Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut.
1) Untuk mencari besar percepatan gravitasi bumi pada masing-masing nomor
percobaan adalah:
Fx
gi=
msin
(6)
2) Rata-rata percepatan gravitasi bumi yang diperoleh adalah:
g
g=
n
3) Simpangan baku percobaan adalah: (7)


2
( gi g )
g=
n1

g (8)
Dengan KR: KR= (9)
g

X. DATA HASIL PERCOBAAN


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka diperoleh data hasil pengamatan
sebagai berikut.

Tabel 5. Data Hasil Pengamatan


Massa Beban : 250 gram = 0,25 kg

6
N Sudut Kemiringan (... ) Gaya Berat (N)
o
1 25 1,05
2 30 1,25
3 35 1,40
4 40 1,55
5 45 1,75
6 50 1,90
7 55 2,05
8 60 2,15
9 65 2,25
10 70 2,40

XI. ANALISIS DATA


Berdasarkan data hasil percobaan yang diperoleh, dengan menggunakan teknik analisis
data, maka dapat dilakukan analisis data sebagai berikut.

XI.1.Mencari Nilai Percepatan Gravitasi Bumi pada Masing-masing Nomor Percobaan


1) Analisis Data Percobaan ke-1
Massa Beban : 0,25 kg
Sudut Kemiringan Bidang: 25
Gaya Berat Searah Bidang : 1,05 N

F x1
g1=
msin 1

1,05 N
g1=
0,25 kg sin 25

1,05 N
g1=
0,25 kg 0,422618

1,05 N
g1=
0,105655 kg

7
2
g1=9,938047 m/ s

2
g1=9,938 m/s

2) Analisis Data Percobaan ke-2


Massa Beban : 0,25 kg
Sudut Kemiringan Bidang: 30
Gaya Berat Searah Bidang : 1,25 N

F x2
g2=
msin 2

1,25 N
g2=
0,25 kg sin 30

1,25 N
g2=
0,25 kg 0,50

1,25 N
g2=
0,125 kg

2
g2=10,000 m/s

3) Analisis Data Percobaan ke-3


Massa Beban : 0,25 kg
Sudut Kemiringan Bidang: 35
Gaya Berat Searah Bidang : 1,40 N

F x3
g3=
msin 3

1,40 N
g3=
0,25 kg sin 35

8
1,40 N
g3=
0,25 kg 0,573576

1,40 N
g3=
0,114715 kg

g3=9,763320 m/ s2

g3=9,763 m/ s2

4) Analisis Data Percobaan ke-4


Massa Beban : 0,25 kg
Sudut Kemiringan Bidang: 40
Gaya Berat Searah Bidang : 1,55 N

Fx 4
g4 =
msin 4

1,55 N
g4 =
0,25 kg sin 40

1,55 N
g4 =
0,25 kg 0,642788

1,55 N
g4 =
0,160697 kg

g4 =9,645482 m/s2

g4 =9,645 m/s 2

5) Analisis Data Percobaan ke-5


Massa Beban : 0,25 kg
Sudut Kemiringan Bidang: 45
Gaya Berat Searah Bidang : 1,75 N

F x5
g5=
msin 5

1,75 N
g5=
0,25 kg sin 45

9
1,75 N
g5=
0,25 kg 0,77107

1,75 N
g5=
0,176777 kg

g5=9,899495 m/ s2

g5=9,899 m/ s2

6) Analisis Data Percobaan ke-6


Massa Beban : 0,25 kg
Sudut Kemiringan Bidang: 50
Gaya Berat Searah Bidang : 1,90 N

F x6
g6=
m sin 6

1,90 N
g6=
0,25 kg sin 50

1,90 N
g6=
0,25 kg 0,766044

1,90 N
g6=
0,191511 kg

g6=9,921095m/ s2

g6=9,921m/s 2

7) Analisis Data Percobaan ke-7


Massa Beban : 0,25 kg
Sudut Kemiringan Bidang: 55
Gaya Berat Searah Bidang : 2,00 N

F x7
g7=
m sin 7

2,00 N
g7=
0,25 kg sin 55

10
2,00 N
g7=
0,25 kg 0,819152

2,00 N
g7=
0,204788 kg

g7=9,766197 m/ s2

g7=9,766 m/s2

8) Analisis Data Percobaan ke-8


Massa Beban : 0,25 kg
Sudut Kemiringan Bidang: 60
Gaya Berat Searah Bidang : 2,15 N

F x8
g8=
m sin 8

2,15 N
g8=
0,25 kg sin 60

2,15 N
g8=
0,25 kg 0,866025

2,15 N
g8=
0,216506 kg

g8=9,930425m/ s2

g8=9,930 m/ s2

9) Analisis Data Percobaan ke- 9


Massa Beban : 0,25 kg
Sudut Kemiringan Bidang: 65
Gaya Berat Searah Bidang : 2,25 N

Fx9
g9=
m sin 9

2,25 N
g9=
0,25 kg sin 65

11
2,25 N
g9=
0,25 kg 0,906308

2,25 N
g9=
0,226577 kg

g9=9,930401m/s 2

g9=9,930 m/ s2

10) Analisis Data Percobaan ke-10


Massa Beban : 0,25 kg
Sudut Kemiringan Bidang: 70
Gaya Berat Searah Bidang : 2,35 N

F x 10
g10=
msin 10

2,35 N
g10=
0,25 kg sin 70

2,35 N
g10=
0,25 kg 0,939693

2,35 N
g10=
0,234923 kg

g10=10,003271 m/s2

g10=10,003 m/s 2

XI.2.Mencari Nilai Rata-rata Percepatan Gravitasi Bumi.


Berdasarkan nilai percepatan gravitasi bumi yang diperoleh pada masing-masing
nomor percobaan, maka dapat dicari rata-rata percepatan gravitasi bumi sebagai
berikut.
Tabel 6. Nilai g pada Masing-masing Nomor Percobaan

12
No s2
m/
g

9,938
1
10,000
2
9,763
3
9,957
4
9,899
5
9,921
6
9,766
7
9,930
8
9,930
9
10,003
10

99,107

Maka rata-rata percepatan gravitasi bumi yang diperoleh dalam percobaan ini adalah:
g
g=
n
2
g= 99,107 m/s
10
g=9,9107 m/s2
g=9,911 m/s2

XI.3.Mencari Nilai Simpangan Baku Percobaan


Berdasarkan besar percepatan gravitasi bumi pada masing-masing nomor percobaan
dan besar nilai rata-ratanya, maka dapat dianalisis simpangan baku dari percobaan ini
sebagai berikut.
s2 s2 2 2 4
No ( gi g ) m /s
. m/ m/
gi gi g

1 9,938 0,027 0,00075

13
2 2 2 2 4
No s s ( gi g ) m /s
. m/ m/
gi gi g

2 10,000 0,089 0,00797


3 9,763 -0,148 0,02182
4 9,957 0,046 0,00214
5 9,899 -0,012 0,00014
6 9,921 0,010 0,00011
7 9,766 -0,145 0,02094
8 9,930 0,019 0,00037
9 9,930 0,019 0,00037
10 10,003 0,092 0,00852
99,107 0,000 0,06312

Maka simpangannya adalah:


2
( gi g )
g=
n1

g=

0,06312 m2 /s 4
101

g= 0,007014 m2 /s 4
g=0,083748 m/s2
g=0,084 m/s 2
XI.4. Analisis Kesalahan Relatif Pengukuran
Adapun nilai kesalahan relatif pengukuran dalam percobaan ini adalah:
KR= | |
g
g
100

KR=| 0,084 m/ s2
9,911 m/s 2 |
100

KR=0,847543
KR=0,85

XII. HASIL DAN PEMBAHASAN


XII.1. Hasil
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil analisis data
sebagai berikut.

14
Besar percepatan gravitasi bumi dalam percobaan ini adalah:
g= g g
g=( 9,911 0,084 ) m/ s2
Dengan kesalahan relatif pengukuran sebesar:
KR=0,85
XII.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh maka dapat dibahas hal-hal
sebagai berikut.

Berdasarkan analisis data untuk mencari besar percepatan gravitasi bumi pada
masing-masing nomor percobaan diperoleh hasil yang berbeda-beda untuk masing-
masing nomor percobaan. Hasil yang diperoleh dari kesepuluh nomor percobaan
hanya ada dua nomor percobaan yang memperoleh nilai percepatan gravitasi bumi
yang serupa. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa data yang diperoleh dalam
percobaan ini masih beragam. Pada umumnya pada titik yang sama di atas permukaan
bumi memiliki nilai percepatan gravitasi tunggal, artinya tidak mungkin di satu titik di
permukaan bumi percepatan gravitasi bumi berubah-ubah. Sedangkan hasil analisis
yang diperoleh dalam percobaan ini berubah-ubah. Hasil ini menunjukkan bahwa alat
praktikum yang dibuat dalam percobaan ini masih belum sempurna. Alat praktikum
ini masih mengandung unsur-unsur kesalahan dalam perolehan data. Untuk itu masih
perlu dilakukan perbaikan-perbaikan.

Selanjutnya simpangan baku dalam percobaan ini diperoleh sebesar 0,084


2
m/ s , di mana nilai ini masih tergolong tinggi. Nilai simpangan 0,084 dari nilai

rata-rata 9,911 masih tergolong simpangan yang tinggi. Simpangan ini terjadi tidak
terlepas dari data hasil percobaan yang diperoleh variannya cukup tinggi.

Adapun nilai kesalahan relatif pengukuran (KR) yang diperoleh adalah 0,85%
masih dalam batas toleransi. Sebab KR yang diperoleh masih di bawah 10%. Namun,
walaupun masih dalam batas toleransi, adanya nilai KR dalam percobaan ini
menunjukkan bahwa percobaan ini masih memiliki unsur kesalahan-kesalahan.

Adapun kendala-kendala yang dialami selama melakukan praktikum ini adalah


sebagai berikut.

15
1) Neraca pegas yang digunakan sangat sensitif sehingga jika ada gangguan
luar dapat menyebabkan perbedaan perolehan data. Cara mengatasinya
adalah dengan ketelitian dalam melakukan percobaan.
2) Posisi neraca pegas dan beban harus sejajar dengan bidang miring,
terkadang karena menggeser penampang menyebabkan neraca pegas sedikit
berubah posisinya sehingga tidak sejajar bidang. Cara mengatasinya adalah
sebelum membaca hasil pengukuran gaya berat, memastikan dahulu neraca
pegas tidak mengalami gangguan.

XIII. KESIMPULAN DAN SARAN


XIII.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dan pembahasan yang telah dilakukan maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Besar percepatan gravitasi bumi yang diperoleh dalam percobaan ini adalah

sebesar g=( 9,911 0,084 ) m/ s2 dengan kesalahan relatif sebesar KR=0,85 .

XIII.2. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah bagi mahasiswa diharapkan
dapat merancang dan membuat alat praktikum laboratorium fisika, sehingga nantinya
dapat menerapkan keterampilan yang diperoleh ke dalam proses pembelajaran di
sekolah sehingga dapat mengatasi keterbatasan fasilitas praktikum di sekolah.

XIV. DAFTAR PUSTAKA


Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Terjemahan Yuhilza Hanum
dan Irwan Arifin, disunting oleh Hilarius W Hardani dan Sylvester L.
Simarmata. Physics Fifth Edition. 1998. Jakarta: Erlangga.
Halliday D dan Resnick R. 1988. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga. Terjemahan Patur
Silaban dan Erwin Sucipto. Fundamentals of Physics. 1978. Jakarta: Erlangga.

16

Anda mungkin juga menyukai