Anda di halaman 1dari 29

Peran Indonesia dalam

Perang Dingin
XII IPS 2
Kelompok 5
Anggota:
Albert/03
Ando/08
Ben/13
Gius/18
Harsa/23
Radit/28
Daftar isi
1945-65 1966-98
Orde Lama Orde Baru

GNB
Hubungan Indonesia dengan US &
PRRI, Permesta, RMS
Konga I-III
USSR
Hubungan Indonesia dengan US & USSR ASEAN
NEFO, GANEFO, CONEFO PEPERA
Poros Jakarta-Hanoi-Peking-Pyongyang SEROJA
TRIKORA
Konga IV-XXVIII
Konfrontasi
G30S/PKI Lanskap Pemerintahan Orde Baru
Orde Lama
Gerakan Non-Blok
Gerakan Non-Blok (GNB) adalah suatu organisasi internasional
yang terdiri lebih dari 100 negara-negara yang menganggap
dirinya tidak beraliansi dengan kekuatan besar apapun.
Organisasi ini didirikan pada tahun 1961 di Belgrade, Yugoslavia.
Anggota-anggota pendiri di antaranya Yugoslavia, India, Mesir,
Indonesia, dan Ghana.
Berawal dari Konferensi Pancanegara & Konferensi Asia Afrika
pada tahun 1954 dan 55 yang dihadiri negara-negara yang baru
saja merdeka.
KP & KAA menjadi cikal bakal dalam GNB karena mayoritas
anggotanya berisikan negara-negara yang baru merdeka dan tidak
ingin terlibat dalam Perang Dingin
Tujuan dari organisasi ini adalah untuk menjamin kemerdekaan,
kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara
nonblok dalam perjuangan mereka menentang imperialisme,
kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, rasisme dan segala
bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau
hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik.
PRRI
PRRI adalah (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) adalah
gerakan separatis yang muncul di Indonesia pada tahun 1958 selama
masa pemerintahan Presiden Sukarno.
PRRI menyuarakan otonomi daerah dan menentang sentralisasi
kekuasaan di Jakarta.
Konflik ini mencerminkan ketidakpuasan sejumlah daerah terhadap
kebijakan pemerintah pusat dan berdampak pada dinamika politik
Indonesia selama Perang Dingin.
AS memberikan dukungan terhadap pemerintah Indonesia untuk
mencegah penyebaran pengaruh komunis.
Hal ini mencakup bantuan militer, ekonomi, dan politik.Sebaliknya,
Uni Soviet dan Tiongkok memberikan dukungan kepada gerakan
separatis, seperti PRRI, karena melihatnya sebagai upaya anti-
kolonial dan anti-Imperialisme.
PERMESTA
PERMESTA adalah singkatan dari "Perjuangan Rakyat
Semesta." (1957-61)
Gerakan pemberontakan yang terjadi di Sulawesi Utara
atas dasar ketidakpuasan pemerataan pembangunan &
ekonomi pemerintah pusat.
Beberapa laporan dan sejarawan menyebutkan bahwa
pemberontakan ini menerima dukungan dari pihak luar
negeri,
Amerika Serikat, yang pada saat itu tengah terlibat
dalam konfrontasi ideologi melawan blok komunis.
Amerika Serikat diduga memberikan bantuan
militer dan logistik kepada pemberontakan
Permesta sebagai bagian dari strategi mereka
dalam menahan pengaruh komunis di kawasan
tersebut.
RMS
RMS (Republik Maluku Selatan) adalah gerakan separatis
yang didirikan pada tahun 1950 di Maluku, Indonesia.
Tujuan utama RMS adalah mendirikan negara merdeka di
wilayah Maluku Selatan.
Gerakan ini muncul setelah proklamasi kemerdekaan
Indonesia pada tahun 1945. Pada tahun 1950, RMS
menyatakan kemerdekaannya, tetapi pemerintah Indonesia
menolak dan konflik bersenjata pun terjadi.
Ada beberapa indikasi bahwa beberapa pihak asing
terutama Belanda memberikan dukungan terbatas kepada
gerakan RMS (Republik Maluku Selatan) sebagai bagian
dari dinamika geopolitik pada saat itu.
Namun, dukungan ini tidak sebesar dukungan terhadap
PRRI dan tidak mencapai tingkat intervensi yang signifikan.
KONTINGEN GARUDA I-III

Krisis Suez (Israel dan


I 1956-57 Mesir)

II-III 1960-61 Krisis Kongo

Pasukan TNI yang dikirim dalam misi perdamaian PBB


Bertugas mengendalikan situasi atau memantau area
konflik
Hubungan Indonesia - Uni Soviet (Orde lama)
Pada era Orde Lama di Indonesia, hubungan antara Indonesia dan Uni
Soviet relatif baik. Uni Soviet mendukung Indonesia dalam menghadapi
agresi militer Belanda pada tahun 1947-1949.
Hubungan ini mencapai puncaknya pada Konferensi Asia-Afrika di
Bandung pada tahun 1955.
Kedua negara tersebut juga menjalin kerja sama ekonomi dan politik,
meskipun tidak selalu tanpa gesekan.
Pada tahun 1962 Uni Soviet menyumbang persenjataan dan kapal perang
bagi Indonesia dalam rangka mendukung Operasi Trikora,
Menjelang akhir orde lama Indonesia memiliki relasi yang lebih dekat
dengan China karena merasa bahwa Ideologi Komunisme China lebih
cocok dengan Ideologi Marhaenisme yang diyakini pemerintahan
Soekarno
China juga membantu PKI dalam membentuk angkatan kelima yang terdiri
dari buruh dan tani serta bersedia memberi persenjataan bagi angkatan
kelima.
Hubungan Indonesia - AS (Orde lama)
Pada era Orde Lama di Indonesia, hubungan antara
Indonesia dan Amerika Serikat (AS) awalnya tegang
akibat ketidaksetujuan terkait integrasi Papua (Irian
Barat) ke Indonesia.
Namun, setelah perundingan dan mediasi PBB pada
tahun 1962, masalah tersebut diatasi dengan
penandatanganan Perjanjian New York.
Selanjutnya, hubungan antara kedua negara membaik.
Pada era ini, bantuan ekonomi dan militer dari AS
sangat signifikan bagi pembangunan ekonomi
Indonesia.
Meskipun terjadi beberapa ketegangan terkait
kebijakan luar negeri, seperti sikap Indonesia yang non-
blok dalam Perang Dingin, hubungan bilateral umumnya
relatif stabil hingga akhir Orde Lama pada tahun 1966.
NEFO
Indonesia adalah salah satu negara yang mendukung berdirinya GNB,
Saat itu dunia sedang mengalami Perang dingin dan terbagi menjadi dua bagian, yaitu
NEFO (New Emerging Forces) adalah kumpulan kekuatan negara-negara dengan
idealisme komunis, dan beberapa negara baru Asia dan Afrika.
OLDEFO (Old Established Forces) Adalah kekuatan negara-negara kolonialisme dan
imperialisme barat.

NEFO lahir karena saat itu negara-negara barat banyak memerdekakan (dekolonisasi) negara
jajahannya. Negara-negara NEFO ini menurut Ir. Soekarno adalah negara-negara yang ingin
dikuasai oleh negara OLDEFO. Maka Ir. Soekarno memiliki tujuan agar negara-negara berkembang
(NEFO) bekerja sama dan saling membantu.

CONEFO
CONEFO (Conference of New Emerging Forces) merupakan gagasan Ir. Soekarno untuk
menyatukan negara-negarakekuatan negara-negara berkembang demi bisa mengimbangi
kekuatan dua negara besar, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Pembentukan CONEFO pada 7 Januari 1965 ini didasaari pada keprihatinan Ir. Soekarno untuk
menyaingi PBB, karena menurutnya PBB dikuasai negara seperti Amerika Serikat. Saat itu Ir.
Soekarno pernah berpidato dengan isi bahwa markas PBB harus berpindah ke tempat yang tidak
terpengaruh dari perang dingin, tetapi pidato itu tidak ditanggapi sama sekali. Namun CONEFO
dibubarkan pada tahun 1966 oleh Presiden Soeharto karena dianggap sebagai poros komunis baru.
GANEFO
GANEFO (Games of the New Emerging Forces) adalah
pesta olahraga kompetisi yang didirikan oleh Ir. Soekarno
dengan tujuan untuk menyaingi Olimpiade.
Diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 10-22 November
1963 yang di-ikuti oleh 51 negara.

Ir. Soekarno kala itu menganggap bahwa dengan


mengundang Taiwan dan Israel dalam gelaran Asian
Games 1962 di Jakarta akan berdampak pada hubungan
Indonesia dengan negara-negara timur tengah dan
Tiongkok. Dengan begitu, Indonesia terancam diboikot
oleh Olimpiade. Maka, Soekarno kala itu langsung
menunjuk menteri olahraga, Maladi, untuk mengadakan
GANEFO secepatnya.
POROS JAKARTA-HANOI-PEKING-PYONGYANG
Pada masa demokrasi terpimpin (1959-1965), Pemerintah Indonesia yang
sangat anti terhadap kolonialisme barat,

Hal ini membuat pemerintahan Indonesia cenderung ke kiri (blok timur).

Ditambah saat itu Indonesia sedang mengalami konfrontasi dengan


Malaysia, dan mengundang perhatian Inggris dan Australia yang
mendukung Malaysia.

Persepsi Soekarno terhadap itu adalah bahwa Malaysia merupakan bagian


dari kolonialisme bangsa barat.

Kondisi tersebut membuat Soekarno memperkuat hubungannya terhadap


negara-negara yang komunis.

Maka terbentuklah poros Jakarta-Hanoi-Peking-Pyongyang sebagai upaya


untuk menyaingi kekuatan Malaysia, Inggris, dan Australia.
OPERASI TRIKORA
1949, Indonesia dan Belanda menandatangani Perjanjian Den Haag
Papua masih menjadi koloni Belanda
Belanda mempertahankan Papua dengan motif:
Ketakutan Belanda akan pengaruhnya di perpolitikan dunia yang
memudar
Tempat bagi orang Belanda yang tinggal di Indonesia untuk
pindah atas dampak dari program “Repatriasi”
Menunjukkan sisi positif kolonialisme
Mendirikan negara boneka Papua yang akan dimanfaatkan SDA-
nya
1961, Soekarno menyerukan rakyat untuk mengagalkan negara
boneka Papua
Indonesia mengirim pasukan militer, pesawat tempur, dan kapal
perang yang melawan pasukan Belanda
1962, Amerika Serikat dan Uni Soviet mendukung Indonesia dalam
wujud pesawat tempur dan kapal perang (KRI IRIAN)
08/1962, Perdamaian dicapai dengan mediasi PBB melalui Perjanjian
New York
Belanda harus menyerahkan Papua ke tangan PBB
Konfrontasi Malaysia
1961, Inggris menrencanakan untuk menggabungkan Brunei, Sabah, dan Sarawak ke
dalam Federasi Malaya.
Rencana pembentukan federasi ini mendapat tentangan dari Filipina dan Indonesia.
Filipina menganggap wilayah Sabah secara historis adalah milik Kesultanan Sulu,
Indonesia menganggap rencana tersebut sebagai bagian rencana Inggris untuk
mengamankan kekuasaannya di Asia Tenggara.
08/12/1962, Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) memberontak dan mencoba
menculik Sultan Brunei dan menggulingkan pemerintahannya,
Indonesia dituduh sebagai dalang dari pemberontakan tersebut.
06/1963, Filipina, Indonesia, dan Malaysia membentuk organisasi Mafilindo guna
mencegah gerakan komunisme di Kalimantan.
16/09/1963, Gedung Kedubes Inggris dan Malaysia di Jakarta dijarah masyarakat dan
Indonesia memulai aksi militer yang memulai “Konfrontasi”
Inggris membantu Malaysia dengan 68.000 pasukan untuk mempertahankan Brunei,
Sabah, dan Sarawak.
02/09/1964, Indonesia mengirimkan 32.000 pasukan ke Kalimantan.
1964, Malaysia dicalonkan menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB,
Pencalonan ini mendapat reaksi keras dari Presiden Soekarno.
07/01/1965, Malaysia dinyatakan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB,
Di waktu yang sama Amerika berhenti mengirimkan bantuan dana kepada Indonesia
dan Soekarno berekaksi dengan “USA GO TO HELL”
20/01/1965, Indonesia keluar dari PBB dan membentuk CONEFO
30/09/1965, Meletusnya peristiwa G30S/PKI
Keinginan Indonesia untuk meneruskan Konfrontasi berkurang
28/05/1966, Pemerintah Indonesia dan Malaysia menyelesaikan konflik dan normalisasi
hubungan di Bangkok
G30S
PKI adalah partai komunis terbesar ketiga di dunia (20 juta anggota) yang memiliki hubungan dekat
dengan Soekarno menjelang akhir pemerintahannya,

Menurut Pemerintah RI, PKI ingin menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno. Dengan alasan:
Muncul ketidakharmonisan antara ideologi komunisme (PKI) dengan nasionalisme (pemerintah),
PKI ingin mengubah Indonesia menjadi negara komunis,
Ketidakharmonisan antara PKI dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait angkatan kelima
yang diusulkan PKI
PKI ingin menyingkirkan para petinggi TNI agar dapat merebut kekuasaan.
Di sisi lain, PKI khawatir akan kesehatan Presiden Soekarno menurun dan usianya tidak lama lagi,
sehingga akan terjadi peralihan kekuasaan.
30/09/1965, terjadi gerakan pemberontakan dari PKI dengan menculik dan membunuh tujuh
petinggi TNI Angkatan Darat diantaranya:
Ahmad Yani
Soeprapto
Sutoyo Siswomiharjo
Tirtodarmo Hardjono
Pierre Tendean
Siswondo Parman
Soetojo
Terjadi pembunuhan sekitar 500.000-2.000.000 anggota PKI dan mereka yang terduga terlibat
dalam gerakan G30S (1965-1969)
11/03/1966, Presiden Soekarno mengamanatkan Surat Perintah 11 Maret kepada Mayjen TNI
Soeharto yang memulai orde baru
Peristiwa ini diduga sebagai rencana CIA untuk menggulingkan Soekarno dan menjadikan Indonesia
sebagai negara pro-barat yang dibuktikan dengan Adam Malik yang diduga menjadi agen CIA.
Orde Baru
Hubungan Indonesia - AS
Hubungan Indonesia - AS menjadi semakin erat di era orde baru

AS memberi bantuan penanaman modal bersama negara-negara barat

lainnya

AS juga memberi perpanjangan tempo pembayaran utang yang

membantu perekonomian Indonesia

Warga Indonesia lulusan Universitas di AS memiliki jabatan tinggi di

pemerintahan RI

Pemerintah mengirimkan sejumlah pasukan ABRI untuk menempuh

pendidikan militer di AS

Sistem ekonomi Indonesia berubah menjadi semakin kapitalis

Indonesia menjadi negara “satelit” AS di Asia Tenggara yang menyaingi

pengaruh China

Presiden Soeharto sering berkunjung ke AS dan sebaliknya


Hubungan Indonesia - Uni Soviet
Hubungan Uni Soviet dan Indonesia tidak begitu dekat semenjak

meletusnya G30S

Meski begitu hubungan bilateral tetap dijalani kedua pihak terutama di

bidang perdagangan dan persenjataan

Kerap terjadi protes di Gedung Kedubes Uni Soviet di Jakarta karena

diduga sebagai sarang intel

1989, Uni Soviet dan Indonesia menandatangani perjanjian baru terkait

hubungan bilateral yang memperbaharui hubungan kedua negara

Ketika Uni Soviet runtuh, hubungan antara Rusia dan Indonesia mulai

membaik dengan kunjungan Deputi Perdana Menteri Yury Maslyukov

ke Indonesia pada tahun 1991


ASEAN
Dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand
Pembentukan ASEAN bertujuan menjalin hubungan
kerjasama sosio, politik, dan ekonomi negara-negara di Asia
Tenggara
Sekaligus merespon dalam mencegah meletusnya
konflik-konflik yang terjadi di Vietnam, Kamboja, dan
Laos saat itu.
Anggota ASEAN:
1967 1984 1999
Indonesia Brunei Kamboja
Filipina 1995
Malaysia Vietnam
Singapura 1997
Thailand Myanmar
Laos
PEPERA
Operasi Trikora berakhir pada tahun 1962 dengan ditandatanganinya
New York Agreement,
Papua jatuh ke tangan PBB pada tahun 1962-63,
Indonesia mengambil kekuasaan Papua pada tahun 1963 dan dapat
memiliki Papua dengan syarat persetujuan masyarakat Papua,
Sebanyak 1025 perwakilan masyarakat Papua dipilih untuk
berpartisipasi dalam Penentuan Pendapat Rakjat (PEPERA)
PEPERA dilaksanakan pada tanggal 10-14 Juli 1969 dengan sistem
musyawarah mufakat dengan pertimbangan:
Infrastruktur Papua yang kurang memadai,
Masyarakat papua yang mayoritas masih buta huruf,
Ekonomi Indonesia yang masih dalam pemulihan krisis tahun 1966,
Hasilnya 100% dari 1025 anggota memutuskan untuk bergabung
dengan RI,
Namun PEPERA dianggap tidak adil karena tidak merepresentasikan
mayoritas masyarakat Papua dan terjadi berbagai kasus intimidasi
yang dilakukan ABRI,
Penandatanganan kontrak Freeport juga menjadi salah satu
kecurigaan akan hasil PEPERA.
Operasi Seroja
05/1974, Terbentuknya partai-partai politik di Timor (UDT, Apodeti, Fretilin)
09/1974, Indonesia melakukan operasi intelejen di Timor (Operasi Komodo)
5/07/1975, Soeharto dan David Kissinger merencanakan upaya membasmi Fretilin
11/08/1975, Perang saudara antara Apodeti, UDT, dan Fretilin
Gubernur Lemos Pires kabur ke pulau Atauro dan meminta bantuan kepada RI

Nasionalis 16/10/1975, 5 Jurnalis Australia dibunuh ABRI


27/11/1975, Indonesia mengirim kapal perang ke Timor untuk mengevakuasi rakyat sipil
07/11/1975, UDT & Apodeti mengajukan integrasi kepada RI
28/11/1975, Fretilin mendeklarasikan kemerdekaan Timor dari Portugal
30/11/1975, UDT mendeklarasikan integrasi Timor di Balibo

Integrasi Fretilin menyerang markas UDT di dekat perbatasan RI


Beberapa pasukan ABRI menjadi sasaran
07/12/1975, Operasi Seroja dimulai
Indonesia mengebom markas Fretilin dan menerjunkan 641 pasukan
20.000 pasukan Fretelin kabur ke Baucau
10/12/1975, ABRI mengalahkan pasukan Fretelin di Baucau
Komunis 17/07/1976, Timor Timur menjadi provinsi ke-27 RI
02/1977- 12/1978, Pemerintah RI meluncurkan kampanye militer guna memusnahkan
gerilya Fretilin
KONGA IV - XVIII
IV, V & VII 1973-74 Perang Vietnam (ICCS)

VI & VIII 1973-79 Perang Yom-Kippur (UNEF II)

IX 1988-90 Perang Iran-Irak (UNIIMOG)

X 1989-90 Perang Kemerdekaan Namibia (UNTAG)

XI 1992-93 Kamboja (UNTAC)

XII 1992-95 Perang Gulf (UNIKOM)

XIII 1992-93 Perang Saudara Somalia (UNSOM II)

XIV 1993-97 Perang Bosnia (UNPROFOR)

XV 1994 Seperatisme Abkhazia (UNOMIG)

XVI 1994 Perang Saudara Mozambik (UNOMOZ)

XVIII 1994 Perundingan MNLF Filipina

XVIII 1997 Perang Saudara Tajikistan (UNMOT)


Dominasi
Joop Beek SJ ABRI & Golkar
Masuknya TNI ke dalam pemerintahan (Doktrin
Kekaryaan)

Mewajibkan ASN/PNS mencoblos Golkar pada tahun


Ali Moertopo
1969

Fusi partai-partai menjadi PPP dan PDI pada tahun 1973

Kemenangan Golkar dalam Pemilu 1971-1997

Menetapkan Pancasila sebagai asas tunggal pada tahun


1985

HB IX
Pembatasan Pers melalui TAP MPR RI No. IV/MPR/1978

Tercapainya stabilitas politik & sosial

Adam Malik
Mafia Berkeley
Soemitro
Djojohadikusumo Subroto Ali Wardhana
Memulihkan ekonomi Indonesia
dengan pertumbuhan 7-8% per tahun
Didukung oleh kenaikan harga &
ekspor minyak bumi (1973-81)
Widjodjo Nitisastro Emil Salim Mohamad Sadli
Pemberian pinjaman asing pada tahun
Pertumbuhan PDB Indonesia 1966-1998
250 1967 melalui Intergovernmental
Group on Indonesia (IGGI)
200

Membuka Indonesia kepada investor


asing
150

Menekan inflasi dari 1136% (1966)


100

50
menjadi 4,23% (1971)

0
Diduga rencana CIA untuk
menaklukkan Indonesia secara
6
8
0
2
4
6
8
0
2
4
6
8
0
2
4
6
8
6
6
7
7
7
7
7
8
8
8
8
8
9
9
9
9
9
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19

ekonomi
Bapak Pembangunan Indonesia
Gelar yang diberikan kepada Presiden Soeharto pada tahun
1983

Menurunkan tingkat kemiskinan dari 50,6% (1971) menjadi


11,3% (1996)

Indonesia mencapai swasembada pangan pada tahun 1984

Indonesia menuju era tinggal landas pada tahun 1993

Pembangunan besar-besaran terutama di Jawa-Bali

Kemajuan di bidang IPTEK yang dibuktikan dengan Pratiwi


Sudarmono (1986) dan pesawat N250 (1995)
Pelanggaran HAM
Pembantaian PKI (1966-1968)
Malari (1974)
Pembantaian Tanjung Priok (1984)
Petrus (1983-1985)
Pembantaian Talangsari (1989)
DOM Aceh (1989-1998)
Pembantaian Santa Cruz (1991)
Pembunuhan Marsinah (1993)
Kudatuli PDI (1996)
Jumat Kelabu (1997)
Penembakan Trisakti & Semanggi (1998)
https://asean.org/about-asean/
Daftar Pustaka
https://www.datatempo.co/
https://id.usembassy.gov/id/hubungan-amerika-serikat-indonesia/
https://kemlu.go.id/moscow/id/read/hubungan-bilateral-antara-indonesia-dan-rusia/392/etc-menu
https://kumparan.com/nur-ismawati-1646905607603388074/misi-garuda-pasukan-pemelihara-perdamaian-dunia-dari-indonesia-1xitVwOrIjU
https://www.merdeka.com/peristiwa/mengenang-poros-jakarta-peking-moscow-yang-buat-gemetar-as-barat.html
https://tirto.id/sejarah-pidato-trikora-dan-ambisi-sukarno-kuasai-papua-db2m https://tirto.id/pasukan-perdamaian-indonesia-diberangkatkan-ke-kongo-dan-
lebanon-cWbV
https://tirto.id/q/pepera-fU6
https://tirto.id/sejarah-gerakan-non-blok-tujuan-latar-belakang-peran-indonesia-glDa
https://tirto.id/hut-ri-ke-50-pameran-kejayaan-orde-baru-menjelang-keruntuhannya-fYvH
https://tirto.id/sejarah-pepera-1969-upaya-lancung-ri-merebut-papua-egAj
https://tirto.id/peran-indonesia-dalam-gerakan-non-blok-dan-negara-yang-terlibat-gps5
https://tirto.id/upaya-indonesia-mencaplok-timor-lorosae-lewat-operasi-seroja-cBe1
https://tirto.id/jurus-abg-membuat-golkar-sapu-bersih-pemilu-orde-baru-eeYR
https://www.youtube.com/watch?v=CP1oVfPB0GU&t=13s
https://www.youtube.com/watch?v=Vx2LnduUEU4
https://www.youtube.com/watch?v=k0l2Iz2lvao
https://www.youtube.com/watch?v=xJUhwcS4GhE
https://www.youtube.com/watch?v=wFGHpPC906c
https://www.youtube.com/watch?v=bHByUNlTf-U
https://www.youtube.com/watch?v=f6IQYKWNkpI
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai