Anda di halaman 1dari 24

PANCASILA DALAM

PRESPEKTIF SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA
01 Aji Rahmat Imanuddin
( 1301420086 ) 03 Anisy Khoirin Aziizah
( 1401421007 )

02 Muhammad Fauzan
( 1401421002 ) 04 Ronallio Alip Fanindo
( 1401421009 )
Materi yang akan dibahas

A. Masa Kejayaan B. Perjuangan Bangsa C. Proklamasi D. Mempertahankan


Nasional Indonesia Melawan Kemerdekaan Indonesia dan Mengisi
Penjajahan (17 Agustus 1945) Kemerdekaan

1. Perkembangan Singkat 1. Perjuangan Sebelum 1. Masa 1945-1949


Kerajaan-kerajaan Kuno di Abad XX 2. Masa 1949-1950
Indonesia. 2. Pergerakan Nasional 3. Masa 1950-1959
2. Perkembangan Kerajaan- (1908-1945) 4. Masa 1959-1965
kerajaan Islam di Indonesia 5. Masa 1966-1998
6. Masa 1998-Sekarang
A. Masa Kejayaan Nasional
1. Perkembangan Singkat Kerajaan-
kerajaan Kuno di Indonesia

Sekitar abad V berdirilah kerajaan-kerajaan di Indonesia seperti


Kerajaan Kutai (Kalimantan Timur) dan Kerajaan Tarumanegara
(Jawa Barat).
Sriwijaya mengadakan hubungan dengan Cina di Asia Timur dan
India (Nalanda) di Asia Selatan.. Kemakmuran yang dicapainya
telah mendorong kerajaan ini mengembangkan diri dalam bidang
kebudayaan.
Setelah itu kerajaan ini mengalami kemunduran (Nyoman
Dekker, 1978:148).Peranannya sebagai negara besar di
Indonesia, empat abad berikutnya digantikan oleh Majapahit
yang terletak di sekitar Mojokerto (Jawa Timur) sekarang.
Di Jawa Tengah dikenal kerajaan seperti: Kalingga (abad ke VII),
Sanjaya (abad VIII), Syailendra (abad VIII dan IX).
Di Jawa Timur berkembanglah kerajaan-kerajaan, seperti
Kerajaan Isyana (abad IV), Darmawangsa (abad X), Airlangga
(abad XI), Kediri (abad XII), Singasari (abad XIII).
2. Perkembangan Kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia
Dilihat dari bukti-bukti yang ada Sultan Malik Al Saleh adalah raja
Islam yang pertama di Indonesia, baru kemudian digantikan Sultan
Ahmad atau Malik Al Tahit.
Aceh muncul sebagai kerajaan Islam pada abad XIV, Sultan Ali
Mughayat Syah (1530) sebagai raja yang pertama, kemudian
digantikan Alaudin Riayat Syah (1588-1604), Ali Riayat Syah
(1604-1607) dan Sultan Muda Iskandar Muda (1607-1636)
merupakan sultan terkenal dalam sejarah Aceh.
Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1681) adalah Sultan yang terkenal
dengan haluan politiknya yang tegas-tegas anti Belanda.
Raja Islam pertama di Goa ialah Alaudin (1591-1638), yang
kemudian diganti oleh Sultan Hasanuddin (1654-1660).
Kerajaan ini berkembang mencapai puncaknya di bawah kekuasaan
Sultan Agung (1613-1645).
B. Perjuangan Bangsa Indonesia
Melawan Penjajahan
1. Perjuangan Sebelum Abad XX
Pada abad XVII telah menanamkan kekuasaan- nya di daerah-daerah yang strategis bagi dunia
perniagaan dan politik di Indonesia pada waktu itu.
Pada permulaan abad ke XIX, VOC dibubarkan, dan sejak itu diganti dengan pemerintah Hindia
Belanda yang berkuasa di Indonesia.
Pada waktu itu terjadi pertentangan kekuasaan asing di sini yang diakhiri dengan hadirnya
kekuasan Inggris pada tahun 1811-1816, kemudian Indonesia diserahkan kembali oleh Inggris
kepada Belanda.
Namun lahirlah reaksi dari bangsa Indonesia dan meledaklah perang yang berkepanjangan,
antara lain perang yang dipimpin oleh Pattimura di Maluku (1817), Badarudin di Palembang
(1819), Imam Bonjol di Minangkabau (1821-1837), Diponegoro di Jawa Tengah (1825-1830),
Jelantik di Bali (1850), Pangeran Antasari di Banjarmasin (1860), Panglima Polim, Teuku Cik Di
Tiro, Teuku Umar dalam perang Aceh (1871-1904), Anak Agung Made dalam perang Lombok
(1894-1895), Sisingamangaraja di Tanah Batak (1900).
2. Pergerakan Nasional (1908-1945)

a. Kebangkitan Nasional b. Organisasi-Organisasi Pergerakan Nasional

Segera setelah itu, diikutilah dengan tumbuhlah organisasi organisasi lain, seperti; Serikat
Akibat penerapan sistem politik kolonial Belanda,
dagang Islam (1911) yang didirikan oleh HOS Cokroaminoto, yang kemudian berkembang
sejak VOC dan memuncak dengan diterapkannya
menjadi Serikat Islam.
Culturstelsel dan dilanjutkan sistem liberal dengan
Budi Utomo dan Serikat Islam yang semula bukan gerakan politik tetapi kemudian kedua-
masuknya modal-modal swasta asing secara
duanya bergerak di dunia politik.
bebas, telah berakibat negatif terhadap rakyat,
Sejak semula partai ini menunjukkan keradikalannya, sehingga tidak dapat berumur
rakyat hidup miskin, tidak mendapat kesempatan
panjang karena pemimpinnya dibuang ke luar negeri (1913), sebagai akibat tulisan
untuk memperbaiki nasibnya baik secara material
Suwardi Suryaningrat dalam suatu brosur yang berjudul "Als ik een Nederlander Was......."
maupun secara spiritual.
("Andaikan saya seorang Belanda"), yang isinya menyindir dengan tajam sikap pemerintah
Namun demikian, dengan berdirinya Budi Utomo
Belanda yang memperingati bebasnya negeri Belanda dari penindasan Perancis tahun
dicatat sebagai organisasi modern yang pertama
1813.
kali dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia,
la pecah dari dalam, karena suatu partai yang bernama Partai Komunis di Hindia,
sebagai kebangkitan nasional dalam perjuangan
kemudian menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) menyelinap di dalamnya.
bangsa yang kemudian diikuti oleh organisasi-
Perkembangan PKI di Indonesia tidaklah dapat dilepaskan dari pengaruh tumbuhnya
organisasi perjuangan lainnya.
negara komunis di Rusia, yang lebih dikenal dengan nama Soviet Uni (1918) sebagai
akibat dari semua gerakan komunis di dunia pada waktu itu.
c. Sumpah Pemuda d. Perjuangan Masa Pendudukan Jepang

Seperti halnya Belanda, Jepang bermaksud menguasai Indonesia untuk


kepentingan politiknya. Untuk itu, suatu kampanye propaganda yang
Kongres Pemuda Indonesia II diadakan
intensif dimulai untuk meyakinkan rakyat Indonesia bahwa mereka dan
pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta.
bangsa Jepang adalah saudara seperjuangan dalam perang yang luhur
melawan Barat. Namun upaya propaganda ini sering mengalami kegagalan.
Dalam menghadapi penjajahan Jepang tersebut, sebagaimana dikatakan oleh
Nugroho Notosusanto, meskipun terdapat beberapa nuansa dalam
"Sumpah Pemuda" yang isinya: interpretasi, agaknya telah diterima sebagai suatu fakta di kalangan luas
bahwa pasukan Jepang disambut baik oleh orang Indonesia pada umumnya
ketika mereka melakukan invasi ke kepulauan Indonesia dalam dua atau tiga
1. Kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah
bulan pertama tahun 1942.
darah yang satu,tanah Indonesia.
Selain propagandanya yang menarik, sikap Jepang pada mulanya
2. Kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa menunjukkan kelunakan karena berbagai kepentingan tetapi hal ini tidak
yang satu, bangsa Indonesia. lama, karena Jenderal Imamura sebagai penguasa tertinggi (Gunsireikan
3. Kami putra-putri Indonesia mengaku berbahasa kemudian Seiko Sikikan) Pemerintahan Bala Tentara di Jawa mengubah
yang satu, bahasa Indonesia. politik lunaknya dengan mengeluarkan maklumatnya tertanggal 20 Maret
1942 yang melarang segala macam pembicaraan, pergerakan dan
anjuranatau propaganda dan melarang pengibaran Sang Saka Merah Putih
dan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang sudah diijinkan sebelumnya
(Mudjanto,1992).
C. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
(17 Agustus 1945)
Proklamasi kemerdekaan Indonesia bukanlah suatu peristiwa yang terjadi secara tiba-
tiba, melainkan merupakan suatu bagian dari rangkaian peristiwa yang panjang dari
usaha perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Oleh sebab itu, untuk dapat memahami apa yang tersirat di dalamnya harus dilihat
peristiwa-peristiwa yang melatarbelakanginya, berupa perjuangan pergerakan
kemerdekaan Indonesia jauh sebelumnya.
Setelah rumusan naskah teks proklamasi itu disetujui PPKI dan pimpinan pemuda yang
hadir, lalu diketik oleh Sayuti Melik, baru selanjutnya ditandatangani oleh Soekarno-
Hatta Indonesia.
atas nama bangsa Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 terjadi pada saat yang
tepat sekali, yakni dua hari setelah Jepang menyerah, sedangkan Sekutu belum
mendarat di Indonesia.
Maka momentum yang sangat tepat itu oleh para pemimpin dan tokoh pemuda
dipergunakan sebaik-baiknya, guna memproklamasikan kemerdekaan bangsa
Indonesia.
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan
Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.1.1,
diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang
sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno Hatta

pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia


Sejarah perjuangan kemerdekaan
Persiapan Kemerdekaan Indonesia
bangsa Indonesia yang berabad
bersidang untuk mengesahkan:
abad lamanya dan dengan didorong
oleh Amanat Penderitaan Rakyat
1. Pembukaan UUD 1945, dan
yang berjiwakan Pancasila telah
mencapai titik kulminasinya
2. UUD 1945, serta
Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945. 3. Memilih Presiden dan Wakil Presiden
R.I. yang pertama
D. Mempertahankan dan Mengisi
Kemerdekaan
A. Masa 1945-1949

Setelah bangsa Indonesia berhasil memproklamasikan


kemerdekaan nya pada tanggal 17 Agustus 1945 dan
disahkannya UUD 1945 (18 Agustus 1945) sebagai
konstitusi negara serta Pancasila sebagai dasar negara,
perjuangan pada masa pasca proklamasi adalah
mempertahakan dan mengisi kemerdekaan,
melaksanakan konstitusi negara dan dasar negara
Pancasila yang telah disepakati bersama.
Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya
Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, namun
bangsa Indonesia harus menerima berdirinya negara
yang tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi 17
Agustus 1945 dan tidak sesuai dengan kehendak UUD
1945.
B.Masa 1949-1950

Konstitusi RIS menetapkan:


1. Konstitusi RIS menentukan negara berbentuk Serikat
(federalistis) yang dibagi-bagi dalam 16 daerah bagian.
2. Konstitusi RIS menentukan suatu sifat pemerintahan yang
liberalistis atau pemerintahan yang berdasarkan demokrasi
parlementer.
3. Mukadimah Konstitusi RIS telah menghapuskan semangat
jiwa, maupun isi Pembukaan UUD Proklamasi.

Sehingga di dalam negara RIS tinggal tiga negara bagian yang


besar ialah
a. Negara Bagian RI (Yogyakarta)
b. NIT (Negara Indonesia Timur)
c. NST (Negara Sumatera Timur)
C. Masa 1950-1959
Pada tanggal 17 Agustus 1950 dengan resmi Sejarah politik ketatanegaraan mencatat kemacetan
dibubarkan Negara RIS dan dibentuk Negara sidang Konstituante yang setelah tiga tahun
Republik Indonesia yang berbentuk bersidang tidak berhasil melaksanakan tugasnya,
Kesatuan,berdasarkan UUD Sementara terutama karena adanya pikiran pikiran untuk
(UUDS) 1950. Menurut UUDS 1950, sistem mengganti Pancasila dengan dasar negara yang lain,
pemerintahan yang dianut adalah sistem sehingga konstituante tidak berhasil memutuskan
pemerintahan parlementer (sistem Kabinet mengenai dasar Negara Republik Indonesia.
Parlementer), bukan kabinet Presidentiil

Dekrit Presiden menetapkan kembali


kepada UUD 1945, Dekrit Presiden 5
Juli 1959 berisi:
a. Pembubaran konstituante.
b. UUD 1945 berlaku kembali bagi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, dan terhitung
tanggal penetapan dekrit ini, tidak
berlaku lagi UUD Sementara 1950.
D. Masa 1959-1965
Tindak lanjut dari Dekrit "Tri Tuntutan Rakyat"
Presiden tanggal 5 Juli 1959 yaitu:
adalah pembentukan a. Bubarkan PKI
kabinet baru yang diberi b. Bersihkan Kabinet
nama Kabinet Karya, dari unsur-unsur PKI
Kehidupan politik c. Turunkan
disesuaikan dengan norma- harga/perbaikan
1959-1965 norma Demokrasi 1965 ekonomi
Terpimpin.

Masa UUD 1945 pada puncak dari semua


periode ini (1959- kegiatan PKI adalah
1965) diterapkanlah pemberontakan
konsepsi Demokrasi G30S/PKI
Terpimpin.
E. Masa 1966-1998
Masa 1966-1998

Bersama-sama dengan KAMI, Front Namun demikian, sejak saat itu bangsa
Untuk mewujudkan Tujuan Nasional,
Pancasila muncul sebagai pendukung Indonesia tengah mengalami masa krisis
bangsa Indonesia. melaksanakan
Orde Baru dan mempelopori tuntutan yang segalanya dimulai dari krisis
pembangunan nasional secara
yang lebih luas yang menyangkut moneter dan ekonomi. Krisis ini
terencana dan bertahap. Pembangunan
penataan kembali kehidupan kenegaraan akhirnya berkembang meliputi seluruh
jangka panjang tahap pertama sampai
sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. aspek kehidupan politik, ekonomi, dan
dengan pertengahan tahun 1997
sosial
F. Masa 1998-Sekarang

Sejak 21 Mei 1998, B.J. Habibie (sebelumnya sebagai


Wakil Presiden) diangkat sebagai Presiden R.I. ketiga dan
membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan.
Berpijak kepada hak-hak politik rakyat, dan pelaksanaan
prinsip prinsip demokrasi, Pemilu 7 Juni 1999 (Pemilu I
pada masa reformasi) diikuti oleh 48 partai politik, dan
pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil, untuk menyusun badan-badan
legislatif ditingkat daerah maupun pusat.
1. Tuntutan Reformasi 2. Pembinaan Karakter Bangsa

Agenda reformasi yang disuarakan para Pemikiran ini sangat penting dan relevan karena
mahasiswa dan para cendekiawan adalah pengembangan sikap dan kepribadian merupakan
sebagai berikut: (1) adili Presiden Soeharto dan landasan utama dalam pembinaan karakter bangsa
kroni-kroninya; (2) amandemen Undang- pada umumnya, karakter generasi muda pada
Undang Dasar 1945; (3) penghapusan khususnya.
dwifungsi ABRI; (4) laksanakan otonomi PROSES PEMBINAAN KARAKTER BANGSA
_____ (5) tegakkan
daerah yang seluas-luasnya;
supremasi hukum; dan (6) wujudkan EXPLORING PENDIDIKAN
pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi,
PELATIHAN
dan nepotisme (KKN). LEMAHNYA
KARAKTER STRENGTHENING PERILAKU
BERKARAKTER
BANGSA KETELADANAN

EMPOWERING
PEMBIASAAN
c. Revitalisasi nilai-nilai Pancasila d. Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila

Revitalisasi Pancasila dapat diartikan sebagai usaha Kuntowijoyo (2001) memunculkan gagasan
mengembalikan Pancasila kepada subjeknya, yaitu "Radikalisasi Pancasila" yang berisi :
sebagai pedoman atau acuan utama bagi setiap 1) Mengembalikan Pancasila sebagai ideologi negara;
2) Mengembalikan Pancasila sebagai ideologi dan
komponen bangsa dan negara Indonesia dalam
menjadi Pancasila sebagai ilmu;
berperilaku berbangsa dan bernegara, karena 3) Mengusahakan Pancasila mempunyai konsistensi
Pancasila adalah dasar filsafat negara dan telah tehadap produk-produk perundangan, koherensi
dijadikan Sumber dari Segala Sumber Hukum Negara antara sila, dan korespondensi dengan realisasi
Indonesia. social;
Sadar dalam arti generasi yang hati nuraninya selalu 4) Pancasila yang semula hanya melayani kepentingan
negara menjadi melayani kepentingan rakyat; dan
merasa terpanggil untuk melestarikan dan
5) Menjadikan Pancasila kritik terhadap kebijakan
mengembangkan nilai-nilai Pancasila, terdidik dalam negara.
arti generasi yang mempunyai kemampuan dan
kemandirian dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan sebagai sarana pengabdian kepada
bangsa dan negara.
Kesimpulan

Sejarah lahirnya Pancasila sebagai


dasar negara kedudukan pokok
Pancasila bagi Negara Kesatuan
Republik Indonesia ( NKRI ) adalah
sebagai dasar negara. Pernyataan
demikian berdasarkan ketentuan
pembukaan UUD 1945.

Kita sebagai generasai muda dan


penerus bangsa harus dapat
menerapkan nilai-nilai dari Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari.
TERIMA KASIH

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai