Anda di halaman 1dari 23

Sejarah Indonesia

Untuk menambah rasa nasionalisme kita sebagai mahasis terhadap bangsa


indonesia,saya rasa harus mempelajari tentang sejarah bangsa kita sendiri

 Presiden pertama kita, Ir. Soekarno pernah berkata, “Jangan melupakan sejarah!” Pernyataan
itu harus terus menggema selama NKRI masih ada. Seringkali kita lupa, bahkan tidak
mengetahui sama sekali tentang sejarah Indonesia. Hal ini bisa dikatakan sebagai akibat
westernisasi (pemujaan terhadap barat yang berlebihan) yang melanda negeri terutama anak
mudanya.

Sebagai orang yang masih mengaumkan semangat Soekarno, maka kali ini saya akan
membagikan kisah-kisah yang mampu membangkitkan jiwa nasionalisme anda. Kisah-kisah
ini barangkali pernah anda baca, tetapi sudah terlupakan karena penyajiannya kurang menarik
dan membosankan.

Kali ini apa yang anda baca akan melekat di kepala dan jiwa kebangsaan akan meningkat.
Pada pembahasan kali ini, hal yang akan dibagikan seputar peristiwa-peristiwa penting
sebelum, saat, dan setelah Indonesia merdeka.

DAFTAR ISI
 Enam Negara Penjajah selama Tiga Setengah Abad
 Detik-Detik Mencekam Menjelang Proklamasi Dan Kelicikan Jepang
 Keresahan Rakyat Indonesia dan Perang Mempertahankan Kemerdekaan
 Pemberontakan Paling Membahayakan Kedaulatan NKRI
 1. Pemberontakan PKI di Madiun Tahun 1948
 2. Pemberontakan DI/TII
 3. Pemberontakan Pemertintahan Revolusioner Revublik Indonesia (PRRI)
 4. Pemberontakan Permesta (Perjuangan Rakyat Semesta)
 5. Pemberontakan Lainnya
 6. Gerakan Mahasiswa Untuk Menumpas Krisis Orde Baru
Enam Negara Penjajah selama Tiga Setengah Abad

Setidaknya anda pasti tahu Negara kita tercinta ini pernah dijajah selama kurang lebih tiga
setengah abad. Itu bisa dikatakan waktu yang sangat lama, para leluhur menderita, kelaparan,
haus dan dahaga menyelimuti mereka. Kekayaan alam yang seharusnya bisa dinikmati, justru
direnggut oleh para penjajah.

Mulai dari Portugis, Spanyol, Belanda, Francis, hingga Inggris pernah singgah dan
berkelakuan seenaknya di Negara kita. Bahkan, Jepang yang berlagak sebagai ‘teman’ justru
melakukan hal yang tidak kalah kejam dari bangsa eropa lainnya. Ini menjadi sejarah
Indonesia yang pahit.

  Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Detik-Detik Mencekam Menjelang Proklamasi Dan Kelicikan Jepang

Kisah sejarah Indonesia yang juga harus diketahui anak Bangsa terutama mas kini ialah
detik-detik mencekam menjelang proklamasi dan kelicikan Jepang.

Jika anda serius dalam mengikuti pelajaran sejarah di kelas, maka pasti tahu tentang Pantia
Sembilan, BPUPKI, PPKI, serta lembaga lainnya bukan? Namun, tahukah anda kalau
sebenarnya kebanyakan dari lembaga tersebut dibuat Jepang hanya sekadar menjadi
penenang bagi para pejuang kita.

Mereka memberikan ‘janji palsu’ terkait kemerdekaan. Hingga pada akhirnya mereka
terpojok oleh Amerika dan sekutu yang membuat mereka menyerah tanpa syarat.

Untunglah para pemuda mengetahui tentang menyerahnya Jepang dan berusaha meyakinkan
para golongan tua terutama Soekarno dan Hatta agar segera memproklamirkan kemerdekaan.
Akhirnya pada tanggal 17 Agustus kita resmi merdeka tanpa sedikitpun campur tangan
Jepang.

Keresahan Rakyat Indonesia dan Perang Mempertahankan Kemerdekaan

Selama ini anda mungkin mengira kalau sejak 17 Agustus 1945, kita benar-benar aman dan
dapat memulai sejarah Indonesia yang baru. Namun, kenyataannya tidaklah demikian.
Bangsa Belanda masih tidak ikhlas melihat kita memproklamasikan kemerdekaan. Mereka
kembali ke Indonesia dan menciptakan keresahan di masyarakat.

Orang-orang Belanda itu bahkan tidak sekadar memberikan gertakan cemen, tetapi mereka
benar-benar menyerang Negara kita! Peristiwa tersebut disebut “Agresi Militer Belanda.”
Sikap kurang ajar Belanda ini sempat menjadi sorotan dunia pada saat itu karena mereka
menyerang Negara berdaulat.

Di sisi lain mereka bersikap bodo amat hingga akhirnya muncullah banyak perundingan,
seperti Linggarjati, Renvile, Roem Royen, hingga KMB. Perundingan-perundingan tersebut
menghasilkan banyak kesepakatan antarkedua Negara.

Meskipun kebanyakan isi perundingan cendrung merugikan Indonesia—keserakahan Belanda


yang tidak mudah puas membuat mereka terus melanggar perjanjian.

Berkat dukungan Negara-negara sahabat yang terus membangkitkan semangat, akhirnya


Belanda mengakui kedaulatan kita. Meskipun mereka menganggap ini sebagai ‘penyerahan
kedaulatan’, bukan ‘pengakuan’

Pemberontakan Paling Membahayakan Kedaulatan NKRI

Setelah kemerdekaan dan kedaulatan berhasil kita dapatkan, muncullah masalah baru yang
bisa dikatakan lebih berbahaya dibandingkan penjajahan. Masalah tersebut ialah
pemberontakan. Pemberontakan ini bermunculan begitu kita hendak merumuskan bentuk
Negara dan karena beberapa wilayah merasakan ketidak adilan pemerintah pusat. Terdapat
beberapa pemberontakkan yang paling membahayakan kedaulatan NKRI, antara lain :

1. Pemberontakan PKI di Madiun Tahun 1948


Pembrontakan ini juga biasa disebut pembrontakan PKI Musso. Musso kembali pada 11
Agustus  1948 dari Moskow dan membawa ajaran Komunis ke Indonesia. Ia
memproklamasikan berdirinya pemerintahan Soviet Indonesia.

Tujuannya tentu saja untuk mengubah ideologi pancasila menjadi komunis. Namun, melihat
kondisi ini, tentu TNI tidak tinggal diam. Pasukan dari divisi Siliwangi serta Jendral
Soedirman mengerahkan pasukan untuk memberantas kelompok ini. Akhirnya pada 30
September 1948, Kota Madiun berhasil direbut kembali oleh para tentara.

2. Pemberontakan DI/TII

Gerakan ini dibentuk seiring dengan kekecewaan banyak pihak terkait kebijakan yang
dibentuk Presiden Soekarno. Pembrontakan ini dipimpin oleh Kartosuwiryo yang ingin
membentuk Negara Islam Indonesia.

Dukungan datang dari berbagai pihak, terutama Aceh. Seiring berjalannya waktu, kelompok
DI/TII semakin banyak dan dikhawatirkan mengancam integritas bangsa. Akhirnya
pemerintah memerintahkan penumpasan gerakan ini.

3. Pemberontakan Pemertintahan Revolusioner Revublik Indonesia (PRRI)

Kelompok ini muncul karena merasa kalau pemerintah pusat berlaku tidak adil dalam alokasi
dana pembangunan. Akibatnya, muncullah dewan-dewan daerah yang berada di Sumatera
dan Sulawesi.

Sesuai dengan namanya, tentara revolusioner ini ingin membentuk ideologi yang baru
ditambah pengikut dan pendukung gerakan ini semakin banyak.

Oleh karena itu pemerintah pusat menganggap PRRI sebagai kelompok yang membahayakan
kedaulatan Negara. PRRI pun berhasil ditumpas dan NKRI masih tetap utuh.

4. Pemberontakan Permesta (Perjuangan Rakyat Semesta)

Permesta diproklamirkan oleh pemimpin sipil dan militer Indonesia bagian Timur pada 2
Maret 1957. Gerakan ini tidak berbeda jauh dengan PRRI. Bedanya adalah gerakan ini
mendapat dukungan asing.

Chiang Kai Shek berencana mengirim bantuan untuk merebut Moratai dengan membantu
Permesta dan memang sudah berhasil mengirimkan persenjataan.

Namun, begitu hal itu diketahui pemerintahan pusat, mereka langsun menindak gerakan ini
dan akhirnya dikalahkan pada Agustus 1958

5. Pemberontakan Lainnya
Pemberontakan serupa lainnya adalah Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Gerakan Separatis
Tragedi G 30 S/PKI 1965, Organisasi Papua Merdeka, dan Republik Maluku Selatan (RMS).
Semua tragedi yang disebutkan di atas bertujuan ingin membentuk ideologi baru atau justru
mau memisahkan diri dari Negara Kesatuan Revublik Indonesia.

Namun, kita patut bersyukur karena semua gerakan pemberontakan berhasil ditumpas oleh
pemerintah sehingga kita masih bisa merasakan Indonesia dari Sabang sampai Merauke
sekarang ini.

6. Gerakan Mahasiswa indonesia Untuk Menumpas Krisis Orde Baru pada tahun 1998

Orde Baru adalah rezim yang berkuasa paling lama semenjak Indonesia merdeka. Presiden
yang memimpin adalah Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun dan berakhir pada Mei
1998.

Soeharto dinilai tidak becus lagi memimpin Negara hingga membiarkan inflasi besar –
besaran di Indonesia rupiah melemah, keadaan Indonesia kacau balau, harga bahan pokok
naik drastis dsb.

Akhirnya muncullah golongan pemuda yang menuntut Soeharto dari jabatannya. Mereka
adalah para mahasiswa yang berdemo untuk pembentukan rezim baru, reformasi. Desakan
para mahasiswa itu akhirnya membuat Soeharto melepas jabatan presidennya dan era baru
pun dimulai era yang kita rasakan saat ini.

Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998 adalah puncak gerakan mahasiswa dan gerakan rakyat
pro-demokrasi pada akhir dasawarsa1990-an. Gerakan ini menjadi monumental karena
dianggap berhasil memaksa Soeharto berhenti dari jabatan Presiden Republik Indonesia pada
tangal 21 Mei 1998, setelah 32 tahun menjadi Presiden Republik Indonesia sejak dikeluarkannya
Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tanggal 11 Maret 1966 hingga tahun 1998.
Pada April 1998, Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden Republik Indonesia untuk ketujuh
kalinya (tanpa wakil presiden), setelah didampingi Try Soetrisno (1993-1997) danBaharuddin
Jusuf Habibie (Oktober 1997-Maret 1998). Namun, mereka tidak mengakui Soeharto dan
melaksanakan pemilu kembali. Pada saat itu, hingga 1999, dan selama 29 tahun, Partai
Golkar merupakan partai yang menguasai Indonesia selama hampir 30 tahun, melebihi
rezim PNI yang menguasai Indonesia selama 25 tahun. Namun, terpilihnya Soeharto untuk
terakhir kalinya ini ternyata mendapatkan kecaman dari mahasiswa karena krisis ekonomi yang
membuat hampir setengah dari seluruh penduduk Indonesia mengalami kemiskinan.

Gerakan ini mendapatkan momentumnya saat terjadinya krisis moneter pada pertengahan


tahun 1997. Namun para analis asing kerap menyoroti percepatan gerakan pro-demokrasi
pasca Peristiwa 27 Juli 1996 yang terjadi 27 Juli 1996. Harga-harga kebutuhan melambung
tinggi, daya beli masyarakat pun berkurang. Tuntutan mundurnya Soeharto menjadi agenda
nasional gerakan mahasiswa. Ibarat gayung bersambut, gerakan mahasiswa dengan
agenda reformasi mendapat simpati dan dukungan dari rakyat.
Demonstrasi bertambah gencar dilaksanakan oleh para mahasiswa, terutama setelah
pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM dan ongkos angkutan pada tanggal 4
Mei 1998. Agenda reformasi yang menjadi tuntutan para mahasiswa mencakup beberapa
tuntutan, seperti:

 Adili Soeharto dan kroni-kroninya,


 Laksanakan amendemen UUD 1945,
 Hapuskan Dwi Fungsi ABRI,
 Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya,
 Tegakkan supremasi hukum,
 Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN

Gedung parlemen, yaitu Gedung Nusantara dan gedung-gedung DPRD di daerah, menjadi


tujuan utama mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia. Seluruh elemen mahasiswa yang
berbeda paham dan aliran dapat bersatu dengan satu tujuan untuk menurunkan Soeharto.
Organisasi mahasiswa yang mencuat pada saat itu antara lain adalah FKSMJdan Forum
Kota karena mempelopori pendudukan gedung DPR/MPR.

Meski salah satu agenda perjuangan mahasiswa yaitu menuntut lengsernya sang Presiden
tercapai, namun banyak yang menilai agenda reformasi belum tercapai atau malah
gagal. Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998 juga mencuatkan tragedi Trisakti yang menewaskan
empat orang Pahlawan Reformasi. Pasca Soeharto mundur, nyatanya masih terjadi kekerasan
terhadap rakyat dan mahasiswa, yang antara lain mengakibatkan tragedi Semanggi yang
berlangsung hingga dua kali. Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998juga memulai babak baru
dalam kehidupan bangsa Indonesia, yaitu era Reformasi.

Sampai saat ini, masih ada unjuk rasa untuk menuntut keadilan akibat pelanggaran HAM berupa
pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh aparat terhadap keempat orang mahasiswa.

Setelah membaca kisah sejarah Indonesia di atas, kita patut bersyukur bisa hidup di zaman
sekarang ini yang sudah tidak ada penjajahan, pembrontakan, pertumpahan darah yang
memakan banyak korban jiwa.

Sejarah tidak bisa diulang, tetapi ia bisa menjadi pembelajaran untuk memperbaiki masa
depan. Oleh karena itu, marilah kita sebagai generasi penerus bangsa, mengharumkan nama
bangsa ini dengan menorehkan prestasi-prestasi yang membuat dunia berdecak kagum.

makalah tentang poliketida


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hutan tropik Indonesia terdapat tumbuh-tumbuhan yang peranannya dalam era teknologi
tidak kalah pentingnya dengan sumber daya alam lainnya seperti gas, batu bara, mineral, dan
lain-lain. Dari segi kimia, sumber daya alam hayati ini merupakan sumber-sumber senyawa
kimia yang tak terbatas jenis maupun jumlahnya. Dengan demikian keanekaragaman hayati
dapat diartikan sebagai keanekaragaman kimiawi yang mampu menghasilkan bahan-bahan
kimia baik untuk kebutuhan manusia maupun organisme lain seperti untuk obat-obatan,
insektisida, kosmetika, dan sebagai bahan dasar sintesa senyawa organik yang lebih
bermanfaat.

Keanekaragaman sumber daya alam hayati di Indonesia ini merupakan sumber senyawa
kimia, baik berupa senyawa metabolit primer seperti protein, karbohidrat, lemak yang
digunakan sendiri oleh tumbuhan untuk pertumbuhannya maupun senyawa metabolit
sekunderseperti terpenoid, steroid, kurmarin, flavonoid dan alkaloidyang umumnya
mempunyai kemampuan bioaktifitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari
gangguan hama penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya.

Secara evolusi, tumbuhan telah mengembangkan bahan kimia yang merupakan produk
metabolit sekunder sebagai alat pertahanan terhadap serangan organisme
pengganggu.Tumbuhan sebenarnya kaya akan bahan bioaktif. Walaupun hanya sekitar
10.000 jenis produksi metabolit sekunder yang telah teridentifikasi, tetapi sesungguhnya
jumlah bahan kimia pada tumbuhan dapat melampui 400.000 jenis senyawa.

Akhir-akhir ini senyawa kimia sebagai hasil metabolit sekunder pada berbagai jenis
tumbuhan telah banyak dimanfaatkan sebagai zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan
dan lain sebagainya.Oleh karena itu, mengingat betapa bermanfaatnya senyawa-senyawa
hasil metabolit sekunder tersebut bagi umat manusia untuk memenuhiberbagai kebutuhan
hidupnya, maka dirasa perlu untuk mempelajari lebih lanjut mengenai senyawa-senyawa
metabolit sekunder seperti steroid, alkaloid, terpenoid, fenolik, flavoinoid, saponin, dan
sebagainya. Di mana pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai senyawa fenolik
khususnya golongan poliketida.

Rumusan MasalahApa yang dimaksud dengan senyawa poliketida?Bagaimanakah struktur


dan tata nama senyawa poliketida?Bagaimanakah reaksi- reaksi yang terjadi pada senyawa
poliketida secara umum?Bagaimanakah biosintesis senyawa poliketida?Bagaimanakah teknik
isolasi senyawa poliketida?Apa kegunaan dari senyawa poliketida?TujuanUntuk mengetahui
tentang senyawa poliketida.Untuk mengetahui tentang struktur dan tata nama senyawa
poliketida.Untuk mengetahui tentang reaksi- reaksi yang terjadi pada senyawa poliketida
secara umum.Untuk mengetahui tentang biosintesis senyawa poliketida.Untuk mengetahui
tentang teknik isolasi senyawa poliketida.Untuk mengetahui tentang kegunaan dari senyawa
poliketida.

 
 

 
 

BAB II

PEMBAHASAN

Senyawa Poliketida

Poliketida berasal dari kata “poli” yang berarti banyak dan “ketida” yang menunjukkan
adanya ketida (-CH2COCOOH). Hal ini dikarenakan suatu poliketida ditandai dengan
dimilikinya pola berulang suatu ketida –[CH2CO]n dalam rangkaian strukturnya. Poliketida
alami digolongkan berdasarkan pada biosintesisnya, yang membedakannya adalah urutan
rantai poli-β-keto, yang terbentuk oleh coupling  unit-unit asam asetat (C2) melalui reaksi
kondensasi, yaitu:

nCH3CO2H       [CH2CO]n

Poliketida termasuk dalam kelas produk alami yang diisolasi dari mikroba, tanaman dan
invertebrata yang mencakup jumlah yang mengesankan klinis obat yang efektif dengan
kegiatan beragam. Beberapa contoh
diantaranya: erythromycin (antibiotik), rapamycin (imunosupresif), amfoterycin (antijamur), 
avermectin (antiparasit), dan doxorubycin (antikanker). Seperti pada produk alam lainnya,
poliketida memainkan peran yang berbeda dalam memproduksi organisme, dari pertahanan
diri (menghambat pertumbuhan dan melawan organisme yang merugikan) sampai
mengsignal molekul (sebagai pembawa pesan antar organisme).

Poliketida diproduksi melalui kondensasi bertahap yang sederhana dari prekursor asam
karboksilat, menyerupai biosintesis asam lemak. Biosintesis tersebut  dilakukan oleh enzim
yang dikenal sebagai synthases poliketida (PKSs). Ada beberapa jenis PKSs, mulai dari
protein yang relatif sederhana sampai kompleks multienzimatik besar yang memiliki puluhan
situs katalitik. Protein tersebut menggunakan salah satu dari dua mekanisme umum, yaitu :

Modular – di mana setiap rangkaian situs katalitik ini hanya digunakan sekali selama proses
biosintesis, danIteratif – di mana set yang sama dari situs aktif digunakan berulang kali.

Poliketida terdiri dari beberapa senyawa antara lain aflatoxin, diskodermolida, antibiotik
poliena, makrolida, tetrasiklin, dan masih banyak yang lainnya. Akan tetapi dalam
kesempatan ini kami akan menguraikan penjelasan mengenai diskodermolida

Struktur dan Tata NamaStruktur, Ciri Umum Dan Tata NamaStruktur senyawa poliketida

Secara umum senyawa poliketida memiliki struktur CH3[CH2CO]nCOOH yang disebut


ketida atau poli -keto. Berdasarkan struktur poliketida tersebut, secara trivial poliketida
memiliki nama poliketida atau alkan poli-on. Secara IUPAC diberi nama polialkanon.
Senyawa poliketida dapat dibedakan berdasarkan struktur tertentu dari jalur biosintesisnya
yaitu:

Turunan asilfloroglusinolFLOROASETOFENON

 
 

Turunan kromonPUCENIN

Turunan benzokuinonSPINULOSINFUMIGATIN

Turunan naftakuinonJAVANISINPLUMBAGIN

AntrakuinonEMODINENDOKROSIN
 

Ciri umum

Menurut Saifudin Azis (2014), ciri-ciri senyawa poliketida adalah:

Strukturnya tersusun dari rantai karbon dengan kelipatan 2 sehingga disebut C2, karena
berasal dari starting material asetat: nCH3COOH , -[CH2CO]n.Kadang membentuk cincin
benzene aromatisJika cincin benzene biasanya mengandung lebih dari satu gugus hidroksil
atau alkoksi maka gugus-gugus tersebut akan berposisi meta satu sama lainRantai panjangnya
kadang mengalami siklisasi

Ciri sekunder:

Semakin panjang rantai karbon maka semakin larut dalam pelarut nonpolar, namum semakin
banyak gugus hidroksil maka kelarutan makin tinggi pada pelarut polar.Diproduksi oleh
hampir semua makhluk hidup dari makhluk tingkat rendah bakteri, alga, jamur, tumbuhan,
dan mamalia hingga manusia.Tata nama senyawa poliketida

Menurut Richard B herbert (1981) Hal yang umum untuk poliketida, adalah n=4 sampai 10
dalam formulasi umum [CH2-CO]n akan tetapi dapat sampai 19 atau 20 dalam antibiotic
makrolida. Telah diketahui adanya banyak contoh dimana n= 4, 5, 7 dan 8 sedangkan yang
n= 3, 6, 9, dan 10 kurang umum atau jarang ada. Berikut digambarkan struktur polketida
beserta penamaannya:

 
 

Reaksi-reaksinya

Reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa poliketida merupakan reaksi pembentukan suatu
metabolit sekunder. Sebagian besar reaksi dari poliketida menunjukkan reaksi keseluruhan
dalam proses biosintesis poliketida. Secara umum, reaksi yang dialami oleh berbagai
senyawa poliketida mencakup:

Kondensasi intramolekuler

Kondensasi intramolekuler dapat terjadi baik dari jenis aldol maupun dari jenis Claisen
menghasilkan kerangka polifenol, hal ini dijelaskan melalui gambar berikut:

(a)

                        (a)                                           
(b)

                                                                       

R= CH3(COOCH2)n, n=0, 1, 2…

Dari mekanisme reaksi diatas, asam poli -ketokarboksilat apabila bereaksi kondensasi aldol
(a) maka menghasilkan asam orselinat dan apabila asam poli -ketokarboksilat melakukan
kondensasi Claisen (b) dihasilkan turunan asilfloroglusinol, seperti asetilfloroglusinol.
Kondensasi aldol (a) seringpula terjadi antara gugus metilen dan gugus karbonil yang terletak
dibagian tengah dari rantai poliasetil menghasilkan senyawa-senyawa polisiklik seperti
emodin dan endokrosin. Dijelaskan dalam gambar dibawah ini:

Siklisasi intramolekuler

Siklisasi intramolekuler menghasilkan jembatan oksigen. Siklisasi ini terjadi melalui reaksi
antara gugus hidroksil dan gugus karboksilat (laktonisasi) menghasilkan turunan α-piron dam
reaksi antara 2 gugus hidroksil (esterifikasi) menghasilkan turunan γ-piron. Reaksi tersebut
dijelaskan dalam mekanisme reaksi dibawah ini:

Reaksi sekunder
Struktur dari senyawa poliketida seringkali menunjukkan adanya modifikasi terhadap rantai
poliasetil. Modifikasi ini disebabkan karena reaksi-reaksi sekunder seperti oksidasi, reduksi,
dan alkilasi yang terjadi sebelum atau sesudah berlangsungnya siklisasi dari rantai poliasetil.
Terjadinya modifikasi ini belum dapat ditetapkan namun, modifikasi ini biasanya terjadi
sebelum stabilisasi terakhir dari senyawa yang dihasilkan yang dapat diketahui dengan
percobaan dari senyawa bertanda.

Contohnya adalah pada pembentukan senyawa klavatol oleh Aspergilus fumigatus.


Mikroorganisme ini menggunakan metil-14C-metionin yang ditemukan pada kedua gugus
metil yang terikat pada cincin aromatic dari klavatol. Akan tetapi senyawa klavatol yang
dihasilkan oleh mikroorganisme ini tidak menggunakan senyawa bertanda 1-14C-2,4-
dihidroksiasetofenon atau 1-14C-2,4-dihidroksi-3-metilasetofenon. Seperti reaksi dibawah
ini:

Jadi, dari hasil percobaan ini dapat diketahui bahwa alkilasi pada cincin benzene dari klavatol
terjadi sebelum terbentuknya cincin aromatic. Dengan kata lain, metilasi terjadi sebelum
poliasetil bersiklisasi dan bukannya terjadi setelah cincin tersebut terbentuk. Adapun reaksi
sekunder yang dapat menyebabkan reaksi modifikasi terhadap struktur poliketida ditunjukkan
secara umum sbb:

Reduksi :

Oksidasi :
 

Metilasi :

Isoprenilasi :

Biosintesis

Penelitian bidang biosintesis dimulai pada tahun 1953, ketika Birch dan Donovan
menyarankan jalur biosintesis baru untuk poliketida yang menunjukkanmekanismenya mirip
dengan mekanisme biosintesis asam lemak. Hipotesis inidikenal sebagai hipotesis poliasetat
yang menyatakan bahwa, “Poliketida dibentuk oleh hubungan kepala-ke-ekor unit asetat,
diikuti oleh siklisasi dengan reaksi aldol atau dengan asilasi fenol” (Birch & Donovan, 1953).
Pembentukan rantai  poli-β-keto dapat digambarkan sebagai sederet reaksi Claisen.

ATURAN BIOGENETIK ASETAT BIRCH


Adisi dari unit C2 (pembuatan rantai)Oksidasi, reduksi dan alkilasi rantai
poliketidaStabilasasi rantai dengan siklisasi intra-molelkulerModifikasi sekunder gugus
fungsional atau kerangka mono / polisiklik dari langkah 3

Aturan biogenetik Birch tidak harus berurutan

Langkah (2) dan (4) tidak selalu berlangsungLangkah (2) dapat terjadi bersa-ma langkah
(1)Langkah (1), setelah terjadi lang-kah (3) dan (4) atau langkah (3) berlangsung

selama siklisasi intramolekuler

Poliketida tersebut diproduksi melalui kondensasi bertahap yang sederhana dari prekursor
asam karboksilat yang menyerupai biosintesis asam lemak.Biosintesis tersebut dilakukan oleh
enzim yang dikenal sebagai  polyketidesynthases (PKSs). Selain senyawa diatas contoh
poliketida lainnya antara lain aflatoxin, diskodermolida, antibiotik poliena, makrolida,
tetrasiklin, dan masih banyak yang lainnya. Proses perpanjangan biosintesis poliketida terjadi
pada C2 poliketida danberlangsung secara kondensasi Claisen. Bentuk aktif dari unit C2 ini
adalah AsetilKoA dan Malonil KoA (dari karboksilasi asetil KoA). Jadi, 2 molekul asetil-
KoA dapat ikut serta dalam reaksi Claisen membentuk asetoasetil-KoA, kemudian reaksi
dapat berlanjut sampai dihasilkan rantai  poli-β-keto.

Biosistesis poliketidaReaksi Claisen yang terdapat pada biosintesis poliketida

 
 

Derivat PoliketidaSENYAWA KUINON

Sebagai produk akhir proses oksidasi mono dan polisiklik dengan struktur akhir 1,4 kuinon

Atom karbon bersumber dari asetat dan mevalonat atau jalur shikimat asam amino
aromatikInterkonversi kuinon (Q) dengan air (H2O) membantu membawa elektron

H2Q               Q + 2e– + 2H+

Bersifat nukleofilTerbentuk dalam jumlah besar dari m.o tanah atau oksidasi turunan
pirogalolBenzokuinonFumigatin dan hidroksimetil p-benzo-kuinin (juga p-benzokuimon lain)
telah banyak diisolasi dari fungiShanorelin, pigmen kuning Shanorella
spirotricha (Ascpmycetes)Sitrinin metabolit jamur berkhasiat anti biotik, juga dapat diisolasi
dari tumbuh an tinggi Crotolaria uripataFuscin diisolasi Oidiodendron fuscum, atom c5 dari
asam mevalonatp-Benzokuinon dan turunannya terda-pat arthropoda, milliapoda dan insekta

(mungkin sebagai subtansi pertahanan)

NaftokuinonJalur poliketida membentukan inti naftokuinon dan benzokuinon banyak terdapat


dalam m.o dan kurang pada tumbuhan tinggi (lewat jalur lain)Binaftil dan 3,9-
dhidroksiperilena-3,10-kui-non dalam Daldinia concentrica lewat jalur 1,8-dihidronaftalena
secara oksidatifPlumbagin dan metiljuglon berasal dari hek-saketida
dalam Drosera dan PlumbagoNaftokuinon lain dalam fungi; heptaketidan (mavanisin),
oktaketida (eritrostaminon)
Ekinokrom dan spinokrom terdapat dalam organ seksual dan duri bintang laut (Paracen-trotus
lividus), berasal dari asam asetat

Antrakuinon dan AntronAntrasen (utama tingkat oksidasi kuinon) terda-pat dalam m.o,
tumbuhan dan binatang rendahKerangka trisiklik kehilangan gugus 3-karboksi-lat,
menghasilkan turunan antrasena (15 atom C), dikenal dan ditemukan banyak dalam fungi
bersa-ma antron dan antron dimer Penicillium islandi-cumRutilantinon (glikosida antibiotik)
merupakan antrakuinon dari Strptomyces sp.Emodin banyak dalam fungi imperfektif dan
tum-buhan tinggi sebagai glikosida (Rhamnus frangu-la)BENZOFENON –
XANTONDEPSIDA – DEPSIDONAFLATOKSINTETRASIKLINANTIBIOTIKA
MAKROLIDAIsolasi suatu poliketida dari suatu spesies

Salah satu contoh proses isolasi suatu poliketida dari suatu sampel atau spesies adalah isolasi
dari elusidasi dari satosporin A dan B dari bakteri kitasatospora griseola.

Proses isolasi dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

Persiapan sampel

Sampel yang digunakan adalah bakteri, maka untuk mendapatkan hasil ekstrak yang cukup
dibutuhkan bakteri dengan jumlah yang cukup banyak. Sebelum mengekstraksi sampel
terlebih dahulu dilakukan kultur jaringan, agar mendapatkan bakteri dengan jumlah yang
cukup banyak sehingga hasil ekstraksi yang dihasilkan juga banyak. Kultur jaringan dari
bakteri dilakukan pada medium yang sempit dengan volume 12 liter.

Proses ekstraksi sampel


Sampel yang telah didiamkan selama dua hari, yang telah difermentasi selanjutna diekstraksi
menggunakan HP-20. Kemudian di partisi menggunakan air dan etilasetat yang kemudian
diikuti dengan heksana asetonitril. Dari hasil tersebut dipilih asetonitril sebagai eluen yang
paling banyak untuk memisahkan ekstrak dari sampel.

Proses pemurnian

Pemurnian sampel dilakukan menggunakan alat HPLC dengan eluen asetonitril dan silica gel
orthogonal. Dan akan diperoleh satosporin A dan satosporin B.

Kegunaan, Manfaat, dan Potensi

Kegunaan senyawa-senyawa poliketida yaitu:

Sebagai antibiotik. Golongan yang sering dimanfaatkan di antaranya golonganmakrolida


(eritromisin, azitromisin, klaritromisin, roksitromisin), golonganketolida (telitromisin),
golongan tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin,klortetrasiklin).Sebagai obat kolesterol (anti
kolesterol), misalnya senyawa lovastatin.Sebagai anti jamur, misalnya senyawa
amfoterisin.Sebagai anti kanker, misalnya senyawa epotilon.Sedangkan potensi senyawa-
senyawa poliketida yaitu:Sebagai terapi berbagai penyakit di usia lanjutSebagai pencegah
penyakit jantung

 
 

 
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan yang telah dijabarkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:

Poliketida memiliki pola berulang yaitu –[CH2CO]n dalam rangkaian strukturnya.Poliketida


disintesis dari polimerisasi sub unit asetil dan propionil dalamproses yang mirip dengan
sintesis asam lemak, yaitu melalui kondensasiClaisen dan pada umumnya menggunakan
enzim poliketida sintase.Perbedaan pembentukan asam lemak dan senyawa poliketida
aromatikterletak pada peristiwa reduksi sebelum penambahan asetil KoA lebihlanjut.Reaksi-
reaksi yang terjadi pada senyawa poliketida merupakan reaksipembentukan suatu metabolit
sekunder yang salah satunya meliputi reaksikondensasi aldol atau reaksi kondensasi
Claisen.Poliketida bermanfaat sebagai antibiotic, antikanker, antijamur, danantikolesterol.
Poliketida juga berpotensi sebagai terapi berbagai penyakit diusia lanjut dan pencegah
penyakit jantung.

Saran

Anda mungkin juga menyukai