Anda di halaman 1dari 19

Peristiwa Sejarah Indonesia yang terjadi antara tahun

1945 – tahun 1998


Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

Terjadinya peristiwa dua pengeboman atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki membuat
Jepang menyerah tanpa syarat kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Peristiwa tersebut tidak
dilewatkan oleh para tokoh bangsa untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 di jalan Pegangsaan Timur no 56 Jakarta di kediaman Soekarno
pada jam 10.00. Teks Proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi
oleh Hatta, dan Bendera Merah Putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati berkibar untuk yang
pertama kalinya. Selanjutnya, ini dicatat peristiwa yang paling penting dalam sejarah Indonesia.

Pertempuran Agresi militer Belanda kedua.

Pada tanggal 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan di kota Yogyakarta sebagai ibu
kota negara Indonesia pada saat itu dan penangkapan Soekarno, Hatta, Sjahrir, dan beberapa
tokoh lainnya. Jatuhnya ibu kota negara Indonesia merupakan awal dibentuknya pemerintah
darurat Republik Indonesia di Sumatera yang dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara.

Belanda ingin berkuasa di Indonesia lagi meskipun telah memproklamasikan kemerdekaannya.


Tapi dengan kegigihannya, bangsa Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaan dengan
perjuangan yang tidak kenal lelah di bawah pimpinan Jendral Soedirman yang walaupun sakit
tetap berjuang untuk bangsa dan negara, dengan cara bergerilya dari satu tempat ke tempat
lainnya.
Peristiwa Sejarah Indonesia yang terjadi antara tahun
1945 – tahun 1998
Konferensi Meja Bundar tahun 1949

Setelah kembalinya pendudukan tentara Belanda, Indonesia berjuang baik secara militer dan
secara diplomatik. Kemampuan Indonesia dalam mempertahankan Indonesia dapat meyakinkan
PBB (Terutama Amerika Serikat) untuk menekan Belanda untuk menyerahkan kedaulatan
kepada Indonesia. Hasil dari konferensi ini adalah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh PBB
dengan diadakannya Konferensi Meja Bundar atau KMB.

Pemilihan Umum pertama tahun 1955

Indonesia baru dapat melaksanakan pemilu pertamanya 10 tahun setelah proklamasi dan kurang
dari 6 tahun setelah mendapatkan kedaulatan sepenuhnya. Pemilu ini bertujuan untuk memilih
anggota DPR dan Konstituante.
Peristiwa Sejarah Indonesia yang terjadi antara tahun
1945 – tahun 1998

Dekrit Presiden tahun 1959

Ketidakmampuan Badan Konstituante untuk menghasilkan konstitusi baru akhirnya membuat


Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan Presiden (Dekrit Presiden). Isi dari dekrit Presiden
ini adalah memberlakukan kembali UUD 1945 dan membubarkan Konstituante. dengan tujuan
untuk menyelamatkan negara dari perpecahan dan krisis politik yang berkepanjangan.

Gerakan 30 September tahun 1965

Peristiwa sejarah pada tanggal 30 September 1965 merupakan kejadian yang sangat
memprihatinkan, para jendral diculik, dibunuh, dan dibantai oleh PKI (Partai Komunis
Indonesia). Gerakan ini dikenal dengan nama G30S/PKI yang terjadi pada tanggal 30 September
1965. Negara dalam keadaan darurat pada waktu itu dan menyebabkan krisis pada tahun
1966 Peristiwa selanjutkan menyebabkan pencabutan Soekarno dari kekuasaannya dan
memberikan mandat pada Soeharto untuk mangambil alih kekuasaan. Akhir dari orde lama
dibawah pimpinan Soekarno, merupakan awal lahirnya orde baru di bawah pimpinan Soeharto.

Meskipun demikian, kejadian ini adalah kejadian yang diselimuti berbagai kontroversi dan
kudeta, harap kita bijak dan berpikiran terbuka dalam menyikapi sejarah Indonesia terkelam
yang satu ini.
Peristiwa Sejarah Indonesia yang terjadi antara tahun
1945 – tahun 1998
Berdirinya Budi Utomo

Seandainya organisasi Budi Utomo tidak pernah berdiri, kemungkinan Indonesia tidak akan
pernah merdeka. Kalaupun suatu saat Indonesia pasti merdeka tentunya tidak akan secepat
tanggal 17 Agustus 1945. Kenapa TS berani bilang begitu? Pertama adalah karena Budi Utomo
adalah organisasi yg bersifat persatuan nasional (kebangsaaan) pertama yg berdiri di tanah air
Indonesia. Organisasi inilah yg menjadi cikal bakal berdirinya organisasi-organisasi persatuan
nasional lain yg memperjuangkan kemerdekaan. Seperti Indistjche Party (IP), Serkat Dagang
Islam (SDI) yg kemudian jadi Serikat Islam, organisasi kepemudaan seperti Jong Java, Jong
Sumatra Bond, dll.
Konferensi Sumpah Pemuda 1 dan 2 pastinya juga tidak lepas dari pengaruh yg ditanamkan oleh
Budi Utomo kepada para pemuda untuk bersatu memperjuangkan kemerdekaan dengan
semangat persatuan nasional sehingga lahirlah sebuah sumpah yg kita kenal dengan nama
“Sumpah Pemuda”.
Budi Utomo didirikan pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo di Batavia . Awalnya tujuan organisasi
ini adalah untuk organisasi sosial saja, namun pergerakannya berubah untuk mengobarkan
semangat persatuan nasional. Dr. Sutomo mendirikan Budi Utomo bersama tokoh nasional
lainnya yaitu Dr. Wahidin Sudirohusodo, Beliau menghembuskan nafas terakhirnya di Surabaya
tgl 30 Mei 1938. Sekarang tanggal ini diperingati sebagai hari kebangkitan nasional.

Peristiwa Trisakti tahun 1998


Salah satu periode yang paling gelap di Indonesia. Ibukota dalam kekacauan. Berawal dari
kerusuhan Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998, empat mahasiswa Trisaki tewas tertembak dan hal
ini menimbulkan kemarahan mahasiswa terhadap pemerintah.

Pemberontakan terjadi di berbagai daerah, menuntut agar pemerintah bertanggung jawab atas
peristiwa tersebut dan juga memperbaiki perekonomian yang makin terpuruk. Perdagangan pada
waktu itu banyak dikuasai oleh etnis Cina.

Penjarahan dan pemerkosaan terjadi setiap hari, meningkatnya kebencian dan prasangka
terhadap para keturunan Cina. Biaya hidup meroket tidak terkendali dan mengakibatkan
munculnya kerusuhan massa yang terjadi di mana-mana. Gedung parlemen dikepung oleh para
demonstran. Soeharto kemudian mengumumkan pengunduran dirinya setelah terjadi demonstrasi
besar-besaran yang dilakukan oleh para mahasiswa di seluruh Indonesia. Periode berikutnya
disebut dengan massa reformasi.
Peristiwa Sejarah Indonesia yang terjadi antara tahun
1945 – tahun 1998
Pertempuran Surabaya 10 november 1945

Indonesia baru saja meraih kemerdekaannya, namun kemerdekaan Indonesia itu tidak diakui
oleh sekutu dan mereka berencana kembali menjajah Indonesia. Sekutu melancarkan agresi 1
dan 2 yg memporakporandakan tanah air. Namun semangat para pejuang kita ternyata lebih
membara dengan teriakan “merdeka ataoe mati” dalam mengusir dan memerangi sekutu.
Peristiwa paling heroik yg tentu saja paling diingat adalah pertempuran 10 November 1949 di
Surabaya. Arek-arek Suroboyo dengan gagah berani tanpa mengenal rasa takut berjuang
melawan tentara sekutu. Bahkan mereka berhasil menewaskan Mayjend Mallaby yg membuat
sekutu makin berang. Perobekan bendara di hotel Yamato pun menjadi saksi diiringi pekik
semngat yg dikobarkan oleh Bung Tomo. Peristiwa heroik ini akhirnya ditetapkan sebagai hari
Pahlawan untuk mengenang jasa-jasa para pejuang tersebut. Dan ada satu lagi pertempuran yg
tidak boleh dilupakan adalah pertempuran Jogja Kembali yg berjuang untuk merebut Jogjakarta
yg saat itu menjadi Ibukota RI. Jogja berhasil dikuasai selama 1 hari dan peristiwa ini sempat
membuat sekutu malu.
Presiden Soekarno melakukan konfrontasi dengan Malaysia dan Singapura dan
melancarkan Operasi Trikora

Negara Republik Indonesia akhirnya diakui secara internasional oleh PBB namun masih
menunda penyerahan Irian Barat yg masih dikuasai Belanda. Hal ini tentu saja membuat
Presiden Soekarno tidak senang karena Irian Barat adalah bagian dari Indonesia. Presiden
Soekarno pun akhirnya meluncurkan operasi yg diberi nama operasi Trikora (tri komando
rakyat) yang bertujuan menjadikan Irian Barat sebagai bagian dari Republik Indonesia. Rakyat
Irian Barat pun lebih memilih bergabung Indonesia, ketimbang masih menjadi jajahan Belanda.
Perjuangan yg akhirnya berhasil dan diakui tahun 1969. Ditahun 1965 Indonesia pun pernah
berkonfrontasi dengan federasi malaya (sekarang Malaysia dan Singapura) terutama masalah
dewan keamanan PBB sampai Indonesia pernah keluar dari PBB (menjadi satu-satunya negara
yg pernah keluar). Peristiwa ini adalah peristiwa besar yg tentunya harus selalu diingat.
Peristiwa Sejarah Indonesia yang terjadi antara tahun
1945 – tahun 1998
Menjadi negara pelopor GNB dan KAA
Karena juga pernah menjadi negara terjajah, Indonesia menjadi tergerak untuk ikut membantu
perjuangan kemerdekaan negara-negara lainnya terutama yg berada di Asia dan Afrika untuk
bisa merdeka. Indonesia pun menjadi pelopor berdirinya Konferensi Asia Afrika yg akhirnya
berkat KAA banyak negara di Asia dan Afrika berhasil meraih kemerdekaannya. KTT Asia
Afrika pertama pun diadakan di Indonesia tahun 1955. Pada saat panasnya persaingan perang
dingin antara AS dan Uni Sovyet, Indonesia pun menjadi plopor berdirinya Gerakana Non Blok
(GNB) yg tidak memihak kepada AS ataupun Uni Sovyet.

Reformasi Mei 1998

Krisis Moneter menimpa Indonesia tahun 1997 hingga 1998. Akibatnya rupiah jauh melemah,
harga-harga melambung tinggi, pengangguran meningkat, inflasi, sehingga menyebabkan rakyat
semakin sengsara dan menderita. Presiden Soeharto dianggap tidak mampu untuk mengatasi
Krisis Moneter tersebut dan hanya mementingkan kekuasaan. Hal ini akhirnya membuat rakyat
marah sehingga terjadilah pergerakan revolusi besar-besaran yg dimotori oleh mahasiswa.
Gerakan ini desebut Reformasi dan banyak memakan korban jiwa terutam dari mahasiswa,
pertistiwa yg terjadi seperti tragedi semanggi, dll. Mahasiswa berhasil menduduki gedung
MPR/DPR dan akhirnya mampu untuk mebuat Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya
sebagai presiden. Peristiwa ini tentunya tidak akan pernah dilupakan sepanjang sejarah terutama
kasusnya yg sampai sekarang belum tuntas. Peristiwa inilah yg membuktikan bahwa kekuatan
rakyat mampu untuk menggulingkan sebuah pemerintahan yg berkuasa.
Peristiwa Sejarah Indonesia yang terjadi antara tahun
1945 – tahun 1998
Penyerahan Jepang Terhadap Sekutu

Setelah penjajahan yang dilakukan Bangsa Jepang terhadap Indonesia, akhirnya mereka takluk di
tangan sekutu setelah terjadinya bom Nagasaki dan Hiroshima. Tepatnya pada tanggal 6 Agustus
1945 untuk kota Hiroshima, dan tanggal 9 Agustus 1945 pada kota Nagasaki. Lebih dari 14.000
penduduk setempat menjadi korban ledakan bom tersebut. Setelah peristiwa tersebut, beredarlah
kabar mengenai informasi tentang pemerintah Jepang yang akan memberikan kemerdekaan
dengan segera kepada Indonesia. Isi mengenai informasi tersebut adalah kemerdekaan Indonesia
dapat dilakukan dengan pembacaan teks proklamasi pada tanggal 24 Agustus 1945 yang akan
ditugaskan pada anggota PPKI.

Peristiwa Rengasdengklok

Terdengarnya kabar bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu membuat beberapa anggota
golongan muda yaitu Sutan Sjahrir, Chaerul Saleh, Darwis, dan Wikana mendesak para golongan
tua untuk segera melakukan memproklamasikan kemerdekaan. Namun tokoh utama golongan
tua yaitu Soekarno dan Moh Hatta tidak setuju akan hal tersebut. Mereka menganggap bahwa
pengambilan keputusan secara mendadak dalam proklamasi kemerdekaan akan menyebabkan
pertumpahan darah antara kekuasaan Jepang yang belum sepenuhnya diambil alih oleh
Indonesia. Perdebatan inilah yang menyebabkan terjadinya peristiwa Rengasdengklok.
Mengingat pro dan kontra antara golongan muda dan golongan tua, sebuah keputusan pun
akhirnya diambil. Pada tanggal 15 Agustus 1945 para golongan muda membawa Soekarno dan
Moh Hatta ke Rengasdengklok.Mereka bertujuan untuk mengamankan mereka dari pengaruh
Jepang. Agar proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat segera dilaksanakan.
Peristiwa Sejarah Indonesia yang terjadi antara tahun
1945 – tahun 1998
Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan

Mungkin pada bagian inilah yang menjadi tonggak penting sejarah kemerdekaan Indonesia.
Dengan adanya peristiwa Rengasdengklok, akhirnya Soekarno dan Moh. Hatta tergugah untuk
segera memproklamasikan kemerdekaan.

Dengan mengadakan rapat perumusan teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda pada tanggal
16 Agustus 1945 lengkap dihadiri oleh beberapa anggota para golongan muda.

Sebagai Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut Jepang, rumah Laksamana Maeda dianggap
menjadi tempat yang paling aman untuk melakukan perumusan teks proklamasi.

Karena Laksamana Maeda merupakan teman baik dari Ahmad Soebardjo yang merupakan salah
satu anggota golongan tua perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan

Pada tanggal inilah yang menjadi hari paling bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Kemerdekaan
Indonesia ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus
1945. Dihadiri oleh para tokoh pergerakan kemerdekaan dan seluruh rakyat Indonesia yang ingin
menyaksikan buah hasil dari perjuangan para pahlawan dan tokoh penting demi kemerdekaan
Indonesia.
Upacara pembacaan teks proklamasi tersebut berjalan dengan sangat lancar dengan bertempat di
kediaman Soekarno di jalan Pegangsaan Timur Nomer 56. Beberapa acara telah disusun dalam
hari kemerdekaan Indonesia, seperti pengibaran bendera Merah Putih, dan beberapa sambutan
oleh walikota pada saat itu yaitu Suwiryo dan dr. Muwardi.

Hari itu menjadi hari terpenting dan menjadi sejarah kemerdekaan Indonesia yang paling
dikenang oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dengan tersiarnya kabar kemerdekaan Indonesia ke
beberapa daerah hingga luar negeri, membuat Indonesia benar-benar sudah merdeka dan bebas
dari belenggu para penjajah.
Peristiwa Sejarah Indonesia yang terjadi antara tahun
1945 – tahun 1998
Ibu kota pindah ke Yogyakarta

Menjelang berakhirnya tahun 1945 situasi keamanan ibu kota Jakarta (saat itu masih disebut
Batavia) makin memburuk dengan terjadinya saling serang antara kelompok pro-kemerdekaan
dan kelompok pro-Belanda. Ketua Komisi Nasional Jakarta, Mr. Mohammad Roem mendapat
serangan fisik. Demikian pula, Perdana Menteri Syahrir dan Menteri Penerangan Mr. Amir
Sjarifuddin juga nyaris dibunuh simpatisan Belanda (NICA)[5]. Karena itu pada tanggal 1 Januari
1946 Presiden Soekarno memberikan perintah rahasia kepada Balai Yasa Manggarai untuk
segera menyiapkan rangkaian kereta api demi menyelamatkan para petinggi negara. Pada tanggal
3 Januari 1946 diputuskan bahwa Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta beserta beberapa
menteri/staf dan keluarganya meninggalkan Jakarta dan pindah ke Yogyakarta sekaligus pula
memindahkan ibu kota; meninggalkan Perdana Menteri Sutan Syahrir dan kelompok yang
bernegosiasi dengan Belanda di Jakarta[6]. Perpindahan dilakukan menggunakan kereta api
berjadwal khusus, sehingga disebut sebagai KLB (Kereta Luar Biasa). Selepas Setasiun
Klender, lampu KLB dinyalakan kembali dan kereta api melaju dengan kecepatan maksimum 90
km per jam. Pada pukul 20 KLB berhenti di Stasiun Cikampek. Pada pukul 01 tanggal 4 Januari
1946 KLB berheti di Stasiun Purwokerto, dan kemudian melanjutkan perjalanan hingga tiba
pada pukul 07 di Stasiun Yogyakarta

Peristiwa Westerling

Peristiwa Westerling adalah sebutan untuk peristiwa pembunuhan ribuan rakyat sipil di Sulawesi Selatan
yang dilakukan oleh pasukan Belanda Depot Speciale Troepen pimpinan Raymond Pierre Paul
Westerling. Peristiwa ini terjadi pada bulan Desember 1946-Februari 1947 selama operasi militer Counter
Insurgency (penumpasan pemberontakan).

Tahap pertama

Aksi pertama operasi Pasukan Khusus DST dimulai pada malam tanggal 11 menjelang 12 Desember.
Sasarannya adalah desa Batua serta beberapa desa kecil di sebelah timur Makassar dan Westerling sendiri
yang memimpin operasi itu. Pasukan pertama berkekuatan 58 orang dipimpin oleh Sersan Mayor H.
Dolkens menyerbu Borong dan pasukan kedua dipimpin oleh Sersan Mayor Instruktur J. Wolff beroperasi
di Batua dan Patunorang. Westerling sendiri bersama Sersan Mayor Instruktur W. Uittenbogaard dibantu
oleh dua ordonan, satu operator radio serta 10 orang staf menunggu di desa Batua.

Pada fase pertama, pukul 4 pagi wilayah itu dikepung dan seiring dengan sinyal lampu pukul 5.45 dimulai
penggeledahan di rumah-rumah penduduk. Semua rakyat digiring ke desa Batua. Pada fase ini, 9 orang
yang berusaha melarikan diri langsung ditembak mati. Setelah berjalan kaki beberapa kilometer, sekitar
pukul 8.45 seluruh rakyat dari desa-desa yang digeledah telah terkumpul di desa Batua. Tidak diketahui
berapa jumlahnya secara tepat. Westerling melaporkan bahwa jumlahnya antara 3.000 sampai 4.000
orang yang kemudian perempuan dan anak-anak dipisahkan dari pria.

Tahap kedua

Setelah daerah sekitar Makassar dibersihkan, aksi tahap kedua dimulai tanggal 19 Desember 1946.
Sasarannya adalah Polobangkeng yang terletak di selatan Makassar di mana menurut laporan intelijen
Belanda, terdapat sekitar 150 orang pasukan TNI serta sekitar 100 orang anggota laskar bersenjata. Dalam
penyerangan ini, Pasukan DST menyerbu bersama 11 peleton tentara KNIL dari Pasukan Infanteri XVII.
Penyerbuan ini dipimpin oleh Letkol KNIL Veenendaal. Satu pasukan DST di bawah pimpinan
Vermeulen menyerbu desa Renaja dan Ko'mara. Pasukan lain mengurung Polobangkeng. Selanjutnya
pola yang sama seperti pada gelombang pertama diterapkan oleh Westerling. Dalam operasi ini 330 orang
rakyat tewas dibunuh.

Tahap ketiga

Aksi tahap ketiga mulai dilancarkan pada 26 Desember 1946 terhadap Gowa dan dilakukan dalam tiga
gelombang, yaitu tanggal 26 dan 29 Desember serta 3 Januari 1947. Di sini juga dilakukan kerja sama
antara Pasukan Khusus DST dengan pasukan KNIL. Korban tewas di kalangan penduduk berjumlah 257
orang.
Peristiwa Sejarah Indonesia yang terjadi antara tahun
1945 – tahun 1998
Perjanjian Linggarjati

Bulan Agustus pemerintah Belanda melakukan usaha lain untuk memecah halangan dengan
menunjuk tiga orang Komisi Jendral datang ke Jawa dan membantu Van Mook dalam
perundingan baru dengan wakil-wakil republik itu. Konferensi antara dua belah pihak diadakan
di bulan Oktober dan November di bawah pimpinan yang netral seorang komisi khusus Inggris,
Lord Killearn. Bertempat di bukit Linggarjati dekat Cirebon. Setelah mengalami tekanan berat -
terutama Inggris- dari luar negeri, dicapailah suatu persetujuan tanggal 15 November 1946 yang
pokok pokoknya sebagai berikut:
 Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang
meliputi Sumatra, Jawa dan Madura. Belanda harus meninggalkan wilayah de facto
paling lambat 1 Januari 1949.
 Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk Negara Indonesia
Serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat yang salah satu bagiannya adalah
Republik Indonesia.
 Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia - Belanda
dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
Untuk ini Kalimantan dan Timur Raya akan menjadi komponennya. Sebuah Majelis
Konstituante didirikan, yang terdiri dari wakil-wakil yang dipilih secara demokratis dan bagian-
bagian komponen lain. Indonesia Serikat pada gilirannya menjadi bagian Uni Indonesia-Belanda
bersama dengan Belanda, Suriname dan Curasao. Hal ini akan memajukan kepentingan bersama
dalam hubungan luar negeri, pertahanan, keuangan dan masalah ekonomi serta kebudayaan.
Indonesia Serikat akan mengajukan diri sebagai anggota PBB. Akhirnya setiap perselisihan yang
timbul dari persetujuan ini akan diselesaikan lewat arbitrase.
Kedua delegasi pulang ke Jakarta, dan Soekarno-Hatta kembali ke pedalaman dua hari
kemudian, pada tanggal 15 November 1946, di rumah Sjahrir di Jakarta, berlangsung pemarafan
secara resmi Perundingan Linggarjati. Sebenarnya Soekarno yang tampil sebagai kekuasaan
yang memungkinkan tercapainya persetujuan, namun, Sjahrir yang diidentifikasikan dengan
rancangan, dan yang bertanggung jawab bila ada yang tidak beres.
Perjanjian Renville

Sementara peperangan sedang berlangsung, Dewan Keamanan PBB, atas desakan Australia dan
India, mengeluarkan perintah peletakan senjata tanggal 1 Agustus 1947, dan segera setelah itu
mendirikan suatu Komisi Jasa-Jasa Baik, yang terdiri dari wakil-wakil Australia, Belgia dan
Amerika Serikat, untuk menengahi perselisihan itu .

Tanggal 17 Januari 1948 berlangsung konferensi di atas kapal perang Amerika Serikat, Renville,
ternyata menghasilkan persetujuan lain, yang bisa diterima oleh yang kedua belah pihak yang
berselisih. Akan terjadi perdamaian yang mempersiapkan berdirinya zone demiliterisasi
Indonesia Serikat akan didirikan, tetapi atas garis yang berbeda dari persetujuan Linggarjati,
karena plebisit akan diadakan untuk menentukan apakah berbagai kelompok di pulau-pulau besar
ingin bergabung dengan Republik atau beberapa bagian dari federasi yang direncanakan
Kedaulatan Belanda akan tetap atas Indonesia sampai diserahkan pada Indonesia Serikat.

Pada tanggal 19 Januari ditandatangani persetujuan Renville Wilayah Republik selama masa
peralihan sampai penyelesaian akhir dicapai, bahkan lebih terbatas lagi ketimbang persetujuan
Linggarjati: hanya meliputi sebagian kecil Jawa Tengah (Jogja dan delapan Keresidenan) dan
ujung barat pulau Jawa -Banten tetap daerah Republik Plebisit akan diselenggarakan untuk
menentukan masa depan wilayah yang baru diperoleh Belanda lewat aksi militer. Perdana
menteri Belanda menjelaskan mengapa persetujuan itu ditandatangani agar Belanda tidak
"menimbulkan rasa benci Amerika".

Sedikit banyak, ini merupakan ulangan dari apa yang terjadi selama dan sesudah perundingan
Linggarjati. Seperti melalui persetujuan Linggarjati, melalui perundingan Renville, Soekarno dan
Hatta dijadikan lambang kemerdekaan Indonesia dan persatuan Yogyakarta hidup lebih lama,
jantung Republik terus berdenyut. Ini kembali merupakan inti keuntungan Seperti sesudah
persetujuan Linggarjati, pribadi lain yang jauh dari pusat kembali diidentifikasi dengan
persetujuan -dulu Perdana Menteri Sjahrir, kini Perdana Menteri Amir- yang dianggap langsung
bertanggung jawab jika sesuatu salah atau dianggap salah.

Anda mungkin juga menyukai