Anda di halaman 1dari 6

Contoh Teks Editorial Penjelasan

Teks Editorial Penjelasan

Teks editorial jenis ini adalah yang paling banyak digunakan. Khususnya pada saat
membahas isu sensitif dan kontroversional. Berisi penjelasan mengenai masalah yang
diangkat dan mengarahkan pembaca untuk menerima pemahaman penulis terhadap
masalah tersebut.

Di bawah ini adalah contoh teks editorial penjelasan dengan artikel berjudul ‘Upaya
Peningkatan Mutu Pendidikan’ yang ditulis oleh anonim. Adanya perubahan redaksi
dalam artikel bukan bertujuan untuk merubah makna yang ingin disampaikan oleh penulis
asli.

Pembukaan

Pendidikan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan kunci dari
kemajuan suatu bangsa. Semua orang pasti menyadari bahwa pendidikan yang berkualitas
dapat meningkatkan peluang dalam menjadikan bangsa ini sejajar dengan negara-negara
yang telah dicap maju. Akan tetapi, nyatanya kualitas pendidikan di sini belumlah begitu
bagus dibandingkan dengan negara lain.

Lembaga pendidikan mengupayakan banyak cara untuk mencetak lulusan yang


berkualitas demi mengantisipasi terhadap perubahan dan tantangan yang kian sulit.
Namun keberhasilannya juga dipengaruhi oleh berbagai kondisi.

Untuk mencapai keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan, perlu dilakukan


beragam upaya secara sungguh-sungguh. Dan mencari solusi permasalahan yang mungkin
nanti akan dihadapi.

Argumen 1: pendapat

Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan sangatlah penting untuk menjawab


tantangan globalisasi, kemajuan IPTEK, dan pergerakan masif para tenaga ahli. Lembaga
pendidikan dituntut untuk bisa mencetak orang-orang terdidik yang berkualitas karena
sengitnya persaingan antar bangsa. Sehingga memiliki keahlian dalam kompetensi
profesional serta siap untuk menghadapi kompetisi global.

Argumen 2: pendapat

Pada era teknologi seperti sekarang ini, guru bukanlah satu-satunya sumber informasi dan
ilmu pengetahuan. Peran guru telah bergeser menjadi motivator, fasilitator, juga
dinamisator. Keberadaan teknologi internet membuat banyak sumber yang bisa dijadikan
sebagai materi pembelajaran.

Kesimpulan

Dalam kondisi seperti inilah, peran guru sebagai pendidik terasa sangat besar dan tak
tergantikan. Karenanya perlu melakukan peran secara lebih efektif, sehingga diperlukan
peningkatan langkah dan usaha yang jelas serta tepat sasaran.

Beberapa usaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan menjadi tantangan besar yang
menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan harus segera diselesaikan.
Contoh Teks Editorial Kritik
Teks Editorial Kritik

Jenis teks editorial ini menyampaikan kritik terhadap sebuah fenomena yang marak terjadi
di tengah masyarakat. Namun tidak hanya kritik semata, melainkan juga mencoba untuk
memberikan solusi. Meskipun solusi yang diberikan bukanlah apa yang ingin
tersampaikan kepada pembaca, melainkan masalah yang dikritik.

Contoh teks editorial kritik berikut adalah artikel anonim berjudul ‘Pendidikan Hanya
Menghasilkan Orang Pintar, Bukan Terdidik’. Artikel mengalami sedikit perubahan dari
tulisan aslinya tanpa merubah makna yang coba disampaikan.

Pembukaan

Zaman sekarang banyak hal memalukan yang terjadi di negara ini seperti korupsi, suap,
dan sebagainya. Anehnya, pelaku kejahatan tersebut adalah orang pintar yang namanya
berekor gelar dari universitas terkenal.

Memandang fenomena yang terjadi, agaknya ada yang salah dengan pola pendidikan
formal di sini dan harusnya sudah ada kajian ulang. Pola pendidikan terlalu menekankan
pada ilmu duniawi semata. Yang menghasilkan orang pintar, namun tidak terdidik
ataupun memiliki budi pekerti baik.

Argumen 1: Pendapat

Akibatnya orang pintar justru menjadi jahat, bersikap seperti maling, menindas kaum
lemah. Padahal harusnya merekalah yang menjadi penolong dan pemimpin yang dapat
memberikan manfaat bagi umat.

Argumen 2: Fakta

Banyak orang terhormat di negara ini yang tertangkap basah melakukan tindak korupsi
ataupun penyuapan. Bahkan mereka yang bergelar pendidikan tinggi dan mengaku
sebagai alim ulama, tetapi bertindak memalukan dan merugikan sesama.

Argumen 3: Fakta

Bahkan banyak yang melakukan kejahatan ini secara berjamaah, bersama dengan teman
sejawat yang katanya juga terhormat. Mirisnya, kala ditangkap oleh pihak berwajib, tetap
saja memasang wajah tanpa dosa dan sanggup menebar senyum. Seolah tak miliki rasa
bersalah dan justru senang dengan apa yang telah diperbuat.
Argumen 4: Sindiran

Apa mereka tidak tahu dan tak ada yang pernah mengajari bahwa memakan uang yang
bukan haknya adalah perbuatan dosa dan haram hukumnya?

Kesimpulan

Memang mereka sudah kehilangan akal dan tak lagi memiliki urat malu. Karenanya
sangat perlu untuk memperbaiki sistem pendidikan formal yang tak hanya mementingkan
hasil. Melainkan juga proses agar dapat mencetak generasi yang cerdas dan berakhlak
baik.
Contoh Teks Editorial Persuasi
Teks Editorial Persuasi

Tujuan dari teks editorial persuasi ini adalah untuk mempengaruhi pembaca untuk setuju
dengan opini yang disampaikan dalam artikel. Tujuannya adalah agar segera ditemukan
penyelesaian dari masalah yang dipaparkan dan tidak secara khusus menyoroti masalah
tersebut. Sejak dari paragraf pertama, pembaca akan diarahkan pada opini penulis.

Berikut ini adalah contoh teks editorial persuasi yang ditulis oleh anonim berjudul
‘Perlukah Ujian Online Diadakan?’ Terdapat perbedaan redaksional dibandingkan dengan
tulisan asli, namun tidak ada maksud untuk merubah makna yang ingin disampaikan.

Pembukaan

Beberapa bulan lagi Ujian Nasional akan dilaksanakan dari tingkat SD hingga SMA. Dan
Kemendikbud menambah satu aturan baru, yakni pelaksanaan Ujian Nasional secara
online di beberapa sekolah.

Dilihat dari keadaan dan situasi di lapangan pada saat ini, rencana ini rasanya belum tepat
dan perlu dipertimbangan kembali. Karena masalah mendasar seperti belum meratanya
tingkat pengadaan sarana dan prasarana serta kurangnya tenaga ahli di beberapa sekolah.
Khususnya yang berada jauh dari Ibukota.

Argumen 1: Fakta

Meskipun niat yang mendasari adalah baik, namun ketidaksiapan daerah menjadi kendala.
Jika pelaksanaan Ujian Nasional Online tetap diselenggarakan, beberapa sekolah akan
mengalami kesulitan. Dikarenakan kurangnya sarana komputer serta belum optimalnya
jaringan prasarana yang memadai seperti akses internet dan listrik.

Argumen 2: Pendapat

Bayangkan saja, jika sebuah sekolah memiliki 250 siswa yang akan mengikuti Ujian
Nasional, maka berapa jumlah komputer yang dibutuhkan? Bukan jumlah yang sedikit.
Dan bila tetap diselenggarakan, solusi termudah adalah dengan mengunakan komputer
secara bergiliran. Padahal hal ini rentan terhadap munculnya kecurangan dalam Ujian
Nasional.

Argumen 3: Pendapat
Selain itu, ada beberapa hal yang menjadi masalah dalam beberapa sekolah seperti
kurangnya tenaga ahli. Karena pasti beberapa sekolah akan merasa bingung mengenai
sistem pelaksanaan karena tidak mengetahui prosedurnya.

Kesimpulan

Sudah semestinya, bila pemerintah ingin melaksanakan Ujian Nasional secara online,
pemerintah harus menjamin ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung. Serta
tidak perlu terburu-buru untuk mewujudkan pelaksanaan program ini.

Pemerintah juga harus melakukan sosialisasi secara langsung ke sekolah-sekolah di


daerah sebelum pelaksanaan Ujian Nasional. Hal ini untuk mencegah timbulnya masalah
seperti yang telah diuraikan di atas.

Anda mungkin juga menyukai