Anda di halaman 1dari 4

Kami Berubah

Oleh: Anisa Fitriana Kusuma

Tahun baru hijriah kali ini terasa hampa. Aku yang baru terbangun dari tidurku seketika kaget
akan mimpiku semalam. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Aku akan genap berusia 17 tahun pada
tahun ini.

“Apa? Seseorang berambut pirang datang ke Ternate serta Tidore?, siapakah itu?”

Pertanyaan itu terus mengiang diotakku sejak tadi subuh. Ibuku yang membangunkanku dengan
cara menggeret kaki ku secara paksa telah memaksaku untuk menghentikan mimpiku tadi malam. Aku
pun langsung bergegas ke surau untuk melaksanakan sholat Subuh berjamaah. Ternate subuh ini terasa
sedikit berbeda, banyak kupu kupu bertebangan di kala subuh. Pertanda apakah ini?

Selepas sholat subuh, aku selalu menyempatkan untuk melewati rumah guruku. Entah itu hanya
untuk bertegur sapa, atau menanyakan jadwal pelajaran hari ini. Kampungku memang terkenal ramah.
Budaya islam kami sangat kuat, terutama dalam mengikuti anjuran Rasulullah tentang adab
bermasyarakat.

“Mahmud, pergilah ke pelabuhan untuk membeli ikan segar disana ya. Jangan terlambat, ikan ikan
disana akan cepat berpindah ke tangan lain. Apabila kau tidak cekatan, ia bisa hilang dan kita tidak ada
menu makan siang” teriak ibuku dari halaman belakang. Aku yang kala itu sedang mengamati halaman
depan pun segera menuruti apa kata ibuku.

Didalam perjalanan menuju pelabuhan, aku berjumpa dengan kupu kupu yang sangat cantik.
Kurasa ia baru saja berubah dari kepompong. Banyak sekali kupu kupu yang aku temui hari ini mulai dari
subuh tadi. Pertanda apakah ini? hmm, aku rasa aku pernah melihat ini sebelumnya. Dimana ya,
mungkin di mimpi atau hanya sebuah ilusi? Ah sudahlah, itu hanya kupu kupu. Aku sampai juga di
Pelabuhan. Syukurlah pelabuhan belum terlalu ramai, dan aku bisa merasakan atmosfer kesegaran ikan
ikan di Pelabuhan ini. “Ibu, aku hendak membeli ikan tongkol”

“Duh, maaf, Dik. Ikan tongkolnya kosong, Nelayan hari ini tidak berani untuk melaut terlalu
jauh.”
“wah, seperti itu ya bu? Yasudah seadanya saja bu. Ikan lele saja pun tidak apa apa”
“Iya, Dik. Sepertinya ada kapal besar yang akan berlabuh di Ternate ini, makanya air lautnya
agak pasang” “Kapal besar? Kapal besar siapa ya, Bu?”
“Entahlah, Dik”

Kapal besar. Hal itu terus terngiang di otakku. Siapa pemilik kapal besar itu. Aku pun masih
berpikir tentang banyaknya kupu kupu yang ku jumpai hari ini.Oh iya, aku teringat kata kata
nenekku dulu waktu aku kecil. Ia pernah berkata bahwa kupu kupu itu tandanya ada seorang
tamu yang akan datang. Tamu? Siapa ya kira kira.
Setibanya aku dirumah aku langsung memberikan ikan ikan itu. Ya, walaupun ikannya
tidak sesuai dengan keinginan kami. Setelah itu aku langsung pamit kepada ibuku untuk pergi
mengaji disurau. Kulihat jalanan cukup ramai, seperti ada acara besar saja.

“ustad, ada apa ini? kenapa ramai sekali?”


“MasyaAllah, kita kedatangan tamu, Nak”
“Ha? Siapa?”
“Entahlah, kulihat fisiknya sangat berbeda dengan kita. Ia berambut pirang, berkulit putih dan
tinggi.

Berambut pirang? Bukannya itu mimpiku tadi malam? Siapa mereka? Apa yang akan ia
lakukan kepada Ternate ku ini? Kulihat, semua orang menyambut mereka secara ramah, baik dan
sangat santun. Ah sudahlah, aku juga harus menyambut mereka dengan baik, tidak boleh
berprasangka buruk. Sudah cukup lama kurasa mereka hadir di Ternate Ku, aku sering melihat
mereka berjalan bersama petinggi petinggi kerajaan di Ternate. Wah, akrab sekali ya mereka.
Aku pun memutuskan untuk bermain bersama temanku di seperti biasa. Kami suka sekali
bermain bola. Saat telah sampai di tempat, aku dan kawan kawan ku terkejut melihat ada
bangunan tinggi menjulang. Aku pun bertanya kepada penduduk sekitar.

“Pak, bangunan apakah itu”

“oh, itu benteng buatan Portugis untuk melindungi kita dari Tidore, Dik”

“Untuk apa kita berlindung dari Tidore, Pak?”

“Saat ini hubungan Ternate dan Tidore sedang memanas, Dik”

Aku pun hanya bingung mendengar perkataan Bapak itu. Ada apa dengan Tidore?
Tempat bibi kesayanganku berada.

Saat pulang kerumah aku berkata ke Ibuku bahwa aku aku ingin menjumpai Bibi Latifah
di Tidore. Tapi Ibu melarangku. Katanya, hubungan Ternate dan Tidore saat ini sedang tidak
baik. Entah apa yang membuat hubungan antara dua kerajaan ini tidak membaik. Aku bingung.

Aku sangat ingat dulu, hubungan dua kerajaan ini sangat erat dahulu. Bagaikan adik
kakak yang saling membutuhkan. Aku pun dulu sering diajak Ayah dan Ibuku untuk berkunjung
ke Tidore. Tapi entah kenapa, saat ini hubungan kedua kerajaan sedang tidak baik. Salah siapa
ini? apa jangan jangan gara gara si berambut pirang itu? Aku harap semuanya dapat kembali baik
seperti dulu lagi. Aku harap secepatnya.
Pengertian Teks Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah merupakan sebuah teks yang menjelaskan dan menceritakan tentang fakta dan
kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang terjadinya sesuatu yang mempunyai nilai sejarah.

Ciri – Ciri Teks Cerita Sejarah

Teks Cerita Sejarah memiliki ciri dan karakteristik yang unik diantaranya :

 Teks Cerita Sejarah diceritakan berdasarkan urutan waktu atau secara kronologis.
 Teks Cerita Sejarah berbentuk recount (menceritakan ulang suatu kejadian)
 Struktur teks dari Teks Cerita Sejarah: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.
 Teks Cerita Sejarah biasanya menggunakan konjungsi temporal.
 Isi dari Teks Cerita Sejarah berupa fakta.

Struktur Teks Cerita Sejarah

Teks Cerita Sejarah memiliki 3 struktur pembangun yakni Orientasi, Urutan Peristiwa dan
Reorientasi.

Orientasi

Orientasi adalah bagian pembuka pada teks cerita sejarah.

Urutan Peristiwa

Urutan Peristiwa adalah bagian rekaman peristiwa sejarah yang terjadi dan umumnya
disampaikan sesuai dengan urutan waktu.

Reorientasi

Reorientasi merupakan bagian komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian sejarah
yang diceritakan. Reorientasi boleh ada dan boleh tidak tergantung pada keinginan penulis.

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Untuk membedakan antara teks cerita sejarah dan bentuk teks lainnya maka simaklah ciri dan
kaidah kebahasaan dari Teks Cerita Sejarah.

Pronomina (kata ganti)

Pronomina merupakan kata yang dipakai untuk menggantikan benda dan menamai seseorang
atau sesuatu secara tidak langsung.

Frasa Adverbial
Frasa Adverbial merupakan kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan tempat.

Verba Material

Verba Material merupakan kata yang berfungsi menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh
partisipan. Menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, contohnya menulis, mengepel, menyapu.

Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal atau kata sambung waktu berfungsi menata urutan peristiwa yang
diceritakan. Umumnya banyak menggunakan kata penghubung temporal.

Jenis Teks Cerita Sejarah

Teks Cerita Sejarah dibedakan menjadi dua jenis yakni Teks Cerita Sejarah Fiksi dan Teks Cerita
Sejarah Non Fiksi.

 Teks Cerita Sejarah Fiksi meliputi Novel, Cerpen, Legenda, Roman dan lain-lain.
 Teks Cerita Sejarah Non Fiksi meliputi Autobiografi, Biografi, Cerita Perjalanan, dan
Catatan Sejarah.

Anda mungkin juga menyukai