Anda di halaman 1dari 5

KU JAGA DIRIKU

Tema : Kekerasan Seksual

Latar : di dalam angkot

Pemain : - Siswa SD perempuan

- Sopir Angkot

- Mahasiswa laki-laki

- Ibu-ibu

Musik. : sentuhan boleh, sentuhan tidak boleh

Epilog

Suatu pagi di dalam angkot ada 1 sopir dan 3 orang penumpang, mereka pergi untuk ke tujuannya
masing-masing.

Posisi duduk anak SD adalah disebelah sopir angkot, ibu2 dan mahasiswa di belakang sopir.

Mereka bersama-sama naik angkot, diiringi dengan backsound ajep-ajep, siswa SD sedang asik scroll
toktok di handphonenya, dan sang sopir sesekali melirik ke arah anak tersebut. Dan ditengah perjalanan,
terjadilah percakapan,

Dialog

Sopir : adek, sekolah dimana?

Anak SD : aku sekolah di SD “YY” om

Sopir : oh yang di pertigaan jalan depan mall itu ya,,kelas berapa?

Anak SD : kelas 4 om

Sopir : kayaknya seru banget yang lagi ditonton? (sambil menunjuk dengan dagu kearah gadget si anak
SD)

Anak SD : iyaa om seru banget ini, om tau gak ini tuh artis favorit aku..cantik, suaranya bagus, pinter
ngedance lagi

Sopir : oh yaaa…berarti kamu bisa ngedance yang kayak di hape itu donk?

Anak SD : iyaaa donk om, aku bisa (dengan wajah antusias)

Sopir : ah masa sih,,,om gak percaya kalau kamu bisa,,ya gak dek (nada meremehkan, mengajak bicara
sang mahasiswa)

Mahasiwa : iyaaa kakak gak percaya anak SD kayak kamu bisa niruin tarian artis itu

Anak SD : iiiihh aku bisa tau…

Sopir : manaa,,kalau gitu coba tunjukin ke kita


Anak SD : (memeragakan dance toktok), sementara sang mahasiswa merekam aksi sang anak SD
tersebut

Sopir : (tersenyum mesum dan memperhatikan dari dada ke bawah),,wah iyaa ternyata kamu jago juga
yaaa

anak SD : iya donk om,,aku gitu lhooo (sambil membusungkan dada dan nada yang sombong)

Mahasiswa : (sambil mencubit gemas pipi anak SD) iiiihhh, kamu gemesin banget sih ngedancenyaaa

Sopir : (melihat kearah paha) eh, tasnya lucu banget..beli dimana, om mau beliin buat keponakan om
juga deh

Anak SD : (sambil menunjuk kearah tasnya) lucuuuu kan,,aku dibeliin papa aku ini om

Sopir : om boleh lihat tasnya gak (sambil memegang tas tersebut, sembari modus meraba paha sang
anak SD)

Anak Sd : iiihh om, geli tau (dengan nada yang cukup keras)

Ibu2 di belakang : (sontak kaget mendengar sang anak SD berbicara) eeehh bang ngapain tuh tangannya

Sopir : ngga, ini lagi ngeliat tas adeknya lucu (raut wajah sedikit terlihat panik)

Ibu2 : gak usah ngeles deh bang, saya ngeliat ya tangannya abang ngeraba-raba paha adeknya

Sopir : ngga bu, mana ada saya ngeraba-raba..kalau gak percaya tanya aja sama mas ini..ya gak mas?

Mahasiswa : bener itu bu,,ibu jangan nuduh sembarangan deh

Ibu2 : saya gak percaya, udah stop stop disini aja..saya laporin ya abang ke polisi

Sopir : menepikan angkot, dan si ibu bergegas turun dan membuka pintu penumpang depan dan
menarik tangan anak SD tersebut

Ibu2 : ayo dek, turun sama ibu disini..gak bener ini sopir angkot…kamu juga ikutan sekongkol ya sama ni
sopir (sambil nunjuk ke wajah mahasiswa tersebut)

Sopir pun bergegas pergi dari tempat itu, sang ibu pun memberikan pengertian kepada anak SD tersebut

Ibu2 : sambil mensejajarkan tubuh dengan tinggi anak tersebut, dek, lain kali siapapun itu baik kamu
kenal atau tidak orangnya, jangan pernah mau disentuh atau dipegang tanpa ijin dari kamu ya

(Masuk music, semua pemain berdiri di belakang ibu dan anak SD, dan kemudian menari dan
menyanyikan lagu “sentuhan boleh, sentuhan tidak boleh). SELESAI.

STOP PERUNDUNGAN, MARI BERKAWAN

Tema : Perundungan
Latar : di pemukiman tengah kota, depan rumah Ayu, rumah Riski

Pemain : - Ayu. - Ibu Ayu. - Pak RT

- Dinda. - Ibu Dinda. - Bu RT

- Fahmi. - Ibu Fahmi

- Riski. - Ayah Riski

Musik : - Stop Bullying (Kominfo)

- Stop Bully-Bully (Kanaya)

Epilog

Suatu sore, di depan rumah ayu, ibu ayu dan ibu dinda sedang asik ngerumpi dan anak lainnya yaitu
fahmi, ayu, dinda dan riski, sedang asik bermain bersama. Di tengah permainan, anak-anak ini saling
membanggakan ayah mereka.

Dialog

Dinda : ayu, aku seneng banget deh ..tadi malam aku habis diajak jalan-jalan sama ayah, terus dibeliin
baju ini deh..lihat, bagus kan baju aku

Ayu : oh baju ini,,yah ini mah udah ketinggalan jaman…baju aku donk, trend terbaru dan mahal, gak
kayak baju kamu

Dinda : menunduk dan memperhatikan bajunya dengan raut wajah sedih

Ayu : (menoleh kea rah risky) eh risky lihat deh baju aku, lebih bagus kan dari baju dinda?

Risky : melihat kea rah keduanya, lalu berkata “iya, baju ayu bagus…baju dinda juga bagus koq”

Ayu : enak aja, baju mahal aku disamain sama baju jelek punya dinda…baju kamu tuh kucel sama kayak
muka kamu hahaha (tertawa jahat)

Risky yang mendengar ucapan ayu, kemudian berlari pulang sambil menangis

Fahmi mengelus dada, kemudian menegur ayu “ayu gak boleh ngomong gitu ke risky..tuh lihat, dia jd
nangis kan

Ayu : udah deh kamu diem aja, kamu iri kan sama aku yang dibeliin baju sama papa aku..kamu kan gak
punya bapak hahaha

Ibu fahmi lalu datang untuk mengajak fahmi pulang, karena hari sudah sore

Diperjalanan, fahmi bercerita kepada ibunya

Fahmi : bu, ayu jahat banget deh..masa tadi ngatain aku gak punya bapak

Ibu fahmi : terus fahmi jawab apa?

Fahmi : ya fahmi diem aja bu, kan bener kalo fahmi gak punya bapak (dengan nada sedih)
Ibu fahmi : tersenyum dan berkata “pinter deh anak ibu, gak ikutan membalas perkataan
temannya..ayah pasti bangga, anak laki-lakinya berjiwa besar”

Move scene “rumah risky”

Risky berlari ke rumah dan mengadukan kejadian yang dia alami kepada ayahnya. Ayahnya sedang
duduk di ruang tengah sambil bermain hape

Risky : ayah, tadi ada yang bilang wajahku jelek (sambil nangis)

Ayah : (bernyanyi) “hei risky, kau anak laki-laki tidak boleh menangis, berhenti menangis, jangan
cengeng, menangis itu untuk orang yang lemah”

(suara pintu di ketuk oleh pak RT) tok tok tok

Risky membuka pintu, masih dengan sedikit isakan tangis

Pak RT : sore risky, pak RT disuruh sama bu RT nih untuk mengembalikan rantang ibumu..lho koq
matamu merah, kamu habis nangis yaa?

Risky : ngga siapa bilang,,kata ayah anak laki-laki gak boleh nangis, menangis hanya untuk orang lemah

Pak RT : (masuk ke dalam rumah, menarik hp ayah risky, dan menarik tangan ayah-anak tersebut dan
kemudian bernyanyi) "laki-laki atau perempuan boleh bersedih, boleh menangis..itu bukan tanda kita
lemah, tapi cara kita menyalurkan emosi, jadi bersedih itu boleh"

(ayah dan risky saling merangkul, dan melambaikan tangan kea rah pak RT yang berjalan meninggalkan
pekarangan rumah risky)

Pak RT berjalan sambil membawa gas elpiji melewati rumah ayu, dan memperhatikan ayu dan
dinda..kemudian menghampiri dinda yang terlihat murung.

Pak RT : hei dinda, kenapa kau terlihat murung?

Dinda bernyanyi : aku sedih, temanku bilang bajuku jelek..aku malu memakai baju ini

Pak RT : wahai anak manis, bajumu rapi bajumu bersih, tak perlu malu, kau anak yang baik, malulah jika
berbuat jahat kepada orang lain

Ayu : bajunya memang jelek, baju aku yang paling bagus hahaha

Pak RT : hei anak cantik, kau akan lebih cantik jika perkataanmu tak menyakiti orang lain, lihatlah
temanmu bersedih, karena perkataanmu menyakiti hatinya

(backsound, lagu stop bullying kominfo  reff)

Ayu merasa bersalah dan meminta maaf kepada dinda, mengulurkan tangan kea rah dinda..dindapun
menyambut uluran tangan ayu..mereka pun saling berpegangan tangan

(menyanyikan lagu kanaya “stop bully2”)  all cast

Selesai lagu, bu RT muncul sambil teriak kea rah pak RT

Ibu RT : pak, malah nyanyi disini..mana gas elpijinya, ibu tungguin dari tadi..ibu gak bisa masak tau
Pak RT meringis, kemudian kabur. SELESAI.

Anda mungkin juga menyukai