Anda di halaman 1dari 2

Al kisah:

Barabah, seorang wanita cantik berumur 28 tahun, merupakan seorang istri yang setia kepada sang
suami meski suaminya, Banio, merupakan lelaki tua berumur 70an, telah bergonta-ganti istri sampai
11 kali. Keseharian kedua pasangan tersebut penuh dengan kesalahpahaman akibat suatu
kecemburuan. Barabah sering cemburu terhadap istri-istri Banio terdahulu, sedangkan Banio cemburu
karena kecantikan Barabah banyak dilirik lelaki muda.

Suatu ketika, Kecemburuan Barabah semakin menjadi-jadi saat Zaitun mendatangi rumahnya mencari
Banio dengan tujuan hendak membicarakan masalah pernikahan. Kecemburuan yang menyelimuti
Barabah memunculkan percekcokkan dengan Zaitun hingga akhirnya Zaitun pun diusir. Setelah Zaitun
pergi, datanglah Banio dari ladang ilalangnya. Barabah menceritakan permasalahan tentang seorang
wanita bernama Zaitun yang mencari Banio dengan tujuan membicarakan soal pernikahan dengan
hati penuh rasa cemburu dan menuduh Banio hendak menikah lagi. Banio yang merasa tidak pernah
merencanakan untuk menikah lagi, akhirnya menyusul wanita yang bernama Zaitun dengan tujuan
untuk membuktikan apa yang dituduhkan Zaitun itu tidak benar.

Selang beberapa waktu kemudian, datanglah Adibul yang memperkenalkan diri sebagai seorang kusir
sado. Tapi Barabah berpikiran bahwa Adibul adalah seorang polisi yang menyamar untuk menyelidiki
karena pengaduan dari seorang wanita yang bernama Zaitun tadi. Tiba-tiba Banio datang dan
menyangka bahwa mereka ada hubungan dan sedang mengatur siasat. Tentu saja tuduhan Banio
ditolak oleh keduanya meski tetap saja Banio kekeh tidak percaya. Selang berapa saat, Zaitun pun
datang. Kedatangan Zaitun kali ini untuk menyusul Adibul yang telah ditunggunya lama sekali.
Akhirnya kesalahpahaman yang terjadi terjawab. Ternyata kedatangan Adibul dan Zaitun adalah
untuk memohon doa restu kepada Banio, ayah si Zaitun, yang tidak pernah dijumpainya karena
Zaitun adalah anak Banio dari istri ke enam yang telah lama dicerai.
Foto: Saksikan Pementasan Teater - persembahan alit UKM Teater Ringin Conthong : Lakon :
BARABAH - karya Motinggo Busye - Sutradara Nur Azizah. On Stage : 9 - 10 November 2013 @ Aula III
Gedug B STKIP PGRI Jombang. Sabtu, 09 September 2013 Pementasan I : 15.00 WIB Pementasan II :
18.30 WIB Minggu, 10 September 2013 Pementasan I : 15.00 WIB Pementasan II : 18.30 WIB HTM : Rp.
10.000 CP : Qowy - 089695555342 : Habib - 085648798189 Al kisah: Barabah, seorang wanita cantik
berumur 28 tahun, merupakan seorang istri yang setia kepada sang suami meski suaminya, Banio,
merupakan lelaki tua berumur 70an, telah bergonta-ganti istri sampai 11 kali. Keseharian kedua
pasangan tersebut penuh dengan kesalahpahaman akibat suatu kecemburuan. Barabah sering
cemburu terhadap istri-istri Banio terdahulu, sedangkan Banio cemburu karena kecantikan Barabah
banyak dilirik lelaki muda. Suatu ketika, Kecemburuan Barabah semakin menjadi-jadi saat Zaitun
mendatangi rumahnya mencari Banio dengan tujuan hendak membicarakan masalah pernikahan.
Kecemburuan yang menyelimuti Barabah memunculkan percekcokkan dengan Zaitun hingga akhirnya
Zaitun pun diusir. Setelah Zaitun pergi, datanglah Banio dari ladang ilalangnya. Barabah menceritakan
permasalahan tentang seorang wanita bernama Zaitun yang mencari Banio dengan tujuan
membicarakan soal pernikahan dengan hati penuh rasa cemburu dan menuduh Banio hendak
menikah lagi. Banio yang merasa tidak pernah merencanakan untuk menikah lagi, akhirnya menyusul
wanita yang bernama Zaitun dengan tujuan untuk membuktikan apa yang dituduhkan Zaitun itu tidak
benar. Selang beberapa waktu kemudian, datanglah Adibul yang memperkenalkan diri sebagai
seorang kusir sado. Tapi Barabah berpikiran bahwa Adibul adalah seorang polisi yang menyamar
untuk menyelidiki karena pengaduan dari seorang wanita yang bernama Zaitun tadi. Tiba-tiba Banio
datang dan menyangka bahwa mereka ada hubungan dan sedang mengatur siasat. Tentu saja
tuduhan Banio ditolak oleh keduanya meski tetap saja Banio kekeh tidak percaya. Selang berapa saat,
Zaitun pun datang. Kedatangan Zaitun kali ini untuk menyusul Adibul yang telah ditunggunya lama
sekali. Akhirnya kesalahpahaman yang terjadi terjawab. Ternyata kedatangan Adibul dan Zaitun
adalah untuk memohon doa restu kepada Banio, ayah si Zaitun, yang tidak pernah dijumpainya
karena Zaitun adalah anak Banio dari istri ke enam yang telah lama dicerai.

Anda mungkin juga menyukai