1. Berdasarkan naungan :
a. Organisasi Pemerintah (Government Organization/GO)
Kemensos (Kementrian Sosial)
b. Organisasi Non-Pemerintah (Non-Government Organization/NGO)
PMI (Palang Merah Indonesia)
Apakah karakteristik yang ditemukan secara empirik (lembar kerja 1) sesuai dengan
literature ?
Berdasarkan karakteristik HSO yang dijelaskan oleh Martin dalam Donovan &
Jackson, maka dapat disimpulkan bahwa HSO yang diidentifikasi sesuai dengan literature
yang ada. Mulai dari tujuan HSO, sudah memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti Kemensos
dan Dinsos yang di beri mandate untuk menciptakan keberfungsian sosial bagi masyarakat
secara luas, Yayasan Sayangi Tunas Cilik yang menyediakan layanan dalam rangka
pemenuhan hak-hak anak Indonesia.
1. Manager HSO yang ada di Indonesia kebanyakannya tidak memiliki latar belakang
pendidikan Pekerjaan Sosial atau Kesejahteraan Sosial. Contoh: Dinas Sosial Kabupaten
Bangka Selatan mempunyai Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dengan latar belakang
pendidikan ilmu Sains. Begitupun Kepala Seksinya tidak ada yang memiliki latar
belakang pendidikan pekerjaan sosial atau kesejahteraan sosial.
2. Manager HSO yang ada di Indonesia dalam hal memberikan bantuan atau pelayanan bagi
masyarakat belum maksimal karena masih adanya perihal politis yang menyertai.
Contoh: Pemberian Bantuan Sembako bagi Lansia Kurang Mampu dari Dinas Sosial
lebih banyak diarahkan di daerah pemenangan suara Kepala Daerah tersebut.
Didalam (Skidmore, 1995) Pengetahuan, Sikap dan Nilai manager HSO harus dipahami dan
diterapkan dalam pengembangan manager HSO yang lebih baik.
Pengetahuan :
Independen, seorang manajer HSO tidak boleh plin-plan, tidak punya sikap, selalu
bergantung kepada orang lain. Ia harus independen sehingga keputusannya adil dan
proporsional. Independen dibangun setelah mendengar berbagai masukan dan pandangan lalu
diputuskan secara bijak. Adapun “independen” yang disalah fahami sebagai sikap tidak mau
mendengar pendapat orang lain, maka itu sebenarnya adalah otoriter, bukan independen.