Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA 1.

Identifikasi HSO yang ada :

1. BRS Palamarta Sukabumi


2. PMI (Palang Merah Indonesia)
3. Kemensos (Kementrian Sosial)
4. Dinsos (Dinas Sosial)
5. Yayasan Sayangi Tunas Cilik
6. P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak)
7. YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat)
8. Save the Children

Apa saja klasifikasi HSO yang ada ?

Menurut Arthur Dunham, organisasi pelayanan manusia (HSO) dapat diklasifikasikan


berdasarkan tiga hal :

1. Berdasarkan naungan :
a. Organisasi Pemerintah (Government Organization/GO)
 Kemensos (Kementrian Sosial)
b. Organisasi Non-Pemerintah (Non-Government Organization/NGO)
 PMI (Palang Merah Indonesia)

2. Berdasarkan bidang kegiatan :


a. Kesejahteraan Anak
 Yayasan Sayangi Tunas Cilik
b. Kesejahteraan Wanita
 P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak)
c. Kesehatan Mental
 BRS Palamarta Sukabumi
d. Disabilitas
 YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat)
e. Lain-lain
 RS. Hasan Sadikin Bandung

3. Berdasarkan letak Geografis :


a. Lokal
 Karang Taruna
b. Regional
 Dinsos (Dinas Sosial)
c. Nasional
 Kemensos (Kementrian Sosial)
d. Internasional
 Save the Children

Identifikasi karakteristik/ciri HSO :

Raw Input dan Produk Manusia


Tujuan Memberi manfaat bagi orang-orang sesuai
mandat meningkatkan kesejahteraan,
Tujuan organisasi: dirumuskan sesuai
harapan organisasi dengan masyarakat.
Teknologi People processing, sustaining, changing, dan
controlling.
Naungan Mandat Pemerintah member mandat secara legal;
1. BRS Palamarta Sukabumi (Permensos No.
18 tahun 2018)
2. PMI (Peraturan Mentri Kesehatan RI No.
023/BIRHUB/1972)
3. Yayasan Sayangi Tunas Cilik
(Kemenkumham RI tanggal 21 Mei tahun
2014)
4. RS. Hasan Sadikin Bandung (SK Mentri
No. HK.02.02/Menkes/390/2014)
5. Kemensos (Perpres RI No. 19 tahun 2015)
6. Karang Taruna (Permensos RI No.
77/HUK/2010)

LEMBAR KERJA 1.2

Apakah karakteristik yang ditemukan secara empirik (lembar kerja 1) sesuai dengan
literature ?

Berdasarkan karakteristik HSO yang dijelaskan oleh Martin dalam Donovan &
Jackson, maka dapat disimpulkan bahwa HSO yang diidentifikasi sesuai dengan literature
yang ada. Mulai dari tujuan HSO, sudah memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti Kemensos
dan Dinsos yang di beri mandate untuk menciptakan keberfungsian sosial bagi masyarakat
secara luas, Yayasan Sayangi Tunas Cilik yang menyediakan layanan dalam rangka
pemenuhan hak-hak anak Indonesia.

1. Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,


2. Berdasar pada nilai-nilai yang diterima oleh masyarakat,
3. Melindungi dan meningkatkan kesejahteraan orang-orang yang dilayanai dan masyarakat
pada umumnya,
4. Diberi mandate oleh semua atau sebagian publik melalui penyediaan sumber atau donasi
dan bukan untuk tujuan profit,
5. Dipertanggungjawabkan kepada semua atau atau sebagian public yang berkaitan, begitu
juga kepada pengguna layanan,
6. Akses pelayanan sangat dikendalikan oleh penyedia layanan daripada pengguna layanan,
7. Dijalankan dengn metode-metode yang tidak tetap/menentu,
8. Hasil HSO tidak pasti dan tidak dapat diprediksi, dan
9. Pelayanan umumnya disediakan dalam relasi staff dengan klien dalam struktur yang
formal.

LEMBAR KERJA 1.3

Bagaimana situasi manager HSO yang ada di Indonesia ?

1. Manager HSO yang ada di Indonesia kebanyakannya tidak memiliki latar belakang
pendidikan Pekerjaan Sosial atau Kesejahteraan Sosial. Contoh: Dinas Sosial Kabupaten
Bangka Selatan mempunyai Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dengan latar belakang
pendidikan ilmu Sains. Begitupun Kepala Seksinya tidak ada yang memiliki latar
belakang pendidikan pekerjaan sosial atau kesejahteraan sosial.

2. Manager HSO yang ada di Indonesia dalam hal memberikan bantuan atau pelayanan bagi
masyarakat belum maksimal karena masih adanya perihal politis yang menyertai.
Contoh: Pemberian Bantuan Sembako bagi Lansia Kurang Mampu dari Dinas Sosial
lebih banyak diarahkan di daerah pemenangan suara Kepala Daerah tersebut.

Apa Kebutuhan pengembangan manager HSO ?

Didalam (Skidmore, 1995) Pengetahuan, Sikap dan Nilai manager HSO harus dipahami dan
diterapkan dalam pengembangan manager HSO yang lebih baik.

Pengetahuan :

1. Memahami tujuan, kebijakan, pelayanan dan sumber organisasi


2. Memahami dinamika perilaku manusia
3. Memahami sumber masyarakat khususnya yang berhubungan dengan organisasi secara
komprehensif
4. Memahami metode pekerjaan sosial yg digunakan lembaga
5. Mengetahui prinsip, proses, teknik manajemen
6. Biasanya menjadi anggota asosiasi
7. Memahami teori organisasi
8. Mengetahui proses dan teknik evaluasi

Sikap dan nilai :


1. Respek terhadap setiap anggota dan dipandang sbg individu yang unik
2. Mengakui tidak semua pegawai sempurna
3. Menyediakan sarana fisik dan iklim emosional yg dpt membawa setiap staff bekerja
lebih baik
4. Sadar akan pentingnya nilai
5. Selalu terbuka dan menerima ide-ida baru
6. Mengakui kesejahteraan agensi lebih penting dari pada pekerja

Nilai-nilai manajer HSO :


1. Jujur, sebuah HSO akan berjalan baik jika semua anggotanya jujur. Hal ini diawali dari
manajernya. Manajer yang baik adalah jujur, baik pada diri sendiri, kepada bawahan, dan
kepada klien.
2. Visioner, seorang manajer HSO tidak boleh berfikiran atau berwawasan pendek, sempit,
dan terkungkung. Ia harus visioner, sehingga bisa merencanakan jauh masa mendatang.
3. Kompeten, setiap pekerjaan yang dipegang oleh orang yang tidak berkompeten, maka
akan gagal. Manajer HSO sebagai pengendali dan pendorong suksesnya tujuan HSO
harus lebih awal untuk menjadi kompeten. Sehingga ia bisa menjalankan fungsi
manajerial secara baik, yaitu planning, organizing, actuating, and controlling.

Independen, seorang manajer HSO tidak boleh plin-plan, tidak punya sikap, selalu
bergantung kepada orang lain. Ia harus independen sehingga keputusannya adil dan
proporsional. Independen dibangun setelah mendengar berbagai masukan dan pandangan lalu
diputuskan secara bijak. Adapun “independen” yang disalah fahami sebagai sikap tidak mau
mendengar pendapat orang lain, maka itu sebenarnya adalah otoriter, bukan independen.

Anda mungkin juga menyukai