REVIEW BUKU
“SPIRITUALISME PANCASILA”
Disusun Oleh:
11190910000096
11190910000098
Daftar Isi
Review Buku .......................................................................................................................................... 3
Pembagian Tugas Kelompok ............................................................................................................... 4
Penjelasan Singkat Setiap Bab ............................................................................................................ 4
BAB 1: Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara................................................................ 4
BAB 2: Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan bangsa Indonesia ................................ 4
BAB 3: Nilai Spiritualisme Dalam Filsafat Pancasila .................................................................... 4
BAB 4: Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila ................................................................................ 5
BAB 5: Pancasila dan Etika Kehidupan Bernegara ...................................................................... 5
BAB 6: Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Dalam Bermasyarakat Berbangsa dan
Bernegara........................................................................................................................................... 5
BAB 7: Pancasila Sebagai Ideologi .................................................................................................. 5
BAB 8: Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ....................................... 6
BAB 9: Demokrasi Pancasila ........................................................................................................... 7
BAB 10: Pancasila dan Amandemen UUD 1945 ............................................................................ 7
BAB 11: Pancasila dan Dinamika Ketatanegaraan di Indonesia ................................................. 8
Analisis Buku………………………………………………………………………………………..9
2
Deskripsi Singkat Buku
Bahasa : Indonesia
Review Buku
Pada buku kali ini kelompok kami membahas buku yang berkaitan dengan makna
Pancasila. Pancasila merupakan ideologi yang dibentuk berdasarkan karakter Indonesia yang
multietnis, multigeografi, dan multikultur diharapkan mampu membentengi negara ini dari
terpaan nilai-nilai liberalisme yang berkedok globalisasi dan demokratisasi.
kelompok kami memilih buku ini karena saat ini, bangsa kita memasuki kondisi dan
arena distorsi parah dalam kehidupan dan penyelenggaraan negara. Konflik antarsuku,
merebaknya kejahatan, konflik elit politik, korupsi yang merajalela dan menggurita, serta
perilaku-perilaku lain yang bertentangan dengan kaidah dan norma dasar negara. Berbagai
persoalan yang menyeruak ke lapangan ini membuat rakyat merindukan kembali sosok
ideologi Pancasila yang selama ini ditinggalkan. Buku ini hadir dalam upaya memberikan
pengetahuan dan pemahaman kembali akan eksistensi dan kukuhnya nilai-nilai Pancasila.
Dengan adanya buku ini diharapkan generasi muda, khususnya, dan masyarakat Indonesia pada
umumnya memperoleh penyegaran kembali tentang Pancasila sehingga mampu
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut kami buku ini cukup untuk
menambah wawasan kita tentang ideologi pancasila, sejarah pancasila serta kaitannya
pancasila dengan kehidupan masyarakat.
1. Di dalam buku ini dijelaskan secara detail mengenai setiap bab yang termuat dalam
buku, seperti contohnya dimuatnya contoh pasal-pasal dari undang-undang dasar 1945
serta nilai-nilai dalam setiap sila Pancasila.
2. Data yang dimasukkan sangat rinci dan valid serta pendapat-pendapat dalam masuk
akal, seperti pendapat penulis sendiri yang menuangkan ide-idenya kedalam buku ini.
3. Buku ini dapat dijadikan referensi tentang pendidikan pancasila bagi mahasiswa
sehingga generasi muda dapat lebih memahami tentang pancasila, serta kaitannya
dengan ketatanegaraan, ideologi bangsa, dan kehidupan bernegara.
4. pemilihan kata-kata dalam buku ini mudah dimengerti tetapi tetap teoritis. Banyak
istilah yang tidak terlalu
3
Kekurangan buku ini:
1. Di dalam buku ini terdapat beberapa ejaan kata yang masih salah.
2. Terdapat pengulangan materi di antara bab satu dengan lainnya.
3. Sebagian kecil dari istilah dari buku ini sulit dimengerti dan tidak dijabarkan secara
langsung.
4
digunakan sebagai objek dan subjek. Objek untuk dicari landasan filosofi nya dan subjek untuk
mengkritisi aliran filsafat yang berkembang. Maka dari itu Pancasila harus menjadi orientasi
pelaksanaan sistem politik dan pembangunan nasional.
5
Selanjutnya dinyatakan, “...yang penting dalam pemerintahan dan dalam hidupnya bernegara
ialah semangat, semangat para penyelenggara negara, semangat para pemimpin pemerintahan”.
Fungsi Pancasila untuk memberikan orientasi kedepan telah menuntun bangsa Indonesia untuk
menyadari situasi yang sedang dihadapinya. Kemajuan ilmu pengetahuan, kecanggihan
teknologi, dan sarana komunikasi yang semakin modern membuat dunia semakin kecil dan
menguatnya interpendensi dikalangan bangsa-bangsa di dunia. Bangsa Indonesia yang sedang
sibuk membangun dan berupaya memecahkan masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial,
mau tidak mau harus terlibat dalam jaringan politik dunia yang semakin dipengaruhi oleh
kekuatan-kekuatan ekonomi raksasa.
6
Pada dasarnya Proklamasi bukan merupakan tujuan tetapi sebagai prasayarat untuk
mencapai tujuan yaitu sebagai sumber hukum formal saat melakukan revolusi hukum dari
hukum kolonial menuju hukum nasional, revolusi tata negara kolonial menuju tata negara
nasional. Maka proklamasi memiliki makna sebagai pernyataan bangsa indonesia baik diri
sendiri maupun kepada dunia luar bahwa bangsa indonesia telah merdeka. Oleh karena itu
makna proklamasi harus diberi dasar hukum dengan merincinya dalam pembukaan UUD 1945
yaitu dengan memberikan penjelasan, penegakan, dan pertanggung jawaban terhadap
dilaksanakannya proklamasi seperti yang telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Pada dasarnya sistem demokrasi ini memiliki kesamaan dengan demokrasi universal,
namun terdapat perbedaan di dalamnya. Adapun ciri-ciri demokrasi Pancasila adalah sebagai
berikut:
Sebagai dasar negara Pancasila mengatur perilakunya negara. Pancasila mengatur “budi
pekerti”nya negara, yang terungkap dalam praktek dan kebiasaan bertindak penyelenggara
7
kekuasaan negara. Melalui aya yang “terungkap dalam praktek dan kebiasaan bertindak
penyelenggara kekuasaan negara” itulah rakyat bisa melihat negaranya.
Seperti kita ketahui, Orde Baru dilahirkan di tengah-tengah konflik ideologis yang
sangat tajam di antara partai-partai politik yang ada. Untuk memenangkan pergulatannya di
tengah-tengah konflik idelogis yang sangat tajam tersebut, dengan sengaja Orde Baru
menggunakan Pancasila sebagai legitimasi kehadirannya. Orde Baru menasbihkan dirinya
sebagai sebuah orde yang akan “melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen.”
Pancasila dan UUD 1945 pada dasarnya adalah anti kapitalisme yang pasti tidak sesuai
dengan keinginan AS untuk menciptakan the new order in the frame-work of the free world
dalam perang dingin. Janji Orde Baru kepada rakyat untuk melaksanakan Pancasila dan UUD
1945 secara murni dan konsekwen akan berbenturan dengan keinginan Amerika untuk
menciptakan the new order in the frame-work of the free world.
Hal ini memaksa Orde Baru untuk membelah atmosfir politik nasional menjadi dua
dunia: dunia tuturan (“dunia bunyi-bunyian”) yang nyaring melantunkan lagu Pancasila dan
UUD 1945 dan dunia realitas yang gigih mempromosikan kapitalisme internasional. Undang-
undang pertama yang dibuat oleh Orde Baru adalah Undang-undang Penanaman Modal Asing
yang diterbitkan pada tahun 1967, yang sekaligus juga menandai dibukanya Politik Pintu
Terbuka Kedua dalam sejarah Indonesia modern.
Tidak mudah bagi Orde Baru untuk menjaga “harmonisasi” kedua dunia tersebut.
Dalam peristiwa Malari tahun 1974 mahasiswa menggugat dominasi modal asing dalam
pembangunan nasional. Pembangunan yang makin didominasi modal asing dan juga makin
menjauhi keadilan sosial tidak dapat lagi dijelaskan dengan legitimasi dasar Pancasila.
Diperlukan jawaban yang lebih berbelit untuk menjawab pertanyaan yang muncul.
Dalam sidang MPR tahun 1978, Orde Baru menerbitkan P-4 sebagai sistem legitimasi
sekunder yang dipergunakan sebagai tirai asap untuk menutupi penyelewengan ideologis
dalam pelaksanaan pembangunan. Melalui penataran dalam berbagai tipenya dan
diselenggarakan secara masif, Orde Baru berhasil membangun penghayatan baru atas
perwujudan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila
akan terwujud apabila seluruh hidung warga negara sudah “menghayati” dan “mengamalkan”
sila-sila dari kelima prinsip Pancasila, yang di dalam P-4 sudah dijabarkan menjadi 37 butir.
(Pernah digagas agar yang 37 butir itu dilengkapi lagi menjadi 45 butir).
8
Selain itu indonesia adalah Negara demokrasi yang berdasarkan atas hukum. Oleh karena itu,
dalam segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara diatur dalam sistem peraturan
perundang-undangan. Hal inilah yang dimaksud dengan pengertian Pancasila dalam konteks
ketatanegaraan Republik Indonesia.
Analisis Buku
Kami setuju kepada penulis yang menuangkan ide-idenya tentang Pancasila sebagai
dasar negara dan dasar pedoman dalam bernegara secara teoritis dan logis. Buku ini
menyebutkan bahwa demokrasi Pancasila sangatlah cocok dengan karakteristik bangsa yang
mana dengan beragamnya suku bangsa dan RAS serta agama. Ideologi Pancasila mencakup
keseluruhan SARA yang ada di indonesia secara general atau keseluruhan dan tidak memihak
kepada salah satu suku bangsa, RAS, dan agama.
Pancasila secara historikal telah ada sejak zaman sebelum Indonesia lahir. Maka dari
itu nilai-nilai dari Pancasila sangat melekat dengan pola pikir masyarakat Indonesia.
Penanaman nilai-nilai Pancasila harus dilakukan pada generasi baru agar mereka tidak lupa
dengan sejara terbentuknya bangsa Indonesia.