Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

PERHITUNGAN UNIT COST KELAS I – II MAKANAN BIASA

DI INSTALASI GIZI RSUD RA. KARTINI JEPARA

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas

Praktek Kerja Lapangan

Disusun Oleh :

Yastika Ayudhia Luthfi P1337431219050

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI & DIETETIKA


JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biaya merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting menentukan
dalam pelayanan gizi rumah sakit. Biaya harus diperhitungkan setepat mungkin,
sehingga secara ekonomi dapat dipertanggungjawabkan dan dikendalikan seefesien
mungkin. Kemampuan mengidentifikasi sumber-sumber biaya, menganalisis biaya
pada Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) menjadi keterampilan yang harus dimiliki
dan dikembangkan oleh pengelola (PGRS, 2013).
Unit cost atau biaya satuan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasikan
satu produk, dan merupakan biaya rata-rata hasil perhitungan dari biaya total dibagi
sejumlah biaya produksi (Bahan SDM dan Overhead) (PGRS, 2013). Perhitungan
biaya per unit (unit cost) bertujuan agar tersedianya dokumen biaya satuan dari setiap
jenjang pelayanan dan kelas perawatan. Perhitungan unit cost merupakan informasi
biaya yang bisa digunakan sebagai alat penentu kebijakan manajemen dalam
penentuan tarif rumah sakit.
Dengan adanya perhitungan unit cost, maka instalasi gizi dapat menentukan
harga jual makanan sebagai pelayanan kepada pasien yang telah diperhitungkan
berdasarkan biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya overhead serta profit
sebesar 20%. Analisis biaya makan memberikan informasi tentang biaya, proses
sekaligus produk makanan yang dihasilkan. Informasi ini berguna dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian keuangan penyelenggaraan makanan dan penetapan tarif
makan atau rawat inap. Hasil analisis dapat digunakan untuk memperbaiki tindakan
manajemen di masa yang akan datang sehingga diharapkan dapat mengurangi atau
mengoptimalkan biaya dengan perbaikan tindakan tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui unit cost nasi di kelas I-II di Instalasi Gizi RSUD RA
Kartini Jepara
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui biaya food cost
b) Untuk mengetahui biaya langsung dan tidak langsung dalam
penyelenggaraan makanan
c) Untuk mengetahui unit cost sebagai acuan dalam menentukan
harga makanan dalam jasa pelayanan

C. Manfaat
1. Manfaat Bagi Instalasi
a) Instalasi dapat mengetahui biaya total dan biaya satuan makan pasien
menurut kelas
b) Instalasi dapat menetapkan tarif atau harga makanan yang mempunyai
kontribusi dalam menetapkan tarif jasa pelayanan

2. Manfaat Bagi Mahasiswa


Mahasiswa dapat menambah pengetahuan perhitungan dalam perhitungan unit
cost di instalasi gizi
BAB II

HASIL

Menu Ke Biaya (Rp)

I Rp. 36.404

II Rp.35.062,2

III Rp. 42.737

IV Rp. 46.740

V Rp.30.002,9

TOTAL Rp. 190.086

1. Perkiraan harga makanan di instalasi komersial PGRS :


a. Biaya bahan makanan = 40%
b. Biaya tenaga kerja = 24%
c. Biaya overhead = 20%
d. Keuntungan = 16%
2. FOOD COST
a. Biaya bahan makanan rata-rata pada siklus 5 hari = Rp. 190.086 : 5
= Rp. 38.017,2 /pasien
3. LABOUR COST
a. Biaya tenaga kerja = (24/40) x Rp. 38.017,2 = Rp. 22.810,32
4. OVERHEAD
a. Biaya overhead = (20/40) x Rp. 38.017,2 = Rp. 19.008,6
5. MARGIN
a. Margin = (16/40) x Rp. 38.017,2 = Rp. 15.206,8
UNIT COST

No Komponen Presentase

1 Food cost 40%

Rp. 38.017,2

2 Labour cost 24%

Rp. 22.810,32

3 Overhead cost 20%

Rp. 19.008,6

4 Margin 16%

Rp. 15.206,8

Jumlah Rp. 95.042,92 100%


BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan perhitungan unit cost diatas didapatkan , tarif makan sehari untuk pasien kelas I
dan II makanan biasa di RSUD RA KARTINI JEPARA = Rp. 95.042,92 / pasien dengan
biaya bahan makanan Rp. 38.017,2 /pasien (40%) , labour cost Rp. 22.810,32 (24%),
overhead cost Rp. 19.008,6 ( 20%), keuntungan Rp. 15.206,8 (16%).

Anda mungkin juga menyukai