Nomor : 44.10.2.4/SK.DIR/RSI/XII/2018
Tentang : PROGRAM KERJA IRNA FATIMAH
Rumah sakit adalah semua sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, gawat darurat, tindakan medik yang dilaksanakan selama 24 jam melalui
upaya kesehatan perorangan. Dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit, maka rumah
sakit harus melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan umum dan pelayanan medik baik
melalui akreditasi, sertifikasi, ataupun proses peningkatan mutu lainnya.
Dalam perkembangannya rumah sakit telah berubah menjadi suatu institusi yang sangat
kompleks sehingga memerlukan suatu manajemen yang baik. Dengan mengikuti standar
akreditasi rumah sakit di Indonesia maka diharapkan rumah sakit akan dapat memberikan
sebuah pelayanan yang baik, pelayanan yang baik ini tidak akan terwujud apabila rumah sakit
tidak memperhatikan fasilitas keamanan untuk pasien (patient safety), pengunjung, dan
petugas (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan
kegiatan secara komprehensif dan integrative yang menyangkut struktur, proses, outcome
secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai mutu dan kewajaran
pelayanan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan pelayanan pasien, dan
memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan di
rumah sakit berdaya guna dan berhasil guna.
Mutu pelayanan kesehatan di RSI Jombang perlu didukung oleh sumber daya yang
dimiliki meliputi sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan medis, dan anggaran
rumah sakit yang memadai. Berdasarkan Visi Rumah Sakit yaitu “Menjadi Rumah Sakit
Syariah Pilihan Utama Masyarakat Jombang dan Sekitarnya Tahun 2024”, oleh karena itu
diperlukan suatu program kerja tahunan guna peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit pada
tahun 2019.
BAB II
LATAR BELAKANG
2
BAB III
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
3
Menyusun hasil evaluasi dan tindak lanjut hasil program kerja IRNA FatimahBAB IV
PEMBIAYAAN
KEGIATAN RINCIAN ESTIMASI
KEBUTUHAN BIAYA SATUAN
POKOK KEGIATAN BIAYA
Program Homecare - - - -
Peningkatan Mutu
pendapatan
Program a. Refresh Inhouse training Rp. 100.000 Rp. 100.000
Peningkatan Mutu pemasangan infus
SDM b. Pelatihan Inhouse training Rp. 500.000 Rp. 500.000
akreditasi
c. Refresh Ilmu Inhouse Training Rp. 500.000 Rp. 500.000
Kebidanan
(OBGYN)
d. Refresh Ilmu Inhouse Training Rp. 500.000 Rp. 500.000
Kebidanan
(Neonatus)
e. Pelatihan Exhouse Training Rp. 1.600.000 Rp. 1.600.000
Midwifery
Update / CTU
f. Pelatihan Exhouse Training Rp 1.800.000 Rp 1.800.000
PPGDON
4
g. Pembinaan etik
keperawatan
Total :
Rp. 5.000.000
Program a. Evaluasi instrumen Kertas Rp. 38.000 1 rim Rp. 190.000
peningkatan Mutu A,B,C Bulpoint Rp. 13.000 1 pak Rp. 39.000
b. Monitoring
pelayanan Buku Rp. 12.500 1 biji Rp. 25.000
indikator mutu
nasional di IRNA
Fatimah
c. Monitoring mutu
prioritas di IRNA
Fatimah
d. Monitoring mutu
unit IRNA Fatimah
e. Monitoring
indikator
keselelamatan
paisen di IRNA
Fatimah
f. Montoirng indikator
budaya keselamatan
di IRNA Fatimah
5
g. Monitoring PPI di
IRNA Fatimah
h. Melaporkan
insiden
keselamatan
pasien kepada Tim
KPRS
i. Melaporkan hal –
hal terkait dengan
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
6
Pincet anatomi Rp. 100.000 Rp. 100.000
Klem arteri Rp. 100.000 Rp. 100.000
Cucing Rp. 20.000 Rp. 20.000
Krom bengkok Rp. 100.000 Rp. 100.000
Gunting benang Rp. 100.000 Rp. 100.000
Bak instrument Rp. 100.000 Rp. 100.000
Lampu tindakan Rp. 1.250.000 Rp. 1.250.000
Ambubag bayi Rp. 300.000 Rp. 300.000
Selimut Rp. 50.000 Rp. 50.000
Manometer Rp. 750.000 Rp. 750.000
Total :
Rp. 52.223.000
Total biaya Rp. 81.477.000
7
BAB V
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
8
BAB VI
CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
9
5. Sebelum melakukan tindakan diagnostik / therapeutic
Pengukuran dilakukan terpisah untuk masing – masing proses tersebut
diatas dan menghasilkan lima sub indikator yaitu :
1. Kepatuhan identifikasi pasien sebelum pemberian obat
2. Kepatuhan identifikasi pasien sebelum pengobatan termasuk
pemberian nutrisi diet khusus
3. Kepatuhan identifikasi pasien sebelum pemberian tarnfusi darah dan
produk darah
4. Kepatuhan identifikasi pasien sebelum pengambilan spesimen
pemeriksaan
5. Kepatuhan idnetifikasi pasien sebelum melakukan tindakan
diagnostik ( contoh : pungsi lumbal, endoskopi, dsb ) dan terapi
( contoh : operasi dan debridement )
Tujuan Terlaksananya proses identifikasi pasien agar menjamin keselamatan
pasien
Dimensi Keselamatan pasien
mutu
Tipe Proses
Indikator
Dasar Permenkes Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Pemikiran /
Literatur
Numerator Jumlah proses yang dilakukan identifikasi secara benar
11
Audit cuci tangan adalah prosedur penilaian kepatuhan petugas
melakukan kebersihan tangan sesuai 5 momen dari WHO yaitu sebelum
kontak dengan pasien, setelah kontak dengan pasien, sebelum melakukan
tindakan invasif dan aseptik, setelah kontak dengan cairan tubuh, dan
setelah kontak dengan lingkungan dengan menjalankan 6 tahap teknik
melakukan kebersihan tangan.
Lima momen cuci tangan:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum melakukan tindakan aseptic
3. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
Enam langkah teknik melakukan kebersihan tangan sesuai WHO
1. Ratakan dan gosokkan sabun dengan kedua telapak tangan
2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan
dan sebaliknya
3. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari
4. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
6. Gosokkan dengan memutar ujung jari–jari tangan kanan di telapak
tangan kiri dan sebaliknya, telapak tangan kiri dan sebaliknya
Petugas yang dinilai mencakup SEMUA PETUGAS
Tujuan Terwujudnya layanan kesehatan yang berorientasi pada standar
keselamatan pasien untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan.
Standar 80 %
Penanggung Komite Pencengahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
jawab
Publikasi Rapat Bulanan
Data
Format
Pencatatan
13
3) Kepatuhan Upaya Resiko Jatuh
Judul Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh
Indikator Pada Pasien Rawat Inap
Definisi Upaya pencegahan risiko jatuh meliputi :
operasional 1. Asesmen awal risiko jatuh Rawat Inap / IGD
2. Assesment Ulang risiko jatuh
3. Edukasi pencegahan risiko jatuh
Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh adalah pelaksanaan
seluruh upaya pencegahan jatuh pada pasien yang berisiko jatuh sesuai
dengan standar yang ditetapkan rumah sakit.
Tujuan Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman dan efektif bagi
pasien dalam upaya mencapai pemenuhan sasaran keselamatan pasien.
14
Data
Cakupan Total sampling
Data
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Frekuensi 3 bulan
Analisa Data
Metodologi Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Analisa Data Diagram batang digunakan untuk menampilkan data antar unit
Sumber data Form assesmen resiko jatuh
Standar 100 %
Penanggung Spv. Instalasi Rawat Inap
jawab Ketua Sub Komite Keselamatan Pasien
Publikasi Rapat Bulanan, mading, website
Data
Format Form Sensus Harian Kepatuhan Upaya Pencegahan Resiko Jatuh
Pencatatan ELEMEN PENILAIAN
NAMA
NO 1 2 3
NO PASIE
RM
N TD TD
YA TDK YA YA
K K
15
Kepuasan Pelanggan dapat tercapai apabila pelayanan yang diberikan
sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui
dengan melakukan survey kepuasan pelanggan unutk mengetahui
tingkat kepauasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan
pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Pengukura IK dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode
dan ketentuan sebagaimana diatur dalam pedoman penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat unit layanan instansi pemerintah ( KepMenPan
nomor KEP-25/M.PAN/2/2004.
Denominator Skala maksimal nilai IKM, jumlah total pasien yang disurvey
Formula N / D X 100%
Inklusi Semua pasien, keluarga dan pengunjung
Eksklusi -
Metodoogi Melakukan Survei kepuasan pasien dan keluarga dengan alat bantu
Pengumpulan kuesioner
Data
Cakupan Sampling dihitung dan dipilih sesuai dengan kaidah sampling yang
Data benar
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
16
data
Frekuensi 3 bulan
Analisa Data
Metodologi Hasil akhir kuesioner
Analisa Data Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Diagram batang digunakan untuk menampilkan data nilai antar unit
Sumber data Hasil survey kepuasan pelanggan
Standar 85 %
Penanggung Unit Marketing
jawab
Publikasi Rapat Bulanan, mading, website
Data
Kriteria Penilaian :
Denominator 3
Formula ( KKM + KKK + KKH ) : 3
Metodoogi Retrospektif
Pengumpulan
Data
Cakupan Total populasi yang masuk berdasarkan penetapan grading
Data
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Frekuensi 3 bulan
Analisa Data
18
Metodologi PDSA
Analisa Data
Sumber data Survey kepuasan pelanggan, laporan, rekapitulasi komplain / keluhan
Standar 75 %
Penanggung Spv. Unit Marketing
jawab
Publikasi Rapat Bulanan, Mading, Website
Data
Format Respon komplain RS
Pencatatan
NO TGL Nama
Ya Tidak
19
Tujuan Tergambarnya pemanfaatan pelayanan rawat inap
Dimensi Efektifitas dan mutu pelayanan
mutu
Tipe Outcome
Indikator
Dasar Kepmenkes No 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Pemikiran / Minimal Rumah Sakit
Literatur
Numerator Jumlah hari perawatan di rumah sakit
Denominator Jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam satu periode
Formula N / D X 100%
Metodoogi Retrospektif
Pengumpulan
Data
Inklusi -
Eksklusi -
Cakupan Total populasi
Data
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Frekuensi 3 bulan
Analisa Data
Metodologi Diagram garis menampilkan data dari waktu ke waktu
Analisa Data
Sumber data Rekam medik pasien
Standar 70 – 80 %
Penanggung Spv. Instalasi Rawat Inap
jawab
Publikasi Rapat Bulanan
Data
2. Kematian Persalinan
21
Frekuensi Analisis Data 3 bulan
Metodologi Analisa Data Menggunakan diagram garis untuk membandingkan
dari waktu ke waktu
Sumber Data Rekam medis rumah sakit
Standar Perdarahan ≤1%, pre-eklampsia ≤30%, sepsis ≤0,2%
Penanggung Jawab Tim Mutu Rumah Sakit
Publikasi Data Rapat bulanan
3.Kematian Bayi Baru Lahir
Judul Kematian Bayi Baru Lahir
Definisi Operasional Kematian bayi baru lahir yang disebabkan karena
asfiksia
asfiksia adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh
kurangnya O2pada udara respirasi, yang ditandai
dengan:
1.Asidosis (pH <7,0) pada darah arteri umbilikalis
2.Nilai APGAR setelah menit ke-5 tetep 0-3
3.Menifestasi neurologis (kejang, hipotoni, koma atau
hipoksik iskemia ensefalopati)
4.Gangguan multiorgan system
Tujuan Mengetahui mutu pelayanan rumah sakit terhadap
pelayanan kasus kematian bayi baru lahir
Dimensi Mutu Keselamatan
Tipe Indikator proses
Dasar Pemikiran / Literatur Mengacu pada kegiatan ponek
Numerator Jumlah kematian bayi baru lahir
Denominator Jumlah bayi baru lahir
Jumlah kematian bayi baru lahir
X 100%
Jumlah keseluruhan bayi baru lahir
Inklusi Semua kematian bayi pada persalinan
Eksklusi Semua kematian bayi pada persalinan
Metode Pengumpulan Data Retropektif
Cakupan Data Total populasi
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan
Frekuensi Analisis Data 3 bulan
22
Metodologi Analisa Data Menggunakan diagram garis untuk membandingkan
dari waktu ke waktu
Sumber Data Rekam medis rumah sakit
Standar < 10 %
Penanggung Jawab Tim Mutu Rumah Sakit
Publikasi Data Rapat bulanan
23
Metodologi Analisa Menggunakan diagram garis untuk membandingkan dari
Data waktu ke waktu
Sumber data Rekam Medis dan buku laporan IMD
Standar < 20 %
Penanggung jawab Spv. IRNA Fatimah
Publikasi Data Rapat Bulanan
Standar 0%
24
Penanggung Jawab Tim Mutu Rumah Sakit
Publikasi Data Rapat bulanan
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh
petugas saat, antara lain :
1. Pemberian obat
2. Pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. Pemberian darah dan produk darah
4. Pengambilan specimen
5. Sebelum melakukan tindakan diagnostik / therapeutic
Pengukuran dilakukan terpisah untuk masing – masing proses tersebut
diatas dan menghasilkan lima sub indikator yaitu :
1. Kepatuhan identifikasi pasien sebelum pemberian obat
2. Kepatuhan identifikasi pasien sebelum pengobatan termasuk
pemberian nutrisi diet khusus
3. Kepatuhan identifikasi pasien sebelum pemberian tarnfusi darah dan
produk darah
4. Kepatuhan identifikasi pasien sebelum pengambilan spesimen
pemeriksaan
5. Kepatuhan idnetifikasi pasien sebelum melakukan tindakan
diagnostik ( contoh : pungsi lumbal, endoskopi, dsb ) dan terapi
26
( contoh : operasi dan debridement )
Tujuan Terlaksananya proses identifikasi pasien agar menjamin keselamatan
pasien
Dimensi Keselamatan pasien
mutu
Tipe Proses
Indikator
Dasar Permenkes Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Pemikiran /
Literatur
Numerator Jumlah proses yang dilakukan identifikasi secara benar
27
Spv. Instalasi Farmasi
Publikasi Rapat Bulanan, Mading, Website
Data
Format Nama
Elemen Penilaian
Pencatatan Petugas
N
1 2 3 4 5
o
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Td Y Td
k a k
Numerator Jumlah prosedur pada instruksi verbal dilakukan prinsip read back dan
sudah diverifikasi dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh instruksi verbal dilakukan prinsip read back dalam
28
satu bulan yang dilaporkan kepada DPJP oleh petugas rawat inap.
Formula N / D X 100%
Inklusi -
Eksklusi -
Metodoogi Retrospektif
Pengumpulan
Data
Cakupan Data Total sampling
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Frekuensi 3 bulan
Analisa Data
Metodologi Diagaram garis untuk menggambarkan data dari waktu ke waktu
Analisa Data
29
seluruh upaya pencegahan jatuh pada pasien yang berisiko jatuh sesuai
dengan standar yang ditetapkan rumah sakit.
Tujuan Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman dan efektif bagi
pasien dalam upaya mencapai pemenuhan sasaran keselamatan pasien.
Standar 100 %
30
Penanggung Spv. Instalasi Rawat Inap
jawab Ketua Sub Komite Keselamatan Pasien
Publikasi Rapat Bulanan, mading, website
Data
Format Form Sensus Harian Kepatuhan Upaya Pencegahan Resiko Jatuh
Pencatatan ELEMEN PENILAIAN
NAMA
NO 1 2 3
NO PASIE
RM
N TD TD
YA TDK YA YA
K K
Definisi Prosentase kejadian pasien jatuh adalah terjadinya pasien jatuh selama
operasional pasien mendapatkan pelayanan rawat inap di rumah sakit, baik akibat
jatuh dari tempat tidur, dikamar mandi dsb.
Ketika pasien baru pertama kali masuk perawatan maka dalam 24 jam
harus dilakukan asesmen awal keperawatan dimana dalam asesmen tsb
dapat diketahui kemungkinan pasien berisiko jatuh dengan skoring
tertentu menggunakan instrumen penilaian risiko jatuh.
31
yang intensif terhadap pasien beresiko jatuh dan harus dilakukan
reasesmen jatuh dengan waktu sesuai derajat skornya.
Denominator Jumlah pasien potensial jatuh dirawat dalam bulan yang sama
Formula N / D X 100 %
Inklusi Pasien potensial jatuh yang terjadi saat berada di Rawat Inap
Eksklusi -
Metodoogi Concurrent
Pengumpulan
Data
Cakupan Total Populasi
Data
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Frekuensi 3 bulan
Analisa Data
Metodologi Diagram garis untuk menggambarkan dari waktu ke waktu
Analisa Data
Sumber data Sensus Harian
Standar 0%
Penanggung Spv. Instalasi rawat Inap
jawab
32
Publikasi Rapat Bulanan
Data
Format Khusus Pasien Jatuh
Pencatatan NAM
TGL / PELAPO
TG A NO KLASIFI TINDA
JAM RAN
N L PASI . KASI K
INSIDEN Insiden
O MR EN / R PERLUK LANJU
PASIEN KPRS
S UMU M AAAN T
JATUH (ya/tidak)
R
d
s
t
Definisi Perilaku yang tidak layak ( inappropriate ), seperti kata – kata atau
operasional bahasa tubuh yang merendahkan atau menyinggung perasaan sesama
staf, msalnya mengumpat, memaki
33
mutu
Tipe Proses
Indikator
Dasar Perkemkes nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Pemikiran /
Literatur
Numerator Jumlah kejadian yang tidak layak di Rumah Sakit Islam Jombang
Denominator -
Formula -
Inklusi Seluruh staf rumah sakit
Eksklusi -
Metodoogi Concurrent
Pengumpulan
Data
Cakupan Total Populasi
Data
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Frekuensi 3 bulan
Analisa Data
Metodologi Diagram garis untuk menggambarkan grafik dari waktu ke waktu
Analisa Data
Sumber data Sensus harian
Standar 0 kejadian
Penanggung Spv. Instalasi Farmasi
jawab Spv. Instalasi Gawat Darurat
Spv. Instalasi Rawat Jalan
Spv. Instalasi rawat Inap
Spv. Instalasi Kamar Operasi
Publikasi Rapat Bulanan
Data
Format No TGL Kronologi kejadian yang tidak layak
Pencatatan
34
1
2
3
4
5
35
4. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
6. Gosokkan dengan memutar ujung jari–jari tangan kanan di telapak
tangan kiri dan sebaliknya, telapak tangan kiri dan sebaliknya
7. Petugas yang dinilai mencakup SEMUA PETUGAS
36
masing indikasi (5 momen ), unit layanan, dan jenis ketenagaan
Sumber data Catatan data dan pengamatan cuci tangan di semua unit pelayanan pasien
Standar 80 %
Penanggung Komite Pencengahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
jawab
Publikasi Rapat Bulanan
Data
Format
Pencatatan
37
mutu
Tipe Proses
Indikator
Dasar PMK no 27 Tahun 2017 tentang Pedoman PPIRS
Pemikiran /
Literatur
Numerator Jumlah kriteria yang dilakukan oleh petugas
Denominator Jumlah seluruh kriteria / poin yang dinilai
Formula N / D X 100%
Metodoogi Concurrent
Pengumpulan
Data
Inklusi Semua petugas yang beresiko infeksi
Eksklusi Semua petugas yang tidak beresiko infeksi
Cakupan Total sampling
Data
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Frekuensi 3 bulan
Analisa Data
Metodologi Diagram garis menampilkan data dari waktu ke waktu
Analisa Data Diagram batang untuk menampilkan data antar unit
Sumber data Hasil survey
Standar 100 %
Penanggung Komite PPI
jawab
Publikasi Rapat Bulanan
Data
38
penusukan atau sepanjang vena
Tujuan Menurunya kejadian infeksi aliran vena
Dimensi mutu Keselamatan Pasien
Efektivitas
Tipe Indikator Proses
Dasar Pemikiran / Kamus Indikator Kinerja Rumah Sakit dan Balai
Literatur
Numerator Jumlah kasus phlebitis pada pasien penyakit dalam
Denominator Seluruh pasien penyakit dalam yang terpasang kateter intravena
Formula N / D X 100 %
Metodoogi Retrospektif
Pengumpulan Data
Inklusi Pasien penyakit dalam rawat inap yang terpasang kateter intravena
Eksklusi -
Cakupan Data Total populasi
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Frekuensi Analisa 3 bulan
Data
Metodologi Analisa Diagram garis untuk menampilkan data ari waktu ke waktu
Data Diagram batang untuk menampilkan data antar unit
Sumber data Lemar ILI pasien
Standar ≤5%
Penanggung jawab Komite PPI
Publikasi Data Rapat Bulanan, mading, website
Format Pencatatan
39
operasional akibat dari pemasangan kateter > 48 jam
Kriteria :
1. Gejala dan Tanda : demam, urgensi, frekuensi, disuria, nyeri suprapubik
2. Nitrit dan / leukosit esterase positip dengan carik celup ( dipstick )
3. Pyuria > 10 lekosit/ LPB sedimen urine atau > lekosit/ml atau > 3
lekosit/ LPB dari urine tanpa dialkukan sentrifus
4. Terdapat koloni mikroorganisme pada hasil pemeriksaan urine kultur
5. Diagnose dokter yang merawat menyatakan adanya ISK
6. Terapi dokter sesuai ISK
Tujuan Menurunkan kejadia Infeksi Saluran Kencing ( ISK )
Dimensi mutu Efektivitas
Keselamatan Pasien
Tipe Indikator Proses
Dasar Kamus Indikator Kinerja Rumah Sakit dan Balai Tahun 2016
Pemikiran /
Literatur
Numerator Jumlah kasus Infeksi Saluran Kencing ( ISK )
Denominator Jumlah hari lama pemakaian kateter urin menetap
Formula jumlah kasus Infeksi Saluran Kencing ( ISK ).
X 1000
Jumlah lama hari pemakaian kateter urin menetap
Metodoogi Concurrent
Pengumpulan
Data
Inklusi Pasien rawat inap dengan kateter terpasang > 48 jam
Eksklusi Pasien yang terpasang kateter urin ≤ 48 jam
Cakupan Data Total populasi
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Frekuensi 3 bulan
Analisa Data
Metodologi Diagram garis untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
Analisa Data Diagram batang untuk menampilkan data antar unit
40
Sumber data Rekam Medis
Standar ≤ 4.7 ‰
Kriteria Hasil ≤ 4,7 % skor 100
Penilaian 4,7 % - 5,2 % skor 75
5,2 % - 5,7 % skor 50
5,7 % - 6,2 % skor 25
>6,2 % skor 0
Penanggung Komite PPI
jawab
Publikasi Data Rapat Bulanan
Format
pencatatan
41
Tujuan Menurunkan kejadian infeksi daerah operasi
Dimensi mutu Efektivitas
Keselamatan Pasien
Tipe Indikator Proses
Dasar Pemikiran / Kamus Indikator Kinerja Rumah Sakit dan Balai Tahun 2016
Literatur
Numerator Jumlah kasus Infeksi Daerah Operasi ( IDO )
Denominator Jumlah kasus operasi
Formula N / D X 100%
Metodoogi Concurrent
Pengumpulan Data
Inklusi Kasus operasi
Eksklusi Prosedur sirkumsisi : stitch abscess
Debridement luka ganggren
Cakupan Data Total populasi
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Frekuensi Analisa 3 bulan
Data
Metodologi Analisa Diagram garis untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
Data Diagram batang untuk menampilkan data antar unit
Sumber data Rekam Medis
Standar ≤2%
Kriteria Penilaian < 2 % skor 100
2 % - ≤ 3% skor 75
3% - ≤ 4% skor 50
4% - ≤ 5% skor 25
>5 % skor 0
Penanggung jawab Komite PPI
Publikasi Data Rapat Bulanan
42
Format Pencatatan
BAB VII
SASARAN KEGIATAN
44
f. Monitoring indicator budaya keselamatan di IRNA Fatimah 100%
g. Monitoring mutu PPI di IRNA Fatimah 100%
h. Melaporkan insiden keselamatan pasien kepada Tim KPRS 100%
i. Melaporkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja 100%
45
BAB VIII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
46
e. Pelatihan akreditasi IRNA Unit Diklat √ √ √ √
Fatimah
f. Pembinaan etik IRNA Asmen √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
keperawatan Fatimah keperawatan
3 Program Peningkatan
Mutu Pelayanan
a. Evaluasi instrumen ABC √ √
b. Montoring indicator IRNA Komite √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Fatimah
mutu nasional PMKP
c. Monitoring indicator IRNA Komite √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Fatimah
mutu prioritas PMKP
d. Monitoring indicator IRNA Komite √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Fatimah
mutu unit PMKP
e. Monitoring indicator IRNA Komite √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Fatimah
keselamatan pasien PMKP
f. Monitoring indicator IRNA Komite √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Fatimah
udaya keselamatan PMKP
g. Montoring mutu PPI IRNA Komite PPI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Fatimah
h. Melaporkan Insiden IRNA Komite √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Fatimah
Keselamatan pasien PMKP
47
i. Melaporkan Kesehatan IRNA Komite √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan Keselamatan Kerja Fatimah K3RS
4 Program Peningkatan
Mutu Sarana dan
Prasarana
a. Pengadaan sarana dan IRNA Unit Logistik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Prasarana Fatimah
b. Pemeliharaan sarana IRNA Unit Logistik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan prasarana Fatimah
48
BAB IX
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Laporan Evaluasi kegiatan dilaksanakan setiap 1 bulan sekali, disajikan dalam bentuk
laporan. Laporan dibandingkan dengan Standar SPM, dikaji tren perbandingan setiap 3 bulan
berturut-turut guna melakukan evaluasi tindak lanjut. Data statistik pencapaian dipublikasikan
pada tingkat Rumah Sakit pada setiap meeting besar, agar diketahui oleh semua pihak yang
terkait.
Setiap Bulan IRNA Fatimah melakukan rapat evaluasi laporan secara internal untuk
membahas perbaikan tindak lanjut terkait pelayanan yang dilakukan di IRNA Fatimah.
49
BAB X
PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan merupakan bentuk pengawasan dan pengendalian dari hasil
pemantauan dan penilaian mutu indikator yang telah ditetapkan. Pencatatan dilakukan pada
setiap hari sedangkan pelaporan dilakukan setiap bulan secara kontinu, kepada Komite PMKP,
Komite PPI, dan Asisten Manajer Bagian Keperawatan. Selanjutnya, laporan tersebut akan
direkap menjadi laporan tahunan di IRNA Fatimah.
Kecepatan Respon
Terhadap KKM + KKK + KKH (%) 3 100%
Complain
Tidak ada - - -
Jumlah seluruh
instruksi verbal
Jumlah prosedur pada
Proses Verifikasi dilakukan prinsip
instruksi verbal dilakukan
Readback ( SBAR ) read back dalam
prinsip read back dan 100%
Kurang Dari 24 satu bulan yang
sudah diverifikasi dalam
jam dilaporkan kepada
1 bulan
DPJP oleh petugas
rawat inap
Kepatuhan Upaya
Jumlah pasien berisiko
Pencegahan Resiko Jumlah pasien rawat
jatuh yang mendapatkan
Cedera Akibat inap berisiko jatuh 100%
ketiga upaya pencegahan
Pasien Jatuh Di yang disurvey
risiko jatuh
Rawat Inap
Angka kejadian
Perilaku Yang
Jumlah kejadian yang tidak
Tidak layak
layak di Rumah Sakit Islam - 0
(Inapproproate) di
Jombang
Rumah Sakit Islam
Jombang
Jumlah pasien-pasien
Jumlah kematian pasien Perdarahan ≤1%,
persalinan dengan
Kematian persalinan karena pre-eklampsia
perdarahan, pre-
Persalinan perdarahan, pre- ≤30%, sepsis
eklampsia/eklampsia,
eklampsia/eklampsia,sepsis. ≤0,2%
sepsis.
Kematian Bayi Jumlah kematian bayi baru Jumlah bayi baru < 10 %
51
Baru Lahir lahir lahir
Kepatuhan HH
Total cuci tangan yang
(indikator mutu Peluang cuci tangan 80%
dilakukan
nasional)
Jumlah seluruh
Kepatuhan Jumlah kriteria yang
kriteria / poin yang 100%
Pemakaian APD dilakukan oleh petugas
dinilai
intravena
Angka Infeksi Jumlah kasus Infeksi Jumlah hari lama
Saluran Kencing Saluran Kencing ( ISK ) pemakaian kateter ≤ 4.7 ‰
(ISK) urin menetap
52
BAB XI
PENUTUP
Demikian program kerja IRNA Fatimah RSI Jombang Tahun 2020 ini disusun.
Semoga penyusunan program kerja ini dapat bermanfaat dan berjalan dengan baik. Kerja
sama yang baik dan dukungan dari seluruh pihak yang terkait akan menjadi penentu
keberhasilan pelaksanaan program ini.
Ditetapkan di : Jombang
Pada tanggal : 13 Desember 2019
Direktur
52