Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENELITIAN

GAMBARAN ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA FOOD COST DAN UNIT COST


DENGAN HARGA JUAL MAKANAN
DI LOVAGE DIET CATERING
YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH:
CITRA MAYARANI ALMABUD ( 13120052)
SEMI MARYASIH (11120114)
RENA ROSALITA (11120118)

PROGAM STUDI S-1 ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Catering merupakan salah satu bentuk usaha dari industri jasa ( Hospitality Industry),
dimana produk utamanya adalah penjualan makanan dan minuman dengan pelayanan jasa
lainnya yang berorientasi pada kepuasan konsumen. Pada pengelolaan usahanya, catering
menangani penyediaan makanan dan minuman di tempat dimana produk usaha itu
diselenggarakan ( In-side catering) atau produk makanan dan minuman di bawa ke luar tempat
produksinya ( out-side catering).
Permasalahan dalam perhitungan pembiayaan makanan merupakan masalah yang
sangat perlu mendapatkan perhatian, yang paling utama adalah masalah perhitungan biaya
makanan, biaya tenaga kerja maupun biaya overhead. Perhitungan pembiayaan makanan yang
efektif dan stabil memegang peranan yang amat vital dalam penyelenggaraan makanan di
instansi atau institusi yang menyelenggarakan makanan dalam jumlah yang banyak maupun
sedikit. Penyelenggaraan makanan dimaksudkan bagi pencapaian status kesehatan yang
optimal bagi pasien / konsumen melalui pemberian diet yang tepat ( Kemenkes, 2013 ).
Di indonesia, khususnya ditempat penyelenggaraan makanan, masalah perhitungan
pembiayaan makanan masih menjadi topik aktual dalam permasalahan dalam bidang
pelayanan gizi. Masalah perhitungan pembiayaan ini harus dicari penyelesaiannya agar dapat
mencegah pemborosan dari biaya yang dikeluarkan. Food Cost adalah biaya yang dipakai dan
berapa tarif yang tepat untuk mejamin tingkat pemulihan biaya sehingga dengan penadapatan
yang diperoleh, bisa diketahui subsidi silang yang terjadi dan memungkinkan upaya
peningkatan mutu pelayanan (Aritonang, 2012).
Permasalahan dalam manajemen keuangan industri catring merupakan suatu
tantangan bagi pengolahan industri catering untuk melakukan terobosan- terobosan dalam
menggali sumber dana yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan biaya oprasional
dan

pengembangan

industri. Terobosan

itu

dapat

dilakukan

antara

lain

dengan

mengoptimalkan pendapatan dari unit- unit pelayanan institusi makanan melalui penetapan
tarif berdasarkan perhitungan biaya satuan (unit cost).
Menurut Dopson, Hayes, dan Miller (2008), pengendalian biaya memegang peranan
penting, contohnya pengendalian biaya makanan dan minuman

(food & beverage cost

control). Menurut Kumariamin (2012), fungsi pengendalian biaya penting dalam proses
manajemen, sehingga perlu dilakukan untuk mencapai sasaran untuk memproduksi barang
atau jasa. Oleh karena itulah dilakukan penelitian mengenai bagaiamana perhitungan biaya
makanan (Food cost dan unit cost) sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen di Lovage
catering mengenai makanan dan pada akhirnya dapat tercapai kesehatan yang optimal.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Apakah ada perbedaan
perhitungan biaya food cost dan unit cost dengan harga jual makanan Di Lovage diet
catering?
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran perhitungan biaya makanan dengan analisis food cost dan unit cost
Di Lovage diet catering
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui cara menghitung Food Cost dan Unit Cost
2. Menganalisis Food Cost dan Unit Cost yang dihitung di Lovage Catering
D. Manfaat Hasil
1. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi institusi dalam menghitung Food
Cost dan Unit Cost.
2. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan tentang Food Cost dan Unit Cost.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang pembiayaan makanan
1) Pengertian Pembiayaan Makanan
Biaya makanan adalah biaya bahan bahan yang dipakai untuk menghasilkan makanan
yang diperlukan. Biaya ini merupakan variabel langsung, karena mempunyai hubungan
langsung terhadap pelayanan makanan yang diselenggarakan.
2) Tujuan Pembiayaan Makanan
a. Penyusunan anggaran belanja makanan
b. Pengawasan dan pengendalian biaya agar tercapai efisiensi biaya makanan
c. Menilai prestasi kerja pengadaan makanan
3) Perhitungan biaya makanan

Biaya makanan per orang per hari merupakan biaya yang dibutuhkan untuk
menyelenggarakan makanan. Biaya ini diperoleh berdasarkan total biaya yang dikeluarkan
untuk penyelenggaraan makanan bagi dengan jumlah out put. Data yang dibutuhkan
untuk menghitung biaya makan per orang per hari adalah jumlah output dari
penyelenggaraan makanan yaitu porsi makan atau jumlah konsumen yang dilayani.
Karena biaya kelas rawat berbeda maka dilakukan pembobotan yang besarnya tergantung
dari macam makanan yang diberikan untuk setiap kelas rawat. Unsur unsur biaya dalam
penyelenggaraan makanan adalah :
a. Perhitungan biaya bahan makanan
Biaya bahan makanan merupakan unsur biaya bahan baku atau bahan dasar atau
bahan langsung dalam rangka memproduksi makanan. Biaya bahan makanan ini
termasuk biaya variabel karena biaya total bahan makanan dipengaruhi oleh jumlah
atau porsi makanan yang dihasilkan atau jumlah pasien yang akan dilayani
makanannya.
Langkah perhitungan adalah :
1) Pengelompokkan konsumen yang akan mendapat makan dan dibuat standar makanannya.
2) Menyusun harga makanan per orang per hari berdasarkan standar makanan yang telah
ditetapkan.
3) Rekapitulasi macam dan jumlah bahan makanan yang digunakan pada tiap kelompok
untuk satu putaran menu atau satu bulan. Data pemakaian bahan makanan berasal dari unit
penyimpanan bahan makanan.
4) Mengalihkan harga makanan per orang per hari dengan kebutuhan macam dan jumlah
bahan makanan per hari
5) Menjumlahkan biaya bahan makanan selama satu bulan untuk seluruh kelompok. Hasil
penjumlahan ini merupakan biaya total bahan makanan selama satu putaran penuh atau
satu bulan.
b. Perhitungan biaya tenaga kerja
Tenaga kerja yang perlu diperhitungkan dalam biaya ini adalah tenaga kerja di unit
perbekalan serta unit pengolahan penyaluran makanan. Biaya tenaga kerja ini merupakan

biaya tetap karena pada batas tertentu tidak dipengaruhi oleh jumlah makanan yang

dihasilkan. Biaya tenaga kerja meliputi gaji, tunjangan, lembur, honor, insentif dsb.
Perhitungan biaya tenaga kerja dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah kompensasi yang memberikan kepada semua
karyawan yang terlibat langsung dalam pengolahan produk, mudah ditelusuri ke produk
tertentu dan merupakan biaya yang besar atas produk yang dihasilkan . Sedangkan
pengertian biaya tenaga kerja langsung menurut Siegel (1996: 14) di dalam bukunya Kamus
Istilah Akuntansi adalah sebagai berikut: Direct labor (upah langsung) adalah pekerjaan yang
langsung terlibat dalam pembuatan produk. Contoh biaya langsung adalah upah pekerjaan
perakitan pada lini perakitan dan upah operator peralatan mesin.
Definisi mengenai biaya tenaga kerja langsung tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa biaya tenaga kerja langsung merupakan suatu biaya atau pengorbanan yang telah atau
yang akan dikeluarkan perusahaan guna membayar jasa-jasa yang telah diberikan oleh tenaga
kerja atau karyawan yang terlibat langsung dalam pengolahan bahan baku menjadi barang

c.

jadi.
Biaya tidak langsung. (Indirect Cost): manfaatnya tidak menjadi bagian langsung dalam
produk, tetapi untuk menunjang produksi
Perhitungan biaya overhead
Biaya overhead meliputi biaya barang dan biaya pemeliharaan. Biaya barang yaitu
seluruh biaya barang yang telah dikeluarkan untuk operasional penyelenggaraan makanan
misalnya alat tulis kantor, alat masak, alat makan, dan alat rumah tangga lainnya. Sedangkana
biaya pemeliharaan ini berfungsi untuk memperpanjang kapasitas barang investasi meliputi
biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan gedung, peralatan dsb yang digunakan untuk
operasional penyelenggaraan makanan (Aritonang, 2012).

B. Tinjauan tentang Food Cost


Food Cost merupakan biaya makanan yang dijual dengan mata uang dari semua
biaya yang dikeluarkan dalam operasi.Pengendalian biaya merupakan salah satu pengukur
kesuksesan

Industri,

dimana

Industri

tersebut

dapat

bertahan

dalam

memperebutkan hati pelanggangan untuk meningkatkan pendapatan (profit).

persaingan

Pengendalian biaya merupakan bagian dari management yang lebih berfokus


mengendalikan penggunaan dan pemakaian pada biaya. Salah satu program dari cost control
adalah bertujuan untuk menciptakan efisiensi dalam pengendalian biaya. Di dalam
pengendalian biaya dapat menggunakan anggaran fleksibel dan biaya standar (Harahap &
Vera, 2008).
Berdasarkan mhamdia dan Ghadhad (2012), pengontrolan biaya makanan dan
minuman dapat menggunakan manajemen nilai dan fokus pada penetapan biaya (Munjal
&Sharma, 2012).Pengendalian biaya yang digunakan dengan perencanaan laba disesuaikan
dengan pelaksanaan untuk menentukan besar penjualan agar industri tidak mencapai kerugian
dan mencapai laba yang diharapkan (Deviarti & Ayu, 2011).
C. Tinjauan tentang unit cost
Unit cost atau biaya satuan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu produk,
dan merupakan biaya rata-rata hasil perhitungan dari biaya total dibagi sejumlah biaya
produksi (bahan, SDM, dan overhead). Ada dua macam biaya satuan yaitu :
1) Biaya satuan aktual (actual unit cost) yaitu menghitung biaya berdasarkan atas
pengeluaran nyata untuk menghasilkan produk pada kurun waktu tertentu. Misalnya :
biaya bahan makanan/porsi = porsi total bahan makanan : jumlah porsi makanan
2) Biaya satuan normatif (normative unit cost) yaitu menghitung prediksi seluruh biaya yang
melekat pada unit produksi meliputi biaya tetap (SDM) dan biaya variabel (bahan dan
overhead) dan masing-masing dibagi dengan jumlah output yang akan diproduksi.
Unit cost atau biaya satuan ini merupakan dasar untuk menghitung tarif makanan atau tarif
asuhan gizi (Kemenkes, 2013).

A. Kerangka Teori

Analisis Food Cost

Analisis Unit Cost

Harga Jual
Makanan

C. Hipotesis
Ada perbedaan antara food cost dengan unit cost terhadap harga jual

BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Lovage Catering.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada hari rabu sampai sabtu tanggal 3 Desember sampai 6
Desember 2014.
B. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Observasional yaitu pengumpulan data dengan
cara mengamati secara langsung dengan menanyakan siklus menu dari hari pertama sampai
hari keempat.
C. Sampel
Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah empat hari menu makanan
untuk menghitung food cost dan unit cost yaitu dimulai dari tanggal 3 Desember sampai 7
Desember 2014.
D. Jenis data yang dikumpulkan
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer yaitu siklus
menu dan brosur harga jual makanan di Lovage catering. Sedangkan data sekunder yaitu data
yang diperoleh dari hasil analisis perhitungan food cost dan unit cost.
E. Cara pengumpulan data
Pengumpulan data primer :
1) Siklus menu : Data siklus menu yang didapatkan dengan mengutip langsung pada buku
menu yang ada. Menu yang diambil dari hari pertama sampai hari keempat.
2) Brosur harga jual makanan : Harga yang sudah tertera di brosur.

Pengumpulan data sekunder :


Food cost dan unit cost diperoleh dari hasil analisis dengan menghitung bahan makanan
mentah, tenaga, bahan, sarana dan prasarana, keuntungan sampai harga jual.
F. Analisa data
Analisis data yang dilakukan dengan pendekatan secara kuantitatif yaitu dengan
menghitung biaya food cost dan unit cost menu hari pertama sampai menu hari keempat.
Dengan cara teknik deskriptif yaitu menjabarkan langsung hasil analisis food cost dan unit
cost yang dihitung secara manual.

BAB IV
Menu

Bahan

Berat
kotor

Harga/kg/
Satuan

Harga (Rp)

Nasi putih

Beras giling

150gram

Rp. 10.000,00

Rp. 1500,00

50 gram

Rp. 27.000,00

Rp. 1350,00

Minyak goreng

5 gram

Tempe

50 gram

Rp. 11.000,00
Rp. 5.500,00

Rp. 22,00
Rp. 275,00

Minyak goreng

5 gram

Rp. 11.000,00

Rp. 150,00

Wortel

50 gram

Rp. 9.000,00

Rp. 450,00

Jagung muda

50 gram

Rp. 2.800,00

Rp. 140,00

Minyak goreng

5 gram

Rp. 11.000,00

Rp. 150,00

Jeruk

100 gram

Rp. 13.500,00

Rp. 1.350,00
Rp. 5.387,00

Ayam
madu

panggang Ayam

Tempe asam manis

Oseng janggel
wortel cabe merah

Jeruk
Total
Bumbu

10% x Rp. 4.887,00

Rp.

538,7

Total harga (Food Cost)

Rp. 5.925,7

Harga jual = 2,5 x Rp 5.925,7

Rp.

Food cost

Rp. 15.000

14.814

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Tabel 1. Perhitungan Food Cost Menu hari pertama

Tabel 2. Perhitungan UnitCost Menu hari pertama


Deskripsi Biaya

Rumus

Harga (Rp)

Tenaga

20

FoodCost
x Tenaga
Bahan

15.000 x 20% = 7500


40%

Bahan

25

FoodCost
x Bahan
Bahan

15.000 x 25% = 9375


40%

Prasarana 15

FoodCost
x Sapras
Bahan

15.000 x 15% = 5625


40%

10

FoodCost
x Untung
Bahan

15.000 x 10% = 3750


40%

Sarana
&
(Bahan Bakar)
Keuntungan
Unit Cost
Menu

26.000
Bahan

Berat kotor

Harga/kg/
Satuan

Harga (Rp)

Nasi merah
Ikan tongkol bumbu bali
Tahu bacem
Oseng kacang panjang
ebi cabe merah

Pepaya

Beras merah
Ikan tongkol
Tomat
Tahu
Kacang panjang

150 gram
50 gram
20 gram
50 gram
50 gram

Rp. 12.000,00

Rp. 2000,00

Rp. 26.000,00
Rp. 10.000,00
Rp. 3.000,00

Rp. 1.300,00
Rp. 20,00
Rp. 300,00

Rp. 6.000,00

Rp. 300.00

Udang

50 gram

Rp. 30.000,00

Rp. 1.500,00

Minyak goreng

5 gram

Rp. 11.000,00

Rp. 150,00

Pepaya

100 gram

Rp. 4.500,00

Rp. 450,00
Rp. 6.020,00

Total
Bumbu

10% x Rp. 6.020,00

Rp.

602,00

Total harga (Food Cost)

Rp. 6.622

Harga jual = 2,5 x 6.622

Rp.

Food cost

Rp. 17.000

16.555

Tabel 3. Perhitungan Food Cost Menu hari kedua

Tabel 4. Perhitungan UnitCost Menu hari kedua


Deskripsi Biaya

Rumus

Harga (Rp)

Tenaga

20

FoodCost
x Tenaga
Bahan

17.000 x 20% = 8.500


40%

Bahan

25

FoodCost
x Bahan
Bahan

17.000x 25% = 10.625


40%

Prasarana 15

FoodCost
x Sapras
Bahan

17.000x 15% = 6375


40%

10

FoodCost
x Untung
Bahan

17.000x 10% = 4250


40%

Sarana
&
(Bahan Bakar)
Keuntungan

Unit Cost

30.000

Tabel 5. Perhitungan Food Cost Menu hari ketiga

Menu

Bahan

Berat kotor Harga/kg/


Satuan

Harga (Rp)

Nasi putih

Beras giling

150 gram

Rp. 10.000,00

Rp. 1500,00

paprika Rolade

50 gram

Rp. 58.900,00

Rp. 2.945,00

Paprika

20 gram

Tahu bumbu kare

Tahu

50 gram

Rp. 25.000,00
Rp. 3.000,00

Rp. 1.250,00
Rp. 300,00

Cah janggel, wortel

Jagung muda

20 gram

Rp. 2.800,00

Rp. 56,00

Wortel

30 gram

Rp. 7.500,00

Rp. 227,00

Minyak goreng

5 gram

Rp. 11.000,00

Rp. 150,00

Semangka

100 gr

Rp. 5.000,00

Rp. 500,00

Rolade
merah

ca

Semangka
Total

Rp. 6.928,00

Bumbu

10% x Rp. 5.548

Rp.

692,8

Total harga (Food Cost)

Rp.

7.620,8

Harga jual = 2,5 x 7.620,8

Rp.

16.632

Food cost

Rp. 19.000

Tabel 6. Perhitungan Unit Cost Menu hari ketiga

Deskripsi Biaya

Rumus

Harga (Rp)

Tenaga

20

FoodCost
x Tenaga
Bahan

19.000 x 20% = 9500


40%

Bahan

25

FoodCost
x Bahan
Bahan

19.000 x 25% = 11875


40%

Prasarana 15

FoodCost
x Sapras
Bahan

19.000x 15% = 7125


40%

10

FoodCost
x Untung
Bahan

19.000x 10% = 4750


40%

Sarana
&
(Bahan Bakar)
Keuntungan

Unit Cost

33.000

Tabel 7. Perhitungan Food Cost Menu hari ke-empat

Menu

Bahan

Berat kotor

Harga/kg/
Satuan

Harga (Rp)

Nasi putih

Beras giling

150 gram

Rp. 10.000,00

Rp. 1000,00

50 gram

Rp.16.000,00

Rp.800,00

50 gram

Rp. 5.500,00

Rp. 275,00

5 gram

Rp. 11.000,00

Rp. 150,00

Brokoli

25 gram

Rp. 20.000,00

Rp. 500,00

Wortel

50 gram

Rp. 9.000,00

Rp. 450,00

Jagung muda

25gram

Rp. 6.000,00

Rp. 240,00

Minyak goreng

5 gram

Rp. 11.000,00

Rp. 150,00

Jeruk

100 gram

Rp. 13.500,00

Rp. 1.350,00

Telur ceplok air


Telur ayam
bumbu opor
Tempe oseng
Tempe
cabe merah
Minyak goreng
Ca brokoli wortel
jagung

Jeruk
Total

Rp. 4.915,00

Bumbu

10% x Rp. 4.915,00

Rp.

491,5

Total harga (Food Cost)

Rp. 5.406,5

Harga jual = 2,5 x Rp 5.406,5

Rp. 13.516,2

Food cost

Rp. 14.000,00
Tabel 8. Perhitungan Unit Cost Menu hari keempat

Deskripsi Biaya

Rumus

Harga (Rp)

Tenaga

20

FoodCost
x Tenaga
Bahan

14.000 x 20% = 7000


40%

Bahan

25

FoodCost
x Bahan
Bahan

14.000 x 25% = 8750


40%

Prasarana 15

FoodCost
x Sapras
Bahan

14.000 x 15% = 5250


40%

10

FoodCost
x Untung
Bahan

14.000 x 10% = 3500


40%

Sarana
&
(Bahan Bakar)
Keuntungan

Unit Cost

24.500

b. Pembahasan
Perhitungan biaya makanan adalah merupakan kegiatan yang diperlukan untuk
mencegah terjadinya pemberosan akibat biaya yang dikeluarkan (biaya makan). Perhitungan
biaya makanan berkaitan berpengaruh pada proses penyelenggaraan makanan, yaitu salah satu
kegiatan yang menentukan penyusunan anggaran belanja untuk satu siklus atau satu bulan.
Berdasarkan perhitungan food cost dari empat menu makan siang dengan lauk yang
bervariasi, menu hari pertama nasi putih, ayam panggang madu, tempe asam manis dan oseng
janggel wortel cabe merah diperoleh harga Rp. 15.000,-. Hari kedua dengan menu nasi merah,
ikan tongkol bumbu bali, tahu bacem, dan oseng kacang panjang ebi cabe merah diperoleh
harga Rp. 17.000,-. Hari ketiga menu makan siangnya nasi putih, rolade cald hitam putih
merah, tahu bumbu kare, dan cah janggel wortel jamur kacang panjang didapat harga Rp.
19.000,-. Sedangkan menu hari keempat nasi putih, telur ceplok bumbu opor, tempe oseng
cabe merah dan ca brokoli wortel jagung diperoleh harga Rp.14.000,-. Kemudian setelah
dirata-ratakan didapatkan total biaya penjualan Rp. 16.250 atau 16.000,-. Harga tersebut sudah
sesuai dengan harga paket healthy meal yang ditawarkan oleh Lovage catering.
Sedangkan berdasarkan perhitungan unit cost, untuk biaya tenaga dipakai 20%
dengan mempertimbangkan gaji, honor, lembur, dan intensif sesuai dengan penyelenggaraan
makanan di Lovage catering. Biaya bahan dipakai 25% disesuaikan dengan harga yang
dikeluarkan untuk membeli bahan makanan. Biaya sarana dan prasarana digunakan 15% yang
dikeluarkan untuk menunjang operasional produk dan jasa yang dihasilkan, didalam biaya
saran dan prasarana termasuk biaya penyelenggaraan makanan, biaya overhead (bahan bakar,
alat masak, alat makan, alat rumah tangga, telepon, listrik dan biaya pemeliharaan). Selain itu
biaya keuntungan dipakai 10% dengan mempertimbangkan besar dan lama berdirinya Lovage
catering. Dari hasil 80% unit cost empat menu makan siang yang kemudian dirata-ratakan
diperoleh harga Rp. 28.000.,- Dari harga unit cost tersebut maka Lovage catering perlu
menaikkan harga paket makanan yang nantinya akan ditawarkan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan perhitungan food cost yang dirata-ratakan dari empat menu makan siang
dengan lauk yang bervariasi diperoleh harga Rp. 16.000,-.
2. Berdasarkan perhitungan unit cost yang telah dirata-ratakan dari empat menu makan
siang diperoleh harga Rp. 28.000,-.
B. Saran
Dari harga food cost dan unit cost tersebut maka Lovage catering sebaiknya menaikkan
harga paket makanan yang nantinya akan ditawarkan. Untuk membayar upah karyawan
sesuai dengan UMK Jogja.

DAFTAR PUSTAKA
Aritonang irianton. ( 2012 ). Penyelenggaraan Makanan. Yogyakarta : Leutika.
Deviarti, H. & Ayu. M. (2011). Analisis cost volume profit sebagai alat bantu manajemen dalam
rangka perencanaan laba dengan penerapan teori kendala pada pt skylite surya
internusa. Binus business review, 528.
Dopson, L.R., Hayes, D.K. dan Miller, J.E. (2008). Food and Beverage Cost Control. New Jersey,
Published by John Wiley & Sons Inc.
Harahap, Nakman dan Dwi Kumala Vera. (2008). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap
Laba Bersih. Jurnal Akuntansi FE-USU. 20, (1).

Kementrian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta : Edisi Revisi
2005.
Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai