DISUSUN OLEH:
CITRA MAYARANI ALMABUD ( 13120052)
SEMI MARYASIH (11120114)
RENA ROSALITA (11120118)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Catering merupakan salah satu bentuk usaha dari industri jasa ( Hospitality Industry),
dimana produk utamanya adalah penjualan makanan dan minuman dengan pelayanan jasa
lainnya yang berorientasi pada kepuasan konsumen. Pada pengelolaan usahanya, catering
menangani penyediaan makanan dan minuman di tempat dimana produk usaha itu
diselenggarakan ( In-side catering) atau produk makanan dan minuman di bawa ke luar tempat
produksinya ( out-side catering).
Permasalahan dalam perhitungan pembiayaan makanan merupakan masalah yang
sangat perlu mendapatkan perhatian, yang paling utama adalah masalah perhitungan biaya
makanan, biaya tenaga kerja maupun biaya overhead. Perhitungan pembiayaan makanan yang
efektif dan stabil memegang peranan yang amat vital dalam penyelenggaraan makanan di
instansi atau institusi yang menyelenggarakan makanan dalam jumlah yang banyak maupun
sedikit. Penyelenggaraan makanan dimaksudkan bagi pencapaian status kesehatan yang
optimal bagi pasien / konsumen melalui pemberian diet yang tepat ( Kemenkes, 2013 ).
Di indonesia, khususnya ditempat penyelenggaraan makanan, masalah perhitungan
pembiayaan makanan masih menjadi topik aktual dalam permasalahan dalam bidang
pelayanan gizi. Masalah perhitungan pembiayaan ini harus dicari penyelesaiannya agar dapat
mencegah pemborosan dari biaya yang dikeluarkan. Food Cost adalah biaya yang dipakai dan
berapa tarif yang tepat untuk mejamin tingkat pemulihan biaya sehingga dengan penadapatan
yang diperoleh, bisa diketahui subsidi silang yang terjadi dan memungkinkan upaya
peningkatan mutu pelayanan (Aritonang, 2012).
Permasalahan dalam manajemen keuangan industri catring merupakan suatu
tantangan bagi pengolahan industri catering untuk melakukan terobosan- terobosan dalam
menggali sumber dana yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan biaya oprasional
dan
pengembangan
industri. Terobosan
itu
dapat
dilakukan
antara
lain
dengan
mengoptimalkan pendapatan dari unit- unit pelayanan institusi makanan melalui penetapan
tarif berdasarkan perhitungan biaya satuan (unit cost).
Menurut Dopson, Hayes, dan Miller (2008), pengendalian biaya memegang peranan
penting, contohnya pengendalian biaya makanan dan minuman
control). Menurut Kumariamin (2012), fungsi pengendalian biaya penting dalam proses
manajemen, sehingga perlu dilakukan untuk mencapai sasaran untuk memproduksi barang
atau jasa. Oleh karena itulah dilakukan penelitian mengenai bagaiamana perhitungan biaya
makanan (Food cost dan unit cost) sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen di Lovage
catering mengenai makanan dan pada akhirnya dapat tercapai kesehatan yang optimal.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Apakah ada perbedaan
perhitungan biaya food cost dan unit cost dengan harga jual makanan Di Lovage diet
catering?
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran perhitungan biaya makanan dengan analisis food cost dan unit cost
Di Lovage diet catering
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui cara menghitung Food Cost dan Unit Cost
2. Menganalisis Food Cost dan Unit Cost yang dihitung di Lovage Catering
D. Manfaat Hasil
1. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi institusi dalam menghitung Food
Cost dan Unit Cost.
2. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan tentang Food Cost dan Unit Cost.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang pembiayaan makanan
1) Pengertian Pembiayaan Makanan
Biaya makanan adalah biaya bahan bahan yang dipakai untuk menghasilkan makanan
yang diperlukan. Biaya ini merupakan variabel langsung, karena mempunyai hubungan
langsung terhadap pelayanan makanan yang diselenggarakan.
2) Tujuan Pembiayaan Makanan
a. Penyusunan anggaran belanja makanan
b. Pengawasan dan pengendalian biaya agar tercapai efisiensi biaya makanan
c. Menilai prestasi kerja pengadaan makanan
3) Perhitungan biaya makanan
Biaya makanan per orang per hari merupakan biaya yang dibutuhkan untuk
menyelenggarakan makanan. Biaya ini diperoleh berdasarkan total biaya yang dikeluarkan
untuk penyelenggaraan makanan bagi dengan jumlah out put. Data yang dibutuhkan
untuk menghitung biaya makan per orang per hari adalah jumlah output dari
penyelenggaraan makanan yaitu porsi makan atau jumlah konsumen yang dilayani.
Karena biaya kelas rawat berbeda maka dilakukan pembobotan yang besarnya tergantung
dari macam makanan yang diberikan untuk setiap kelas rawat. Unsur unsur biaya dalam
penyelenggaraan makanan adalah :
a. Perhitungan biaya bahan makanan
Biaya bahan makanan merupakan unsur biaya bahan baku atau bahan dasar atau
bahan langsung dalam rangka memproduksi makanan. Biaya bahan makanan ini
termasuk biaya variabel karena biaya total bahan makanan dipengaruhi oleh jumlah
atau porsi makanan yang dihasilkan atau jumlah pasien yang akan dilayani
makanannya.
Langkah perhitungan adalah :
1) Pengelompokkan konsumen yang akan mendapat makan dan dibuat standar makanannya.
2) Menyusun harga makanan per orang per hari berdasarkan standar makanan yang telah
ditetapkan.
3) Rekapitulasi macam dan jumlah bahan makanan yang digunakan pada tiap kelompok
untuk satu putaran menu atau satu bulan. Data pemakaian bahan makanan berasal dari unit
penyimpanan bahan makanan.
4) Mengalihkan harga makanan per orang per hari dengan kebutuhan macam dan jumlah
bahan makanan per hari
5) Menjumlahkan biaya bahan makanan selama satu bulan untuk seluruh kelompok. Hasil
penjumlahan ini merupakan biaya total bahan makanan selama satu putaran penuh atau
satu bulan.
b. Perhitungan biaya tenaga kerja
Tenaga kerja yang perlu diperhitungkan dalam biaya ini adalah tenaga kerja di unit
perbekalan serta unit pengolahan penyaluran makanan. Biaya tenaga kerja ini merupakan
biaya tetap karena pada batas tertentu tidak dipengaruhi oleh jumlah makanan yang
dihasilkan. Biaya tenaga kerja meliputi gaji, tunjangan, lembur, honor, insentif dsb.
Perhitungan biaya tenaga kerja dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah kompensasi yang memberikan kepada semua
karyawan yang terlibat langsung dalam pengolahan produk, mudah ditelusuri ke produk
tertentu dan merupakan biaya yang besar atas produk yang dihasilkan . Sedangkan
pengertian biaya tenaga kerja langsung menurut Siegel (1996: 14) di dalam bukunya Kamus
Istilah Akuntansi adalah sebagai berikut: Direct labor (upah langsung) adalah pekerjaan yang
langsung terlibat dalam pembuatan produk. Contoh biaya langsung adalah upah pekerjaan
perakitan pada lini perakitan dan upah operator peralatan mesin.
Definisi mengenai biaya tenaga kerja langsung tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa biaya tenaga kerja langsung merupakan suatu biaya atau pengorbanan yang telah atau
yang akan dikeluarkan perusahaan guna membayar jasa-jasa yang telah diberikan oleh tenaga
kerja atau karyawan yang terlibat langsung dalam pengolahan bahan baku menjadi barang
c.
jadi.
Biaya tidak langsung. (Indirect Cost): manfaatnya tidak menjadi bagian langsung dalam
produk, tetapi untuk menunjang produksi
Perhitungan biaya overhead
Biaya overhead meliputi biaya barang dan biaya pemeliharaan. Biaya barang yaitu
seluruh biaya barang yang telah dikeluarkan untuk operasional penyelenggaraan makanan
misalnya alat tulis kantor, alat masak, alat makan, dan alat rumah tangga lainnya. Sedangkana
biaya pemeliharaan ini berfungsi untuk memperpanjang kapasitas barang investasi meliputi
biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan gedung, peralatan dsb yang digunakan untuk
operasional penyelenggaraan makanan (Aritonang, 2012).
Industri,
dimana
Industri
tersebut
dapat
bertahan
dalam
persaingan
A. Kerangka Teori
Harga Jual
Makanan
C. Hipotesis
Ada perbedaan antara food cost dengan unit cost terhadap harga jual
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Lovage Catering.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada hari rabu sampai sabtu tanggal 3 Desember sampai 6
Desember 2014.
B. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Observasional yaitu pengumpulan data dengan
cara mengamati secara langsung dengan menanyakan siklus menu dari hari pertama sampai
hari keempat.
C. Sampel
Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah empat hari menu makanan
untuk menghitung food cost dan unit cost yaitu dimulai dari tanggal 3 Desember sampai 7
Desember 2014.
D. Jenis data yang dikumpulkan
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer yaitu siklus
menu dan brosur harga jual makanan di Lovage catering. Sedangkan data sekunder yaitu data
yang diperoleh dari hasil analisis perhitungan food cost dan unit cost.
E. Cara pengumpulan data
Pengumpulan data primer :
1) Siklus menu : Data siklus menu yang didapatkan dengan mengutip langsung pada buku
menu yang ada. Menu yang diambil dari hari pertama sampai hari keempat.
2) Brosur harga jual makanan : Harga yang sudah tertera di brosur.
BAB IV
Menu
Bahan
Berat
kotor
Harga/kg/
Satuan
Harga (Rp)
Nasi putih
Beras giling
150gram
Rp. 10.000,00
Rp. 1500,00
50 gram
Rp. 27.000,00
Rp. 1350,00
Minyak goreng
5 gram
Tempe
50 gram
Rp. 11.000,00
Rp. 5.500,00
Rp. 22,00
Rp. 275,00
Minyak goreng
5 gram
Rp. 11.000,00
Rp. 150,00
Wortel
50 gram
Rp. 9.000,00
Rp. 450,00
Jagung muda
50 gram
Rp. 2.800,00
Rp. 140,00
Minyak goreng
5 gram
Rp. 11.000,00
Rp. 150,00
Jeruk
100 gram
Rp. 13.500,00
Rp. 1.350,00
Rp. 5.387,00
Ayam
madu
panggang Ayam
Oseng janggel
wortel cabe merah
Jeruk
Total
Bumbu
Rp.
538,7
Rp. 5.925,7
Rp.
Food cost
Rp. 15.000
14.814
Rumus
Harga (Rp)
Tenaga
20
FoodCost
x Tenaga
Bahan
Bahan
25
FoodCost
x Bahan
Bahan
Prasarana 15
FoodCost
x Sapras
Bahan
10
FoodCost
x Untung
Bahan
Sarana
&
(Bahan Bakar)
Keuntungan
Unit Cost
Menu
26.000
Bahan
Berat kotor
Harga/kg/
Satuan
Harga (Rp)
Nasi merah
Ikan tongkol bumbu bali
Tahu bacem
Oseng kacang panjang
ebi cabe merah
Pepaya
Beras merah
Ikan tongkol
Tomat
Tahu
Kacang panjang
150 gram
50 gram
20 gram
50 gram
50 gram
Rp. 12.000,00
Rp. 2000,00
Rp. 26.000,00
Rp. 10.000,00
Rp. 3.000,00
Rp. 1.300,00
Rp. 20,00
Rp. 300,00
Rp. 6.000,00
Rp. 300.00
Udang
50 gram
Rp. 30.000,00
Rp. 1.500,00
Minyak goreng
5 gram
Rp. 11.000,00
Rp. 150,00
Pepaya
100 gram
Rp. 4.500,00
Rp. 450,00
Rp. 6.020,00
Total
Bumbu
Rp.
602,00
Rp. 6.622
Rp.
Food cost
Rp. 17.000
16.555
Rumus
Harga (Rp)
Tenaga
20
FoodCost
x Tenaga
Bahan
Bahan
25
FoodCost
x Bahan
Bahan
Prasarana 15
FoodCost
x Sapras
Bahan
10
FoodCost
x Untung
Bahan
Sarana
&
(Bahan Bakar)
Keuntungan
Unit Cost
30.000
Menu
Bahan
Harga (Rp)
Nasi putih
Beras giling
150 gram
Rp. 10.000,00
Rp. 1500,00
paprika Rolade
50 gram
Rp. 58.900,00
Rp. 2.945,00
Paprika
20 gram
Tahu
50 gram
Rp. 25.000,00
Rp. 3.000,00
Rp. 1.250,00
Rp. 300,00
Jagung muda
20 gram
Rp. 2.800,00
Rp. 56,00
Wortel
30 gram
Rp. 7.500,00
Rp. 227,00
Minyak goreng
5 gram
Rp. 11.000,00
Rp. 150,00
Semangka
100 gr
Rp. 5.000,00
Rp. 500,00
Rolade
merah
ca
Semangka
Total
Rp. 6.928,00
Bumbu
Rp.
692,8
Rp.
7.620,8
Rp.
16.632
Food cost
Rp. 19.000
Deskripsi Biaya
Rumus
Harga (Rp)
Tenaga
20
FoodCost
x Tenaga
Bahan
Bahan
25
FoodCost
x Bahan
Bahan
Prasarana 15
FoodCost
x Sapras
Bahan
10
FoodCost
x Untung
Bahan
Sarana
&
(Bahan Bakar)
Keuntungan
Unit Cost
33.000
Menu
Bahan
Berat kotor
Harga/kg/
Satuan
Harga (Rp)
Nasi putih
Beras giling
150 gram
Rp. 10.000,00
Rp. 1000,00
50 gram
Rp.16.000,00
Rp.800,00
50 gram
Rp. 5.500,00
Rp. 275,00
5 gram
Rp. 11.000,00
Rp. 150,00
Brokoli
25 gram
Rp. 20.000,00
Rp. 500,00
Wortel
50 gram
Rp. 9.000,00
Rp. 450,00
Jagung muda
25gram
Rp. 6.000,00
Rp. 240,00
Minyak goreng
5 gram
Rp. 11.000,00
Rp. 150,00
Jeruk
100 gram
Rp. 13.500,00
Rp. 1.350,00
Jeruk
Total
Rp. 4.915,00
Bumbu
Rp.
491,5
Rp. 5.406,5
Rp. 13.516,2
Food cost
Rp. 14.000,00
Tabel 8. Perhitungan Unit Cost Menu hari keempat
Deskripsi Biaya
Rumus
Harga (Rp)
Tenaga
20
FoodCost
x Tenaga
Bahan
Bahan
25
FoodCost
x Bahan
Bahan
Prasarana 15
FoodCost
x Sapras
Bahan
10
FoodCost
x Untung
Bahan
Sarana
&
(Bahan Bakar)
Keuntungan
Unit Cost
24.500
b. Pembahasan
Perhitungan biaya makanan adalah merupakan kegiatan yang diperlukan untuk
mencegah terjadinya pemberosan akibat biaya yang dikeluarkan (biaya makan). Perhitungan
biaya makanan berkaitan berpengaruh pada proses penyelenggaraan makanan, yaitu salah satu
kegiatan yang menentukan penyusunan anggaran belanja untuk satu siklus atau satu bulan.
Berdasarkan perhitungan food cost dari empat menu makan siang dengan lauk yang
bervariasi, menu hari pertama nasi putih, ayam panggang madu, tempe asam manis dan oseng
janggel wortel cabe merah diperoleh harga Rp. 15.000,-. Hari kedua dengan menu nasi merah,
ikan tongkol bumbu bali, tahu bacem, dan oseng kacang panjang ebi cabe merah diperoleh
harga Rp. 17.000,-. Hari ketiga menu makan siangnya nasi putih, rolade cald hitam putih
merah, tahu bumbu kare, dan cah janggel wortel jamur kacang panjang didapat harga Rp.
19.000,-. Sedangkan menu hari keempat nasi putih, telur ceplok bumbu opor, tempe oseng
cabe merah dan ca brokoli wortel jagung diperoleh harga Rp.14.000,-. Kemudian setelah
dirata-ratakan didapatkan total biaya penjualan Rp. 16.250 atau 16.000,-. Harga tersebut sudah
sesuai dengan harga paket healthy meal yang ditawarkan oleh Lovage catering.
Sedangkan berdasarkan perhitungan unit cost, untuk biaya tenaga dipakai 20%
dengan mempertimbangkan gaji, honor, lembur, dan intensif sesuai dengan penyelenggaraan
makanan di Lovage catering. Biaya bahan dipakai 25% disesuaikan dengan harga yang
dikeluarkan untuk membeli bahan makanan. Biaya sarana dan prasarana digunakan 15% yang
dikeluarkan untuk menunjang operasional produk dan jasa yang dihasilkan, didalam biaya
saran dan prasarana termasuk biaya penyelenggaraan makanan, biaya overhead (bahan bakar,
alat masak, alat makan, alat rumah tangga, telepon, listrik dan biaya pemeliharaan). Selain itu
biaya keuntungan dipakai 10% dengan mempertimbangkan besar dan lama berdirinya Lovage
catering. Dari hasil 80% unit cost empat menu makan siang yang kemudian dirata-ratakan
diperoleh harga Rp. 28.000.,- Dari harga unit cost tersebut maka Lovage catering perlu
menaikkan harga paket makanan yang nantinya akan ditawarkan.
BAB V
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan perhitungan food cost yang dirata-ratakan dari empat menu makan siang
dengan lauk yang bervariasi diperoleh harga Rp. 16.000,-.
2. Berdasarkan perhitungan unit cost yang telah dirata-ratakan dari empat menu makan
siang diperoleh harga Rp. 28.000,-.
B. Saran
Dari harga food cost dan unit cost tersebut maka Lovage catering sebaiknya menaikkan
harga paket makanan yang nantinya akan ditawarkan. Untuk membayar upah karyawan
sesuai dengan UMK Jogja.
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang irianton. ( 2012 ). Penyelenggaraan Makanan. Yogyakarta : Leutika.
Deviarti, H. & Ayu. M. (2011). Analisis cost volume profit sebagai alat bantu manajemen dalam
rangka perencanaan laba dengan penerapan teori kendala pada pt skylite surya
internusa. Binus business review, 528.
Dopson, L.R., Hayes, D.K. dan Miller, J.E. (2008). Food and Beverage Cost Control. New Jersey,
Published by John Wiley & Sons Inc.
Harahap, Nakman dan Dwi Kumala Vera. (2008). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap
Laba Bersih. Jurnal Akuntansi FE-USU. 20, (1).
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta : Edisi Revisi
2005.
Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.