Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PRAKTEK

LAPORAN HASIL KONSELING GIZI


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah konseling gizi

Oleh:
ROLLA DESTARINA
NIM: P07131216063

D IV GIZI ALIH JENJANG


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
2016/2017
LAPORAN KONSELING GIZI

Konseling gizi mulai dari ask, advise, assess, assist, and arrange.

NAMA KONSELOR : Rolla Destarina


Tanggal Kegiatan Konseling : 17 Desember 2016
Tempat : Puskesmas Sentolo 1

IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. Ngatinem
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 58 tahun
Pekerjaan/Pendidikan : Ibu Rumah Tangga
Diagnosa Penyakit/Masalah Gizi : Hipertensi

A. PENGKAJIAN GIZI
1. Data Antropometri
Berat Badan : 59,6 kg
Tinggi Badan : 153 cm
IMT : 25,5
Status Gizi : Gizi Lebih

2. Data Biokimia/Laboratorium
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Jenis
Hasil Nilai Normal Ket.
Pemeriksaan
Asam Urat 7 mg Wanita >5,7mg Lebih

3. Data Klinis/Fisik
Klien mengeluh agak pusing.
Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Fisik-Klinis
Jenis Pemeriksaan Hasil
Keadaan umum Baik
Tekanan Darah 150/90 mmHg

4. Riwayat Makan
Pola makan klien baik dan teratur 3 kali sehari. Klien tidak memiliki alergi
terhadap makanan tertentu. Pasien ada pantangan untuk tidak makan bayam
karena ada riwayat asam urat, dan juga sudah menjalani diet RG.
Makanan pokok yang dikonsumsi pasien adalah nasi 3 kali sehari, untuk lauk
hewani setiap hari mengkonsumsi telur, dan ayam 2 kali seminggu digoreng atau
diopor. Lauk nabati yang dikonsumsi adalah tahu dan tempe goreng 3 kali sehari.
Klien mengkonsumsi sayur setiap hari dan buah pisang 2 kali sehari, pepaya 2 kali
sehari, mangga 2 kali /minggu. Klien suka mengkonsumsi biskuit, suka ngemil
singkong/ ubi dan masih menggunakan bahan tambahan penyedap rasa pada
makanan.
5. Riwayat Personal
Klien memiliki keluarga dengan riwayat penyakit hipertensi.

B. DIAGNOSIS GIZI
1. Domain Asupan
Kelebihan asupan natrium dan purin berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
mengenai sumber natrium dan purin ditandai dengan kecenderungan menambahkan
penyedap rasa pada makanan dan sering mengkonsumsi tahu dan tempe setiap
hari.
2. Domain Klinis
Berat badan lebih disebabkan oleh asupan makanan yang mengandung lemak
(digoeng atau opor) ditandai dengan IMT 25,5

3. Domain Perilaku
Kebiasaan makan yang salah yang disebabkan oleh pengetahuan yang kurang yang
ditandai dengan sering mengkonsumsi biskuit, ubi, singkong, jagung untuk selingan.

C. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1) Kondisi Masalah yang dihadapi
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yang disertai dengan analisis gizi
dapat digambarkan masalah gizi yang dihadapi adalah
a. Klien masih menambahkan penyedap rasa pada setiap kali masak
b. Berat badan lebih yang dialami oleh klien disebabkan karena asupan
makanan yang selalu digoreng dan bersantan.
c. Pola makan saat selingan klien masih salah karena mengkonsumsi biskuit
dan singkong/ubi.
2) Daftar Kehendak atau Pilihan Keputusan
Keputusan yang sebaiknya dapat dipilih oleh klien untuk mengatasi masalah
tersebut anatara lain :
a. Tidak menggunakan lagi penyedap rasa pada setiap kali masak
b. Diusahakan agar menambahkan garam di meja makan agar sesuai dengan
ketentuan diet RG
c. Kurangi makanan yang diolah dengan cara digoreng atau bersantan
d. Menjaga stamina dengan berolahraga secara teratur setiap harinya.
e. Ganti makanan selingan dengan buah-buahan
3) Konsekuensi Tiap Pilihan
a. Tidak menggunakan lagi penyedap rasa pada setiap kali masak
Positif :
- Mengurangi asupan natrium
- Membantu mencapai tekanan darah menjadi normal
- Menghindari komplikasi akut dari penyakit yang diderita

Negatif :
- Makanan terasa tidak enak seperti biasanya, karena tidak menggunakan
penyedap rasa
- Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang lebih
karena keputusan ini menyangkut tentang kebiasaan setiap harinya.
- Melibatkan keluarga agar turut serta memantau penggunaan penyedap
rasa
b. Diusahakan agar menambahkan garam di meja makan agar sesuai dengan
ketentuan diet RG
Positif :
- Lebih mudah memantau penggunaan garam
- Mengurangi asupan natrium
- Membantu mencapai tekanan darah menjadi normal
- Menghindari komplikasi akut dari penyakit yang diderita
Negatif :
- Makanan akan terasa hambar
- Membutuhkan tekad yang kuat agar membiasakan memantau
penggunaan garam
- Butuh pengawasan dan dukungan yang lebih oleh keluarga
c. Kurangi makanan yang diolah dengan cara digoreng atau bersantan
Positif :
- Membantu mengurangi BB agar mencapai ideal dengan mengurangi
makanan yang berlemak
- Menghindari komplikasi akut dari penyakit yang diderita.
Negatif :
- Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang lebih
karena keputusan ini menyangkut tentang kebiasaan makan klien.
- Membutuhkan dukungan dai keluaga karena klien seorang ibu yg juga
mempersiapkan makanan untuk keluarganya sehingga keluarga turut
serta mengkonsumsi makanan yang digoreng
- Mencari cara pengolahan lain yang tidak terlalu banyak menggunakan
minyak dan lemak.
- Membutuhkan pengetahuan dan kemampuan yang lebih dalam mengolah
makanan sehingga tidak makan yang itu-itu saja setiap harinya.
d. Menjaga stamina dengan berolahraga secara teratur setiap harinya.
Positif :
- Mengubah pola menjadi hidup sehat dengan berolahraga
- Membantu mencapai berat badan menjadi ideal.
- Tubuh terasa segar dan kesehatan menjadi prima.
- Membantu meningkatkan kerja sistem imun dan daya tahan tubuh
sehingga tidak mudah terserang penyakit.
- Tekanan darah dapat terkontrol dengan berolahraga
Negatif :
- Membutuhkan kedisiplinan yang besar.
- Membutuhkan waktu dan tempat yang sesuai dan nyaman.
- Membutuhkan pemilihan jenis olahraga yang tepat sesuai aktivitas dan
waktu luang yang dimiliki.
e. Ganti makanan selingan (biskuit, ubi, jagung) dengan buah-buahan
Positif :
- mengubah pola makanan selingan menjadi lebih sehat dengan
mengkonsumsi buah yang mengandung banyak vitamin
- mengurangi konsumsi energi yang berlebih
Negatif :
- Membutuhkan biaya yang lebih karena mengganti makanan selingan yang
lebih memvariasikan buah-buahan
- Membutuhkan upaya yang keras dan disiplin serta kemauan yang lebih
karena keputusan ini menyangkut tentang kebiasaan makan klien.
4) Keputusan Klien
Adapun beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari beberapa
pilihan yang ditawarkan oleh konselor antara lain:
Tidak menggunakan lagi penyedap rasa pada setiap kali masak
Diusahakan agar menambahkan garam di meja makan agar sesuai
dengan ketentuan diet RG
Kurangi makanan yang diolah dengan cara digoreng atau bersantan
Ganti makanan selingan dengan buah-buahan

D. MONITORING DAN EVALUASI


Hasil yang diharapkan pada kunjungan berikutnya
Perubahan IMT menjadi nomal
Penurunan tekanan darah, perubahan gejala klinis sepetri pusing
Perubahan kadar asam urat ke arah normal
Klien dapat mengidentifikasi hambatan yang ada dalam merubah kebiasaan
makan
Klien dapat menjelaskan pola seimbang serta penerapannya pada
pengatuan makanan sehari
Hasil evaluasi dari data antropometri, data biokimia, data klinis, dan data
riwayat makan merupakan indikator tentang keberhasilan klien dalam
mencapai tujuan intervensi.

E. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI KONSELOR SAAT MELAKUKAN


KONSELING DENGAN KLIEN
Tidak terdapat masalah yang besar yang dialami oleh konselor saat
melakukan konseling terhadap klien, karena klien cukup kooperatif dengan
memberikan keterangan yang jelas dan benar.

Anda mungkin juga menyukai