Disusun Oleh:
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan makanan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan menu sampai dengan pendistribusian pendistribusian makanan makanan
kepada konsumen, konsumen, dalam rangka pencapaian pencapaian status kesehatan
kesehatan yang optimal optimal melalui melalui pemberian pemberian diet yang tepat
(Depkes (Depkes RI, 2006). Pelayanan Pelayanan makanan makanan yang tepat (food
service service) di rumah sakit merupakan salah satu bentuk kegiatan pelayanan bagi
pasien yang dirawat di rumah sakit yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi
pasien dalam upaya mempercepat penyembuhan penyakit, mencapai status gizi optimal
dan dapat memenuhi ukuran kepuasaan pasien (Depkes RI, 2000).
Penyelenggaraan makanan merupakan salah satu sarana penunjang dalam
pelayanan kesehatan. Tujuan penyelenggaraan penyelenggaraan makanan makanan
untuk mencukupi mencukupi kebutuhan kebutuhan pasien terhadap terhadap gizi yang
seimbang. Sekitar sekitar 20-40% anggaran rumah sakit digunakan untuk makanan.
Keberhasilan suatu penyelenggaraan makanan dapat dinilai dari ada tidaknya sisa
makanan, sehingga sisa makanan dapat dipakai sebagai indikator untuk mengevaluasi
kegiatan penyelenggaraan makanan rumah sakit (Depkes RI, 1991). Pelayanan gizi
rumah sakit (PGRS) adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien
berdasarkan berdasarkan keadaan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme
metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses
penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh
terhadap keadaan gizi pasien (Depkes RI, 2006).
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang pelanggan atau pasien setelah
membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan (pelayanan yang diterima dan
dirasakan) dengan yang diharapkannya (Irine, 2007). Pelayanan gizi di rumah sakit,
khususnya pelayanan gizi rawat inap mempunyai kegiatan diantaranya menyajikan
makanan kepada pasien dengan tujuan untuk penyembuhan dan pemulihan kesehatan
pasien. Sisa makanan (waste) merupakan indikator penting dari pemanfaatan sumber
daya dan persepsi konsumen terhadap penyelenggaraan makanan. Data sisa makanan
umumnya digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program penyuluhan gizi,
penyelenggaraan dan pelayanan makanan, serta kecukupan konsumsi makanan pada
kelompok atau perorangan. Pada suatu saat, pasien mampu menghabiskan makanan
yang disediakan, tetapi pada saat lain mereka bahkan tidak menyentuh makanan yang
disajikan atau bahkan membuangnya.
Metode taksiran visual comstock dengan menggunakan skala pengukuran
dikembangkan oleh Comstock dengan menggunakan skor skala 5 poin dengan kriteria
sebagai berikut:
a. Jika tidak ada porsi makanan yang tersisa (100% dikonsumsi)
b. Jika tersisa ¼ porsi (hanya 75% yang dikonsumsi)
c. Jika tersisa ½ porsi (hanya 50% yang dikonsumsi)
d. Jika tersisa ¾ porsi (hanya 25% yang dikonsumsi)
e. Hanya dikonsumsi sedikit 1/9 porsi
f. Jika makanan tidak dikonsumsi sama sekali (utuh)
B. Tujuan
Untuk mengetahui evaluasi daya terima makanan melalui virtual Comstock di
RSUD RA Kartini Jepara.
C. Manfaat
- Bagi Peneliti
Bahan informasi mengenai factor-faktor yang berhubungan dengan sisa makanan di
Rumah Sakit, misalnya daya terima makanan, kondisi pasien, keterlambatan pemberian
makanan.
- Bagi Rumah Sakit
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan data sisa makanan di rumah sakit,
khususnya sebagai bahan evaluasi terhadap penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit.
BAB II
Hasil daya terima dengan metode Comstock di RSUD RA Kartini pada siklus ke-5
berdasarkan jenis makanan pada ruang Mawar dan Melati 1 adalah sebagai berikut :
Pagi
Jenis hidangan % sisa makanan
Makanan Pokok 27,5
Lauk Hewani 7,5
Lauk Nabati 25
Sayur 15
Siang
Jenis hidangan % sisa makanan
Makanan Pokok 42,5
Lauk Hewani 25
Lauk Nabati 27,5
Sayur 15
Malam
Jenis hidangan % sisa makanan
Makanan Pokok 32,5
Lauk Hewani 22,5
Lauk Nabati 37,5
Sayur 15c
Hasil daya terima dengan metode Comstock di RSUD RA Kartini pada siklus ke-5
berdasarkan menu pada ruang Mawar dan Melati 1 adalah sebagai berikut :
No. Nama Pasien Kamar % sisa pagi % sisa % sisa Rat-rata sisa
siang malam sehari
1. Malinda alfiani Mawar 25 12,5 25 20,83
Rata-rata sisa makanan pasien kelas 3 pada siklus ke -5 diruang mawar dan melati 1
yaitu sebesar 21,70 % dengan sisa terbanyak pada menu makan siang yaitu sebesar 27,0 %.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa rata-rata sisa makanan
termasuk dalam kategori sisa makanan banyak yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
minimal rumah sakit dimana sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien yaitu ≤ 20%
(Menteri Kesehatan RI, 2008).
BAB III
KESIMPULAN
Comstock yang sudah dilaksanakan pada siklus menu ke-5 diambil 10 pasien secara
acak dengan kriteria TKTP, makanan biasa dan kelas 3. Berdasarkan Comstock yang
sudah dilakukan, sisa makanan pada pasien di ruang Mawar dan Melati1dapat
disimpulkan :
1. jumlah sisa makanan 17,5% pada makan pagi
2. jumlah sisa makanan 27 % pada makan siang
3. jumlah sisa makanan 20,62% pada makan malam
4. Rata rata sisa makanan pasien pada siklus-5 21,70%.
DAFTAR PUSTAKA